Anda di halaman 1dari 26

Apa Beda

Ramadhanmu
Sekarang ?

1
S
egala sesuatu perlu dengan ilmu. Dengan ilmu, seseorang insyaa Allah bisa
menguasai medan. Kalau saudara bisa nyetir, enak ga bawa mobil? Enak,
ga bingung. Apalagi tahu jalan, punya ilmu tentang jalanan. Tahu alamat,
tahu apanya, ada GPS-nya juga. Bayangin sekarang, Saudara ga tahu cara nyetir
dan ga ngerti jalanan. Kira-kira bakal nabrak-nabrak ga? Pasti bakal nabrak,
celaka, dan mencelakakan orang lain.


Sebenarnya, saudara itu kan muslim. Harusnya
jangan berhenti belajar tentang keislaman. Jadi
orang islam berhenti belajar tentang islam, ya ga
jadi islam. Ga jadi muslim yang baik dong. Belajar
dong, termasuk tentang puasa. Udah tahu mau
puasa, ga belajar tentang puasa, main masuk-
masuk aja. Jangan begitu dong. Belajarlah. Cari
tahu niatnya gimana, apa saja yang disunnahkan,
apa saja yang diharamkan, apa yang ga boleh,
amalan sunnahnya apa saja ketika puasa, dan
seterusnya. Enak.

Kalau setiap muslim bertanggung jawab atas ilmu keislamannya, maka insyaa
Allah dia akan jadi muslim yang baik. Dan, seperti apa yang Saudara
sesungguhnya sedang lakukan, maka Saudara sesungguhnya sedang belajar.
Maka, berbahagialah Saudara. Mudah-mudahan ilmu Saudara ini berkah.

2
‫َّ َربََّّ ِز ْدنَاَّ ِعل ًْماَّنَافِ ًعا‬،َّ‫كَّ ِعل ًْماَّنَافِ ًعا‬
ََّ ُ‫اَللَّ ُه َّمَّإِنَّاَّنَ ْسأَل‬

Allahumma inna nas aluka ‘ilman naafi’an. Rabbi zidna ‘ilman naafi’an.

Ya Allah, kami minta pada-Mu, mohon kepada-Mu, tambahkan kami ilmu yang
bermanfaat.

Aamiin.

3
ۖ ‫صدْ َرهُۥ ل ْ ِِْل ْس َٰلَ ِم‬ ‫َف َمن ُي ِر ِد ه‬
ْ ‫ٱَّللُ أَن َي ْه ِد َي ُهۥ َي‬
َ ‫ش َر ْح‬
‫ض ِّي ًقا َح َر ًجا‬ َ ْ‫َو َمن ُي ِردْ أَن ُيضِ له ُهۥ َي ْج َعل‬
َ ‫صدْ َرهُۥ‬
ۚ ‫س َما ِٓء‬ ‫َكأ َ هن َما َي ه‬
‫ص هع ُد فِى ٱل ه‬
)٥٢١( َ‫س َعلَى ٱلهذِينَ ََل ُي ْؤ ِم ُنون‬
َ ‫ٱلر ْج‬ ‫َك َٰ َذلِ َك َي ْج َعل ُ ه‬
ِّ ُ‫ٱَّلل‬

ۗ ‫َو َه َذا صِ َرا ُط َر ِّب َك ُم ْس َتقِي ًما‬


)٥٢١( َ‫ت لِ َق ْوم َي هذ هك ُرون‬ ‫َقدْ َف ه‬
ِ ‫ص ْل َنا اآل َيا‬

٥٢١ - ٥٢١ : ‫سورة األنعام‬

“Barang siapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk),


Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam.
Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit
dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit.
Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak
beriman.”521
“Dan inilah jalan Tuhanmu yang lurus. Kami telah menjelaskan ayat-ayat
(Kami) kepada orang-orang yang menerima peringatan.”521

Q.S. Al An’am ayat 125 - 126

4
S
iapa yang diberikan hidayah oleh Allah Subhanahu wa ta’ala , akan
yasyrah shadrahuu lil islam, dia akan dimudahkan hatinya untuk
menerima islam. Ada orang-orang yang begitu mau masuk puasa, dia ga
terima, “Haduh puasa. Yang kemaren aja belum dibayar, dateng lagi.”

