Anda di halaman 1dari 69

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan syariah adalah suatu bentuk perwujudan dari permintaan pasar
di Indonesia akan hadirnya sistem keuangan suatu perbankan yang halal
(memenuhi prinsip syariah) dan sehat. Perkembangan sistem keuangan syariah
sebenarnya telah dimulai sebelum pemerintah secara formal meletakkan dasardasar hukum operasional, yaitu dengan hadirnya beberapa lembaga keuangan
bank dan non bank syariah.
Pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
para nasabah terhadap produk dan jasa. Setiap produk yang diluncurkan ke pasar
tidak selalu mendapat respon yang positif, bahkan cenderung mengalami
kegagalan jauh lebih besar dibandingkan keberhasilannya.
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, maka setiap
perusahaan perlu melakukan riset pasar, karena dengan melakuan riset pasar
dapat diketahui keinginan dan kebutuhan nasabah atau konsumen yang
sebenarnya. Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan nasabah, maka
langkah selanjutnya yang akan dilakukan perusahaan adalah membuat strategi
produk.1
Bank sebagai lembaga keuangan yang fungsi utamanya penghimpun dan
penyalur dana kepada masyarakat harus dapat mengelola strategi produk yang
bermutu tinggi dalam rangka menarik nasabah baru. Selain itu, bank juga harus
fokus untuk mempertahankan nasabah yang ada dan membangun hubungan yang
menguntungkan dan berjangka panjang dengan bank.
Dalam strategi produk, bank harus dapat mengemas strategi produk yang
berkualitas. Strategi produk yang berkualitas memiliki nilai plus dan tidak
dimiliki oleh para pesaing. Untuk mengantisipasi agar produk yang diluncurkan
1 Rifaatul Machmudah, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Non
muslim Menjadi Nasabah di Bank CIMB Niaga syariah Cabang Semarang, Skripsi
Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Walisongo (2009).

2
berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka dalam peluncuran produk
diperlukan strategi-strategi tertentu. Strategi produk yang dikenal meliputi
penentuan logo, motto, menciptakan merek, menciptakan kemasan, dan
keputusan label.
Produk bank syari'ah merupakan jasa yang ditawarkan kepada
masyarakat dalam bentuk beraneka ragam dan tentunya sesuai dengan prinsip
syariah dan ajaran Islam. Kelengkapan jenis produk yang ditawarkan sangat
tergantung dan kemampuan bank dan jenis bank itu sendiri, misalnya Bank
Umum Syariah lebih lengkap dari Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
Semakin lengkap produk yang ditawarkan akan semakin baik, sehingga untuk
memperoleh produk bank, nasabah cukup mendatangi satu bank saja. Hal ini
akan menarik nasabah baru sehingga dapat meningkatkan minat nasabah yang
memakai produk/jasa bank syari'ah tersebut.
Pada PT. Bank BNI Syariah merupakan unit usaha yang bergerak secara
khusus

melayani

jasa

perbankan

nasabah

berdasarkan

prinsip

syariah

menyediakan berbagai produk-produk yang juga berprinsip syariah antara lain


giro, deposito mudharabah dan tabungan. Dalam hal ini penelitian ini dikhususkan
pada produk tabungan. Selain adanya produk-produk yang mengandung unsur
kesyariahan, bagian yang tak kalah pentingnya adalah promosi.
BNI Syariah selain mempertahankan nasabah yang telah ada, juga harus
mampu mencari nasabah baru guna meningkatkan kinerja mereka dan demi
perkembangan perusahaan pada masa yang akan datang. Maka perlu diadakan
promosi yang optimal, yang dapat memperkenal produk-produk syariah yang
telah ditawarkan dan juga pengoperasionalannya tersebut. Sehingga para calon
nasabah tersebut percaya kepada BNI syariah dan akhirnya tertarik untuk
berinvestasi d BNI Syariah. Selain mencari nasabah baru, BNI Syariah juga
dituntut untuk menjaga hubungan baik harmonis dan dinamis kepada para
nasabahnya melalui promosi. karena apabila hal tersebut tidak dilakukan dengan
baik maka bukan tidak mungkin nasabah tersebut akan lari kepada pihak bank
lain.

3
Melihat fenomena tersebut, masyarakat mulai sadar bahwa bank-bank
konvensional yang ada saat ini tidak bisa menjadi solusi terbaik dari problemproblem yang masyarakat hadapi, sehingga masyarakat melirik kembali ajaran
Islam yang bebas riba. Perbankan syariah merupakan suatu badan usaha yang
fungsinya sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan penyalur dana kepada
masyarakat, yang sistem dan mekanisme kegiatan usahanya berdasarkan hukum
Islam sebagaimana yang diatur dalam Al-Quran dan Al-Hadist.2
Masyarakat muslim yang menggunakan jasa perbankan syariah
menganggap bahwa bunga adalah riba. Hal ini secara tegas dinyatakan dalam
Al-Quran dalam Surat Al-Baqarah ayat 278 yaitu :

Artinya: Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah Swt dan
tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut), jika kamu orang-orang yang
beriman.
Oleh sebab itu faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
dari nasabah untuk menggunakan jasa perbankan syariah sangat penting
diperhatikan oleh pihak manajemen perbankan demi kelangsungan dan tetap
eksisnya lembaga tersebut. Diminati atau tidaknya suatu lembaga keuangan
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sifatnya psikologis yang menyangkut
aspek-aspek perilaku, sikap dan selera. Dan bukan hanya faktor psikologis saja,
ada banyak faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan jasa
lembaga keuangan syariah.
Bank BNI Syariah merupakan salah satu bank yang beroperasi
berdasarkan prinsip syariah. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan sebagai
lembaga keuangan mempunyai strategi produk dalam penghimpunan dana yang
terdiri dari Tabungan iB Hasanah, TabunganKu iB, Tabungan iB Hasanah THI
Hasanah( BNI Syariah Tabungan Haji), Tabungan iB Hasanah Prima, Tabungan
iB Tunas Hasanah, Tabungan iB Hasanah Bisnis, Deposito iB Hasanah, Giro iB
2 Produk BNI Syariah. Dapat diakses di, www.bnisyariah.tripod.com

4
Hasanah. Sedangakan produk penyaluran dana terdiri pembiayaan Hasanah
Card, pembiayaan Emas iB Hasanah, BNI Syariah KPR Syariah (Griya iB
Hasanah), Multijasa iB Hasanah, Pembiayaan THI iB Hasanah, Wirausaha iB
Hasanah, Tunas Usaha iB Hasanah. kemudian didukung dengan usaha jasa-jasa
bank tainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabahnya. Dalam tabel di
bawah ini dapat dilihat peningkatan minat nasabah dari tahun 2011 sampai tahun
2013.3
Tabel 1.1
Peningkatan Jumlah Nasabah
Tahun

Jumlah Nasabah

2011

1.267

2012

1.463

2013

3.846

Sumber : Data Annual Report BNI Syariah diolah, 2014.


Sejak dibuka pada tahun 2011 Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan
pada tahun mengalami peningkatan dan segi kuantitas nasabah. Tercatat dalam
laporandata internal Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan pada awal
dibukanya pada tahun 2011 nasabah telah berjumlah orang dan mengalami
peningkatan sebanyak 1.267 orang pada tahun 2012, sehingga jurnlahnya pada
tahun tersebut sebanyak 1.463 orang. Sampai pada akhir Desember 2013
nasabah Dana Pihak Ketiga (DPK) berjumlah 3.000 dan nasabah pembiayaan
846 sehingga total nasabah berjumlah 3.846 nasabah. Bank BNI Syariah juga
tetap menjalankan program pemerintah dengan mengutamakan pemberian
pembiayaan pada sektor usaha kecil dan menengah.4

3 www.BNISyariah.com
4. Bank BNI Syariah., Data Internal Bank BNI Syariah Semarang (Medan: Bank BNI Syariah
Semarang., 2008) hal.1

5
Dengan demikian dapat diketahui bahwa strategi produk yang diterapkan
oleh Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan sekarang ini telah sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan masyarakat Sumatera Utara yang berdomisili di kota
Medan dan sekitarnya pada umumnya dan khususnya yang beragama Islam. 5
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul Pengaruh Produk, Personality dan Promosi
Terhadap Minat Nasabah pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Medan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka Penulis dapat mengambil
pokok permasalahannya adalah sebagai berikut : Perlunya Strategi Produk
untuk Menarik Minat Nasabah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Medan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah produk berpengaruh terhadap minat nasabah pada PT. Bank BNI
Syariah Kantor Cabang Medan?
2. Apakah personality berpengaruh terhadap minat nasabah pada PT. Bank
BNI Syariah kantor Cabang Medan?
3. Apakah promosi berpengaruh terhadap minat nasabah pada PT. Bank
BNI Syariah Kantor Cabang Medan?
4. Apakah

produk,

personality

dan

promosi

secara

bersama-sama

berpengaruh terhadap minat nasabah pada PT.Bank BNI Syariah Kantor


Cabang Medan?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukan Penelitian ini adalah sebagai berikut :
5 . "Bank BNI Syariah Berikan Pelayanan Terbaik Kepada Nasabah," Waspada (Medan), 27 Januari 2009,
hal. 16.

6
a. Untuk mengetahui pengaruh produk terhadap minat nasabah menabung
pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan.
b. Untuk mengetahui pengaruh personality terhadap minat nasabah pada PT.
Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan.
c. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap minat nasabah pada PT.
Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan.
d. Untuk mengetahui pengaruh produk, personality dan promosi secara
bersama-sama terhadap minat nasabah pada PT.Bank BNI Syariah
kantor Cabang Medan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
-

Hasil penelitian diharapkan akan menambah pengetahuan dan


wawasan bagi penulis mengenai pengetahuan praktis tentang
pengaruh strategi produk Syariah terhadap minat nasabah pada PT.
BNI Syariah Kantor Cabang Medan.

Sebagai bahan untuk menambah dan memperluas pengetahuan bagi


peneliti

dalam

bidang

Pemasaran

khususnya

hal-hal

yang

berhubungan dengan Teori Perilaku Konsumen dan Penerapannya di


Perbankan.
b. Bagi Universitas
-

Sebagai bahan untuk menambah wawasan penelitian bagi Program


Studi

Perbankan Syariah Universitas Muhammadiyah Sumatera

Utara ( UMSU ) yang dapat dipergunakan dan dikembangkan.


-

Sebagai syarat dalam menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas


Muhammadiyah Sumatera Utara.

Sebagai tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana ilmu yang telah
diberikan tentang perbankan Syariah

c. Bagi Bank

7
-

Sebagai bahan masukan bagi Pimpinan BNI Syariah Kantor Cabang


Medan dalam merumuskan kebijakan, strategi terhadap minat
nasabah.

Sebagai masukan bagi pihak dalam untuk melakukan minat nasabah


untuk masa yang akan datang.

