PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Audit terhadap siklus pengeluaran mencakup dua pendekatan yaitu
pengujian terhadap internal kontrol dan pengujian substantif. Pengujian terhadap
inteernal kontrol bertujuan untuk melihat apakah pengendalian internal terhadap
siklus pengeluaran aset tetap diterapkan di perusahaan. Pengujuian susbtantif
terhadap aktiva tetap berfungsi untuk melihat apakah besarnya pengeluaran
terhadap aktiva tetap jumlahnya samadengan yang dicatat dalam laporan
keuangan
perusahaan.
Kedua
pendekatan
ini
sangat
berbeda
dalam
BAB II
PEMBAHASAN
.1 Ruang Lingkup Aset Tetap
Asset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dengan dibangun lebihb dahulu, dan digunakan dalam operasi
perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009;68) :
Aset tetap adalah aset berwujud yang :
a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk disewakan kepihak lain, atau untuk
tujuan administratif ; dan
b. Diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.
Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aset dan
dikelompokan sebagai aset tetap bila :
A. Besar
kemungkinan
(probable)
bahwa
manfaat
Pemerolehan
Pengeluaran modal
Revaluasi
Pertukaran
Depresiasi Akumulasian Aktiva Tetap
Penghentian pemakaian
Depresiasi
Penjualan
Pertukaran
2.2 Pengendalian internal dalam siklus pengeluaran terhadap aset tetap
Untuk mengetahui pengendalian internal siklus pengeluaran terhadap siklus
pengeluaran aset tetap dilakukan dengan cara :
1.
2.
3.
4.
5.
klien di dalam neracanya sesuai dengan aktiva tetap yang benar-benar ada pada
tanggal neraca, auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi aktiva tetap yang
dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya.
Rekonsiliasi ini perlu dilakukan agar auditor memperoleh keyakinan bahwa
informasi aktiva tetap yang dicantumkan di neraca didukung dengan catatan
akuntansi yang dapat dipercaya. Oleh karena itu, auditor melakukan enam
prosedur audit berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi aktiva tetap di
neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan:
a. Usut saldo aktiva tetap yang tercantum di neraca ke saldo akun aktiva tetap
yang bersangkutan di dalam buku besar. Untuk memperoleh keyakinan
bahwa saldo aktiva tetap yang tercantum di neraca didukung dengan catatan
4
menambah
saldo
awal
dengan
jumlah
pengkreditan
dan
transaksi
pemerolehan,
pertukaran,
penghentian
pemakaian,
depresiasi aktiva dapat ditemukan melalui review atas mutasi luar biasa, baik
dalam jumlah maupun sumber posting dalam akun aktiva tetap, dan
depresiasi akumulasian, dan pendapatan dan rugi luar biasa.
e. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tetap dan depresiasi
akumulasian yang bersangkutan ke jurnal yang bersangkutan. Untuk
memperoleh keyakinan bahwa mutasi penambahan dan pengurangan aktiva
tetap berasal dari jurnal-jurnal yang bersangkutan, pendebitan didalam akun
aktiva tetap diusut keregister bukti kas keluar dan jurnal umum sedangkan
pengkreditan kedalam akun tersebut diusut ke jurnal umum.
f. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu aktiva tetap dengan akun control aktiva
tetap dan depresiasi akumulasian yang bersangkutan di buku besar. Saldo
akun control aktiva tetap dan depresiasi akumulasian yang bersangkutan di
buku besar tersebut kemudian dicocokkan dengan jumlah saldo akun
pembantu aktiva tetap ke dalam arsip bukti kas keluar yang belum ddibayar
untuk memperoleh keyakinan bahwa catatan akuntansi klien yang
bersangkutan dengan aktiva tetap dapat dipercaya ketelitiannya.
BAB III
PENUTUP
.1 Kesimpulan
Aktiva tetap memiliki karateristik yang berbeda dengan karakteristik
aktiva lancar, yang berdampak terhadap pengujian subtantif terhadap aktiva tetap.
Frekuensi transaksi yang menyangkut aktiva tetap relatif sedikit, maka jumlah
waktu yang dikonsumsi untuk pengujian substantif terhadap aktiva tetaprelatif
lebih sedikit bila dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk pngujian
substantif terhadap aktiva lancar. Karena transaksi yang bersangkutan dengan
aktiva tetap sedikit pengaruhnya terhadap perhitungan rugi-laba, maka auditor
tidak mengarahkan perhatiannya terhadap masalah ketelitian pisah batas transaksi
yang bersangkutan dengan aktiva tetap pada akhir tahun.
.2 Saran