Orang-orang yang ga dapat hidayah Allah atau malah Allah bikin sesat, dia akan
merasa sempit, sesak, seperti naik ke atas langit. Kalau kita bisa melewati bulan
puasa dengan baik, sebagai tuntunan dan perintah dari Allah, maka kita berhak
atas daarus salaam, kita berhak atas jannah. Dan Allah yang akan menjadi
pelindung kita semua.

Ramadhan adalah tamu agung yang sangat


dirindukan oleh mereka yang mengharap-
kan surga dari Allah Subhanahu wa ta’ala.
Hari ada 7, yang paling utama adalah hari
Jum’at. Bulan ada 52, yang paling utama
adalah bulan Ramadhan. Tidak semua orang
dikasih kesempatan untuk menikmati hari-
hari istimewa di bulan ini. Maka, apabila
diberikan umur panjang, manfaatkan yang maksimal.

Jangan sampai kita seperti tahun-tahun sebelumnya, kita lebih banyak tidur,
ngegosip, dosa jempol. Dosa jempol tahu ga? Dosa jempol itu twitteran, BBM-
an tapi ngomongin orang, bukan dakwah. Itu ga bener. Bulan puasa, dosa-dosa
semacam itu tutup. Kalau udah masuk bulan puasa, mulai perbanyak ibadah.

5
Habis tarawih melihat ceramah, lanjut tilawah, lalu disepertiga malam sebelum
sahur isi dulu dengan Qiyamul lail, Masyaa Allah ...

Buat orang beriman, mudah-mudahan kita masuk didalamnya, kebanyakan


sudah bersiap-siap menyambut bulan Ramadhan sejak dari Rajab. Sejak Rajab
dia sudah ON.

Bagi yang telat, karena mungkin kesibukan atau ketidaktahuannya, perkara yang
nomor satu yang mesti dihidupin adalah ilmu. Jadi, ga mungkin kita tahu
Ramadhan itu sperti apa tanpa kita belajar. Salah satu cara belajar bisa dengar
mendengar ceramah-ceramah di televisi, di radio, di Youtube, membaca buku,
atau datang ke kajian-kajian langsung.

Amalannya orang-orang yang berpuasa dilipatgandain sama Allah. Yang tadinya


dibayar 10, bulan puasa dibayarnya 100 sampai ribuan kali lipat. Dosa-dosanya
diampunin. Doanya kemudian dikabulin. Subhanallah. Tidak ada waktu terlama
kita dekat dengan Sang Khalik kecuali saat kita puasa. Karena, saat berpuasa,
kita dekat 12 jam bersama Allah, kalau kita di Indonesia. Ada tempat-tempat lain
yang waktu puasanya lebih panjang lagi. Di Atlanta atau di beberapa daerah di
Amerika, ada musim yang waktu maghribnya jam 20.30.

Di Indonesia, selama 12 jam itu dekat dengan Allah karena kita berpuasa. Wa bil
khusus di bulan suci Ramadhan, 24 jam kita bersama Allah. Tidurnya aja insyaa
Allah jadi ibadah. Walaupun haditsnya dipertanyakan, tapi apapun yang
dilakukan oleh umat islam selama bulan Ramadhan, dia sudah jadi ibadah
sepanjang-panjangnya.

6
***

K alau udah masuk bulan puasa, mestinya seneng. Terutama buat anak-anak
nih. Biasanya pada seneng karena kita nih, bapak ibunya, suka ngasih
bonus sebagai hadiah kala puasanya lancar. Buat saya, ngasih bonus ke anak ini
jadi suatu hal yang bagus.

“ Ustadz, nanti anak-anak puasanya gara-gara bonus dong.”

Ga masalah. Bismillah aja dah! Namanya juga bocah. Bilang sama anak-anak,
“Kalau nanti kamu puasanya full, Insyaa Allah nanti mama akan kasih kamu
sepeda.” Misalkan gitu. Atau kasih hadiah sepatu, baju, atau jalan-jalan. Sah-sah
aja, karena itu bisa membuat anak-anak semangat. Allah juga ngasih bonus kok
buat orang-orang yang berpuasa. Apa bonusnya? Bonusnya adalah Allah itu
sendiri.

