PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan syariah adalah suatu bentuk perwujudan dari permintaan pasar
di Indonesia akan hadirnya sistem keuangan suatu perbankan yang halal
(memenuhi prinsip syariah) dan sehat. Perkembangan sistem keuangan syariah
sebenarnya telah dimulai sebelum pemerintah secara formal meletakkan dasardasar hukum operasional, yaitu dengan hadirnya beberapa lembaga keuangan
bank dan non bank syariah.
Pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
para nasabah terhadap produk dan jasa. Setiap produk yang diluncurkan ke pasar
tidak selalu mendapat respon yang positif, bahkan cenderung mengalami
kegagalan jauh lebih besar dibandingkan keberhasilannya.
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, maka setiap
perusahaan perlu melakukan riset pasar, karena dengan melakuan riset pasar
dapat diketahui keinginan dan kebutuhan nasabah atau konsumen yang
sebenarnya. Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan nasabah, maka
langkah selanjutnya yang akan dilakukan perusahaan adalah membuat strategi
produk.1
Bank sebagai lembaga keuangan yang fungsi utamanya penghimpun dan
penyalur dana kepada masyarakat harus dapat mengelola strategi produk yang
bermutu tinggi dalam rangka menarik nasabah baru. Selain itu, bank juga harus
fokus untuk mempertahankan nasabah yang ada dan membangun hubungan yang
menguntungkan dan berjangka panjang dengan bank.
Dalam strategi produk, bank harus dapat mengemas strategi produk yang
berkualitas. Strategi produk yang berkualitas memiliki nilai plus dan tidak
dimiliki oleh para pesaing. Untuk mengantisipasi agar produk yang diluncurkan
1 Rifaatul Machmudah, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non
muslim Menjadi Nasabah di Bank CIMB Niaga syariah Cabang Semarang, Skripsi
Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Walisongo (2009).
2
berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka dalam peluncuran produk
diperlukan strategi-strategi tertentu. Strategi produk yang dikenal meliputi
penentuan logo, motto, menciptakan merek, menciptakan kemasan, dan
keputusan label.
Produk bank syari'ah merupakan jasa yang ditawarkan kepada
masyarakat dalam bentuk beraneka ragam dan tentunya sesuai dengan prinsip
syariah dan ajaran Islam. Kelengkapan jenis produk yang ditawarkan sangat
tergantung dan kemampuan bank dan jenis bank itu sendiri, misalnya Bank
Umum Syariah lebih lengkap dari Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Semakin lengkap produk yang ditawarkan akan semakin baik, sehingga untuk
memperoleh produk bank, nasabah cukup mendatangi satu bank saja. Hal ini
akan menarik nasabah baru sehingga dapat meningkatkan minat nasabah yang
memakai produk/jasa bank syari'ah tersebut.
Pada PT. Bank BNI Syariah merupakan unit usaha yang bergerak secara
khusus
melayani
jasa
perbankan
nasabah
berdasarkan
prinsip
syariah
3
Melihat fenomena tersebut, masyarakat mulai sadar bahwa bank-bank
konvensional yang ada saat ini tidak bisa menjadi solusi terbaik dari problemproblem yang masyarakat hadapi, sehingga masyarakat melirik kembali ajaran
Islam yang bebas riba. Perbankan syariah merupakan suatu badan usaha yang
fungsinya sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan penyalur dana kepada
masyarakat, yang sistem dan mekanisme kegiatan usahanya berdasarkan hukum
Islam sebagaimana yang diatur dalam Al-Quran dan Al-Hadist.2
Masyarakat muslim yang menggunakan jasa perbankan syariah
menganggap bahwa bunga adalah riba. Hal ini secara tegas dinyatakan dalam
Al-Quran dalam Surat Al-Baqarah ayat 278 yaitu :
Artinya: Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah Swt dan
tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut), jika kamu orang-orang yang
beriman.
Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
dari nasabah untuk menggunakan jasa perbankan syariah sangat penting
diperhatikan oleh pihak manajemen perbankan demi kelangsungan dan tetap
eksisnya lembaga tersebut. Diminati atau tidaknya suatu lembaga keuangan
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sifatnya psikologis yang menyangkut
aspek-aspek perilaku, sikap dan selera. Dan bukan hanya faktor psikologis saja,
ada banyak faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan jasa
lembaga keuangan syariah.
Bank BNI Syariah merupakan salah satu bank yang beroperasi
berdasarkan prinsip syariah. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan sebagai
lembaga keuangan mempunyai strategi produk dalam penghimpunan dana yang
terdiri dari Tabungan iB Hasanah, TabunganKu iB, Tabungan iB Hasanah THI
Hasanah( BNI Syariah Tabungan Haji), Tabungan iB Hasanah Prima, Tabungan
iB Tunas Hasanah, Tabungan iB Hasanah Bisnis, Deposito iB Hasanah, Giro iB
2 Produk BNI Syariah. Dapat diakses di, www.bnisyariah.tripod.com
4
Hasanah. Sedangakan produk penyaluran dana terdiri pembiayaan Hasanah
Card, pembiayaan Emas iB Hasanah, BNI Syariah KPR Syariah (Griya iB
Hasanah), Multijasa iB Hasanah, Pembiayaan THI iB Hasanah, Wirausaha iB
Hasanah, Tunas Usaha iB Hasanah. kemudian didukung dengan usaha jasa-jasa
bank tainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabahnya. Dalam tabel di
bawah ini dapat dilihat peningkatan minat nasabah dari tahun 2011 sampai tahun
2013.3
Tabel 1.1
Peningkatan Jumlah Nasabah
Tahun
Jumlah Nasabah
2011
1.267
2012
1.463
2013
3.846
3 www.BNISyariah.com
4. Bank BNI Syariah., Data Internal Bank BNI Syariah Semarang (Medan: Bank BNI Syariah
Semarang., 2008) hal.1
5
Dengan demikian dapat diketahui bahwa strategi produk yang diterapkan
oleh Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan sekarang ini telah sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan masyarakat Sumatera Utara yang berdomisili di kota
Medan dan sekitarnya pada umumnya dan khususnya yang beragama Islam. 5
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul Pengaruh Produk, Personality dan Promosi
Terhadap Minat Nasabah pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Medan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka Penulis dapat mengambil
pokok permasalahannya adalah sebagai berikut : Perlunya Strategi Produk
untuk Menarik Minat Nasabah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Medan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah produk berpengaruh terhadap minat nasabah pada PT. Bank BNI
Syariah Kantor Cabang Medan?
2. Apakah personality berpengaruh terhadap minat nasabah pada PT. Bank
BNI Syariah kantor Cabang Medan?
3. Apakah promosi berpengaruh terhadap minat nasabah pada PT. Bank
BNI Syariah Kantor Cabang Medan?
4. Apakah
produk,
personality
dan
promosi
secara
bersama-sama
6
a. Untuk mengetahui pengaruh produk terhadap minat nasabah menabung
pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan.
b. Untuk mengetahui pengaruh personality terhadap minat nasabah pada PT.
Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan.
c. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap minat nasabah pada PT.
Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan.
d. Untuk mengetahui pengaruh produk, personality dan promosi secara
bersama-sama terhadap minat nasabah pada PT.Bank BNI Syariah
kantor Cabang Medan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
-
dalam
bidang
Pemasaran
khususnya
hal-hal
yang
Sebagai tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana ilmu yang telah
diberikan tentang perbankan Syariah
c. Bagi Bank
7
-
E. Kegunaan Penelitian
Diharapkan dari hasil penelitian ini berguna bagi penulis untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh produk, personality dan promosi terhadap
minat nasabah pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan dan untuk
terus memotivasi masyarakat agar lebih giat memakai produk bank syariah
khususnya produk BNI Syariah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Bank Syariah
Kata Bank itu sendiri barasal dari bahasa latin Banco yang artinya
bangku atau meja. Pada abad ke-12 kata Banco merujuk pada meja, counter atau
tempat penukaran uang (money changer). Dengan demikian fungsi dasar Bank
adalah menyediakan tempat untuk menitipkan uang dengan aman dan
menyediakan alat pembayaran untuk membeli barang atau jasa.
Bank syariah terdiri atas dua kata, yaitu Bank dan syariah. Kata Bank
suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan dari dua
pihak, yaitu pihak yang berkelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana.
Kata Syariah dalam versi Bank Syariah di Indonesia adalah aturan perjanjian
berdasarkan yang dilakukan oleh pihak bank dan pihak lain untuk penyimpanan
8
dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan
hukum Islam.
Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip Syariah. Menurut jenisnya, terdiri atas Bank umum
Syariah, unit usaha Syariah dan bank pembiayaan Syariah.6
Menurut UU No.21 Tahun 2008 tentang perbankan Syariah pada pasal 1
ayat 7 menyebutkan bahwa bank syariah adalah bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas
Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Syariah.
Solihin Hasan mengemukakan bahwa kegiatan usaha perbankan Islam
meliputi semua kegiatan perbankan konvensional, kecuali pinjaman dengan
bunga. Ia menerima simpanan dan memberi pinjaman, tetapi tidak menerima
bunga.12 Mengingat firman Allah tentang Riba yang sudah tercantum dengan
jelas dalam surat Al-Baqarah ayat 275, yang berbunyi sebagai berikut:
Artinya : Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang
6. Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.Ibid. Hal. 61-62
9
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum
datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali
(mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka
kekal di dalamnya.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa Bank Syariah adalah
lembaga keuangan yang berusaha menghindari prinsip riba dengan jalan
menerapkan akad-akad sesuai dengan prinsip syariah.
Dalam UU perbankan Syariah No.21 Tahun 2008 tentang perbankan
syariah pasal 3 menyatakan bahwa perbankan syariah bertujuan menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,
kebersamaan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
2. Marketing Mix
Prinsip syariah itu sendiri sebenarnya mengacu pada nilai -nilai
keadilan, kemanfaatan,
keseimbangan, dan
keuntungan
maupun
potensi
risiko yang
timbul,
sehingga
akan
10
pasar diperlukan beberapa strategi terhadap masing-masing komponen yang
terdiri
beralihnya
kepemilikan
dari
penyedia
jasa
kepada
konsumen.8
b. Orang ( Personality )
Yaitu semua orang yang terlibat aktif dalam pelayanan dan
mempengaruhi persepsi pembeli, nama, pribadi pelanggan, dan pelanggan
lain yang ada dalam lingkunagn pelayanan. Personality meliputi kegiatan
untuk karyawan, seperti kegiatan rekrumen, pendidikan dan pelatihan,
motivasi, balas jasa, serta pelanggan yang menjadi nasabah atau calon
nasabah.
8. Rambat Lupiyodi. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2001. Hal.
245
11
Untuk mencapai kualitas terbaik maka karyawan harus dilatih untuk
menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen
kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya. Terdapat emapat kreteria
peranan atau pengaruh dari aspek orang yang mempengaruhi konsumen,
yaitu:9
1. Contranctors: orang disini berinteraksi langsung dengan konsumen
dalam frukuensi yang cukup sering dan sangat mempengaruhi
keputusan konsumen untuk membeli.
2. Modifiers:
orang disini
tidak
secara langsung
mempengaruhi
12
ingin memilikinya. Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam hal
harga, cara pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin
memilikinya ini semakin besar dan diikuti oleh suatu keputusan untuk
membeli.
d.
Harga (Price)
Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix.
Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat
harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbank. Salah
satu dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang
ditawarkan.
Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam
pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk,
serta kepuusan konsumen untuk membeli. Harga juga berhungan dengan
pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau marketing channels.
Akan tetapi yang paling penting adalah keputusan dalam harga harus
konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. 10
e.
Lokasi (Place)
Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus
bermarkas dan melakukan operasi.penentuan lokasi sangan penting
mengingat apabila salah satu dalam menganalisis akan mengakibat
meningkatkan biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Lokasi yang tidsak
strategis akan mengurang minat nasabah untuk berhubungan dengan
bank.11
13
Adalah terdiri dari adanya logo atau symbol perusahaan, moto,
fasilitas yang dimiliki, seragam karyawan, laopran, kartu nama, dan
jaminan perusahaan. 12
g. Proses (Processing)
Merupakan keterlibatan pelanggan dalam pelayanan jasa, proses
aktivitas, strandar pelayanan, kesederhanaan atau kompleksitas prosedur
kerja yang ada dibank yang bersangkutan.
3. Strategi Produk syariah
Strategi Produk adalah strategi yang diarahkan untuk dapat memodifikasi
produk yang sudah ada menjadi lebih menarik atau menciptakan produk
baru.Strategi produk biasanya dimulai dari penciptaan logo dan moto yang
dibuat semenarik mungkin, disertai dengan penciptaan merek terhadap produk
yang ditawarkan.Kotler seperti yang dikutip dalam Kasmir mendefinisikan
produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan.
Produk dikaitkan dengan fisik dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu produk
berwujud dan produk tidak berwujud. Produk berwujud merupakan produk yang
dapat dilihat, diraba dan dirasakan.Sedangkan produk tidak berwujud biasanya
disebut jasa, yang dapat disediakan dalam berbagai wahana seperti pribadi,
tempat, kegiatan, organisasi, dan ide-ide. 13
a. Strategi Produk Bank Syariah dalam menarik nasabah
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini
merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan yaitu baik
produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk
mempromosikan seluruh dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak
1212. Kasmir, Log. Cit, hal. 120
13. Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004), Ed. 1, Cet. 7, hal. 288-290.
14
langsung. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat menngenal bank.
Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik
dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik
calon nasabah yang baru.
Tujuan kegiatan promosi adalah memberitahukan dan mengkomunikasi
kan kepada masyarakat tentang keberadaan produk, tentang kemanfaatan,
tentang keunggulan, tentang atribut-atribut yang dimiliki, tentang harga, dimana
dan cara memperolehnya. Kegiatan promosi menjadi penting apalagi di era
keterbukaan informasi ini. Masyarakat telah dibuat kenyang dengan informasi
yang membanjir. Oleh karena itu bank harus memilih cara yang efektif untuk
bisa menyampaikan berita kepada masyarakat dengan efektif.
Dalam melakukan segala kegiatan pasti akan ada kendala atau hambatan.
Begitu juga dalam melaksanakan strategi promosi perbankan syariah untuk
meningkatkan loyalitas nasabah, terdapat hambatan yang menjadi tantangan
perbankan agar lebih cermat dan jeli dalam menentukan strategi apa yang harus
dilakukan.