E. Kegunaan Penelitian
Diharapkan dari hasil penelitian ini berguna bagi penulis untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh produk, personality dan promosi terhadap
minat nasabah pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan dan untuk
terus memotivasi masyarakat agar lebih giat memakai produk bank syariah
khususnya produk BNI Syariah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Bank Syariah
Kata Bank itu sendiri barasal dari bahasa latin Banco yang artinya
bangku atau meja. Pada abad ke-12 kata Banco merujuk pada meja, counter atau
tempat penukaran uang (money changer). Dengan demikian fungsi dasar Bank
adalah menyediakan tempat untuk menitipkan uang dengan aman dan
menyediakan alat pembayaran untuk membeli barang atau jasa.
Bank syariah terdiri atas dua kata, yaitu Bank dan syariah. Kata Bank
suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan dari dua
pihak, yaitu pihak yang berkelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana.
Kata Syariah dalam versi Bank Syariah di Indonesia adalah aturan perjanjian
berdasarkan yang dilakukan oleh pihak bank dan pihak lain untuk penyimpanan

8
dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan
hukum Islam.
Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip Syariah. Menurut jenisnya, terdiri atas Bank umum
Syariah, unit usaha Syariah dan bank pembiayaan Syariah.6
Menurut UU No.21 Tahun 2008 tentang perbankan Syariah pada pasal 1
ayat 7 menyebutkan bahwa bank syariah adalah bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas
Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Syariah.
Solihin Hasan mengemukakan bahwa kegiatan usaha perbankan Islam
meliputi semua kegiatan perbankan konvensional, kecuali pinjaman dengan
bunga. Ia menerima simpanan dan memberi pinjaman, tetapi tidak menerima
bunga.12 Mengingat firman Allah tentang Riba yang sudah tercantum dengan
jelas dalam surat Al-Baqarah ayat 275, yang berbunyi sebagai berikut:



Artinya : Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang
6. Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta.Ibid. Hal. 61-62

9
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum
datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali
(mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka
kekal di dalamnya.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa Bank Syariah adalah
lembaga keuangan yang berusaha menghindari prinsip riba dengan jalan
menerapkan akad-akad sesuai dengan prinsip syariah.
Dalam UU perbankan Syariah No.21 Tahun 2008 tentang perbankan
syariah pasal 3 menyatakan bahwa perbankan syariah bertujuan menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,
kebersamaan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
2. Marketing Mix
Prinsip syariah itu sendiri sebenarnya mengacu pada nilai -nilai
keadilan, kemanfaatan,

keseimbangan, dan

keuniversalan (rahmatan lil

alamin). Nilai-nilai inilah yang kemudian diaplikasikan dalam pengaturan


perbankan syariah saat ini. Prinsip perbankan syariah merupakan bagian
dari ajaran Islam yang berkaitan dengan ekonomi Islam, dimana didalamnya
diatur mengenai larangan riba dalam berbagai bentuknya, dan dengan
menggunakan system antara lain prinsip bagi hasil (equity based financing).
Dengan prinsip bagi hasil, perbankan syariah dapat menciptakan iklim
investasi yang sehat dan adil karena semua pihak dapat saling berbagi
baik

keuntungan

maupun

potensi

risiko yang

timbul,

sehingga

akan

menciptakan posisi yang berimbang antara bank dan nasabahnya. Secara


jangka panjang, konsep perbankan syariah ini akan mendorong pemerataan
ekonomi nasional karena hasil keuntungan tidak hanya dinikmati oleh
pemilik modal saja, tetapi juga dirasakan oleh pengelola modal sebagai
refleksi prinsip syariah dengan melihat sisi nilai-nilai keadilan. 7
Marketing Mix Dalam ilmu marketing kita mengenal konsep klasik
Marketing Mix untuk melakukan penetrasi pasar, dimana untuk menembus
7. Hermanwan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. PT. Mizan
Pustaka: Bandung. Hal.38

10
pasar diperlukan beberapa strategi terhadap masing-masing komponen yang
terdiri

atas Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempatatau Saluran

Distribusi), dan Promotion (Promosi), yang dalam perkembangannya kini,


telah mengalami penambahan lagi menjadi: People (Orang), Phisical Evidence
(Bukti Fisik), dan Process (Proses).
a. Produk (Product)
Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat
dipenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Artinya apapun wujudnya,
selama itu dapat memenuhi keinginan pelanggan dan kebutuhan kita
katakan sebagai produk.
Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar untuk

mendapatkan perhatian untukdibeli, untuk

digunakan atau dikomsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan


kebutuhan. Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai yang bermanfaat kepada konsumen. Yang perlu
diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik
dari produk itu sja tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut
The Offer. Terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak
menimbulkan

beralihnya

kepemilikan

dari

penyedia

jasa

kepada

konsumen.8
b. Orang ( Personality )
Yaitu semua orang yang terlibat aktif dalam pelayanan dan
mempengaruhi persepsi pembeli, nama, pribadi pelanggan, dan pelanggan
lain yang ada dalam lingkunagn pelayanan. Personality meliputi kegiatan
untuk karyawan, seperti kegiatan rekrumen, pendidikan dan pelatihan,
motivasi, balas jasa, serta pelanggan yang menjadi nasabah atau calon
nasabah.

8. Rambat Lupiyodi. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2001. Hal.
245

11
Untuk mencapai kualitas terbaik maka karyawan harus dilatih untuk
menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen
kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya. Terdapat emapat kreteria
peranan atau pengaruh dari aspek orang yang mempengaruhi konsumen,
yaitu:9
1. Contranctors: orang disini berinteraksi langsung dengan konsumen
dalam frukuensi yang cukup sering dan sangat mempengaruhi
keputusan konsumen untuk membeli.
2. Modifiers:

orang disini

tidak

secara langsung

mempengaruhi

konsumen tetapi cukup sering berhubungan dengan konsumen.


3. Influencers: orang disini mempengaruhi konsumen dalam keputusan
untuk membeli tetapi tidak secara langsung kontak dengan manusia.
4. Isolated: orang disni tidak secara langsung ikut serta dalam bauran
pemasaran
5. dan juga tidak sering bertemu konsumen.
c. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam
kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk
dan jasa yang dimiliki baik langsung maupun tidak langsung.
Adapun fungsi dari strategi promosi, yaitu :
1. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Perhatian calon
pembeli harus diperoleh, karena merupakan titik awal proses
pengambilan keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa.
2. Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli.
Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan dilanjutin
pada tahap berikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksudkan
dengan tahap berikutnya ini adalah timbulnya rasa tertarik ini yang akan
menjadi fungsi utama promosi.
3. Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki
barang yang ditawarkan. Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap
sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa
9 . Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Salemba Empat, 2006, hal.75

12
ingin memilikinya. Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam hal
harga, cara pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin
memilikinya ini semakin besar dan diikuti oleh suatu keputusan untuk
membeli.
d.

Harga (Price)
Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix.
Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat
harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbank. Salah
satu dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang
ditawarkan.
Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam
pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk,
serta kepuusan konsumen untuk membeli. Harga juga berhungan dengan
pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau marketing channels.
Akan tetapi yang paling penting adalah keputusan dalam harga harus
konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan. 10

e.

Lokasi (Place)
Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus
bermarkas dan melakukan operasi.penentuan lokasi sangan penting
mengingat apabila salah satu dalam menganalisis akan mengakibat
meningkatkan biaya yang akan dikeluarkan nantinya. Lokasi yang tidsak
strategis akan mengurang minat nasabah untuk berhubungan dengan
bank.11

f. Bukti Fisik (Physical Evidance)


1010. Rambat Lupiyoadi. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2001.
hal. 250
1111. Rambat Lupiyoadi. Manajemen Pemasaran jasa, Jakarta: Salemba Empat, 2001.
hal.265

13
Adalah terdiri dari adanya logo atau symbol perusahaan, moto,
fasilitas yang dimiliki, seragam karyawan, laopran, kartu nama, dan
jaminan perusahaan. 12
g. Proses (Processing)
Merupakan keterlibatan pelanggan dalam pelayanan jasa, proses
aktivitas, strandar pelayanan, kesederhanaan atau kompleksitas prosedur
kerja yang ada dibank yang bersangkutan.
3. Strategi Produk syariah
Strategi Produk adalah strategi yang diarahkan untuk dapat memodifikasi
produk yang sudah ada menjadi lebih menarik atau menciptakan produk
baru.Strategi produk biasanya dimulai dari penciptaan logo dan moto yang
dibuat semenarik mungkin, disertai dengan penciptaan merek terhadap produk
yang ditawarkan.Kotler seperti yang dikutip dalam Kasmir mendefinisikan
produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan.
Produk dikaitkan dengan fisik dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu produk
berwujud dan produk tidak berwujud. Produk berwujud merupakan produk yang
dapat dilihat, diraba dan dirasakan.Sedangkan produk tidak berwujud biasanya
disebut jasa, yang dapat disediakan dalam berbagai wahana seperti pribadi,
tempat, kegiatan, organisasi, dan ide-ide. 13
a. Strategi Produk Bank Syariah dalam menarik nasabah
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini
merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan yaitu baik
produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk
mempromosikan seluruh dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak
1212. Kasmir, Log. Cit, hal. 120
13. Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004), Ed. 1, Cet. 7, hal. 288-290.

14
langsung. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat menngenal bank.
Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik
dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik
calon nasabah yang baru.
Tujuan kegiatan promosi adalah memberitahukan dan mengkomunikasi
kan kepada masyarakat tentang keberadaan produk, tentang kemanfaatan,
tentang keunggulan, tentang atribut-atribut yang dimiliki, tentang harga, dimana
dan cara memperolehnya. Kegiatan promosi menjadi penting apalagi di era
keterbukaan informasi ini. Masyarakat telah dibuat kenyang dengan informasi
yang membanjir. Oleh karena itu bank harus memilih cara yang efektif untuk
bisa menyampaikan berita kepada masyarakat dengan efektif.
Dalam melakukan segala kegiatan pasti akan ada kendala atau hambatan.
Begitu juga dalam melaksanakan strategi promosi perbankan syariah untuk
meningkatkan loyalitas nasabah, terdapat hambatan yang menjadi tantangan
perbankan agar lebih cermat dan jeli dalam menentukan strategi apa yang harus
dilakukan.
Ketidakberhasilan dalam merebut pelanggan dapat pula disertai
ketidakberhasilan mempertahankan pelanggan yang sudah dikuasai, kurangya
informsi serta pemahaman akan aktivitas pesaing. Kiat-kiat pemasaran banyak
ditentukan oleh kejelian mendapatkan informasi dan memahaminya.Informasi
itu penting untuk mempertajam strategi dan merespon aktivitas pesaing.
Ketidakmampuan memahami pesaing, pelanggan dan lingkungan dikaitkan
dengan posisinya sendiri memiliki kontribusi pada kegagalan, baik kegagalan
merebut maupun mempertahankan pelanggan. 14

b. Produk produk Bank Syariah


14. Ahmad Ifham Sholihin, Business Development Executive, KARIM Business Consulting
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), hal. 187.

15
1. Prinsip Wadiah ( Titipan )
Wadiah berasal dari bahasa arab. Berakar dari kata wadu berarti
meninggalkan dan wadiah menurut bahasa adalah sesuatu yang ditinggalkan
pada orang yang bukan pemiliknya untuk dijaga. Wadiah menurut bahasa
adalah wadia asyai yang berarti meninggalkannya. Dinamai wadia asyai
karena sesuatu yang ditinggalkan seseorang pada orang lain untuk dijaga dengan
sebutan qadiah lantaran ia meninggalkannya pada orang yang menerima titipan.
Barang yang dititipkan disebut ida, orang yang menitipkan barang disebut
mudi dan orang yang menerima titipan barang disebut wadi. Dengan demikian
maka wadiah menurut istilah adalah akad antara pemilik barang (mudi) dengan
penerima barang titipan (wadi) untuk menjaga harta atau modal (ida) dari
kerusakan atau kerugian dan untuk keamanan harta. Dalam tradisi fiqh Islam
prinsip titipan atau simpanan dikenal dengan prinsip al-wadiah. Al-Wadiah
dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu
maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip
menghendaki.
Dasar hukum yang melandasi akad wadiah adalah :


Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. (Q.S. An-Nisa :58)
Wadiah dapat diartikan sebagai titipan dari satu pihak ke pihak lain, baik
individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja

16
si penyimpan menghendakinya. Tujuan dari perjanjian tersebut adalah untuk
menjaga keselamatan barang itu dari kehilangan, kemusnahan, kecurian, dan
sebagainya.

a. Rukun dan Syarat Wadiah


Rukun wadiah ada 4 macam, yaitu:
1. Barang titipan
Syaratnya adalah Barang titipan itu harus jelas bisa dipegang dan
dikuasai. Maksudnya barang titipan itu bisa diketahui jenisnya,
identitasnya dan bisa dikuasai untuk dipelihara. Kalau ia menitipkan
budak yang kabur dan tidak diketahui keberadaannya atau burung di
udara yang tidak diketahui ke mana arahnya atau harta yang jatuh ke laut
yang tidak diketahui letaknya maka ini tidak dijamin.
2. Pemilik barang
Syaratnya adalah Pemilik barang itu harus sudah baligh, berakal
dan cerdas (dapat bertindak secara hukum), tidak sah penitipan jika
dilakukan oleh anak kecil walaupun dia sudah baligh, hal itu disebabkan
karena dalam akad wadiah banyak mengandung resiko penipuan, selain
itu orang yang melakukan penitipan tersebut juga harus dapat bertindak
secara hokum.
3. Pihak yang menyimpan
Syaratnya adalah Bagi penerima titipan harus menjaga barang
titipan tersebut dengan baik dan memelihara barang titipan tersebut di
tempat yang aman sebagaimana kebiasaan yang lazim berlaku pada orang
banyak berupa pemeliharaan.
4.