Mereka yang berpuasa itu bonusnya Allah, lho. Allah doang yang tahu bonusnya
apa. Allah sendiri yang akan kasih bonusnya.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu berkata,


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa.

Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.”


(H.R. Bukhari Muslim)

7
Allah bilang dalam hadits qudsi-nya, “Aku yang akan balas.” Kalo sedekah kan
ada kali-kaliannya tuh, kali dua, kali sepuluh, kali 70, kali 700, atau kali tak
terhingga, unlimitted. DI Qur’an juga begitu. Ibadah-ibadah lain ada angkanya
dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Tapi untuk puasa, Aku yang akan membalas,
kata Allah. Masyaa Allah.

Ada pintu di surga yang namanya Ar-Rayyan. Pintu ini adalah pintu yang akan
dimasuki orang-orang yang berpuasa. Berdoalah supaya kita semua bisa
berkumpul bersama keluarga kita di pintu Ar-rayyan ini, insyaa Allah.

“Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu

yang disebut Ar-Rayyaan yang akan dilewati


oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat nanti.
Tidak diperbolehkan seseorang melewatinya selain mereka.
Ketika dipanggil, mereka akan segera bangkit
dan masuk semuanya kemudian ditutup.”
(H.R. Bukhari Muslim)

Berbahagia nih, kita yang sudah start di bulan puasa. Semua amalnya
dilipatgandakan. Wa’amaluhu mudhaa’afun.

Semua amal-amal orang akan ditingkatin, dilipatgandain oleh Allah Subhanahu


wa ta’ala.

8
“Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung dan

penuh berkah. Didalamnya terdapat satu malam yang nilai (ibadah)


di dalamnya lebih baik dari 1000 bulan.
Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah
kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai perbuatan sunnah
(tathawwu’).
Barangsiapa (pada bulan itu) mendekatkan diri (kepada Allah)
dengan satu kebaikan, ia seolah-olah mengerjakan satu ibadah wajib
pada bulan yang lain.
Barangsiapa yang mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah
mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang lain.
Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran itu balasannya
surga. Ia (juga) bulan tolong menolong, dimana di dalamnya rezeki
seorang Mukmin bertambah (ditambah). Barangsiapa (pada bulan
itu) memberikan buka kepada seorang yang berpuasa, maka itu
menjadi maghfirah (pengampunan) atas dosa-dosanya, penyelamatnya
dari api neraka dan ia memperoleh pahala seperti orang yang
berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa (itu)
sedikitpun.”
Kemudian para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, tidak semua
dari kita memiliki makanan untuk diberikan sebagai buka orang
yang berpuasa.

9
” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah
memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan buka
dari sebutir kurma, atau satu teguk air atau susu. Ramadhan adalah
bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya maghfirah
(ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”

(H.R. Al Baihaqi, Al Hakim, Ibnu Khuzaimah)

Ada orang bilang gini, “Lagi bulan Ramadhan aja ente balap-balapan baca
Qur’annya, balap-balapan shalatnya, balap-balapan sedekahnya.”

Ga apa-apa, jangan dengerin dia. Jalan aja, justru karena bulan Ramadhan, pol-
polin deh tuh amal shaleh. Tapi inget, habis lebaran jangan off. Lanjut terus
ngajinya, shalat shubuh di masjidnya, lanjutin terus. Jadikan Ramadhan sebagai
bulan tarbiyah, bulan edukasi. Insyaa Allah.

***

M enjaga niat ini memang faktor tekad. It’s about commitment. Seseorang
yang sudah punya tekad mau manjat gunung, kadang-kadang dilarang
naik karena cuaca, karena hujan, karena ada longsor, tetep saja dia naik.
Kenapa? Karena tekadnya besar. Orang-orang yang sudah jatuh gedebak-
gedebuk, tapi dia pengen jadi pesenam, penerjun payung, penerbang, dia ga
peduli tuh omongan orang. Kaki udah patah juga. Begitu dia sembuh, dia naik
lagi, terjun lagi dari atas. Itu semua karena faktor komitmen.

