2.1
2.1.1
Biopsi
dengan
perubahan
mukosa
kronis,
seperti
dimana slide itu akan dievaluasi oleh ahli patologis dan sistem
pasien
membutuhkan
dan
ahli
patologis
akan
mengklasifikasikan
dengan
riwayat
pengawasan
kanker
jangka
yang
panjang
eksisi.
3) Oral cytology bersifat sebagai pemicu bagi biopsi
Ketidakmampuan
aspirasi
cairan
atau
udara
mungkin
2. Biopsi Aspirasi
Biopsi aspirasi adalah penggunaan jarum dan syringe dalam
mempenetrasi lesi untuk mengaspirasi isi lesinya (Peterson, 2003).
Terdapat dua macam biopsi aspirasi utama, yaitu: (Peterson, 2003)
1) Biopsi aspirasi untuk menentukan apakah lesi
berisi cairan atau udara
2) Biopsi aspirasi untuk mengangkat materi seluler
untuk pemeriksaan diagnosis bagi ahli patologis
(teknik fine needle aspiration = FNA)
dari lesi. Jika lesinya besar atau memiliki karakteristik berbeda pada
lokasi yang berbeda, maka perlu diambil sampel dari beberapa area
2003).
ml syringe.
2) Area lesi dianestesi dan 18-gauge needle dimasukkan
(Peterson, 2003).
dan
bur
digunakan
untuk
3. Biopsi Insisional
dielevasi
4. Biopsi Eksisional
dalam jaringan yang akan dibuang, karena hal tersebut akan mengakibatkan
2.1.2.1 Anestesi
yang tersedia pada kebanyakan tempat praktek dokter gigi. Spesimen bedah
elips dibuat disekitar lesi. Ahli bedah membuat eksisi submukosa pada
yang kecil dapat diaspirasi dengan mudah ke dalam alat ini. Gauze
ditekan cukup adekuat pada beberapa kasus, kecuali jika hemorhage yang
parah dijumpai.
2.1.2.4 Insisi
Scalpel yang tajam digunakan untuk menginsisi jaringan yang
akan dibiopsi. Dua insisi yang membentuk elips pada permukaan, dan
bertemu untuk membentuk huruf V pada dasar lesi menyediakan spesimen
yang baik dan meninggalkan luka yang mudah menutup kembali.
Modifikasi ukuran elips dan porsi V tergantung pada kedalaman lesi.
Jaringan periferal yang terlihat normal harus ikut dieksisi. Jika lesi
terlihat benign, 2-3 mm jaringan periferal ikut dieksisi. Jika lesi terlihat
memiliki residual tumor. Orientasi lesi dan penjelasannya harus ditulis pada
pathology data sheet.
selanjutnya diberi acrylic splint. Luka biopsy pada dorsum dan lateral lidah
memerlukan jahitan yang dalam dan jumlah jahitan yang banyak. Hal ini
Dalam penyampaian hasil biopsy juga harus berhati-hati, pasien bias saja
menjadi panic dan akhirnya menjadi depresi. Hal ini akan memperburuk
prognosis.
harus diletakkan pada wadah dengan label yang tepat sesuai lesinya.
pasien 10-14 hari setelah bedah untuk mengontrol bekas luka dan
devitalisasi gigi.
Prosedur bedah pada enukleasi meliputi mukoperiosteal flap,
2.2.2 Marsupialisasi
Marsupialisasi biasanya digunakan untuk membuang kista
yang besar dan membutuhkan pembukaan akses bedah yang
menggunakan rongeur.
Alat yang digunakan pada enukleasi kista kecil dapat
digunakan kuret, sedangkan periosteal elevator dapat
digunakan untuk kista yang besar, yaitu dengan cara masukan
interuptted
di
sekeliling
kista,
lalu
jahit
gauze.
Proses penyembuhan luka pada marsupialisasi yaitu epitel
pada kista akan bertransformasi menjadi mukosa oral dalam
waktu beberapa minggu