Anda di halaman 1dari 15

Manajemen Logistik dan Farmasi

Rumah Sakit

SISTEM LOGISTIK

Disusun Oleh :
01

MUSTAINAH
K11113011

DEPARTEMEN MANAJEMEN RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Logistik dan Farmasi Rumah
Sakit dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dan memberikan inspirasi kepada penulis, khususnya kepada dosen
mata kuliah dalam menyusun tugas makalah ini sehingga dapat terselesaikan.
Tugas makalah tentang Sistem Logistik ini dibuat agar dapat melengkapi nilai
tugas Manajemen Logistik dan Farmasi Rumah Sakit dan dapat memberikan
informasi kepada para pembaca dan teman-teman mengenai Sistem Logistik dalam
Manajemen Logistik.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kekurangan yang tidak kami sadari. Untuk itu, penulis
mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun agar lebih baik lagi dalam membuat makalah dikemudian hari. Akhir
kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mambantu
dalam pembuatan tugas ini.

Penulis

Mustainah

Manajemen Logistik dan Farmasi RS | Sistem Logistik

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................ 2
Daftar Isi ......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................ 5
1.3 Tujuan ......................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1
2.2
2.3
2.4

Pengertian Logistik........................................................................... 6
Sistem Logistik.................................................................................. 7
Elemen Sistem Logistik ................................................................... 8
Komponen Sistem Logistik............................................................... 10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ........................................................................ 13
3.2 Saran.................................................................................... 13
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 14

Manajemen Logistik dan Farmasi RS | Sistem Logistik

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu yang mempengaruhi keberhasilan rumah sakit dalam meningkatkan
kepuasan customer yaitu logistik. Keberhasilan pengelolaan logistik rumah sakit
tergantung pada kompetensi dari manajer logistik rumah sakit. Manajer berfungsi
untuk mengelola logistik melalui fungsi antara lain mengidentifikasi, merencanakan
pengadaan, pendistribusian alat hingga mengembangkan sistem pengelolaan logistik
yang efektif dan efisien.
Di era industri global saat ini, masih banyak dari kita yang belum mengetahui
apa itu logistik dan apa itu sistem logistik. Mereka lebih mengenal istilah logistik
sebagai sebuah peran dalam penyelenggaraan acara yang mengurus peralatanperalatan yang mendukung keberlangsungan acara. Ada juga yang mengenal logistik
sebagai bagian dari profesi pergudangan yang mengurusi keluar masuknya barang
pabrikan, atau bahkan profesi yang berhubungan dengan pendistribusian. sehingga
pada kesempatan ini, penulis akan membahas mengenai logistik secara umum dan
sistem logistik secara khusus.

Manajemen Logistik dan Farmasi RS | Sistem Logistik

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat dirumuskan beberapa hal yang
menjadi masalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
1.3

Apa pengertian logistik?


Bagaimana sistem logistic bekerja?
Apa saja elemen sistem logistik?
Apa saja komponen sistem logistik?

Tujuan
Tujuan dari penyusunan paper ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Mengetahui pengertian logistik.


Mengetahui bagaimana sistem logistik bekerja.
Mengetahui elemen sistem logistik .
Mengetahui komponen sistem logistik.

Manajemen Logistik dan Farmasi RS | Sistem Logistik

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Pengertian Logistik
Domain dari aktivitas logistik adalah menyediakan sistem dengan produk