10
Kalau kita masuk gelanggang puasa di bulan Ramadhan dalam keadaan kita
punya komitmen, kita pengen sampai ending, yang ending itu adalah beginning
lagi, pengen nyampe tanggal 1 Syawwal, kayaknya pasti kejaga. Puasa ga bakal
kena letih, kena lelah. Paling ngaso sebentar, jalan lagi.

Apalagi, cukup banyak fase-fase yang bisa dibagi-bagi di dalam Ramadhan itu
agar bisa kejaga niat kita. 10 hari pertama, 10 hari kedua, 10 hari ketiga, tiga
etape-etape seperti itu. Ada malam 27, ada lailatul qadr, ada malam takbiran,
yang semuanya bisa membuat kita refresh.

Tapi, tadi masalah tekad. Punya ga niat? Jangan sampai hari pertama itu ga ada
apa-apa. Makanya, orang – orang mukmin kan dari Rajab, ketemu Sya’ban, dia
udah latihan puasa, latihan ngaji.

Saudara-saudara yang baru mulai pegang Qur’an lagi pasti kerepotan. Ada
orang-orang yang baru pegang Qur’an tanggal 5 Ramadhan. Itu sih biasanya 1
hari udahan. Kecuali beberapa orang yang memang niatnya kenceng juga. Tapi,
saya doain, mudah-mudahan puasa tahun ini jadi awal lagi buat dia menuju ke
11 bulan berikutnya pasca Ramadhan.

Yang paling banyak dilakukan oleh Rasulullah menjelang Ramadhan adalah


ibadah di malam hari dan membaca Al-Qur’an. Sedikit tips supaya bisa
mengkhatamkan Al-Qur’an selama bulan suci Ramadhan, adalah membagi
waktu. Misal, datanglah ke masjid sebelum adzan. Jadi, sebelum adzan, kita
udah stand by, udah ngaji 2 lembar. Setelah adzan selesai, shalat, terus ba’diyah,
2 halaman lagi. Bisa tuh, 1 hari 1 juz. 1 bulan 30 juz.

11
”Yang paling banyak
dilakukan oleh Rasulullah

menjelang Ramadhan adalah

ibadah di malam hari dan

membaca Al-Qur’an”

***

B ulan puasa, itu bulan yang sangat istimewa. Di tulisan ini saya ingin
bercerita tentang kisah di periode tahun 1997-1999. Ketika itu saya
menemukan diri saya sedang ada masalah, sedang diliputi problem. Suatu hari,
saya baca Al-Qur’an dan ketemu dengan suatu ayat yang berisi tentang perintah
puasa. Saat itu, setiap saya baca Al-Qur’an dan ketemu dengan ayat-ayat yang
isinya perintah dari Allah dan Rasul-Nya, ketemu ayat-ayat yang berisi seruan
dari Allah dan Rasul-Nya, rasanya saya gembira sekali. Minta ampun senangnya.
Saat keadaan lagi susah, terus ketemu dengan perintah-perintah Allah, seruan-
seruan Allah, itu rasanya seperti dikasih petunjuk jalan keluar dari masalah sama
Allah.

Pernah orang tua saya bilang,“Man, yang rajin baca Al-Waqi’ah. Nanti duitnya
bakalan banyak. Karena Al-Waqi’ah itu salah satu surat pengundang rezeki dari
Allah.”

12
Ya Allah, saya nerima nasihat itu rasanya seperti nerima kunci harta karun.
Senang sekali nerimanya.

Nah, ketika saya punya masalah, lalu ketemu sama yang namanya perintah
puasa, ketemu ayat tentang kewajiban puasa di bulan Ramadhan, ya Allah, ya
Rabb, senangnya minta ampun. Kenapa saya senang? Karena ayat inilah yang
kemudian membuat saya termotivasi dan masuk ke dunia puasa, atas izin Allah.
Kalau saudara lagi punya masalah, puasa ini bisa jadi jalan keluar buat masalah
saudara semua. Masyaa Allah.

“Ustadz, saya mah ga punya masalah.”

Alhamdulillah kalau memang betul saudara tidak punya masalah. Tapi, pasti
saudara punya hajat kan? Ga mungkin ada orang yang ga punya hajat. Nah,
puasa juga bisa menjadi riyadhoh yang bisa menghantarkan saudara kepada
hajat yang saudara inginkan. Masyaa Allah... Apalagi bagi saudara yang punya
dua-duanya. Masalah punya, hajat juga punya.