Ijab qabul
Akad ijab qabul di dalam wadiah yaitu ijabnya diucapkan
dengan perkataan dan qabulnya dilakukan dengan perbuatan. Akad ijab
qobul antara penitip dengan penerima titipan dapat dilakukan secara jelas
atau tersirat asalkan bisa menunjukkan kalau perbuatan tersebut akan
mengakibatkan ijab qabul. Seperti contoh perkataan penitip kepada
seseorang (penerima titipan) saya titipkan, dan penerima tiitpan

17
menerima maka sempurnalah ijab qabul titipan secara jelas, atau
seseorang datang dengan membawa sebuah pakaian kepada seseorang,
penitip berkata ini titipan kepadamu, dan penerima titipan diam maka
sah lah ijab qobul titipan secara tersirat
b. Wadiah al-Amanah
Wadiah al-Amanahyaitu akad yang menyatakan bahwa penerima
titipan tidak boleh memanfaatkan barang yang dititipkan. Tetapi harus
tetap menjaganya sesuai kelaziman. Pihak penerima titipan dapat
membebankan biaya kepada penitip sebagai penitipan. Wadiah Amanah
yang dimaksud disini biasanya berupa dana ZIS (Zakat, infak dan
shadaqoh) yang dimiliki oleh 8 asnaf mustahik dan disalurkan baik dalam
bentuk mustahik produktif maupun konsumtif. 15
c. Wadiah Yad Dhamanah
Wadiah Yad Dhamanah dapat diartikan sebagai titipan murni
dimana dana yang dititipkan boleh digunakan (diambil manfaatnya) oleh
penitip. Penyimpan mempunyai kewajiban untuk bertanggung jawab
terhadap kehilangan dana tersebut. Semua keuntungan yang diperoleh
dari titipan tersebut menjadi hak penerima titipan. Sebagai imbalan
kepada pemilik dana dapatdiberikan semacam insentif berupa bonus yang
tidak disyaratkan sebelumnya.
Dalam hal ini Produk penghimpunan dana lembaga keuangan
syariah (Himpunan Fatwa DSN-MUI, 2003) yang menjadi bagian dari
simpanan wadiah yaitu ;
-

Tabungan Wadiah
Tabungan wadiah adalah titipan pihak ketiga pada bank syariah yang

penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati


dengan menggunakan kwitansi, kartu ATM, sarana perintah pembayaran
lainnya, atau dengan cara pemindahbukuan.
15. Wiroso.2005. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah. Jakarta:
Grasindo. Hal. 58-59

18

2. Prinsip Mudharabah
Mudharabah adalah salah satu akad kerjasama kemitraan berdasarkan
prinsip berbagi untung dan rugi, dilakukan sekurang-kurangnya oleh dua pihak,
dimana pihak pertama memiliki dan menyediakan modal, disebut shahibul mal ,
sedang yang kedua memiliki keahlian (skill) dan bertanggung jawab atas
pengelolaan dana/manajemen usaha (proyek) tertentu, disebut mudharib.
Keuntungan hasil usaha dibagikan sesuai dengan nisbah bagi hasil yang
disepakati bersam sejak dari awal. Akan tetapi, jika terjadi kerugian, shahibul
maal akan kehilangan sebagian imbalan dari hasil kerjanya selama proyek
berlangsung.
Berdasarkan PSAK 105, mudharabah dibagi atas tiga, yaitu mudharabah
muthlaqah, mudharabah muqayyadah, dan mudharabah musytarakah antara lain
:
Firman Allah QS. al-Nisa [4]: 29:



Artinya: Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan
(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan sukarela diantaramu.
a. Mudharabah Mutlaqah (Investasi Tidak Terikat)
Mudharabah mutlaqah adalah mudharabah yang memberi kuasa kepada
mudarib secara penuh untuk menjalankan usaha tanpa batasan apapun yang
berkaitan dengan usaha tersebut. Batasan yang dimaksud berupa jenis usaha,
tempat, pemasok, dan konsumen usaha. Mudharabah mutlaqah bisa disebut juga
dengan investasi tidak terikat.

19
b. Mudharabah Muqayyadah (Investasi terikat)
Mudharabah muqayyadah adalah shahibul maal, memberi batasan
kepada mudharib dalam pengelolaan dana berupa jenis usaha, tempat, pemasok,
maupun konsumen. Mudharabah muqayyadah biasa disebut juga dengan
investasi terikat.

c. Mudharabah Musytaraqah
Mudharabah musytaraqah adalah bentuk mudharabah dimana pengelola
dana menyertakan modal atau dananya

dalam kerja sama investasi. Akad

musytaraqah ini merupakan perpaduan antara akad mudhrabah dan musyarakah.


Dalam

mudhrabah

musytaraqah,

pengelolaan

dana

berdasarkan

akad

(Mudharabah) menyertakan juga dananya dalam investasi bersama (Berdasarkan


akad Musyarakah).
Pada dasarnya, semua bentuk kegiatan penghimpunan dan bank syariah
(Tabungan, deposito, dan giro) dapat menggunakan prinsip mudharabh
mutlaqah. Dalam praktek, untuk keperluan kegiatan tabungan dan deposito,
perbankan syariah di Indonesia umumnya menggunakan prinsip mudharabah
mutlaqah.

Kendati

mudharabah,

skema

hanya
yang

ditulis

tabungan

dimaksud

pada

mudharabah
dasarnya

dan

adalah

deposito
tabungan

mudharabah mutlaqah dan deposito mudharabah mutlaqah.

Tabungan mudharabah
Tabungan mudharabah adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat

dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu. Sub- bab penghimpunan
dengan prinsip wadiah, disebutkan bahwa prinsip syariah dapat diterapkan pada
transaksi tabungan wadiah. Perbedaan tabungan wadiah dan tabungan

20
mudharabah terletak pada tiga aspek, yaitu sifat dana, insentif, dan
pengembalian dana. Sifat dana pada tabungan wadiah bersifat titipan sedang
sifat da pada tabungan mudharabah bersifat investasi. Insentif pada tabungan
wadiah berupa bonus yang tidak disyaratkan dimuka dan bersifat sukarela jika
bank hendak memberiakannya.

4. Minat Nasabah
a. Definisi Minat
Minat merupakan kesukaan (kecederungan hati) kepada sesuatu. Abdul
rahman shaleh dan muhbib abdul Wahab mendefinisikan minat itu dapat
diartikan suatu kecederungan untuk memberikan perhatian kepada orang dan
bertindak terhadap rank, aktivitas atau siuasu yang menjadi objek dari minat itu
tersebut dengan perarasan senang. 16
Sedangakan menurut Andi Mappiare definisi minat adalah suatu
perangkat mental yang terdiri dari satu campuran dari persaaan, harapan,
pendirian, prasangka, rasa takut atau kecederungan-kecenderungan lain yang
mengaragkan individu kepada suatu pilihan tertentu. 17
Menurut Heri (1998) Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat
mencapai sesuatu yang merupakan kekuatan di dalam dan tampak di luar
sebagai gerak-gerik. Dalam menjalankan fungsinya minat berhubungan erat
dengan pikiran dan perasaan. Manusia memberi corak dan menentukan sesudah
memilih dan mengambil keputusan. Perubahan minat memilih dan mengambil
keputusan disebut keputusan kata hati.
16. Abdul Rachman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar (Dalam
Perspektif Islam), Jakarta: Prenada Media, 2004, hlm 263.

17. Andi Mappiare, Psikologi Orang Dewasa Bagi Penyesuaian Dan Pendidikan, Surabaya:
Usana Offset Printing, 1994, hlm 62.

21
Crow and Crow, minat adalah pendorong yang menyebabkan seseorang
memberi perhatian terhadap orang, sesuatu, aktivitas-aktivitas tertentu. (Johny
Killis: 1988)18

b. Definisi Nasabah/ Langganan ( Customer )


Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008
tentang Perbankan Syariah, nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank
syariah dan atau Unit Usaha Syariah.Nasabah penyimpan adalah nasabah yang
menempatkan dananya di Bank Syariah dan atau Unit Usaha Syariah dalam
bentuk simpanan berdasarkan akad antara bank syariah atau Unit Usaha Syariah
dan nasabah yang bersangkutan. Nasabah investor adalah nasabah yang
menempatkan dananya di Bank Syariah dan atau Unit Usaha Syariah dalam
bentuk investasi berdasarkan akad antara Bank Syariah dan atau Unit Usaha
Syariah dan nasabah yang bersangkutan. Nasabah penerima fasilitas adalah
nasabah yang memperoleh fasilitas dana atau yang dipersamakan dengan itu,
berdasarkan prinsip syariah. 19
5. Hasil Penelitian yang Relevan
Dengan menciptakan strategi produk yang bermutu tinggi sesuai dengan
prinsip syariah dan ajaran islam artinya memiliki nilai yang lebih baik dari
pesaingnya atau disebut produk PLUS, maka nasabah memiliki strategi produk
yang diterapkan oleh perbankan syariah baik menurut persepsinya sehingga

18. http://pinterdw.blogspot.com/2012/03/pengertian-minat-ahli/slameto.html
www.Bank mandiri .co.id
19. Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajamen Pemasaran Jasa, Edisi 2, Jakarta: Salemba
Empat, 2006, hlm 181.

22
dapat menambah minat calon nasabah baru dan mempertahankan nasabah lama,
sehingga meningkatkan minat nasabah.
B. Kerangaka Konseptual
Dengan menciptakan marketing mix yang bermutu tinggi sesuai dengan
prinsip syariah dan ajaran islam artinya memiliki nilai yang lebih baik dari
pesaingnya atau disebut produk PLUS, maka nasabah memiliki strategi produk
yang diterapkan oleh perbankan syariah baik menurut persepsinya sehingga
dapat menambah minat calon nasabah baru dan mempertahankan nasabah lama,
sehingga meningkatkan minat nasabah.

Produk

Minat Nasabah

Personality

Promosi

Gambar. 2.1
Kerangka Konseptual

C. Hipotesis
Penelitian

yang

merumuskan

hipotesis

adalah

penelitian

yang

menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif hipotesis tidak


dirumuskan, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya
hipotesis tersebut akan diuji dengan pendekatan kuantitatif. (Sugiyono, 2009:
96).

23
Berdasarkan perumusan masalah, untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh Marketing Mix terhadap Minat nasabah, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
1. Produk berpengaruh terhadap minat nasabah pada PT.Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Medan.
2. Personality berpengaruh terhadap minat nasabah pada PT. Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Medan.
3. Promosi berpengaruh terhadap minat nasabah pada PT.Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Medan.
4. Produk, personality, dan promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap
minat nasabah pada PT.Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan.
D. Review Penelitian
No
1.