Ketidakberhasilan dalam merebut pelanggan dapat pula disertai
ketidakberhasilan mempertahankan pelanggan yang sudah dikuasai, kurangya
informsi serta pemahaman akan aktivitas pesaing. Kiat-kiat pemasaran banyak
ditentukan oleh kejelian mendapatkan informasi dan memahaminya.Informasi
itu penting untuk mempertajam strategi dan merespon aktivitas pesaing.
Ketidakmampuan memahami pesaing, pelanggan dan lingkungan dikaitkan
dengan posisinya sendiri memiliki kontribusi pada kegagalan, baik kegagalan
merebut maupun mempertahankan pelanggan. 14
15
1. Prinsip Wadiah ( Titipan )
Wadiah berasal dari bahasa arab. Berakar dari kata wadu berarti
meninggalkan dan wadiah menurut bahasa adalah sesuatu yang ditinggalkan
pada orang yang bukan pemiliknya untuk dijaga. Wadiah menurut bahasa
adalah wadia asyai yang berarti meninggalkannya. Dinamai wadia asyai
karena sesuatu yang ditinggalkan seseorang pada orang lain untuk dijaga dengan
sebutan qadiah lantaran ia meninggalkannya pada orang yang menerima titipan.
Barang yang dititipkan disebut ida, orang yang menitipkan barang disebut
mudi dan orang yang menerima titipan barang disebut wadi. Dengan demikian
maka wadiah menurut istilah adalah akad antara pemilik barang (mudi) dengan
penerima barang titipan (wadi) untuk menjaga harta atau modal (ida) dari
kerusakan atau kerugian dan untuk keamanan harta. Dalam tradisi fiqh Islam
prinsip titipan atau simpanan dikenal dengan prinsip al-wadiah. Al-Wadiah
dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu
maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip
menghendaki.
Dasar hukum yang melandasi akad wadiah adalah :
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. (Q.S. An-Nisa :58)
Wadiah dapat diartikan sebagai titipan dari satu pihak ke pihak lain, baik
individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja
16
si penyimpan menghendakinya. Tujuan dari perjanjian tersebut adalah untuk
menjaga keselamatan barang itu dari kehilangan, kemusnahan, kecurian, dan
sebagainya.
Ijab qabul
Akad ijab qabul di dalam wadiah yaitu ijabnya diucapkan
dengan perkataan dan qabulnya dilakukan dengan perbuatan. Akad ijab
qobul antara penitip dengan penerima titipan dapat dilakukan secara jelas
atau tersirat asalkan bisa menunjukkan kalau perbuatan tersebut akan
mengakibatkan ijab qabul. Seperti contoh perkataan penitip kepada
seseorang (penerima titipan) saya titipkan, dan penerima tiitpan
17
menerima maka sempurnalah ijab qabul titipan secara jelas, atau
seseorang datang dengan membawa sebuah pakaian kepada seseorang,
penitip berkata ini titipan kepadamu, dan penerima titipan diam maka
sah lah ijab qobul titipan secara tersirat
b. Wadiah al-Amanah
Wadiah al-Amanahyaitu akad yang menyatakan bahwa penerima
titipan tidak boleh memanfaatkan barang yang dititipkan. Tetapi harus
tetap menjaganya sesuai kelaziman. Pihak penerima titipan dapat
membebankan biaya kepada penitip sebagai penitipan. Wadiah Amanah
yang dimaksud disini biasanya berupa dana ZIS (Zakat, infak dan
shadaqoh) yang dimiliki oleh 8 asnaf mustahik dan disalurkan baik dalam
bentuk mustahik produktif maupun konsumtif. 15
c. Wadiah Yad Dhamanah
Wadiah Yad Dhamanah dapat diartikan sebagai titipan murni
dimana dana yang dititipkan boleh digunakan (diambil manfaatnya) oleh
penitip. Penyimpan mempunyai kewajiban untuk bertanggung jawab
terhadap kehilangan dana tersebut. Semua keuntungan yang diperoleh
dari titipan tersebut menjadi hak penerima titipan. Sebagai imbalan
kepada pemilik dana dapatdiberikan semacam insentif berupa bonus yang
tidak disyaratkan sebelumnya.
Dalam hal ini Produk penghimpunan dana lembaga keuangan
syariah (Himpunan Fatwa DSN-MUI, 2003) yang menjadi bagian dari
simpanan wadiah yaitu ;
-
Tabungan Wadiah
Tabungan wadiah adalah titipan pihak ketiga pada bank syariah yang
18
2. Prinsip Mudharabah
Mudharabah adalah salah satu akad kerjasama kemitraan berdasarkan
prinsip berbagi untung dan rugi, dilakukan sekurang-kurangnya oleh dua pihak,
dimana pihak pertama memiliki dan menyediakan modal, disebut shahibul mal ,
sedang yang kedua memiliki keahlian (skill) dan bertanggung jawab atas
pengelolaan dana/manajemen usaha (proyek) tertentu, disebut mudharib.
Keuntungan hasil usaha dibagikan sesuai dengan nisbah bagi hasil yang
disepakati bersam sejak dari awal. Akan tetapi, jika terjadi kerugian, shahibul
maal akan kehilangan sebagian imbalan dari hasil kerjanya selama proyek
berlangsung.
Berdasarkan PSAK 105, mudharabah dibagi atas tiga, yaitu mudharabah
muthlaqah, mudharabah muqayyadah, dan mudharabah musytarakah antara lain
:
Firman Allah QS. al-Nisa [4]: 29:
Artinya: Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan
(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan sukarela diantaramu.
a. Mudharabah Mutlaqah (Investasi Tidak Terikat)
Mudharabah mutlaqah adalah mudharabah yang memberi kuasa kepada
mudarib secara penuh untuk menjalankan usaha tanpa batasan apapun yang
berkaitan dengan usaha tersebut. Batasan yang dimaksud berupa jenis usaha,
tempat, pemasok, dan konsumen usaha. Mudharabah mutlaqah bisa disebut juga
dengan investasi tidak terikat.
19
b. Mudharabah Muqayyadah (Investasi terikat)
Mudharabah muqayyadah adalah shahibul maal, memberi batasan
kepada mudharib dalam pengelolaan dana berupa jenis usaha, tempat, pemasok,
maupun konsumen. Mudharabah muqayyadah biasa disebut juga dengan
investasi terikat.
c. Mudharabah Musytaraqah
Mudharabah musytaraqah adalah bentuk mudharabah dimana pengelola
dana menyertakan modal atau dananya
mudhrabah
musytaraqah,
pengelolaan
dana
berdasarkan
akad
Kendati
mudharabah,
skema
hanya
yang
ditulis
tabungan
dimaksud
pada
mudharabah
dasarnya
dan
adalah
deposito
tabungan
Tabungan mudharabah
Tabungan mudharabah adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu. Sub- bab penghimpunan
dengan prinsip wadiah, disebutkan bahwa prinsip syariah dapat diterapkan pada
transaksi tabungan wadiah. Perbedaan tabungan wadiah dan tabungan
20
mudharabah terletak pada tiga aspek, yaitu sifat dana, insentif, dan
pengembalian dana. Sifat dana pada tabungan wadiah bersifat titipan sedang
sifat da pada tabungan mudharabah bersifat investasi. Insentif pada tabungan
wadiah berupa bonus yang tidak disyaratkan dimuka dan bersifat sukarela jika
bank hendak memberiakannya.