yang tepat, di lokasi yang tepat, pada waktu yang tepat (right product, in the right
place, at the right time) dengan mengoptimasikan pengukuran performansi yang
diberikan (contohnya meminimalisir total biaya operasional) dan memenuhi
kualifikasi yang diberikan (contohnya sesuai dengan kemampuan dari klien dan
sesuai dengan kualitas pelayanan) (Ghiani, Laporte, & Musmanno, 2004, p. 1).
Logistik menurut Council of Supply Chain Management Professionals (CLM,
2000) adalah bagian dari manajemen rantai pasok (supply chain) dalam perencanaan,
pengimplementasian, dan pengontrolan aliran dan penyimpanan barang, informasi,
dan pelayanan yang efektif dan efisien dari titik asal ke titik tujuan sesuai dengan
permintaan konsumen. Untuk mengalirkan barang dari titik asal menuju titik tujuan
akan membutuhkan beberapa aktivitas yang dikenal dengan aktivitas kunci dalam
logistik diantaranya: 1) customer service, 2) demand forecasting/planning, 3)
inventory management, 4) logistics communications, 5) material handling, 6) traffic
and transportation, dan 7) warehousing and storage (Lambert D.M., et. al, 1998).
Dalam Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Perpres No. 26
Tahun 2012), Logistik didefinisikan sebagai bagian dari rantai pasok (supply chain)
yang menangani arus barang, informasi, dan uang melalui proses pengadaan
(procurement), penyimpanan (warehousing), transportasi (transportation), distribusi
(distribution), dan pelayanan pengantaran (delivery services). Adapun penyusunan

Manajemen Logistik dan Farmasi RS | Sistem Logistik

sistem logistik ditujukan untuk meningkatkan keamanan, efisiensi, dan efektfitas


pergerakan barang, informasi, dan uang mulai dari titik asal (point of origin) sampai
dengan titik tujuan (point of destination) sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah,
waktu dan tempat yang dikehendaki konsumen.
2.2 Sistem Logistik
Sistem logistik tersusun atas fasilitas-fasilitas yang terhubung dengan jasa
pelayanan transportasi. Sistem ini membahas mengenai bagaimana suatu material
diproses, manufaktur, disimpan, diseleksi, untuk kemudian dijual atau dikonsumsi.
Pembahasan dalam sistem logistik ini merupakan pembahasan yang komperhensif,
termasuk pembahasan mengenai proses manufaktur dan perakitan, pergudangan,
pendistribusian, titik/poin pengalihan angkutan, terminal transportasi, penjualan
eceran, pusat penyortiran barang, dan dokumen, pusat penghancuran, dan
pembuangan dari keseluruhan kegiatan industri (Ghiani, Laporte, & Musmanno,
2004, p. 1)
Skema Sistem Logistik (Prof. Senator, 2012)

Berdasarkan skema tesebut diatas dapat digambarkan bahwa sistem logistik


merupakan sistem yang membahas mengenai keterkaitan antara entitas/pelaku dalam
sebuah kegiatan logistik yang terintegrasi, dari pemasok hingga konsumen dalam
masing-masing jaringan distribusi untuk menggerakkan barang/jasa. Adapun yang
menjadi obyek dari sistem logistik dapat berupa barang jadi, barang jadi, maupun
bahan baku.

Manajemen Logistik dan Farmasi RS | Sistem Logistik

Untuk memaksimalkan nilai sistem logistik yang diupayakan, diperlukan


variasi rencana mengenai pengambilan keputusan untuk setiap tahapan aktivitasnya.
Perencanaan sistem logistik yang mendukung juga mempengaruhi desain dan
operasional sistem logistik yang akan diberlakukan guna menciptakan efisiensi dan
efektifitas produksi suatu barang dan jasa.
2.3 Elemen Sistem Logistik
Dalam pembahasan mengenai sistem logistik, perlu diketahui bahwa obyek
logistik tidak terbatas hanya pada logistik barang, melainkan termasuk logistik
penumpang, logistik bencana, dan logistik militer (pertahanan keamanan) yang
dilakukan oleh setiap pelaku bisnis dan industri baik pada sektor primer, sekunder
maupun tersier dalam rangka menunjang kegiatan operasionalnya. Lebih lanjut dalam
Cetak Biru Pengembangan Sislognas diuraikan bahwa aktivitas logistik juga
melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang dapat dikategorisasikan kedalam
dalam lima kelompok, diantaranya:
1. Konsumen
Pengguna logistik yang membutuhkan barang untuk penggunaan
proses produksi maupun untuk konsumsi. Konsumen berkewenangan untuk
menentukan sendiri jenis dan jumlah barang yang akan dibeli, dari siapa dan
dimana barang tersebut ingin dibeli dan kemana tujuan barang tersebut
diantarkan.
2. Pelaku Logistik (PL)
Yaitu sebagai pemilik dan penyedia barang yang dibutuhkan oleh
para konsumen, dibagi menjadi dua diantaranya:

Manajemen Logistik dan Farmasi RS | Sistem Logistik

a. Produsen, pelaku logistik yang bertindak sebagai penghasil/ pembuat


barang.
b. Penyalur (intermediare) yang bertindak sebagai perantara perpindahan
kepemilikan barang dari produsen menuju ke konsumen melalui saluran
distribusi (pedagang besar/wholesaler, grosir, distributor, agen, pasar,
pengecer, warung, dan sebagainya) dalam suatu mekanisme tata niaga.
3. Penyedia Jasa Logistik (Logistics Service Provider)
Merupakan institusi penyedia jasa yang bertugas mengirimkan barang
(transporter, freight forwarder, shipping liner, EMKL, dsb) dari lokasi asal
barang (shipper), seperti produsen, pemasok, atau penyalur; menuju tempat
tujuannya (consignee), seperti konsumen, penyalur, atau produsen; dan jasa
penyimpanan barang (pergudangan, fumigasi, dan sebagainya).
4. Pendukung Logistik
Yaitu institusi mendukung efektivitas dan efisiensi kegiatan logistik,
dan turut berkontribusi dalam penyelesaian jika terjadi permasalahan selama
aktivitas logistik berlangsung. Adapun aktor-aktor yang termasuk dalam
kategori ini diantaranya asosiasi, konsultan, institusi pendidikan dan pelatihan
serta lembaga penelitian.
5. Pemerintah
Adapun peran pemerintah dalam aktivitas logistik diantaranya,
sebagai:
a.

Regulator yang menyiapkan peraturan perundangan dan kebijakan,

Manajemen Logistik dan Farmasi RS | Sistem Logistik

b.

Fasilitator yang meyediakan dan membangun infrastruktur logistik


yang diperlukan untuk terlaksananya proses logistik, dan

c.

Integrator yang mengkoordinasikan dan mensinkronkan aktivitas


logistik sesuai dengan visi yang ingin dicapai, dan pemberdayaan baik
kepada pelaku logistik, penyedia jasa logistik maupun pendukung
logistik.

2.4 Komponen Sistem Logistik


Secara teoritis, ada 6 komponen yang bergabung untuk membentuk sistem
logistik, yang meliputi:
a. Struktur Fasilitas
Struktur fasilitas yang dipilih oleh suatu perusahaan adalah
fundamental bagi hasil akhir logistiknya. Jumlah, besar dan pengaturan
geografis dari fasilitas-fasilitas yang dioperasikan atau digunakan itu
mempunyai hubungan langsung dengan kemampuan pelayanan terhadap
nasabah perusahaan dan terhadap biaya logistiknya.
Suatu penilaian realistis terhadap kompetensi menunjukan bahwa
semua transaksi dagang haruslah dikembangkan pada lokasi-lokasi
tertentu. Jaringan fasilitas suatu perusahaan merupakan serangkaian lokasi
ke mana dan melalui mana material dan produk-produk diangkat. Seleksi
serangkaian lokasi yang unggul (superior) dapat memberikan banyak
keuntungan yang kompetitif.
b. Transportasi
Dalam suatu jaringan fasilitas, transportasi merupakan mata rantai
penghubung. Ada 3 aspek tranportasi yang harus diperhatikan karena