Peneliti
Iis Maryani

Judul
Pengaruh yang

Hasil Penelitian
sampel yang digunakan

(2013)

signifikan antara

sebanyak 100 responden

Variabel produk,

dan

harga, dan

digunakan

Promosi terhadap

adalahberganda,

kepuasaan

hipotesis yakni uji t, uji f,

Nasabah Dalam

dan koefisien determinasi

MemilihBank

juga

Syariah Mandiri.

validitas

alat

uji

kuesioner.

analisis

yang
uji

reliabilitas
untuk

dan

menguji

Pengolahan

data

dengan

menggunakan SPSS 11.5


for

windows.Dari

penelitian

hasil

pelayanan

merupakan faktor dominan


yang

mempengaruhi

keputusan nasabah dalam


memilih

bank

syariah.

Perhitungan uji f sebesar

24
17,447 mengandung arti
bahwa terdapat pengaruh
positif

antara

variabel

produk,

lokasi,

reputasi,

dan
pelayanan secara simultan
terhadap nasabah dalam
2.

Nedy

Pengaruh

memilih bank syariah.


sampel yang digunakan

(2005)

Profitabilitas

dalam

Sistem Bagi Hasil

sebanyak

Terhadap Minat

responden.Dengan

Nasabah

menggunakan

Berinvestasi Di

data yaitu uji validitas, uji

Bank Syariah.

reliabilitas dan uji hipotesis

penelitian

ini
100

dengan

analisis

menggunakan

persamaan regresi linear


sederhana,

dari

hasil

pengolahan data diperoleh


t

hitung

untuk

variabel

independent (X) terhadap


(Y) sebesar 4,305. Pada
variabel (X), t hitung 4,305
> t table, 1,984 berarti
hipotesis

(Ha)

diterima.

Hal ini berarti profitabilitas


sistem

bagi

berpengaruh

hasil
secara

signifikan

terhadap

keputusan

investasi,

25
dibuktikan

dari

hasil

pengujian data signifikansi


hitung 0,000 < 0,005.

3.

Nila Purbyati

Pengaruh Promosi dan variable promosi dan diferensiasi

Zamro

Diferensiasi Terhadap secara bersama-sama mempunyai

(2001)

Minat Nasabah Untuk pengaruh

yang

signifikan

Berinvestasi di Bank terhadap minat nasabah untuk


Umum Syariah.

berinvestasi di Bank Syariah


Mandiri

Cabang

Semarang.

Terlihat F hitung (19.895) > F


tabel

3.953)

promosi

dan

yang

berarti

diferensiasi

mempunyai

andil

mempengaruhi

minat

dalam
nasabah

berinvestasi di Bank Syariah


4.

Siti Ismah

Pengaruh Marketing

Mandiri Cabang Semarang.


mengatakan
bahwa
variable

(2011)

Mix Terhadap

produk, harga, lokasi/distribusi

Keputusan Konsumen

dan promosi terhadap keputusan

Muslim Dalam

konsumen dalam berbelanja di

Melakukan Pembelian

Alfamart

Di Alfamart Ngaliyan

Terhitung F hitung (15,795) > F

Semarang.

tabel
harga,

Ngaliyan

(2,4753)

Semarang.

yang

produk,

lokasi/distribusi

dan

promosi mempunyai andil dalam


mempengaruhi

keputusan

konsumen dalam berbelanja di


5.

Fera Saufica

Analisis Pengaruh

Alfamart Ngaliyan Semarang.


Dari
hasil
penelitian
ini

26
(2007)

Produk, Harga dan

dikemukakan

Pelayanan Terhadap

harga dan pelayanan mempunyai

Keputusan Konsumen

pengaruh positif dan signifikan

Dalam Menggunakan

secara

TV berlangganan

terhadap

Indovision di

(keputusan konsumen).

partial

bahwa

produk,

dan

perilaku

simultan
konsumen

Semarang.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dimana penelitian ini
membahas tentang Pengaruh Marketing Mix Tabungan Terhadap Minat Nasabah
pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan. Metode penelitian
merupakan upaya sistematis untuk menyelidiki suatu masalah dan mencari
solusinya dengan cara mengurnpulkan data-data yang berkaitan dengan
penelitian yang dimaksud. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pengalian datanya
berupa angka-angka. Kemudian dilakukan pengujian terhadap teori yang sudah
ada, sehingga hasilnya bisa berupa penguatan, bantahan, atau modifikasi
terhadap teori tersebut. 20
B. Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional dari ke-3 faktor/variabel bebas adalah
sebagai berikut :
1. Produk, merupakan produk-produk operasional bank syariah, indikatorindikator dari variabel ini adalah: Bentuk, Nama, Manfaat,dan Jaminan.
2. Personality, sikap dan penampilan segenap jajaran pengawai bank syariah
yang dapat menarik minat nasabah untuk memilih bank syariah, indikator20. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1991 Hal. 3

27
indikator

dari variabel ini adalah: Pengetahuan,Ketrampilan, Kualitas

Pelayanan, dan Penampilan.


3. Promosi, merupakan cara-cara nasabah dalam menerima informasi
mengenai bank syariah, indikator-indikator dari variabel ini adalah:Iklan,
Hubungan Masyarakat, Promosi Penjualan, dan Publikasi.
4. Minat nasabah adalah keinginan dalam mendapatkan ,menggunakan
(memakai, mengkomsumsi) dan menghasilkan produk barang/jasa
termasuk proses yang mendahului dan mengikuti tindakan. Minat nasabah
menyangkut

masalah

keputusan

yang

diambil

seseorang

dalam

persaingannya dan menentukan untuk mendapatkan dan mempergunakan


barang dan jasa.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Medan yang beralamat di Jln. Kapten Maulana Lubis No. 12 Medan.Telp.: (061)
4559520-4559521, Fax.: (061) 4522608.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 s/d Bulan April
2014. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
N
o
1
2
3
4
5
6
7

Kegiatan
Pengajuan judul
Penyusunan proposal
Seminar proposal
Pengumpulan data
Analisis data
Bimbingan skripsi
Sidang meja hijau

2013-2014
Desember
Januari
Februari
Maret
April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

28
D.Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. ( Sugiyono,
2012: 115 ).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah PT. Bank BNI
Syariah Kantor Cabang Medan mulai dibuka pada 2011 sampai 2013
berjumlah 3.864.

2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.( Sugiyono, 2012: 116 ).
Data yang dikumpulkan dengan acak, dengan kata lain disebut
sampling, sampel penelitian

meliputi sejumlah element/ responden yang

lebih dari persyaratan minimal sebanyak 30 responden. 21

E. Jenis dan Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pihak

21 . Sugiyono, op.cit., hlm 115-116.

29
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pihak
pertama. Data ini dapat diperoleh melalui kuesioner, observasi, dan
lainnya.22 Yang dimaksud dengan data primer dalam penelitian ini adalah
data tentang sejarah, manajemen, maupun tanggapan nasabah tentang produk
BNI Syariah Kantor Cabang Medan yang diperoleh melalui data kuesioner
dan observasi.

2. Data sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tiding langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain). Untuk memperoleh data ini, peneliti menggali
dari sejumlah buku, brosur BNI Syariah Kantor Cabang Medan, sejarah
BNI Syariah, artikel, dan contoh penelitian yang berkaitan dengan
penelitian ini.

F. Teknik Pengumpulan Data


1. Kuesioner
Yaitu menyebarkan angket kepada nasabah Bank BNI Syariah Kantor
Cabang Medan yang dijadikan sebagai responden. 23
Dalam memperoleh keterangan yang berkisar pada masalah yang ingin
dipecahkan itu, maka secara umum dari kuisioner dapat berupa :
a. Pertanyaan tentang fakta
b. Pertanyaan tentang pendapat
2224. Indriantoro dan Supoto, Metodologi Penelitian Bisnis, Yogyakarta: BPFE
UGM,2002, hal. 47
23. Hasil Wawancara dengan Diah Pratiwi selaku sekretaris Bank CIMB Niaga Syariah Cabang
Semarang, pada hari Senin Tanggal 27 Juli 2009.

30
c. Pertanyaan tentang persepsi diri.
Membuat klasifikasi dan kategori tergantung pada anggapan dan
pendapat dari responden, yakni :
Tabel 3.2
Skala Likerts
No
1
2
3
4
5

Skala
Sangat setuju
Setuju
Kurang setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju

Skor
5
4
3
2
1

2. Observasi
Merupakan metode melalui pengamatan langsung dilapangan.
Pengamatan langsung kepada objek penelitian yaitu Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Medan.

3. Uji Validitas dan Uji Realibilitas


a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Jika validitas tinggi, maka data yang ada akan
menunjukkan tidak adanya penyimpangan. Rumus yang digunakan untuk
validitas adalah:

rxy

N XY ( X )( Y )

( N X 2 ( X ) 2 )( N Y 2 ( Y ) 2 )

Keterangan:

31
rxy

Koefisien korelasi X dan Y

N = Jumlah Responden
X = Skor tiap item
Y = Skor total
Validitas data diukur dengan rnembandingkan r hitung dengan r
tabel (r product moment). Jika r hitung > r tabel, dan nilai positif maka
butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 24

b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab konstruk-konstruk pertanyaan
dalam suatu kuesioner. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan
baik jika memiliki nilai Cronbach alpha > 0,60.
Rumus Cronbach alpha sebagai berikut:

k
r11

k 1

2
b

21

Keterangan:
r11

= Reliabilitas instrument

= Jumlah kuesioner

2426. Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multinariate Dengan Program SPSS, Cetakan IV,
Undip, Semarang, 2006. Hal. 45

32

21

2
b

= Jumlah varian butir


= Varian total

G. Teknik Analisis Data


1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan dengan metode regresi berganda, maka ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi
sebuah data mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan
bentuk lonceng (bell shaped). Data yang baik adalah data yang
mendekati distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng
ke kiri atau ke kanan.
Uji normalitas juga dapat diuji melalui normal probability plot. Apabila
grafik menunjukkan penyebaran data yang berada disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut
memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.
Model regresi dinyatakan tidak ada multikolineritas jika nilai VIF kurang
dari 10.

33
c. Uji Heteroskedasitas
Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat ketidaksamaan varians.
Dasar analisis:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang) melebar kemudian menyempit,
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah
angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara
faktor pengganggu yang satu dengan lainnya. Tes Durbin Watson dapat
digunakan untuk menguji ada tidaknya autokorelasi.

2. Uji Regresi
a. Koefisien Regresi
Metode yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah
metode uji regresi linier berganda, yaitu metode yang dapat mengukur
hubungan

antara variabel yang saling berhubungan, dan untuk

mengetahui ada

tidaknya pengaruh strategi produk, personality dan

promosi sebagai variabel bebas (X) terhadap minat nasabah sebagai


variabel terikat (Y).
Rumus Regresinya adalah:
Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4+ i
Dimana :
Y

= Minat Nasabah

= Konstanta

= Koefesien Regresi

X1

= Produk

34
X2

= Personality

X3

= Promosi

b. Koefisien Determinasi (R Square)


Nilai koefisien determinasi (R

Square) digunakan untuk

mengetahui besarnya variasi variabel independen dalam menerangkan


variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan
satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan

hampir

semua

informasi

yang

dibutuhkan

untuk

memprediksi variasi variabel independen. Secara umum koefisien


determinan untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya
variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk
data tuntun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien
determinasi

yang

tinggi.