4. Minat Nasabah
a. Definisi Minat
Minat merupakan kesukaan (kecederungan hati) kepada sesuatu. Abdul
rahman shaleh dan muhbib abdul Wahab mendefinisikan minat itu dapat
diartikan suatu kecederungan untuk memberikan perhatian kepada orang dan
bertindak terhadap rank, aktivitas atau siuasu yang menjadi objek dari minat itu
tersebut dengan perarasan senang. 16
Sedangakan menurut Andi Mappiare definisi minat adalah suatu
perangkat mental yang terdiri dari satu campuran dari persaaan, harapan,
pendirian, prasangka, rasa takut atau kecederungan-kecenderungan lain yang
mengaragkan individu kepada suatu pilihan tertentu. 17
Menurut Heri (1998) Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat
mencapai sesuatu yang merupakan kekuatan di dalam dan tampak di luar
sebagai gerak-gerik. Dalam menjalankan fungsinya minat berhubungan erat
dengan pikiran dan perasaan. Manusia memberi corak dan menentukan sesudah
memilih dan mengambil keputusan. Perubahan minat memilih dan mengambil
keputusan disebut keputusan kata hati.
16. Abdul Rachman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar (Dalam
Perspektif Islam), Jakarta: Prenada Media, 2004, hlm 263.
17. Andi Mappiare, Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian Dan Pendidikan, Surabaya:
Usana Offset Printing, 1994, hlm 62.
21
Crow and Crow, minat adalah pendorong yang menyebabkan seseorang
memberi perhatian terhadap orang, sesuatu, aktivitas-aktivitas tertentu. (Johny
Killis: 1988)18
18. http://pinterdw.blogspot.com/2012/03/pengertian-minat-ahli/slameto.html
www.Bank mandiri .co.id
19. Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajamen Pemasaran Jasa, Edisi 2, Jakarta: Salemba
Empat, 2006, hlm 181.
22
dapat menambah minat calon nasabah baru dan mempertahankan nasabah lama,
sehingga meningkatkan minat nasabah.
B. Kerangaka Konseptual
Dengan menciptakan marketing mix yang bermutu tinggi sesuai dengan
prinsip syariah dan ajaran islam artinya memiliki nilai yang lebih baik dari
pesaingnya atau disebut produk PLUS, maka nasabah memiliki strategi produk
yang diterapkan oleh perbankan syariah baik menurut persepsinya sehingga
dapat menambah minat calon nasabah baru dan mempertahankan nasabah lama,
sehingga meningkatkan minat nasabah.
Produk
Minat Nasabah
Personality
Promosi
Gambar. 2.1
Kerangka Konseptual
C. Hipotesis
Penelitian
yang
merumuskan
hipotesis
adalah
penelitian
yang
23
Berdasarkan perumusan masalah, untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh Marketing Mix terhadap Minat nasabah, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
1. Produk berpengaruh terhadap minat nasabah pada PT.Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Medan.
2. Personality berpengaruh terhadap minat nasabah pada PT. Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Medan.
3. Promosi berpengaruh terhadap minat nasabah pada PT.Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Medan.
4. Produk, personality, dan promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap
minat nasabah pada PT.Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan.
D. Review Penelitian
No
1.
Peneliti
Iis Maryani
Judul
Pengaruh yang
Hasil Penelitian
sampel yang digunakan
(2013)
signifikan antara
Variabel produk,
dan
harga, dan
digunakan
Promosi terhadap
adalahberganda,
kepuasaan
Nasabah Dalam
MemilihBank
juga
Syariah Mandiri.
validitas
alat
uji
kuesioner.
analisis
yang
uji
reliabilitas
untuk
dan
menguji
Pengolahan
data
dengan
windows.Dari
penelitian
hasil
pelayanan
mempengaruhi
bank
syariah.
24
17,447 mengandung arti
bahwa terdapat pengaruh
positif
antara
variabel
produk,
lokasi,
reputasi,
dan
pelayanan secara simultan
terhadap nasabah dalam
2.
Nedy
Pengaruh
(2005)
Profitabilitas
dalam
sebanyak
Terhadap Minat
responden.Dengan
Nasabah
menggunakan
Berinvestasi Di
Bank Syariah.
penelitian
ini
100
dengan
analisis
menggunakan
dari
hasil
hitung
untuk
variabel
(Ha)
diterima.
bagi
berpengaruh
hasil
secara
signifikan
terhadap
keputusan
investasi,
25
dibuktikan
dari
hasil
3.
Nila Purbyati
Zamro
(2001)
yang
signifikan
Cabang
Semarang.
3.953)
promosi
dan
yang
berarti
diferensiasi
mempunyai
andil
mempengaruhi
minat
dalam
nasabah
Siti Ismah
Pengaruh Marketing
(2011)
Mix Terhadap
Keputusan Konsumen
Muslim Dalam
Melakukan Pembelian
Alfamart
Di Alfamart Ngaliyan
Semarang.
tabel
harga,
Ngaliyan
(2,4753)
Semarang.
yang
produk,
lokasi/distribusi
dan
keputusan
Fera Saufica
Analisis Pengaruh
26
(2007)
dikemukakan
Pelayanan Terhadap
Keputusan Konsumen
Dalam Menggunakan
secara
TV berlangganan
terhadap
Indovision di
(keputusan konsumen).
partial
bahwa
produk,
dan
perilaku
simultan
konsumen
Semarang.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dimana penelitian ini
membahas tentang Pengaruh Marketing Mix Tabungan Terhadap Minat Nasabah
pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan. Metode penelitian
merupakan upaya sistematis untuk menyelidiki suatu masalah dan mencari
solusinya dengan cara mengurnpulkan data-data yang berkaitan dengan
penelitian yang dimaksud. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pengalian datanya
berupa angka-angka. Kemudian dilakukan pengujian terhadap teori yang sudah
ada, sehingga hasilnya bisa berupa penguatan, bantahan, atau modifikasi
terhadap teori tersebut. 20
B. Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional dari ke-3 faktor/variabel bebas adalah
sebagai berikut :
1. Produk, merupakan produk-produk operasional bank syariah, indikatorindikator dari variabel ini adalah: Bentuk, Nama, Manfaat,dan Jaminan.
2. Personality, sikap dan penampilan segenap jajaran pengawai bank syariah
yang dapat menarik minat nasabah untuk memilih bank syariah, indikator20. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1991 Hal. 3
27
indikator
masalah
keputusan
yang
diambil
seseorang
dalam
Kegiatan
Pengajuan judul
Penyusunan proposal
Seminar proposal
Pengumpulan data
Analisis data
Bimbingan skripsi
Sidang meja hijau
2013-2014
Desember
Januari
Februari
Maret
April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
28
D.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. ( Sugiyono,
2012: 115 ).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah PT. Bank BNI
Syariah Kantor Cabang Medan mulai dibuka pada 2011 sampai 2013
berjumlah 3.864.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.( Sugiyono, 2012: 116 ).