Atau boleh jadi saudara memang merasa ga punya masalah dan ga punya hajat,
tapi pasti saudara punya dosa. Ketika saudara punya masalah, saudara punya
hajat, saudara punya dosa, berbahagialah ketika datang Ramadhan. Kenapa
berbahagia?

13
ََّ َ‫ين َِّم ْنَّقَ ْبلِ ُك ْمَّلَ َعلَّ ُك ْمَّتَ تَّ ُوُق‬ ِ َّ َ ‫َّعلَي ُكمَّالصيامََّّ َكماَّ ُكتِب‬
َ ‫َّعلَىَّالذ‬ َ َ َُ ُ َْ ‫ب‬
ِ
َ ‫َّآمنَُاَّ ُكت‬
َ ‫ين‬
ِ َّ
َ ‫يَاَّأَيُّ َهاَّالذ‬

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagimana


diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Ini adalah ayat yang populer sekali tentang puasa. Di ayat ini Allah bilang bahwa
tujuan dari berpuasa adalah supaya kita semua menjadi orang yang bertakwa,
la’allakum tattaquun. Nah, ada hadiah dari Allah kalau saudara masuk derajat
bertakwa. Apa hadiahnya?

Ada diantaranya di surat Ath-Thalaq ayat 2 dan 3.

َ ُ‫َوَم ْنَّيَت َِّقَّاللَّ َهَّيَ ْج َع ْلَّلَه‬


َّ)(َّ‫َّم ْخ َر ًجا‬

َّ‫َّع َلَّاللَّهَُّلِ ُكل‬


َ ‫َّج‬
ِ ِ
َ ‫َّح ْسبُهَُّإِ َّ َّاللَّ َهَّبَال ُغَّأ َْم ِرهَّقَ ْد‬
ِ
َ ََ ‫َّعلَىَّاللَّهَّفَ ُه‬
َ ‫َّوَم ْنَّيَتَ َََّك ْل‬
َ‫ب‬
ِ
ُ ‫ث َََّلَّيَ ْحتَس‬
ُ ‫َّح ْي‬ ِ
َ ‫َويَ ْرُزقْهَُّم ْن‬
)(َّ‫َش ْي ٍءَّقَ ْد ًرا‬

“Barangsiapa BERTAKWA kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya


jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa ayang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan
yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan
bagi tiap-tiap sesuatu.”

14
Allah bilang, kalau puasa saudara berhasil menghantarkan saudara menjadi
punya derajat tattaqun, bertakwa, maka hadiah dari Allah, adalah wa man
yattaqillaaha, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, yaj’allahu makhraja,
Allah akan bikin dia punya jalan keluar dari segala masalahnya.

Coba perhatikan, ada ga korelasinya? Conditional term-nya nih, kalau saudara


bertakwa, hadiah pertama dari Allah Subhanahu wa ta’alla adalah yaj’allahu
makhraja. Akan ada jalan keluar dari masalah saudara. Tapi siapa yang diberi
jalan keluar ini? Mereka adalah orang-orang yang bertakwa. Nah bagaimana
menjadi orang yang bertakwa? Salah satunya adalah dengan berpuasa. Karena
tujuan berpuasa adalah supaya menjadi orang-orang yang bertakwa.

Hadiah Allah yang kedua bagi orang yg bertakwa ada di ayat selanjutnya, yaitu
surat At-Thalaq ayat 3. Wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib. Orang yg bertakwa
aka ditambahi rezekinya. Sekarang saudara puasa nih. Gaji saudara sekarang 2
juta. Kalau puasa saudara berhasil meningkatkan saudara ke derajat takwa,
maka puasa saudara ini juga akan mengantarkan saudara pada kenaikan rezeki.
Saudara harushati-hati kalu gaji saudara tetap dua juta terus sampe sekarang,
apalagi kalau sampai down grade, dua juta jadi 1,7 juta. Kenapa harus hati-hati?
Karena bisa jadi puasa saudara tidak masuk derajat bertakwa. Harusnya, kalau
puasa saudara adalah puasa orang-orang muttaqin, rezeki saudara akan
nambah, Bos. Nggak Mungkin sama. Kalau tahun lalu, saudara punya gaji dua
juta, mestinya di tahun berikutnya, sebelum datang lagi bulan puasa berikutnya,
gaji saudara jadi tiga juta atau empat juta.