Untuk

menjelaskan

aplikasi

dengan

menggunakan program SPSS 19.0.


c. Uji T atau Uji Parsial
Untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap veriabel dependen dilakukan uji t atau tstudent.
Hipotesis uji t : Ho = b1, b2 = 0, masing-masing variabel
independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel independen.
Ha = b1,b2 0, masing-masing variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
Dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 dan degree of freedom
(dk): n-k, maka diperoleh nilai t. Langkah selanjutnya adalah
membandingkan antara t tabel dengan t hitung. Apabila jika t hitung
lebih kecil dari t tabel maka Ho diterima, artinya masing-masing variabel
independen tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai

35
variabel dependen. Apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho
ditolak dan Ha diterima, artinya masing-masing variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai variabel dependen.
d. Uji F atau Uji Simultan
Pengujian simultan bertujuan untuk mengetahui pengaruh
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Hipotesis uji F : Ho= b1,b2 = 0, variabel independen secara simultan
tidak signifikan berpengaruh terhadap variebel dependen. Ha = b1,b2 0,
variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
perubahan variabel dependen.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan berdasarkan probabilitas,
jika tingkat signifikannya () > 0,05 maka semua variabel independen
tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan variabel dependen. Jika
tingkat signifikannya ()< 0,05 maka semua variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap nilai perubahan nilai variabel dependen.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah PT. Bank BNI Syariah
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap
sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang
No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha
Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang,
Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya Unit Usaha Syariah-UUS BNI
terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.
Di samping itu, Nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor
Cabang BNI (syariah channelling outlet-SCO) dengan lebih kurang 750 outlet
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

36
Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap
memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan Pengawas
Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Maruf Amin, semua produk BNI
Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah memenuhi aturan
syariah.
Di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status
UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana
tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI
Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni
2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif
yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Disamping itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan
syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan
syariah juga semakin meningkat.
Hingga Maret 2013, BNI Syariah telah memiliki 49 kantor cabang
reguler, 95 Kantor cabang pembantu, 11 kantor kas, 22 Mobil Layanan Gerak
(BLG), 12 kantor cabang mikro dan 49 kantor cabang pembantu mikro. Di
samping itu, BNI Syariah senantiasa mendapatkan dukungan teknologi
informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi yang meliputi kantor
cabang BNI, 7.481 jaringan ATM BNI, 21.143 ATM LINK dan 30.794 ATM
Bersama, serta fasilitas phonebanking 24 jam BNI Call di 021-500046 atau
68888 (via ponsel), serta SMS Banking dan BNI Internet Banking untuk
kebutuhan transaksi perbankan dengan berbagai fitur.
Maka BNI Unit Usaha syariah didirikan pada tanggal 29 April 2000 &
sampai saat ini telah mempunyai 49 kantor cabang di Indonesia, yaitu:
1. Banda Aceh

18. Bendungan Hilir

35. Banjarmasin

2. Lhoukseumae

19. Bandung

36. Banjar Baru

3. Batam

20. Cilegon

37. Malang

4. Medan

21. Cirebon

38. Kerawang

37
5. Bukit Tinggi

22. Tasikmalaya

40. Jember

6. Padang

23. Suka Bumi

41. Denpasar

7. Pekan Baru

24. Semarang

42. Mataram

8. Palembang

25. Kudus

43. Pontianak

9. Jambi

26. Pekalongan

44. Palangkaraya

10. Bengkulu

27. Purwokerto

45. Samarinda

11. Tanjung Karang

28. Yogyakarta

46. Palu

12. Bumi Serpong Damai 29. Surakarta

47. Makasar

13. Tanggerang

30. Surabaya

48. Kendari

14. Surabaya

31. Bekasi

49. Kediri

15. Depok

32. Denpasar

16. Fatmawati

33. Mataram

17. Jakarta Timur

34. Pontianak

PT. Bank BNI Syariah dibentuk secara mandiri melalui Tim Proyek
internal tanpa bantuan konsultan. Pola yang digunakan BNI untuk masuk dalam
Perbankan Syariah adalah Dua System Bank. Setelah dikeluarkannya UU No. 10
Tahun 1998 yang memperbolehkan Bank Konvensional untuk membuka layanan
Syariah, kemudian pada tahun 1999 terbentuklah Tim Proyek Cabang Syariah.
Pada tanggal 29 April 2000, dilakukan pembukaan 5 Cabang pertama yaitu
antara lain di Pekalongan, Jepara, Yogyakarta, Malang, dan Banjarmasin.
Kemudian pada tahun 2001, pembukaan Cabang selanjutnya berada di Padang,
Jakarta timur, Jakarta Selatan, Bandung, dan Makassar dan pada tahun 2002
pembukaan Cabang di Medan dan di Pelembang serta pada tahun ini BNI
Syariah mulai menghasilkan keuntungan. Pada tahun 2003, terjadi penyusunan
Corporate Plan BNI Syariah dan relokasi Cabang Jepara ke Semarang. Pada
tahun 2004, terbentuklah SBU Syariah Banking & Financial Services (Peta
Navigasi) dan pembukaan Cabang Syariah Prima Jakarta dan Surabaya.
Kemudian pada tahun 2005, dilakukan pengembangan Cabang secara agresif,
penataan organisasi, dan adanya otonomi khusus. Pada tahun 2006 terbentuk 22
Kantor Cabang Syariah (KCS), 29 Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS),
dan 128 Syariah Channeling Outlet (SCO).

38
BNI didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 berdasarkan Peraturan
Pemerintah Pengganti UU No. 2 Tahun 1946 dengan nama Bank Negara
Indonesia yang berfungsi sebagai Bank Sentral. Setelah terjadinya krisis
moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998, dan melihat situasi dan
kondisi yang terjadi, banyaknya bank-bank yang dilikuidasi, hanya bank yang
memiliki prinsip Syariah yang mampu bertahan dan mampu tetap berdiri kokoh.
Oleh karena itu, dunia perbankan mulai tertarik untuk mempelajari dan
menerapkannya.
Ada beberapa hal yang menjadi alasan pembukaan Cabang Syariah,
diantaranya adalah :
1. Menyediakan layanan perbankan yang lengkap untuk mewujudkan BNI
sebagai Universal Banking.
2. Berdasarkan data Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebanyak 30%
masyarakat Indonesia menolak sistem bunga.
3. Landasan operasional Perbankan Syariah sudah kuat.
4. Masih terbatasnya saingan atau kompetitor.
5. Berdasarkan hasil survey, respon dan kepercayaan masyarakat yang besar
atas kehadiran Bank Syariah.
Adapun berdirinya PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan
berdasarkan ketentuan dan aturan yang berkaitan dengan Perbankan Syariah
adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang No. 10 Tahun 1998
2. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/23/Kep/Dir Tanggal 12
Mei 1999 tentang Bank Umum berdasarkan prinsip Syariah, perubahan
kegiatan usaha, dan pembukaan Kantor Cabang Syariah.
3. Peraturan Bank Indonesia No. 2/7/PBI/2000 Tanggal 27 Februari 2000
Tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan valuta asing bagi Bank
Umum yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah
4. Peraturan Bank Indonesia No. 2/14/PBI/2000 Tanggal 09 Juni 2000
tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 1/3/PBI/2000

39
tentang penyelenggaraan kliring lokal dan penyelesaian akhir transaksi
pembayaran antar bank atas kliring lokal.
5. Peraturan Bank Indonesia No. 2/8/PBI/2000 Tanggal 23 Juni 2000
tentang pasar uang antar Bank berdasarkan prinsip Syariah.
6. Peraturan Bank Indonesia No. 2/9/PBI/2000 Tanggal 23 Juni 2000
tentang Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI).
7. Buku Petunjuk Pendirian Bank Indonesia.
Dalam upaya memperluas segmen pasar ( Market Development) Bank
BNI, maka manajemen Bank BNI memutuskan untuk membuat Unit Usaha
syariah sebagai bentuk bahwa Bank BNI menerima kehadiran sistem syariah di
Indonesia dengan mengeluarkan PT. Bank BNI Syariah
PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan merupakan cabang yang
kesebelas dan didirikan pada tanggal 15 Agustus 2002 yang diresmikan oleh
Agoest Soebakti, Direktur Ritel Bank Negara Indonesia. PT. Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Medan adalah satu dari beberapa usaha BNI untuk melayani
masyarakat yang menginginkan sistem perbankan yang berdasarkan prinsip
Syariah dalam rangka mewujudkan BNI sebagai Universal Bank.
1.

Keunggulan Dual System Bank


Dengan mekanisme dual banking system, maka memberikan kesempatan
kepada masyarakat untuk menikmati layanan Perbankan Syariah dengan jaringan
yang luas sehingga dapat mempercepat perkembangan industri Perbankan
Syariah di Indonesia.
Adapun keunggulan dan merupakan akselerasi perkembangan Perbankan
Syariah di Indonesia dengan Dual System Bank, yaitu :
a. Efisiensi infrastruktur karena dapat memanfaatkan infrastruktur yang ada
pada bank induk (teknologi informasi, jaringan distribusi, dan
sebagainya)
b. Dapat melakukan aliansi dengan Bussines Units dalam satu bank induk
(share database, cross selling, dan sebagainya).

40
c. Sistem manajemen dan operasional Bank Syariah lebih mudah atau cepat
dibuat dengan mengadopsi sistem yang telah ada pada Bank
Konvensional induknya.
d. Syariah Compliance dapat dipenuhi dengan kebijakan operasional Bank
Syariah (batas maksimum pembiayaan, analisa pembiayaan, nisbah, dan
sebagainya) yang tersendiri melalui kebijakan otonomi khusus.
2.

BNI Syariah Channeling Outlet (SCO)


Layanan Syariah pada Cabang BNI Konvensional dengan ketentuan
(PBI/8/3/2006) :
a. Dalam satu wilayah kerja Kantor BI dengan Kantor Cabang Syariah
Induknya.
b. Menggunakan pola kerja sama antara Kantor Cabang Syariah Induknya
dengan Kantor Cabang dan atau Kantor Cabang Pembantu.
c. Mempergunakan SDM sendiri, Bank yang telah memiliki pengetahuan
mengenai produk dan operasional Bank Syariah.
d. Wajib memiliki pencatatan dan pembukuan yang terpisah dari Kantor
Cabang dan atau Kantor Cabang Pembantu.
e. Menggunakan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku bagi Bank
Syariah.
f. Laporan Keuangan Layanan Syariah wajib digabungkan dengan laporan
keuangan Kantor Cabang Syariah Induknya pada hari yang sama.
a. Produk Penghimpunan Dana
Dalam Tabungan atau Simpanan terbagi dua macam yaitu:
1. Tabungan Wadiah
Tabungan yang di aplikasikan di BNI Syariah menggunakan
prinsip Wadiah, yaitu akad transaksi penitipan dana dari nasabah pada
Bank,dengan jaminan dana dapat ditarik sewaktu-waktu oleh nasabah,
berkesempatan mendapatkan bonus yang jumlahnya tidak dijanjikan.
Didalam BNI Syariah ada beberapa produk tabungan yang memakai akad
Wadiah, yaitu:

41
a. Tabungan iB Hasanah
Merupakan tabungan transaksional yang dilengkapai dengan kartu
ATM/Debit serta didukung e-banking seperti internet banking, SMS
banking, dan phone banking untuk kebutuhan sehari-hari. Dapat
digunakan untuk mahasiswa dan community card.
b. TabunganKu iB
Adalah tabungan nasional dengan prinsip wadiah dan merupakan
program

pemerintah

bekerjasama

dengan

seluruh

bank

untuk

menumbuhkan budaya menabung masyarakat. Dilengkapi dengan kartu


debet(optional), bebas biaya pengelolaan rekening, dan bebas biaya
transfer ke rekening BNI.
c. Giro iB Hasanah
Adalah simpanan transaksional yang dikelola dengan prinsip
wadiah, dilengkapi dengan fasilitas cek/bilyet giro untuk menunjang
bisnis usaha kecil atau usaha perorangan. Dengan layanan informasi 24
jam. Memudahkan bertransaksi maupun penarikan mata uang tunai di
lebih 100 kantor cabang BNI Syariah dan penyetoran uang tunai di lebih
1.000 kantor cabang BNI di seluruh Indonesia.
2. Tabungan Mudharabah
Tabungan yang di aplikasikan di BNI Syariah menggunakan
prinsip Mudharabah, yaitu akad transaksi kerjasama antara Shahibul Mal
(pemilik modal) dengan mudharib (yang mempunyai keahlian atau
keterampilan) untuk mengelola suatu usaha yang produktif dan halal. Hasil
keuntungan dari penggunaan dana tersebut dibagi bersama berdasarkan
nisbah yang disepakati, jika terjadi kerugian ditanggung shahibul mal.
Didalam BNI Syariah ada beberapa produk tabungan yang memakai akad
Mudharabah, yaitu:
a. Tabungan iB Hasanah
Merupakan tabungan transaksional yang dilengkapai dengan kartu
ATM/Debit serta didukung e-banking seperti internet banking, SMS

42
banking, dan phone banking untuk kebutuhan sehari-hari. Dapat digunakan
untuk mahasiswa dan community card.
b. Tabungan iB Haji Hasanah
Dikelola dengan prinsip Mudharabah Muthalaqah yang didesain untuk
membantu

individu

dalam

merencanakan

pemenuhan

Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji. Dengan bebas biaya pengelolaaan rekening


bulanan, serta dilindungi asuransi jiwa dan kecelakaan diri. Proses
mendapatkan nomor porsi haji lebih mudah dan praktis, karena BNI
Syariah ditunjuk oleh Kementrian Agama RI sebagai Bank Penerima
Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji dan terkoneksi real time online
dengan SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu).
c. Tabungan iB Prima Hasanah
Dengan prinsip Mudharabah didesain untuk nasabah yang membutuhnkan
fasilitas lebih, dilengkapi dengan ansuransi jiwa dan fasilitas executive
loung dibandara kota kota besar indonesia. Serta dilengkapi dengan kartu
Gold dengan limit transaksi penarikan tunai di ATM serta transfer lebih
besar.
d. Tabungan iB Tapenas Hasanah
Adalah tabungan yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah,
merupakan tabungan berjangka, didesain untuk membantu perencanaan
masa depan nasabah yang dilengkapai dengan asuransi jiwa bebas premi.
Dapat digunakan sebagai tabungan perencanaan untuk umroh, liburan
hingga pendidikan. Dengan bagi hasil yang lebih tinggi.
e. Tabungan iB Bisnis Hasanah
Adalah tabungan dengan prinsip Mudharabah untuk usaha kecil atau usaha
perorangan dengan mutasi rekening yang lebih detail dalam buku tabungan
dilengkapi dengan kartu ATM gold dan fasilitas executive lounge.
f. Deposito iB Hasanah
Merupakan investasi berjangka dalam mata uang rupiah atau dollar yang
dikelola dengan prinsip Mudharabah. Dengan bagi hasil yang kompetitif,
masuk dalam program penjaminan simpanan dari Lembaga Penjamin
Simpanan dan dapat juga dijadikan jaminan pembiayaan.

43
.
3. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
1. Visi Perusahaan.
Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan
kinerja
2. Misi Perusahaan.
a. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
b. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan
syariah.
c. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
d. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
e. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
3. Tujuan Perusahaan
Tujuan utama manajemen PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Medan adalah : Dalam rangka menjadi Universal Banking maka perlu
mengakomodir

kebutuhan

masyarakat

yang

ingin

menyalurkan

keuangannya melalui Perbankan Syariah serta sebagai alternatif dalam


menghadapi krisis yang mungkin timbul dikemudian hari, mengingat
kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah tidak terkena negatif spread
seperti yang dialami oleh Bank-bank Konvensional.
4. Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan
Struktur organisasi dalam perusahaan merupakan salah satu alat bagi
manajemen untuk menggambarkan dan mengetahui tugas dan wewenang
serta hubungan antar bagian yang ada dalam organisasi. Struktur organisasi
yang baik akan menghasilkan sistem kerja yang efektif, struktur organisasi
dalam perusahaan terdiri atas unit kerja yang dapat dilaksanakan secara
kelompok

maupun

individual.

Sistem

kerja

yang

efektif

dapat

mempermudah berjalannya perencanaan perusahaan yang maksimal.

44
Berikut struktur organisasi pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Medan.

45

B. HASIL PENELITIAN
1. Gambaran Umum Responden
Sampel penelitian pengukuran produk,personality, dan promosi terhadap
minat nasabah PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan adalah 30
responden.
Bagian ini menyajikan informasi mengenai gambaran secara umum
responden berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, usia, jenis pekerjaan
dan penghasilan perbulan. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing
nasabah, yaitu:
Tabel 4.1
Karakteristik Identitas Responden

46
No.

Karakteristik Responden

Frekuensi Persentas
e

Jenis Kelamin

Laki- laki

12

40%

Usia

Perempuan
Jumlah
17-29 Tahun

18
30
19

60%
100%
63%

30-40 Tahun

11

37%

Diatas 40 Tahun
Jumlah
SMP

0
30
1

0%
100%
3%

SMA

18

60%

S1

10

34%

S2
Jumlah
PNS

1
30
6

3%
100%
20%

Karyawan

7%

Wirausaha

13%

Ibu rumah tangga

0%

Lainnya

18

60%

Pendidikan Terakhir

Pekerjaan/ profesi

Jumlah

30

100%

Sumber data penelitian diolah 2014


Dari daftar tabel di atas menunjukkan dan dapat dilihat bahwa
Responden perempuan lebih banyak dari pada responden laki-laki. Jumlah
reponden perempuan lebih sebanyak 18 orang (60%) dan jumlah responden
laki-laki sebanyak 12 orang (40%).
Untuk Usia responden dalam penelitian ini paling banyak

pada

kelompok usia 17-29 tahun berjumlah 19 orang atau (63%), pada kelompok
usia 30-40 tahun sebanyak 11 orang (37%), dan di atas 40 tahun sebanyak 0
orang (0%), berarti responden pada penelitian ini lebih banyak didominasi
pada usia muda sehingga memungkinkan bagi karyawan untuk bekerja lebih
efektif dan efisien.

47
Untuk kategori pendidikan responden pada penelitian ini paling tinggi
pada tingkat SMA sebanyak 18 orang (60%), untuk tingkat Strata 1 (S1)
sebanyak 10 orang (34%), dan untuk tingkat SMP sama S2 sebanyak 1 orang
(3%), berarti sebagian besar karyawan pada PT. Bank BNI Syariah Kantor
Cabang Medan memiliki pendidikan yang cukup baik.
Untuk kategori pekerjaan responden dalam penelitian ini paling tinggi
terletak yang lainnya sebanyak 18 orang (60%), untuk PNS sebanyak 6 orang
(20%), untuk wirausaha sebanyak 4 orang (13%), dan untuk karyawan
sebanyak 2 orang (7%), berarti sebagian besar responden dalam penelitian ini
adalah yang lainnya.

2. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Penelitian


Pada bagian ini akan dideskripsikan hasil penelitian yang diperoleh dari
angket berupa jawaban nasabah perbankan syariah. Variabel ini merupakan
variable indenpenden yaitu produk, personality, dan promosi serta variable
dependen yaitu minat nasabah menggunakan jasa perbankan syariah. Untuk
lebih jelasnya terhadap hasil tanggapan responden tentang variabel penelitian
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Produk (X 1)
Alternatif Jawaban

Daftar Pertanyaan
No

Nasabah

memilih

dibank

SS

TS

STS

(%)

(%)

(%)

(%)

(%)

20

43.3

menabung 80

karena

biaya

administrasinya yang rendah


2

BNI Syariah menyediakan produk 56.7


tabungan

iB

Hasanah

yang

48
bervariasi
3

Anda menabung di BNI Syariah 63.3

36.7

46.7

43.3

karena produk Syariah


4

Kualiatasproduk yang ditawarkan 53.3


oleh BNI Syariahdapat memuaskan
keinginan nasabah

Produk-produk yang ditawarkan 56.7


BNI

Syariah

sangat

mudah

dipahami oleh nasabah


Sumber : data primer diolah 2014

Tabel 4.3
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Personality (X 2)
Daftar Pertanyaan
No

Alternatif Jawaban

SS
(%)
Karyawan BNI Syariah memiliki 66.7

S
(%)
33.3

N
(%)
-

TS
(%)
-

STS
(%)
-

penampilan yang menarik


Karyawan BNI Syariah memiliki

56.7

44.3

60

40

kompetensi dan pengetahuan yang


baik untuk menyelesaikan masalah
3

yang anda kemukakan


Para karyawan memberikan solusi
yang memuaskan terhadap masalah
yang anda kemukakan

49
4

Keluhan anda ditangani dan direspon

53.3

46.7

dengan baik oleh setiap karyawan


5

BNI Syariah
Karyawan tidak

untuk

56.7

43.3

bersosialisasi dengan orang lain


Anda menabung di BNI Syariah

53.3

46.7

56.7

43.3

43.3

56.7

mudah

karna karyawan Bank tampil dan


7

cepat dalam pelayanannya


Anda menabung di BNI Syariah
karena karyawan bank ramah dalam

pelayanannya
Semua karyawan

BNI

Syariah

memberikan perhatian yang sungguh


sungguh

kepada

nasabah

yang

mengalami kesulitan/masalah
Sumber Data Primer diolah 2014

Tabel 4.4
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Promosi (X 3)
Daftar Pertanyaan

No
1

SS
(%)

Tingkat keseringan BNI Syariah dalam


melakukan

promosi

kepada

Alternatif Jawaban
S
N
TS STS
(%) (%) (%) (%)

73.3

26.7

63.3

36.7

56.7

43.3

para

nasabah sehinnga mengenal dengan


2

baik produk yang ditawarkan


BNI Syariah juga melakukan promosi
dengan

menyebarkan

kepada

nasabah

brosur-brosur

dan

memberikan

penjelasan yang lengkap dan mudah


3

dipahami
BNI Syariah ikut mensponsori acaraacara

social

ataupun

kegiatan

pertandingan untuk mempromosikan

50
produk tabungan
BNI Syariah dalam

melakukan

43.3

56.7

iklannya menyampaikan pesan dengan


5

baik dan jelas yang disampaikan


Anda menabung di BNI Syariah karena

40

60

banyak hadiah dan undian langsung


Anda menabung di BNI Syariah karena

36.7

63.3

informasi dari mulut kemulut


BNI syariah sering menawarkan

40

60

banyak bonus/hadiah
Banyaknya media yang digunakan

36.7

63.3

untuk

melakukan

promosi

memudahkan anda untuk memahami


BNI Syariah
Sumber Data Primer diolah 2014
Tabel 4.5
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Minat Nasabah (Y)
No

Alternatif Jawaban
SS
S
N
TS STS

Daftar Pertanyaan

Prosedur yang mudah untuk menjadi

(%)
73.3

(%)
26.7

(%)
-

(%)
-

(%)
-

nasabah di BNI Syariah


Kemudan syarat-syarat yang ada di

70

30

56.7

43.3

70

30

63.3

36.7

BNI Syariah membuat saya tertarik


saya tertarik menjadi nasabah BNI
3

Syariah
Sebagai seorang muslim saya lebih
senang

menjadi

nasabah

BNI

Syariah karena semua produknya


4

sesuai dengan prinsip syariah


Saya jadi nasabah BNI Syariah
karena lokasi Bank dekat dengan

rumah
Saya tertarik menjadi nasabah BNI
Syariah karena tingkat saldo minimal
rendah

51
6

Saya menjadi nasabah karena produk


yang

ditawarkan

BNI

50

50

43.3

56.7

Syariah

dengan keinginan saya


Saya menjadi nasabah BNI Syariah
karena saya bekerja di BNI Syariah

tersebut
Sumber data Primer diolah 2014

3. Uji Validitas dan Reliabilitas


a.