Data yang dikumpulkan dengan acak, dengan kata lain disebut
sampling, sampel penelitian
29
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pihak
pertama. Data ini dapat diperoleh melalui kuesioner, observasi, dan
lainnya.22 Yang dimaksud dengan data primer dalam penelitian ini adalah
data tentang sejarah, manajemen, maupun tanggapan nasabah tentang produk
BNI Syariah Kantor Cabang Medan yang diperoleh melalui data kuesioner
dan observasi.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tiding langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain). Untuk memperoleh data ini, peneliti menggali
dari sejumlah buku, brosur BNI Syariah Kantor Cabang Medan, sejarah
BNI Syariah, artikel, dan contoh penelitian yang berkaitan dengan
penelitian ini.
30
c. Pertanyaan tentang persepsi diri.
Membuat klasifikasi dan kategori tergantung pada anggapan dan
pendapat dari responden, yakni :
Tabel 3.2
Skala Likerts
No
1
2
3
4
5
Skala
Sangat setuju
Setuju
Kurang setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Skor
5
4
3
2
1
2. Observasi
Merupakan metode melalui pengamatan langsung dilapangan.
Pengamatan langsung kepada objek penelitian yaitu Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Medan.
rxy
N XY ( X )( Y )
( N X 2 ( X ) 2 )( N Y 2 ( Y ) 2 )
Keterangan:
31
rxy
N = Jumlah Responden
X = Skor tiap item
Y = Skor total
Validitas data diukur dengan rnembandingkan r hitung dengan r
tabel (r product moment). Jika r hitung > r tabel, dan nilai positif maka
butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 24
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab konstruk-konstruk pertanyaan
dalam suatu kuesioner. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan
baik jika memiliki nilai Cronbach alpha > 0,60.
Rumus Cronbach alpha sebagai berikut:
k
r11
k 1
2
b
21
Keterangan:
r11
= Reliabilitas instrument
= Jumlah kuesioner
2426. Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multinariate Dengan Program SPSS, Cetakan IV,
Undip, Semarang, 2006. Hal. 45
32
21
2
b
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi
sebuah data mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan
bentuk lonceng (bell shaped). Data yang baik adalah data yang
mendekati distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng
ke kiri atau ke kanan.
Uji normalitas juga dapat diuji melalui normal probability plot. Apabila
grafik menunjukkan penyebaran data yang berada disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut
memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.
Model regresi dinyatakan tidak ada multikolineritas jika nilai VIF kurang
dari 10.
33
c. Uji Heteroskedasitas
Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat ketidaksamaan varians.
Dasar analisis:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang) melebar kemudian menyempit,
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah
angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara
faktor pengganggu yang satu dengan lainnya. Tes Durbin Watson dapat
digunakan untuk menguji ada tidaknya autokorelasi.
2. Uji Regresi
a. Koefisien Regresi
Metode yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah
metode uji regresi linier berganda, yaitu metode yang dapat mengukur
hubungan
mengetahui ada
= Minat Nasabah
= Konstanta
= Koefesien Regresi
X1
= Produk
34
X2
= Personality
X3
= Promosi
hampir
semua
informasi
yang
dibutuhkan
untuk
yang
tinggi.
Untuk
menjelaskan
aplikasi
dengan
35
variabel dependen. Apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho
ditolak dan Ha diterima, artinya masing-masing variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai variabel dependen.
d. Uji F atau Uji Simultan
Pengujian simultan bertujuan untuk mengetahui pengaruh
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Hipotesis uji F : Ho= b1,b2 = 0, variabel independen secara simultan
tidak signifikan berpengaruh terhadap variebel dependen. Ha = b1,b2 0,
variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
perubahan variabel dependen.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan berdasarkan probabilitas,
jika tingkat signifikannya () > 0,05 maka semua variabel independen
tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan variabel dependen. Jika
tingkat signifikannya ()< 0,05 maka semua variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap nilai perubahan nilai variabel dependen.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah PT. Bank BNI Syariah
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap
sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang
No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha
Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang,
Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya Unit Usaha Syariah-UUS BNI
terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.
Di samping itu, Nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor
Cabang BNI (syariah channelling outlet-SCO) dengan lebih kurang 750 outlet
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
36
Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap
memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas
Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Maruf Amin, semua produk BNI
Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan
syariah.
Di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status
UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana
tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI
Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni
2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif
yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan
syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan
syariah juga semakin meningkat.
Hingga Maret 2013, BNI Syariah telah memiliki 49 kantor cabang
reguler, 95 Kantor cabang pembantu, 11 kantor kas, 22 Mobil Layanan Gerak
(BLG), 12 kantor cabang mikro dan 49 kantor cabang pembantu mikro. Di
samping itu, BNI Syariah senantiasa mendapatkan dukungan teknologi
informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi yang meliputi kantor
cabang BNI, 7.481 jaringan ATM BNI, 21.143 ATM LINK dan 30.794 ATM
Bersama, serta fasilitas phonebanking 24 jam BNI Call di 021-500046 atau
68888 (via ponsel), serta SMS Banking dan BNI Internet Banking untuk
kebutuhan transaksi perbankan dengan berbagai fitur.
Maka BNI Unit Usaha syariah didirikan pada tanggal 29 April 2000 &
sampai saat ini telah mempunyai 49 kantor cabang di Indonesia, yaitu:
1. Banda Aceh
35. Banjarmasin
2. Lhoukseumae
19. Bandung
3. Batam
20. Cilegon
37. Malang
4. Medan
21. Cirebon
38. Kerawang
37
5. Bukit Tinggi
22. Tasikmalaya
40. Jember
6. Padang
41. Denpasar
7. Pekan Baru
24. Semarang
42. Mataram
8. Palembang
25. Kudus
43. Pontianak
9. Jambi
26. Pekalongan
44. Palangkaraya
10. Bengkulu
27. Purwokerto
45. Samarinda
28. Yogyakarta
46. Palu
47. Makasar
13. Tanggerang
30. Surabaya
48. Kendari
14. Surabaya
31. Bekasi
49. Kediri
15. Depok
32. Denpasar
16. Fatmawati
33. Mataram
34. Pontianak
PT. Bank BNI Syariah dibentuk secara mandiri melalui Tim Proyek
internal tanpa bantuan konsultan. Pola yang digunakan BNI untuk masuk dalam
Perbankan Syariah adalah Dua System Bank. Setelah dikeluarkannya UU No. 10
Tahun 1998 yang memperbolehkan Bank Konvensional untuk membuka layanan
Syariah, kemudian pada tahun 1999 terbentuklah Tim Proyek Cabang Syariah.
Pada tanggal 29 April 2000, dilakukan pembukaan 5 Cabang pertama yaitu
antara lain di Pekalongan, Jepara, Yogyakarta, Malang, dan Banjarmasin.
Kemudian pada tahun 2001, pembukaan Cabang selanjutnya berada di Padang,
Jakarta timur, Jakarta Selatan, Bandung, dan Makassar dan pada tahun 2002
pembukaan Cabang di Medan dan di Pelembang serta pada tahun ini BNI
Syariah mulai menghasilkan keuntungan. Pada tahun 2003, terjadi penyusunan
Corporate Plan BNI Syariah dan relokasi Cabang Jepara ke Semarang. Pada
tahun 2004, terbentuklah SBU Syariah Banking & Financial Services (Peta
Navigasi) dan pembukaan Cabang Syariah Prima Jakarta dan Surabaya.