15
“Ustadz, emang harus selalu duit?”

Oke saya sepakat. Ada orang-orang yg rezeki berupa duitnya memang tetap
segini-gini aja, tapi dia punya anak. Gajinya tetap segini, tapi pindah kontrakan
lebih gede. Sepakatlah. Tapi Intinya apa? Kalau secara social-ekonomi saudara
tetap, saudara harus muhasabah jangan-jangan puasa saudara buka puasa
orang-orang yg bertakwa.

Puasa orang yg bertakwa seperti apa sih? Sederhana, yaitu dengan menjaga
pikiran, menjaga pandangan, menjaga pendengaran, dan menjaga jempol.
Bener lho. Bulan puasa hati-hati, lho. Ada dosa-dosa yang gampang banget kita
lakuin tanpa sadar. Ngikutin timeline twitter orang, ternyata timeline-nya lagi
ngomongin orang, lagi memvonis orang. Misalkan tentang tetangga kita,
tentang teman kita, lalu kita menikmati timeline itu.

“Gue tau tuh rahasia dia dari Facebook dia, gue tahu.” Waduh bulan puasa
saudara kacau tuh.

Hati-hati, lho. Sekarang, ngomongin orang ga mesti “Assalamu’alaikum. Jeng,


udah tahu belum?” ga harus begitu sekarang mah. Tinggal buka aja jempol,
selesai. Saudara tau tuh rahasia orang.

16
Itu yang membuat Saudara tidak mengantarkan Saudara pada derajat
tattaquun. Kalau dua janji yang Allah berikan untuk orang-orang tattaquun itu
masih belum Saudaratemui dalam puasa-puasa sebelumnya, alias tahun ini
masih bermasalah, ayo kita kejar bulan puasa tahun ini, Supaya maqam-nya
adalah maqam orang-orang yang tattaquun.

Asik lho. Ini janji Allah lho. Kalo Saudara bertakwa, jalan keluar akan datang,
rezeki akan bertambah. Kalau itu belum Saudara rasakan, maka
sempurnakanlah dengan puasa tahun ini. Jadi, Saudara harus pasang niat bener-
bener nih. Shalat malam diniatin jangn sampai bolong. Tarawih sampai pol.

Puasa orang yang bertakwa


seperti apa sih?
Sederhana, yaitu
yang menjaga pikiran,
menjaga pandangan,
menjaga pendengaran, dan
menjaga jempol

17
Ada lagi nih hadiah ketiga buat orang-orang yang bertakwa, ada di QS Ath-
Thalaq ayat 4

)٤(َّ‫َوَم ْنَّيَت َِّقَّاللَّ َهَّيَ ْج َع ْلَّلَهُ َِّم ْنَّأ َْم ِرِهَّيُ ْس ًرا‬

“…Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah


menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.”

Wa man yattaqillaha yaj’allahuu min amrihii yusraa. Barang siapa bertakwa


kepada Allah atas urusannya, maka Allah akan jadikan urusannya mudah. Asik
lho, bulan puasa itu. Urusan itu kalau ga dibikin gampang sama Allah, bakalan
susah banget. Urusan apa yang mudah jadi susah, kalo Allah ga bikin itu jadi
mudah. Dengan berpuasa, derajat Saudara akan masuk ke derajat bertakwa.
Ketika Saudara bertakwa, yaj’allahuu min amrihii yusraa, Urusan bakal Allah
bikin gampang.

Ternyata ga hanya itu, ada lagi hadiah keempat yang Allah bakal Kasih buat
orang yang bertakwa.