Manajemen Logistik dan Farmasi RS | Sistem Logistik

10

berhubungan dengan sistem logistik. Pertama adalah kecepatan/waktu


pelayanan yang yang dibutuhkan untuk memindahkan barang dari tempat
yang satu ke tempat yang lain. Hal ini penting mengingat jika
keterlambatan proses distribusi mengakibatkan tertundanya pekerjaan
pada level perusahaan.
Aspek yang kedua adalah aspek biaya transportasi. Sistem logistik
hendaklah dirancang untuk meminimumkan biaya transportasi dalam
hubungannya dengan biaya sistem secara keseluruhan. Aspek ketiga
adalah konsistensi. Konsistensi menunjukan prestasi waktu yang teratur
dan tempat yang tetapdari sejumlah pengangkutan barang/material.
Konsistensi transport mempengaruhi komitmen persediaan penjual dab
pembeli maupun resiko yang dipikulnya.
c. Pengadaan Persediaan
Pengadaan persediaan diperhitungkan berdasarkan besarnya
permintaan atau demand pelanggan. Hal ini penting guna efisiensi biaya
sistem secara keseluruhan.
d. Komunikasi
Komunikasi

seringkali

diabaikan

dalam

sistem

logistik.

Kekurangan dalam mutu informasi dapat menimbulkan banyak masalah.


Kekurangan tersebut adalah informasi yang diterima tidak betul, kurang
lengkap dan informasi yang diterima sudah tidak dibutuhkan lagi atau
kadaluarsa. Jadi, komunikasi yang cepat dan akurat mempengaruhi
prestasi logistik.

Manajemen Logistik dan Farmasi RS | Sistem Logistik

11

e. Penanganan dan Penyimpanan


Dalam arti luas, penanganan dan penyimpanan meliputi pergerakan,
pengepakan, dan pengemasan (containerization). Penyimpanan material
menimbulkan banyak sekali biaya logistik dilihat dari pengeluaran untuk
operasi, jadi makin sedikitnya produk yang ditangani dalam keseluruhan
proses itu maka makin terbatas dan efisien arus total fisiknya.
f. Pemeliharaan Informasi
Mengumpulkan informasi, menyimpan dan memanipulasi, melakukan
analisis data dan menetapkan prosedur pengendalian

Manajemen Logistik dan Farmasi RS | Sistem Logistik

12

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Logistik merupakan rantai pasok yang menyediakan produk yang tepat, di

lokasi yang tepat, dan waktu yang tepat melalui proses perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, transportasi, distribusi dan pengantaran yang efektif dan efisien dari
titk asas menuju titik tujuan. Sistem logistik merupakan sistemyang membahas
mengenai keterkaitan antara entitas/pelaku dalam sebuah kegiatan logistik yang
terintegrasi, dari pemasok, produsen, intermedier hingga konsumen dalam masingmasing jaringan distribusi untuk menggerakkan barang/jasa.
Aktivitas logistic melibatkan berbagai pemangku kepentingan yang dapat
dikategorisasikan kedalam dalam lima kelompok, yaitu konsumen, pelaku logistik
(PL), penyedia jasa logistik (Logistics Service Provider), pendukung logistik dan
pemerintah. Sedangkan komponen yang bergabung untuk membentuk sistem logistik,
yang meliputi struktur fasilitas, transportasi, pengadaan persediaan, komunikasi,
penanganan dan penyimpana, dan pemeliharaan informasi.
3.2

Saran
Setelah mengetahui pengertian, logistik dan sistem logistik di harapkan

manajer ataupun direktur logistik dalam suatu rumah sakit dapat melaksanakan
system logistik dengan baik, sehingga supply barang khususnya di bagian farmasi
tidak mengalami kemacetan dan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.

Manajemen Logistik dan Farmasi RS | Sistem Logistik

13

Manajemen Logistik dan Farmasi RS | Sistem Logistik

14

DAFTAR PUSTAKA
https://www.facebook.com/permalink.php?
id=266636153359110&story_fbid=586445524711503
https://debbyrahmi.wordpress.com/2013/01/10/mengenal-sistem-logistik/
Peraturan Presiden No. 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem
Logistik Nasional

Manajemen Logistik dan Farmasi RS | Sistem Logistik

15

Anda mungkin juga menyukai