Kemudian pada tahun 2005, dilakukan pengembangan Cabang secara agresif,
penataan organisasi, dan adanya otonomi khusus. Pada tahun 2006 terbentuk 22
Kantor Cabang Syariah (KCS), 29 Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS),
dan 128 Syariah Channeling Outlet (SCO).
38
BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 berdasarkan Peraturan
Pemerintah Pengganti UU No. 2 Tahun 1946 dengan nama Bank Negara
Indonesia yang berfungsi sebagai Bank Sentral. Setelah terjadinya krisis
moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998, dan melihat situasi dan
kondisi yang terjadi, banyaknya bank-bank yang dilikuidasi, hanya bank yang
memiliki prinsip Syariah yang mampu bertahan dan mampu tetap berdiri kokoh.
Oleh karena itu, dunia perbankan mulai tertarik untuk mempelajari dan
menerapkannya.
Ada beberapa hal yang menjadi alasan pembukaan Cabang Syariah,
diantaranya adalah :
1. Menyediakan layanan perbankan yang lengkap untuk mewujudkan BNI
sebagai Universal Banking.
2. Berdasarkan data Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebanyak 30%
masyarakat Indonesia menolak sistem bunga.
3. Landasan operasional Perbankan Syariah sudah kuat.
4. Masih terbatasnya saingan atau kompetitor.
5. Berdasarkan hasil survey, respon dan kepercayaan masyarakat yang besar
atas kehadiran Bank Syariah.
Adapun berdirinya PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan
berdasarkan ketentuan dan aturan yang berkaitan dengan Perbankan Syariah
adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang No. 10 Tahun 1998
2. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/23/Kep/Dir Tanggal 12
Mei 1999 tentang Bank Umum berdasarkan prinsip Syariah, perubahan
kegiatan usaha, dan pembukaan Kantor Cabang Syariah.
3. Peraturan Bank Indonesia No. 2/7/PBI/2000 Tanggal 27 Februari 2000
Tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan valuta asing bagi Bank
Umum yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah
4. Peraturan Bank Indonesia No. 2/14/PBI/2000 Tanggal 09 Juni 2000
tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 1/3/PBI/2000
39
tentang penyelenggaraan kliring lokal dan penyelesaian akhir transaksi
pembayaran antar bank atas kliring lokal.
5. Peraturan Bank Indonesia No. 2/8/PBI/2000 Tanggal 23 Juni 2000
tentang pasar uang antar Bank berdasarkan prinsip Syariah.
6. Peraturan Bank Indonesia No. 2/9/PBI/2000 Tanggal 23 Juni 2000
tentang Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI).
7. Buku Petunjuk Pendirian Bank Indonesia.
Dalam upaya memperluas segmen pasar ( Market Development) Bank
BNI, maka manajemen Bank BNI memutuskan untuk membuat Unit Usaha
syariah sebagai bentuk bahwa Bank BNI menerima kehadiran sistem syariah di
Indonesia dengan mengeluarkan PT. Bank BNI Syariah
PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan merupakan cabang yang
kesebelas dan didirikan pada tanggal 15 Agustus 2002 yang diresmikan oleh
Agoest Soebakti, Direktur Ritel Bank Negara Indonesia. PT. Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Medan adalah satu dari beberapa usaha BNI untuk melayani
masyarakat yang menginginkan sistem perbankan yang berdasarkan prinsip
Syariah dalam rangka mewujudkan BNI sebagai Universal Bank.
1.
40
c. Sistem manajemen dan operasional Bank Syariah lebih mudah atau cepat
dibuat dengan mengadopsi sistem yang telah ada pada Bank
Konvensional induknya.
d. Syariah Compliance dapat dipenuhi dengan kebijakan operasional Bank
Syariah (batas maksimum pembiayaan, analisa pembiayaan, nisbah, dan
sebagainya) yang tersendiri melalui kebijakan otonomi khusus.
2.
41
a. Tabungan iB Hasanah
Merupakan tabungan transaksional yang dilengkapai dengan kartu
ATM/Debit serta didukung e-banking seperti internet banking, SMS
banking, dan phone banking untuk kebutuhan sehari-hari. Dapat
digunakan untuk mahasiswa dan community card.
b. TabunganKu iB
Adalah tabungan nasional dengan prinsip wadiah dan merupakan
program
pemerintah
bekerjasama
dengan
seluruh
bank
untuk
42
banking, dan phone banking untuk kebutuhan sehari-hari. Dapat digunakan
untuk mahasiswa dan community card.
b. Tabungan iB Haji Hasanah
Dikelola dengan prinsip Mudharabah Muthalaqah yang didesain untuk
membantu
individu
dalam
merencanakan
pemenuhan
Biaya
43
.
3. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
1. Visi Perusahaan.
Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan
kinerja
2. Misi Perusahaan.
a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah.
c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
3. Tujuan Perusahaan
Tujuan utama manajemen PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Medan adalah : Dalam rangka menjadi Universal Banking maka perlu
mengakomodir
kebutuhan
masyarakat
yang
ingin
menyalurkan
maupun
individual.
Sistem
kerja
yang
efektif
dapat
44
Berikut struktur organisasi pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Medan.
45
B. HASIL PENELITIAN
1. Gambaran Umum Responden
Sampel penelitian pengukuran produk,personality, dan promosi terhadap
minat nasabah PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan adalah 30
responden.
Bagian ini menyajikan informasi mengenai gambaran secara umum
responden berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, usia, jenis pekerjaan
dan penghasilan perbulan. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing
nasabah, yaitu:
Tabel 4.1
Karakteristik Identitas Responden
46
No.
Karakteristik Responden
Frekuensi Persentas
e
Jenis Kelamin
Laki- laki
12
40%
Usia
Perempuan
Jumlah
17-29 Tahun
18
30
19
60%
100%
63%
30-40 Tahun
11
37%
Diatas 40 Tahun
Jumlah
SMP
0
30
1
0%
100%
3%
SMA
18
60%
S1
10
34%
S2
Jumlah
PNS
1
30
6
3%
100%
20%
Karyawan
7%
Wirausaha
13%
0%
Lainnya
18
60%
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan/ profesi
Jumlah
30
100%
pada
kelompok usia 17-29 tahun berjumlah 19 orang atau (63%), pada kelompok
usia 30-40 tahun sebanyak 11 orang (37%), dan di atas 40 tahun sebanyak 0
orang (0%), berarti responden pada penelitian ini lebih banyak didominasi
pada usia muda sehingga memungkinkan bagi karyawan untuk bekerja lebih
efektif dan efisien.
47
Untuk kategori pendidikan responden pada penelitian ini paling tinggi
pada tingkat SMA sebanyak 18 orang (60%), untuk tingkat Strata 1 (S1)
sebanyak 10 orang (34%), dan untuk tingkat SMP sama S2 sebanyak 1 orang
(3%), berarti sebagian besar karyawan pada PT. Bank BNI Syariah Kantor
Cabang Medan memiliki pendidikan yang cukup baik.
Untuk kategori pekerjaan responden dalam penelitian ini paling tinggi
terletak yang lainnya sebanyak 18 orang (60%), untuk PNS sebanyak 6 orang
(20%), untuk wirausaha sebanyak 4 orang (13%), dan untuk karyawan
sebanyak 2 orang (7%), berarti sebagian besar responden dalam penelitian ini
adalah yang lainnya.
