PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah SWT berfirman dalam QS. Al- Mudattsir ayat 38 yang artinya :
Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.
Dari konteks ayat ini, kita mengetahui bahwa Allah SWT menciptakan
manusia dengan segala potensinya memiliki tugas untuk tunduk dan patuh
terhadap hukum-hukum Allah SWT dan suatu saat nanti pada saat yang ditentukan
oleh Allah semua manusia akan diminta pertanggung jawabannya sebagai bukti
bahwa manusia sebagai pengemban amanah Allah SWT.
Dalam melakukan misinya, manusia diberi petunjuk bahwa dalam hidup
ada dua jalan yaitu, jalan baik dan jalan yang buruk. Allah SWT berfirman dalam
QS. Al-Balad ayat 10 yang artinya :
Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan ( kebaikan dan keburukan)
Proses menerima petunjuk ini adalah bagaimana manusia mengembangkan
kemampuan potensi akal ( ratio ) nya dalam memahami alam yang telah
diciptakan dan disediakan oleh Allah SWT sebagai saran dan sumber belajar,
kemudian ketika ilmu sudah dimiliki diharapkan manusia dapat berkarya
(beramal) dengan ilmunya untuk terus membina hubungan vertical dan horizontal.
Manusia yang mau mengembangkan potensi akalnya dapat memanfaatkan
pengetahuannya tersebut untuk pencerahan dirinya dan memiliki tanggung jawab
moral dan menyebarkan kepada sesama, mereka biasa disebut ilmuwan,
cendikiawan atau intelektual.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis mengangkat masalah yaitu
Bagaimana tanggung jawab berupa kedudukan dan kewajiban ilmuwan muslim
dalam berbangsa dan bernegara?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai tugas mata kuliah Al-Islam
Kemuhammadiyahan IV untuk mendeskripsikan tanggung jawab berupa
kedudukan dan kewajiban ilmuwan muslim dalam berbangsa dan bernegara.
D. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca mengenai
tanggung jawab berupa kedudukan dan kewajiban ilmuwan muslim dalam
berbangsa dan bernegara.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmuwan
Secara terminologi, Ilmuwan ialah orang yang bekerja dan mendalami
ilmu pengetahuan dengan tekun dan sungguh-sungguh.[8] Sedangkan secara
etimologi, ilmuwan diartikan sebagai seorang ulama. Secara bahasa, ulama
berasal dari kata kerja dasar alima (telah mengetahui); berubah menjadi kata
benda pelaku alimun berarti orang yang mengetahui (mufrad/singular) dan
ulama (jamak taksir/irregular plural). Berdasarkan istilah, pengertian ulama
dapat dirujuk pada al-Quran. Yang sangat masyhur dalam hal ini adalah :
Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah diantara hambaNya
adalah ulama (Qs.Fathir 28).
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia hal. 325, Ilmuwan adalah :
1.
2.
3.
4.
masyarakat awam, karena mereka merasa bahwa tanggung jawab itu ada
dipundaknya.
Ilmuwan memiliki beberapa ciri yang ditunjukkan oleh cara
berfikir yang dianut serta dalam perilaku seorang ilmuwan. Mereka
memilih bidang keilmuan sebagai profesi.
Untuk itu yang bersangkutan harus tunduk dibawah wibawa ilmu.
Karena ilmu merupakan alat yang paling mampu dalam mencari dan
mengetahui kebenaran. Seorang ilmuwan tampaknya tidak cukup hanya
memiliki daya kritis tinggi atau pun pragmatis, kejujuran, jiwa terbuka dan
tekad besar dalam mencari atau menunjukkan kebenaran pada akhirnya,
netral, tetapi lebih dari semua itu ialah penghayatan terhadap etika serta
moral ilmu dimana manusia dan kehidupan itu harus menjadi pilihan juga
sekaligus junjungan utama.
Banyak yang mengartikan ilmuwan sama dengan intelektual,
namun pada dasarnya berbeda. Intelektual adalah pemikir-pemikir yang
memiliki kemampuan penganalisaan terhadap masalah tertentu.
B. Tanggung Jawab Ilmuwan
Tanggung jawab ilmuwan dalam pengembangan ilmu sekurangkurangnya berdimensi religious atau etis dan social. Pada intinya, dimensi
religious atau etis seorang ilmuwan hendaknya tidak melanggar kepatutan
yang dituntut darinya berdasarkan etika umum dan etika keilmuan yang
ditekuninya. Sedangkan dimensi sosial pengembangan ilmu mewajibkan
ilmuwan berlaku jujur, mengakui keterbatasannya bahkan kegagalannya,
mengakui temuan orang lain, menjalani prosedur ilmiah tertentu yang
sudah disepakati dalam dunia keilmuan atau mengkomunikasikan hal baru
dengan para sejawatnya atau kajian pustaka yang sudah ada untuk
mendapatkan konfirmasi, menjelaskan hasil-hasil temuannya secara
terbuka dan sebenar-benarnya sehingga dapat dimengerti orang lain
4
yang elitis dan esoteric, dia harus berbicara dengan bahasa yang dapat dicerna
oleh orang awam. Untuk itu ilmuwan bukan saja mengandalkan pengetahuannya
dan daya analisisnya namun juga integritas kepribadiannya.
Dibidang etika tanggungjawab sosial seseorang ilmuwan bukan lagi
memberi informasi namun memberi contoh. Dia harus tampil didepan bagaimana
caranya bersifat obyektif, terbuka, menerima kritikan, menerima pendapat orang
lain, kukuh dalam pendirian yang dianggap benar dan berani mengakui kesalahan.
Tugas seorang ilmuwan harus menjelaskan hasil penelitiannya sejernih mungkin
atas dasar rasionalitas dan metodologis yang tepat.
Kewajiban ilmuwan terhadap umat
Sebagai seorang yang bekerja dan mendalami ilmu pengetahuan dengan
tekun dan sungguh-sunggu, seorang ilmuwan memiliki tanggung jawab sebagai
penyeru ke jalan Allah SWT dan petunjuk ke jalan yang benar (amar maruf nahi
mungkar).
Allah berfirman dalam QS. Al-Ahzab : 46 yang artinya:
Dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi
cahaya yang menerangi
:
:
: )
([2417]
7
C.
N
O
NAMA LATIN
KARYANYA
TERJEMAHAN
DAN
Alfraganus
Pengantar
Kepada
Ilmu Bintang
Alchazen
Kamus Optika
Geber
Ilmu Kimia
Jeru Haly
Al Uqlidisi
Abbas Az-zahrawi
Abulcasis
Ilmu Bedah
Dst.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Saran
Penulis berharap pembaca lebih mendalami lagi mengenai tanggung jawab
ilmuwan dalam berbangsa dan bernegara karena ilmuwan mempunyai peran yang
penting dalam membentuk opini dan moral masyarakat, umat, serta proses
pembangunan bangsa supaya maju dan bermartabat.
DAFTAR PUSTAKA
10
Winarto,
Ilmuan.
Joko.
2011.
Tugas
dan
Tanggung
Jawab
http://filsafat.kompasiana.com/2011/05/29/tugas-dan-tanggung-
jawab-ilmuan-368478.html
Arif.
2011.
Tanggung
Jawab
Ilmuwan
Terhadap
Alam. http://ariefsmartguy.blogspot.com/2011/01/tanggung-jawab-ilmuwanterhadap-alam.html
Marsyah.
2015.
Ideologi
Tugas
dan
Tanggung
Jawab.http://marsyahmuslimah.blogspot.com/2014/03/makalah-ideologi-tugasdan-tanggung.html
11