Uji Validitas
Validitas adalah adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan atau kepatuhan sesuatu instrumen penelitian, sebab suatu instrumen


penelitian yang valid mempengaruhi validitas tinggi, sebaliknya suatu instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk tingkat validitas
dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r
tabel. Untuk degree of freedom (df) = n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel
dan k adalah jumlah konstruk. Pada kasus ini besarnya df dapat dihitung 30-2
atau df = 28 dengan alpha 0,05 didapat r tabel 0,361, jika r hitung (untuk tiaptiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom corrected item pertanyaan total
correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir pertanyaan
tersebut dikatakan valid.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Produk (X 1)
No. Pertayaan
1
2
3
4
5

r-hitung
-0.103
-0.166
-0.337
0.30
0,420

r-tabel
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361

Keterangan
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid

52
6
0.377
7
0.25
8
0.413
9
0.83
10
0.104
Sumber data penelitian diolah 2014

0.361
0.361
0.361
0.361
0.361

Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid

Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Personality(X 2)
No. Pertayaan
r-hitung
1
0.360
2
0.810
3
-0.342
4
0.92
5
0.609
6
0.178
7
0.167
8
0.243
9
0.600
10
0.633
Sumber data penelitian diolah 2014

r-tabel
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361

Keterangan
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid

Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Promosi (X 3)
No. Pertayaan
r-hitung
0.125
1
2
0.365
3
0.345
4
0.263
5
0.515
6
-0.048
7
0.317
8
0.63
9
-0.207
10
0.485
Sumber data penelitian diolah 2014

r-tabel
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361

Keterangan
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid

Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Minat Nasabah (Y)

53
No. Pertayaan
r-hitung
0.00
1
2
0.570
3
-0.238
4
0.318
5
0.216
6
0.460
7
-0.69
8
0.188
9
0.208
10
0.440
Sumber data penelitian diolah 2014

r-tabel
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361
0.361

Keterangan
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid

Dari semua pertanyaan untuk masing-masing faktor yang di uji,


ternyata ada beberapa pertanyaan yang tidak valid.Untuk kasus seperti ini,
maka pertanyaan yang tidak valid tidak diikutsertakan dalam pengujian
selanjutnya.

b. Uji Reliabilitas
Uji

reliabilitas

digunakan

untuk

mengetahui

apakah

butir-butir

pertanyaan dalam angket penelitian konsisten aau tidak. Suatu variabel


dikatakan reliable apabila memiliki Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 ( >
0.60), uji reliabilitas terhadap masing-masing butir pertayaan yang digunakan
variabel (produk, personality, promosi dan minat nasabah) menggunakan
bantuan program computer SPSS versi 19.0. Adapun ukuran criteria koefisien
reliabilitas ialah sebagai berikut.

Tabel 4.10
Koefisien Reliabilitas
Nilai

Tingkat Reliabilitas

0,0 - 0,20

Kurang reliable

0,20 0,40

Agak reliable

0,40 0,60

Cukup reliable

54
0,60 0,80

Reliable

0,80 0,10

Sangat reliable

Adapun hasil perhitungannya sebagai mana tergambarkan dalam tabel


dibawah ini.
Tabel 4.11
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.747
40
Dari hasil pengujian didapatkan perhitungan koefisien Cronbach Alpha
keempat variabel diatas > 0,60. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwasemua

tem pertanyaan

baik dari

variabel independen maupun

variabeldependen adalah reliabel.


Berdasarkan dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa alat uji coba
(angket) penelitian sudah memadai karena nilai Cronbachs Alpha dari masingmasing variabel sudah mendekati angka 1.

Tabel 4.12
Daftar pertanyaan variabel produk (X 1),variabel personality (X2), variabel
promosi (X3), dan variabel minat nasabah (Y)
No
1
2

Daftar Pertanyaan
Variabel produk (X1)
Nasabah memilih menabung dibank karena biaya
administrasinya yang rendah
BNI Syariah menyediakan produk tabungan iB
Hasanah yang bervariasi

Keterangan
Valid
Valid

55
3
4
1
2
3
4
5

1
2
3
4

1
2
3

Kualiatasproduk yang ditawarkan oleh BNI


Syariahdapat memuaskan keinginan nasabah
Produk-produk yang ditawarkan BNI Syariah sangat
mudah dipahami oleh nasabah
Variabel Personality (X2)
Kemudan syarat-syarat yang ada di BNI Syariah
membuat saya tertarik saya tertarik menjadi nasabah
BNI Syariah
Saya jadi nasabah BNI Syariah karena lokasi Bank
dekat dengan rumah
Saya tertarik menjadi nasabah BNI Syariah karena
tingkat saldo minimal rendah
Saya menjadi nasabah karena produk yang
ditawarkan BNI Syariah dengan keinginan saya
Saya menjadi nasabah BNI Syariah karena saya
bekerja di BNI Syariah tersebut
Variabel Promosi (X3)
Tingkat keseringan BNI Syariah dalam melakukan
promosi kepada para nasabah sehinnga mengenal
dengan baik produk yang ditawarkan
BNI Syariah ikut mensponsori acara-acara social
ataupun
kegiatan
pertandingan
untuk
mempromosikan produk tabungan
Anda menabung di BNI Syariah karena banyak
hadiah dan undian langsung
Banyaknya media yang digunakan untuk melakukan
promosi memudahkan anda untuk memahami BNI
Syariah
Variabel Minat Nasabah (Y)
Prosedur yang mudah untuk menjadi nasabah di
BNI Syariah
Saya tertarik menjadi nasabah BNI Syariah karena
tingkat saldo minimal rendah
Saya menjadi nasabah karena produk yang
ditawarkan BNI Syariah dengan keinginan saya

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Valid
Valid
Valid
Valid

Valid
Valid
Valid

Tabel 4.13
Skor Angket Variabel Produk (X1), personality (X2), Promosi (X3) dan
Minat Nasabah (Y)
No
Responde
n
1
2
3

X1

X2

X3

20
20
20

22
20
20

19
22
19

20
20
20

56
4
5
6
7
8

22
20
20
23
25

20
23
20
25
25

18
16
18
18
20

23
23
23
23
23

9
10

25
25

25
25

17
18

24
25

11
12
13
14

25
25
25
20

25
21
25
23

17
20
19
18

25
25
25
25

15

22

21

16

24

16

25

20

17

23

17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

20
23
20
21
20
20
20
23
22
25
25
22
20
20

19
20
23
18
19
20
22
20
24
23
24
23
20
19

17
17
16
19
17
16
16
23
18
19
18
22
17
18

25
20
23
20
20
20
23
23
25
20
24
21
20
25

Sumber data primer diolah 2014


4. Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan hasil pengujian segala penyimpangan klasik terhadap data
penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Jika pada tabel test of normality dengan menggunakan KolmogorovSmirnov nilai alpha > 0.05, maka data berdistribusi normal.
Tabel 4.14

57
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X1
X2
X3
Y
Produk Personality Promosi MinatNasabah
N
30
30
30
30
a,b
Normal Parameters
Mean
22.1000
21.7667 18.1667
22.6000
Std.
2.17113
2.20788 1.82101
2.07780
Deviation
Most Extreme
Absolute
.267
.222
.203
.228
Differences
Positive
.267
.222
.203
.228
Negative
-.209
-.145
-.117
-.210
Kolmogorov-Smirnov Z
1.460
1.213
1.113
1.248
Asymp. Sig. (2-tailed)
.028
.105
.168
.089
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa data telah terdistribusi


secara normal. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji one-sampel kolmogorovsmirnov test. Terlihat bahwa masing-masing variabel adalah produk (X 1) 0.028,
personality (X2) 0.105, promosi (X 3) 0.168 dan minat nasabah (Y) 0.89 > 0.05
level og signifikan () sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.

Gambar 4.1

58
Histrogram

Gambar 4.2
Normal Probability Plot
Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebarkan disekitar garis
diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model
regresi layak dipakai untuk prediksi pengambilan keputusan nasabah
berdasarkan masukan variabel independentnya atau model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.
Tabel 4.15
Uji Multikolinieritas

59

Coefficientsa

Model
1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

Std. Error

(Constant)

10.733

4.513

X1Produk

.396

.179

X2Personality

.293
-.179

X3Promosi

Beta

Collinearity Statistics
T

Sig.

Tolerance

VIF

2.378

.025

.414

2.208

.036

.619

1.617

.175

.311

1.671

.107

.627

1.596

.171

-.157

-1.049

.304

.969

1.032

a. Dependent Variable: YMinatNasabah

Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukan variabel independen


memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 yaitu untuk variabel produk sebesar
0,619, variabel personality sebesar 0,627 dan variabel promosi sebesar 0,969
yang berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan
VIF juga menunjukan hal yang sama dimana variabel independen memiliki nilai
VIF kurang dari 10 yaitu

untuk variabel produk sebesar 1.617, variabel

personality sebesar 1.596 dan variabel promosi sebesar 1.032.


Berdasarkan

tabel

diatas

dapat

disimpulkan

bahwa

tidak

ada

multikolinearitas antar variabel independen dalam model ini.


3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians. Adapun statistic heterokedasitas yag
diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

60

Gambar 4.3
Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas
Berdasarkan grafik scatterplot menunjukkan bahwa terdapat pola yang
jelas serta titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4. Uji Autokorelasi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji suatu model apakah antara
variabelpengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi.
Metode pengujian yang seringdigunakan adalah pengujian uji Durbin-Watson
(uji DW).nilai DW yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai d tabel.
Cara yang dpat digunakan untuk mendeteksi masalah autokolerasi adalah
dengan menggunakan uji Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokolerasi positif,
2. Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokolerasi,
3. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokolerasi negatif.

61
Tabel 4.16
Uji Autokorelasi
Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of


DurbinModel
R
R Square
Square
the Estimate
Watson
1
.660a
.435
.370
1.64894
1.902
a. Predictors: (Constant), X3Promosi, X2Personality, X1Produk
b. Dependent Variable: YMinatNasabah

Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji Durbin-Watson atas


residual persamaan regresi diperoleh angka d-hitung sebesar 1.902. Sebagai
pedoman umum (Suyanto, 2006) DurbinWatson berkisar 0 dan 4. jika nilai uji
statistik DurbinWatson lebih kecil dari satu atau lebih besar dari tiga, maka
residuals atau eror dari model regresi berganda tidak bersifat independen atau
terjadi autocorrelation.
Jadi diperoleh D-W sebesar 1.902. Angka ini terletak diantara -2 dan +2
yang berarti tidak ada autokolerasi positif maupun negatif.

5. Uji Regresi
1. Analisis Regresi Berganda
Analisi regresi linear berganda adalah sebuah analisa yang digunakan
untuk melihat ada tidaknya pengaruh variabel produk, personality, dan promosi
terhadap variabel minat nasabah menggunakan jasa perbankan syariah.
Analisis data dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan
dengan menggunakan model regresi liniear berganda, dimana dalam analisis
regresi tersebut akan menguji pengolahan dat menggunakan bantuan program
SPSS berdasarkan yang diperoleh dari 30 responden. Berikut di bawah ini tabel
dari hasil uji Analisis Regresi Berganda.

62
Tabel 4.17
Uji Analisis Linier Berganda
Coefficientsa

Model
1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

Std. Error

(Constant)

10.733

4.513

X1Produk

.396

.179

X2Personality

.293
-.179

X3Promosi

Collinearity Statistics

Beta

Sig.