Daftar Pertanyaan
No
Nasabah
memilih
dibank
SS
TS
STS
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
20
43.3
menabung 80
karena
biaya
iB
Hasanah
yang
48
bervariasi
3
36.7
46.7
43.3
Syariah
sangat
mudah
Tabel 4.3
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Personality (X 2)
Daftar Pertanyaan
No
Alternatif Jawaban
SS
(%)
Karyawan BNI Syariah memiliki 66.7
S
(%)
33.3
N
(%)
-
TS
(%)
-
STS
(%)
-
56.7
44.3
60
40
49
4
53.3
46.7
BNI Syariah
Karyawan tidak
untuk
56.7
43.3
53.3
46.7
56.7
43.3
43.3
56.7
mudah
pelayanannya
Semua karyawan
BNI
Syariah
kepada
nasabah
yang
mengalami kesulitan/masalah
Sumber Data Primer diolah 2014
Tabel 4.4
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Promosi (X 3)
Daftar Pertanyaan
No
1
SS
(%)
promosi
kepada
Alternatif Jawaban
S
N
TS STS
(%) (%) (%) (%)
73.3
26.7
63.3
36.7
56.7
43.3
para
menyebarkan
kepada
nasabah
brosur-brosur
dan
memberikan
dipahami
BNI Syariah ikut mensponsori acaraacara
social
ataupun
kegiatan
50
produk tabungan
BNI Syariah dalam
melakukan
43.3
56.7
40
60
36.7
63.3
40
60
banyak bonus/hadiah
Banyaknya media yang digunakan
36.7
63.3
untuk
melakukan
promosi
Alternatif Jawaban
SS
S
N
TS STS
Daftar Pertanyaan
(%)
73.3
(%)
26.7
(%)
-
(%)
-
(%)
-
70
30
56.7
43.3
70
30
63.3
36.7
Syariah
Sebagai seorang muslim saya lebih
senang
menjadi
nasabah
BNI
rumah
Saya tertarik menjadi nasabah BNI
Syariah karena tingkat saldo minimal
rendah
51
6
ditawarkan
BNI
50
50
43.3
56.7
Syariah
tersebut
Sumber data Primer diolah 2014
Uji Validitas
Validitas adalah adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
r-hitung
-0.103
-0.166
-0.337
0.30
0,420
r-tabel
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
Keterangan
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
52
6
0.377
7
0.25
8
0.413
9
0.83
10
0.104
Sumber data penelitian diolah 2014
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Personality(X 2)
No. Pertayaan
r-hitung
1
0.360
2
0.810
3
-0.342
4
0.92
5
0.609
6
0.178
7
0.167
8
0.243
9
0.600
10
0.633
Sumber data penelitian diolah 2014
r-tabel
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
Keterangan
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Promosi (X 3)
No. Pertayaan
r-hitung
0.125
1
2
0.365
3
0.345
4
0.263
5
0.515
6
-0.048
7
0.317
8
0.63
9
-0.207
10
0.485
Sumber data penelitian diolah 2014
r-tabel
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
Keterangan
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Minat Nasabah (Y)
53
No. Pertayaan
r-hitung
0.00
1
2
0.570
3
-0.238
4
0.318
5
0.216
6
0.460
7
-0.69
8
0.188
9
0.208
10
0.440
Sumber data penelitian diolah 2014
r-tabel
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
Keterangan
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
b. Uji Reliabilitas
Uji
reliabilitas
digunakan
untuk
mengetahui
apakah
butir-butir
Tabel 4.10
Koefisien Reliabilitas
Nilai
Tingkat Reliabilitas
0,0 - 0,20
Kurang reliable
0,20 0,40
Agak reliable
0,40 0,60
Cukup reliable
54
0,60 0,80
Reliable
0,80 0,10
Sangat reliable
tem pertanyaan
baik dari
Tabel 4.12
Daftar pertanyaan variabel produk (X 1),variabel personality (X2), variabel
promosi (X3), dan variabel minat nasabah (Y)
No
1
2
Daftar Pertanyaan
Variabel produk (X1)
Nasabah memilih menabung dibank karena biaya
administrasinya yang rendah
BNI Syariah menyediakan produk tabungan iB
Hasanah yang bervariasi
Keterangan
Valid
Valid
55
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel 4.13
Skor Angket Variabel Produk (X1), personality (X2), Promosi (X3) dan
Minat Nasabah (Y)
No
Responde
n
1
2
3
X1
X2
X3
20
20
20
22
20
20
19
22
19
20
20
20
56
4
5
6
7
8
22
20
20
23
25
20
23
20
25
25
18
16
18
18
20
23
23
23
23
23
9
10
25
25
25
25
17
18
24
25
11
12
13
14
25
25
25
20
25
21
25
23
17
20
19
18
25
25
25
25
15
22
21
16
24
16
25
20
17
23
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
20
23
20
21
20
20
20
23
22
25
25
22
20
20
19
20
23
18
19
20
22
20
24
23
24
23
20
19
17
17
16
19
17
16
16
23
18
19
18
22
17
18
25
20
23
20
20
20
23
23
25
20
24
21
20
25
57
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1
X2
X3
Y
Produk Personality Promosi MinatNasabah
N
30
30
30
30
a,b
Normal Parameters
Mean
22.1000
21.7667 18.1667
22.6000
Std.
2.17113
2.20788 1.82101
2.07780
Deviation
Most Extreme
Absolute
.267
.222
.203
.228
Differences
Positive
.267
.222
.203
.228
Negative
-.209
-.145
-.117
-.210
Kolmogorov-Smirnov Z
1.460
1.213
1.113
1.248
Asymp. Sig. (2-tailed)
.028
.105
.168
.089
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Gambar 4.1
58
Histrogram
Gambar 4.2
Normal Probability Plot
Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebarkan disekitar garis
diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model
regresi layak dipakai untuk prediksi pengambilan keputusan nasabah
berdasarkan masukan variabel independentnya atau model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.
Tabel 4.15
Uji Multikolinieritas
59
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std. Error
(Constant)
10.733
4.513
X1Produk
.396
.179
X2Personality
.293
-.179
X3Promosi
Beta
Collinearity Statistics
T
Sig.
Tolerance
VIF
2.378
.025
.414
2.208
.036
.619
1.617
.175
.311
1.671
.107
.627
1.596
.171
-.157
-1.049
.304
.969
1.032
tabel
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
ada
60
Gambar 4.3
Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas
Berdasarkan grafik scatterplot menunjukkan bahwa terdapat pola yang
jelas serta titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4. Uji Autokorelasi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji suatu model apakah antara
variabelpengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi.
Metode pengujian yang seringdigunakan adalah pengujian uji Durbin-Watson
(uji DW).nilai DW yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai d tabel.
Cara yang dpat digunakan untuk mendeteksi masalah autokolerasi adalah
dengan menggunakan uji Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokolerasi positif,
2. Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokolerasi,
3. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokolerasi negatif.
61
Tabel 4.16
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
5. Uji Regresi
1. Analisis Regresi Berganda
Analisi regresi linear berganda adalah sebuah analisa yang digunakan
untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel produk, personality, dan promosi
terhadap variabel minat nasabah menggunakan jasa perbankan syariah.
Analisis data dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan
dengan menggunakan model regresi liniear berganda, dimana dalam analisis
regresi tersebut akan menguji pengolahan dat menggunakan bantuan program
SPSS berdasarkan yang diperoleh dari 30 responden. Berikut di bawah ini tabel
dari hasil uji Analisis Regresi Berganda.