)٥(َّ‫َج ًرا‬ ِ ‫ومنَّي ت َِّقَّاللَّهَّي َكفرَّع ْنهَّسيئَاتِِه‬


ْ ‫َّويُ ْعظ ْمَّلَهَُّأ‬
َ َ َُ ْ َُ َ ْ ََ
“ … Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala
baginya.” (QS. Ath-Thalaq : 5)

18
Apa hadiah keempat? Wa man yattaqillahu yukaffir ‘anhu sayyiatihii wa yu’dzim
lahuu ajraa. Waduh, ini mahal nih, dosa kita diampuni sama Allah. Kita kan jadi
susah rezeki karena dosa kita. Kalo kita ga ada dos amah, seorang “office boy”
aja akan bisa pergi hajiin orang tua dengan izin Allah. MasyaAllah… karena nggak
ada urusan prgiin haji orang tua sama duit dia. Anaknya pun akan kuliah dengan
izin Allah. Bahkan, dia sendiri Mungkin akan kuliah lagib S1, S2, walaupun dia
Cuma supir, Cuma pembantu rumah tangga.

Tapi karena dosalah seorang manajer pun tidak akan mampu pulang kampong,
karena lagi ada masalah. Karena dosa kitalah, kita punya mobil yang tunggal
pelunasan malah ditarik. Karena dosa kitalah, took kita malah hancur. Inilah
hadiah paling mahal dari Allah di bulan puasa jika derajat kita masuk kepada
orang-orang yang bertakwa, Yukaffir ‘anhu sayyiatihii wa yu’dzim lahuu ajraa.
Akan dihapuskan keburukannya dan dilipatgandakan balasannya.

Orang yang bertaubat itu rezekinya banyak lho. Misal, Saudara banyak dosanya
nih, lalu Saudara bertaubat, Wa yu’adzim lahuu ajraa. Allah akan double-in
balasannya. Anda misalkan, raja judi kelas teri di kampung. Penghasilan tiap
bulan katakanlah lima juta. Lalu Saudara taubat nih, insyaAllah Saudara ga punya
nih lima juta. Abis taubat sepi, sampe sepuluh bulan ga ada pemasukan.
Kemudian datanglah setan menggoda mulai bulan pertama, kedua, ketiga,
keempat, kelima. “Tuh, lo lihat, waktu kemaren lo judi, jadi raja judi, sebulan
dapet lima juta. Begitu lo taubat, mana? Ga ada. Udah, sekarang mah nyari yang
haram aja susah, apalagi yang halal.”

19
Setan terus godain, tapi Saudara terus sabarin diri Saudara. Begitu lewat nih
tujuh bulan, delapan bulan, sembilan bulan, sepuluh bulan, di bulan kesebelas,
Masya Allah ternyata penghasilan Saudara bisa sampai 50 juta. Dari mana?
Ternyata pada saat periode susah, Saudara bantuin istri masak soto, lalu
Saudara nyicipin.

“Ih, soto lo enak juga ya.”

“Ih, abang ke mana aja? Selama ini ga pernah ngerasain soto saya?.”

“Ya udah kita jualan yuk!”

Bulan kedua jualan, tiga, empat, lima, enam,


tujuh, delapan. Begitu bulan kesebelas dia ga
sadarin, cabangnya udah enam. Waduh …
satu malam satu juta, enam malah, enam
juta, lebih daripada judinya, Subhanallah. Ini
dia.

Saudara korupsi nih. Cepat sebelum digrebek


KPK Saudara bertaubat, pulangin duit yang
haram, insyaa Allah rezeki Saudara akan banyak.

“Ustadz, Apakah cukup dengan taubat?”

20
Aduh, Bos. Kalo taubatnya bener mah udah pasti cukup aja. Perkara mungkin
taubatnya ga bener, jadi ga cukup, mesti ditebus juga dengan penjara dunia,
barangkali. Ga apa-apa, no problem. Bilamana Saudara punya masalah, punya
hajat, punya dosa, maka Saudara sekarang paham, Kenapa Saudara mesti
bergembira dengan datangnya bulan suci Ramadhan. Oleh karena itu, mari kita
berdoa, mudah-mudahan Allah sempetin kita masuk bulan suci Ramadhan.
Kalaupun ternyata waktu kita ga sampai ke bulan Ramadhan, tapi Saudara sudah
berbahagia menyambut Ramadhan dari sekarang, Saudara sudah bertaubat,
maka berbahagialah Saudara, insyaAllah dosa Saudara juga akan diampuni oleh
Allah SWT.

***

S aya termasuk yang sempat khawatir ketika saya mendapati sekian


Ramadhan berlalu sementara kok sepertinya tidak ada perubahan dalam
hidup saya, waktu itu. Karena, alat ukurnya buat saya jelas sekali.