Tolerance

VIF

2.378

.025

.414

2.208

.036

.619

1.617

.175

.311

1.671

.107

.627

1.596

.171

-.157

-1.049

.304

.969

1.032

a. Dependent Variable: YMinatNasabah

Hasil analisis regresi diperoleh koefisien untuk variabel produk (X 1)


sebesar 0.396; untuk variabel Personality (X2) sebesar 0.293; untuk variabel
promosi (X3) sebesar -0.179 dengan konstanta sebesar 10.733 sehingga model
persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y = 10.733+0.396X1+0.293X2+-0.179X3
Dari persamaan regresi dapat diartikan dan diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Konstanta sebesar 10.733 menyatakan bahwa jika tidak ada
variabel

produk,

variabel

personality dan variabel

promosi,

kesesuaian hukum syariah maka minat nasabah menggunakan jasa


perbankan syariah adalah sebesar 10.733.
2. Koefisien regresi 0,396 menunjukkan bahwa setiap kenaikan
variabel produk sebesar 1 maka minat nasabah akan meningkat
sebesar 0,396.
3. Koefisien regresi 0.293 menunjukkan bahwa setiap kenaikan
variabel personality sebesar 1 maka minat

nasabah akan

meningkat sebesar 0.293.


4. Koefisien regresi -0.179 menunjukkan bahwa setiap kenaikan
variabel promosi sebesar 1 maka minat nasabah akan meningkat
sebesar -0.179.

63

2. Koefisien Determinasi (R 2)
Koefisien determinasi yang memiliki fungsi untuk menjelaskan sejauh
mana kemampuan variabel independen (produk, personality, dan promosi)
terhadap variabel dependen (Minat nasabah). Dapat dilihat ditabel di bawah
ini:
Tabel 4.18
Uji Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model
R
R Square
Square
the Estimate
a
1
.660
.435
.370
1.64894
a. Predictors: (Constant), X3Promosi, X2Personality,
X1Produk
b. Dependent Variable: YMinatNasabah

Angka R sebesar 0.660 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan


antara produk, personality, dan

promosi yang

kuat. Angka R Square atau

Koefisien Determinasi adalah 0.435. hal ini berarti 43.5% variabel dari minat
Nasabah dijelaskan oleh variabel dari produk, personality, dan promosi.
Sedangkan sisanya (100% - 43.5% = 56.5%) dijelaskn oleh indikator lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
6. Pengujian Hipotesis
1. Uji Parsial atau Uji t
Uji t adalah suatu sarana pengujian untuk mengetahuai apakah variabel
independen secara individual berpengaruh positif terhadap variabel dependen.
Hasil uji t pada variabel produk, personality, dan promosi dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:

64

Tabel 4.19
Uji Parsial

Model

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

Std. Error

(Constant)

10.733

4.513

X1Produk

.396

.179

X2Personality

.293
-.179

X3Promosi

Beta

Collinearity Statistics
T

Sig.

Tolerance

2.378

.025

.414

2.208

.036

.619

1.617

.175

.311

1.671

.107

.627

1.596

.171

-.157

-1.049

.304

.969

1.032

a. Dependent Variable: YMinatNasabah

Hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 19.0


diperoleh hasil sebagai berikut:
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa uji parsial sebagai
berikut:
1. Dari hasil perhitungan variabel produk didapatkan nilai t hitung
sebesar 2.208 dengan nilai signifikansi 0,036 < 0,05 sedangkan nilai t
tabel dengan df = 26 sebesar 2,056. Hal ini berarti nilai t hitung > t
tabel. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh positif secara individu
variabel produk terhadap minat nasabah menggunakan jasa perbankan
syariah.
2. Dari hasil perhitungan variabel personality didapatkan nilai t hitung
sebesar

1.671 dengan nilai signifikansi 0.107 > 0,05 sedangkan nilai t

tabel dengan df = 26 sebesar 2,056. Hal ini berarti nilai t hitung < t tabel.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh positif secara individu variabel
personality terhadap minat nasabah menggunakan jasa perbankan
syariah.

VIF

65
3. Dari hasil perhitungan variabel promosi didapatkan nilai t hitung
sebesar 1.049 dengan nilai signifikansi 0.304< 0,05 sedangkan nilai t
tabel dengan df = 26 sebesar 2,056. Hal ini berarti nilai t hitung > t
tabel. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho diterima
dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh positif secara individu
variabel promosi terhadap minat nasabah menggunakan jasa perbankan
syariah.
2. Uji Simultan atau Uji F
Uji F adalah suatu sarana pengujian untuk mengetahui apakah variabel
independen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Uji simultan ini, bertujuan untuk menguji atau mengkonfirmasi hipotesis
yang menjelaskan terdapat pengaruh marketing mix tabungan terhadap minat
nasabah.hasil analisis uji F dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.20
Uji Simultan
ANOVAb
Sum of
Model
Squares
Df
Mean Square
F
1
Regression
54.506
3
18.169
6.682
Residual
70.694
26
2.719
Total
125.200
29
a. Predictors: (Constant), X3Promosi, X2Personality, X1Produk
b. Dependent Variable: YMinatNasabah

Sig.
.002a

Dari uji ANOVA dapat menghasilkan F hitung sebesar 6.682 dengan nilai
signifikan 0.02. Untuk mengetahui F tabel terlebih dahulu dihitung df = 4-1 = 3
sedangkan df2 = 30-4 = 26. Maka nilai F hitung (6.682) > F tabel ( 2,98) dan nilai
signifikan lebih kecil dari nilai probabilitas (0.02 < 0,05) dari hasil perbandingan
tersebut maka Ha diterima dan menolak H 0. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh positif antara variabel produk, personality, dan promosi, terhadap
minat nasabah menggunakan jasa perbankan syariah.

66

C. Pembahasan
1. Pengaruh Produk terhadap Minat Nasabah
Dari hasil perhitungan koefisien regresi sebesar 0.396 menunjukkan
apabila bariabel produk ditingkatkan sebesar satu point maka akan diikuti
dengan meningkatkan minat nasabah untuk menabung di PT. Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Kantor Medan sebesar 0.396. sebaliknya jika skor variabel
produk menurun satu point maka akan diikuti dengan menurunnya Minat
Nasabah untuk menabung di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan.
Dari hasil perhitungan variabel produk didapatkan nilai t hitung
sebesar 2.208 dengan nilai signifikansi 0,036 < 0,05 sedangkan nilai t tabel
dengan df = 26 sebesar 2,056. Hal ini berarti nilai t hitung > t tabel. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya terdapat pengaruh positif secara individu variabel produk terhadap
minat nasabah menggunakan jasa perbankan syariah.
2. Pengaruh Personality terhadap Minat Nasabah
Dari hasil perhitungan koefisien regresi sebesar 0.293

menunjukkan

apabila variabel personality ditingkatkan sebesar satu point maka akan diikuti
dengan meningkatnya minat nasabah untuk menabung di PT. Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Medan sebesar 0.293. Sebaliknya jika skor variabel personality
menurun satu point maka akan diikuti dengan menurunnya minat nasabah untuk
menabung di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan.
Dari hasil perhitungan variabel personality didapatkan nilai t hitung
sebesar 1.671 dengan nilai signifikansi 0.107 > 0,05 sedangkan nilai t tabel
dengan df = 26 sebesar 2,056. Hal ini berarti nilai t hitung < t tabel. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
tidak terdapat pengaruh positif secara individu variabel personality terhadap
minat nasabah menggunakan jasa perbankan syariah.

67

3. Pengaruh Promosi Terhadap Minat Nasabah


Dari hasil perhitungan koefisien regresi sebesar menunjukkan apabila
bariabel promosi ditingkatkan sebesar satu point maka akan diikuti dengan
meningkatkan minat nasabah untuk menabung di PT. Bank BNI Syariah Kantor
Cabang Kantor Medan sebesar -0.267. sebaliknya jika skor variabel promosi
menurun satu point maka akan diikuti dengan menurunnya Minat Nasabh untuk
menabung di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan.
Dari hasil perhitungan variabel promosi didapatkan nilai t hitung
sebesar 1.049 dengan nilai signifikansi 0.304< 0,05 sedangkan nilai t tabel
dengan df = 26 sebesar 2,056. Hal ini berarti nilai t hitung > t tabel. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, artinya
tidak terdapat pengaruh positif secara individu variabel promosi terhadap
minat nasabah menggunakan jasa perbankan syariah.
4. Pengaruh Produk, Personality, Promosi Terhadap Minat Nasabah
Berdasarkan uji F secara bersama-sama variabel produk, personality dan promosi
terhadap minat nasabah berpengaruh signifikan dengan F hitung sebesar 6.682 dengan
nilai signifikan 0,02. Maka dafat dihitung df = 4-1 = 3 sedangkan df2 = 30-4 =

26. Maka nilai Fhitung (6.682) > Ftabel ( 2,98) dan nilai signifikan lebih kecil dari
nilai probabilitas (0.02 < 0,05) dari hasil perbandingan tersebut maka H a
diterima dan menolak H 0. Jadi dapat disimpulkan secara bersma-sama ada
pengaruh positif antara variabel produk, personality, dan promosi, terhadap
minat nasabah menggunakan jasa perbankan syariah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
beberapa hal, sebagai berikut:

68
1. Produk tabungan secara signifikan berpengaruh terhadap minat nasabah
di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan dengan koefesien
regresi 0,765. Semakin banyak inovasi produk-produk sesuai dengan
prinsip syariah yang

diciptakan oleh PT. Bank BNI Syariah Kantor

Cabang Medan maka semakin tinggi pula minat nasabah untuk


menabung di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan.
2. Personality secara signifikan berpengaruh terhadap minat nasabah di
PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan dengan koefesien regresi
-0,194. Semakin bagus pelayanan karyawan di PT. Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Medan maka semakin meningkat pula minat nasabah
untuk menabung di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan.
3. Promosi secara signifikan berpengaruh terhadap keputusan nasabah di
PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan dengan koefesien regresi
-0,267. Semakin tinggi kegiatan promosi yang dilakukan maka akan
semakin tinggi tingkat minat nasabah untuk menabung di PT. Bank BNI
Syariah Kantor Cabang Medan sebagai jasa perbankan..
4.

Secara simultan variabel produk, personality dan promosi berpengaruh


signifikan terhadap minat nasabah menabung di PT. Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Medan. Terlihat bahwa F hitung sebesar 1. 814 dengan
nilai probabilitas 0,169 karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05
dan berdasarkan persamaan regresi berganda yang diperoleh dimana
koefisien regresi X1, X2 dan X3 bertanda positif maka dapat diartikan
bahwa terdapat pengaruh yang
promosi terhadap minat

positif antara produk, personality dan

nasabah untuk menabung di PT. Bank BNI

Syariah Kantor Cabang Medan.


B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disajikan maka
selanjutnya peneliti menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat memberikan
manfaat kepada pihak-pihak yang terkait atas hasil penelitian ini. Adapun saransaran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

69
1. PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan diharapkan bukan hanya
mengemas produk konvensional dengan peristilahan dari Arab saja,
tetapi juga produk-produk yang telah diciptakan sesuai dengan prinsipprinsip syariah Islam, sehingga dapat memberikan kepuasan atau
kepercayaan bagi nasabah ataupun calon nasabah.
2. PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Medan dalam hal berpromosi dan
juga profesionalisme kerja para karyawannya tetap berdasarkan prinsipprinsip Islam.
3. Kemudian, hal terpenting dan tidak boleh dilupakan adalah bahwa
sebuah bisnis Islami, khususnya PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang
Medan idealisme produk atau kinerja berdasarkan syariah Islam yang
harus terus menerus dipertahankan dan ditingkatkan. Karena hal inilah
yang

membedakan

konvensional.

antara

perbankan

syarah

dengan

perbankan

Anda mungkin juga menyukai