62
Tabel 4.17
Uji Analisis Linier Berganda
Coefficientsa
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std. Error
(Constant)
10.733
4.513
X1Produk
.396
.179
X2Personality
.293
-.179
X3Promosi
Collinearity Statistics
Beta
Sig.
Tolerance
VIF
2.378
.025
.414
2.208
.036
.619
1.617
.175
.311
1.671
.107
.627
1.596
.171
-.157
-1.049
.304
.969
1.032
produk,
variabel
promosi,
nasabah akan
63
2. Koefisien Determinasi (R 2)
Koefisien determinasi yang memiliki fungsi untuk menjelaskan sejauh
mana kemampuan variabel independen (produk, personality, dan promosi)
terhadap variabel dependen (Minat nasabah). Dapat dilihat ditabel di bawah
ini:
Tabel 4.18
Uji Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model
R
R Square
Square
the Estimate
a
1
.660
.435
.370
1.64894
a. Predictors: (Constant), X3Promosi, X2Personality,
X1Produk
b. Dependent Variable: YMinatNasabah
promosi yang
Koefisien Determinasi adalah 0.435. hal ini berarti 43.5% variabel dari minat
Nasabah dijelaskan oleh variabel dari produk, personality, dan promosi.
Sedangkan sisanya (100% - 43.5% = 56.5%) dijelaskn oleh indikator lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
6. Pengujian Hipotesis
1. Uji Parsial atau Uji t
Uji t adalah suatu sarana pengujian untuk mengetahuai apakah variabel
independen secara individual berpengaruh positif terhadap variabel dependen.
Hasil uji t pada variabel produk, personality, dan promosi dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
64
Tabel 4.19
Uji Parsial
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std. Error
(Constant)
10.733
4.513
X1Produk
.396
.179
X2Personality
.293
-.179
X3Promosi
Beta
Collinearity Statistics
T
Sig.
Tolerance
2.378
.025
.414
2.208
.036
.619
1.617
.175
.311
1.671
.107
.627
1.596
.171
-.157
-1.049
.304
.969
1.032
tabel dengan df = 26 sebesar 2,056. Hal ini berarti nilai t hitung < t tabel.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh positif secara individu variabel
personality terhadap minat nasabah menggunakan jasa perbankan
syariah.
VIF
65
3. Dari hasil perhitungan variabel promosi didapatkan nilai t hitung
sebesar 1.049 dengan nilai signifikansi 0.304< 0,05 sedangkan nilai t
tabel dengan df = 26 sebesar 2,056. Hal ini berarti nilai t hitung > t
tabel. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho diterima
dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh positif secara individu
variabel promosi terhadap minat nasabah menggunakan jasa perbankan
syariah.
2. Uji Simultan atau Uji F
Uji F adalah suatu sarana pengujian untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Uji simultan ini, bertujuan untuk menguji atau mengkonfirmasi hipotesis
yang menjelaskan terdapat pengaruh marketing mix tabungan terhadap minat
nasabah.hasil analisis uji F dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.20
Uji Simultan
ANOVAb
Sum of
Model
Squares
Df
Mean Square
F
1
Regression
54.506
3
18.169
6.682
Residual
70.694
26
2.719
Total
125.200
29
a. Predictors: (Constant), X3Promosi, X2Personality, X1Produk
b. Dependent Variable: YMinatNasabah
Sig.
.002a
Dari uji ANOVA dapat menghasilkan F hitung sebesar 6.682 dengan nilai
signifikan 0.02. Untuk mengetahui F tabel terlebih dahulu dihitung df = 4-1 = 3
sedangkan df2 = 30-4 = 26. Maka nilai F hitung (6.682) > F tabel ( 2,98) dan nilai
signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas (0.02 < 0,05) dari hasil perbandingan
tersebut maka Ha diterima dan menolak H 0. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh positif antara variabel produk, personality, dan promosi, terhadap
minat nasabah menggunakan jasa perbankan syariah.
66
C. Pembahasan
1. Pengaruh Produk terhadap Minat Nasabah
Dari hasil perhitungan koefisien regresi sebesar 0.396 menunjukkan
apabila bariabel produk ditingkatkan sebesar satu point maka akan diikuti
dengan meningkatkan minat nasabah untuk menabung di PT. Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Kantor Medan sebesar 0.396. sebaliknya jika skor variabel
produk menurun satu point maka akan diikuti dengan menurunnya Minat
Nasabah untuk menabung di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan.
Dari hasil perhitungan variabel produk didapatkan nilai t hitung
sebesar 2.208 dengan nilai signifikansi 0,036 < 0,05 sedangkan nilai t tabel
dengan df = 26 sebesar 2,056. Hal ini berarti nilai t hitung > t tabel. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya terdapat pengaruh positif secara individu variabel produk terhadap
minat nasabah menggunakan jasa perbankan syariah.
2. Pengaruh Personality terhadap Minat Nasabah
Dari hasil perhitungan koefisien regresi sebesar 0.293
menunjukkan
apabila variabel personality ditingkatkan sebesar satu point maka akan diikuti
dengan meningkatnya minat nasabah untuk menabung di PT. Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Medan sebesar 0.293. Sebaliknya jika skor variabel personality
menurun satu point maka akan diikuti dengan menurunnya minat nasabah untuk
menabung di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan.
Dari hasil perhitungan variabel personality didapatkan nilai t hitung
sebesar 1.671 dengan nilai signifikansi 0.107 > 0,05 sedangkan nilai t tabel
dengan df = 26 sebesar 2,056. Hal ini berarti nilai t hitung < t tabel. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
tidak terdapat pengaruh positif secara individu variabel personality terhadap
minat nasabah menggunakan jasa perbankan syariah.
67
26. Maka nilai Fhitung (6.682) > Ftabel ( 2,98) dan nilai signifikan lebih kecil dari
nilai probabilitas (0.02 < 0,05) dari hasil perbandingan tersebut maka H a
diterima dan menolak H 0. Jadi dapat disimpulkan secara bersma-sama ada
pengaruh positif antara variabel produk, personality, dan promosi, terhadap
minat nasabah menggunakan jasa perbankan syariah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
beberapa hal, sebagai berikut:
68
1. Produk tabungan secara signifikan berpengaruh terhadap minat nasabah
di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan dengan koefesien
regresi 0,765. Semakin banyak inovasi produk-produk sesuai dengan
prinsip syariah yang
69
1. PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan diharapkan bukan hanya
mengemas produk konvensional dengan peristilahan dari Arab saja,
tetapi juga produk-produk yang telah diciptakan sesuai dengan prinsipprinsip syariah Islam, sehingga dapat memberikan kepuasan atau
kepercayaan bagi nasabah ataupun calon nasabah.
2. PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan dalam hal berpromosi dan
juga profesionalisme kerja para karyawannya tetap berdasarkan prinsipprinsip Islam.
3. Kemudian, hal terpenting dan tidak boleh dilupakan adalah bahwa
sebuah bisnis Islami, khususnya PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Medan idealisme produk atau kinerja berdasarkan syariah Islam yang
harus terus menerus dipertahankan dan ditingkatkan. Karena hal inilah
yang
membedakan
konvensional.
antara
perbankan
syarah
dengan
perbankan