Berpuasalah kamu semua, la’allakum tattaquun, supaya kamu semua bertakwa.


Orang yang dianggap bertakwa sama Allah, disebut paling kurang 3 kali cirinya,
dan 3 kali hasilnya seperti apa.

Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan
keluar. Jika derajat puasa kita sampai pada derajatnya orang-orang yang disebut
tattaquun, secara teori harusnya Idul Fitri derajatnya naik.

21
Nah, kebanyakan ada juga orang-orang yang begitu bulan puasa selesai,
derajatnya ga naik tapi malah turun. Ini ada apa? Ada sesuatu yang perlu kita
kaji.

Gampangnya begini, kalau di tahun 2012 Saudara adalah seorang karyawan


dengan gaji 2 juta tiap bulan. Setahun 24 juta. Tahun 2013, gajinya masih 2 juta
juga. Sampai Akhir tahun, masih tetap 2 juta juga. Kan ga ada peningkatan dari
sisi angka pendapatan. Kalau begini keadaanya, bolehlah Saudara curiga,
jangan-jangan puasa tahun sebelumnya itu tidak masuk pada derajat tattaquun.

Sebelumnya kita harus sepakat dulu bahwa memang tidak semua rezeki itu
berupa duit. Bisa jadi Saudara tahun 2015 anak 3. Sudah bertahan dari 2010, 3
orang. Ternyata di tahun 2015 istri hamil. Tahun 2016 keluar jabang bayi.
Lahirnya anak juga termasuk rezeki juga. Atau bisa jadi rezeki itu Allah berikan
dalam bentuk kesehatan, atau yang lain-lain.

Allah bilang, wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana orang-orang sebelum kamu Supaya kamu semua bertakwa. Siapa
dan bagaimana orang yang bertakwa itu?

Dijelaskan, orang-orang yang bertakwa adalah orang-orang yang Allah jadikan


jalan keluar buat kesulitannya, Allah tambahkan rezekinya, dan Allah mudahkan
segala urusannya. MasyaAllah.

22
Mestinya tahun 2015-2016 itu mudah urusannya karena 2014 kita udah puasa.
Ternyata 2015 malah tambah ribeet. Ada apa dengan puasa kita tahun 2014?
Jangan-jangan puasa kita tidak menjadikan kita masuk ke derajat orang yang
bertakwa.

Jika puasa kita juga berhasil mengantarkan kita masuk ke derajat orang-orang
yang bertakwa, maka Allah akan hapuskan dosa kita, Allah naikan derajat kita,
Allah balas dengan pahala. Soal dosa dan ampunan ini kita seringkali ga sadarin.
Karena dosa dan ampunan ini ga kelihatan wujudnya sama indra kita. Kalau soal
rezeki, kita bisa lihat atau rasain bentuknya secara jelas. Tapi, soal ampunan,
emang jarang orang berasa. Padahal derajat ampunan itu adalah fadhilah semua
amal yang paling hebat. Ampunan itu yang akan mengantarkan kita pada
surganya Allah dan ditutupnya pintu neraka, itulah hadia atau fadhilah yang
paling dahsyat dan paling kita butuhkan lebih dari apapun.

23
‫الصِّياَم‬ ‫َت َّتقُون‬
Kita diwajibkan Supaya kita menjadi

Untuk Berpuasa orang yang bertakwa

َ ‫َو َمن َي َّتق‬


‫للا‬
Kalau kita sudah bertakwa kepada
Allah

ُ ‫َو َير ُزق ُه من َحي‬


ُ‫ث ََل َيح َتسب‬ ‫َيج َعل لَ ُه َمخ َرجً ا‬
Allah akan memberikan kita Allah akan bukakan jalan
rezeki dari arah yang tidak keluar dari setiap
disangka-sangka permasalan yang kita hadapi

‫َيج َعل لَ ُه من أَمره يُسرً ا‬ ‫ُي َك ِّفر َعن ُه َس ِّي َئاته َويُعظم لَ ُه أَجرً ا‬
Allah akan memudahkan Allah akan mengampuni dosa-
segala urusannya dosanya, dan melipatgandakan
pahala baginya

24
25

Anda mungkin juga menyukai