PENYUSUNAN RBA
DI LINGKUNGAN RS PTN
Sistematika
Ringkasan
Ringkasan Eksekutif
BAB I Pendahuluan
A. Umum
1. Keterangan rigkas mengenai landasan hukum
keberadaan RS PTN
C. Budaya Badan
Layanan Umum
Nilai budaya kerja yang ditetapkan RS PTN
dalam melaksanakan tugas sehari-hari untuk
mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
Upaya yang akan dilakukan untuk merubah pola
pikir menjadi ala korporat, misalnya
pemberdayaan sumber daya manusia,
peningkatan kerja sama, peningkatan kinerja,
dan pembelajaran pola manajemen.
A. Gambaran
Kondisi RS PTN
1. Kondisi Internal RS PTN
Uraian mengenai kekuatan dan kelemahan dari
kondisi (bentuk layanan) Pendidikan, penelitian
dan pelayanan, keuangan, organisasi dan SDM,
sarana dan prasarana serta Sistem Informasi RS
PTN sampai dengan saat penyusunan RBA.
Contoh :
Contoh :
a. Pelayanan
RS PTN X telah memiliki sertifikat Akreditasi,
sehingga mutu jasa yang diberikan kepada
masyarakat terjamin kualitas mutunya. Sertifikat
akreditasi tersebut menjadi keunggulaan RS PTN X
dalam memberikan pendidikan. Namun demikian,
sistem pendidikan, penelitian dan pelayanan yang
diberikan belum terintegrasi sehingga sulit untuk
dilakukan red time monitoring. Terhadap hal ini perlu
dilakukan pengembangan sistem manajemen yang
mampu mengintegrasikan nya.
b. Keuangan
RS PTN X belum memiliki sistem informasi akuntansi
yang mampu mendukung pelaporan keuangan,
sehingga laporan keuangan yang dihasilkan masih
Contoh :
Implementasi
kebijakan
UU
24/2011
tentang
Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), khususnya BPJS
Kesehatan dimana diatur.
Terhitung tahun 2014 Konsep Jaminan Kesehatan Nasional
sudah diterapkan. Konsep ini memberikan pembiayaan dengan
sistem paket menggunakan Indonesian Case Base Group ( INACBG). Penerapan CBG ini memberikan pengaruh terhadap tarif
yang diterapkan rumah sakit. Sistem pembiayaan ini juga
menuntut RS PTN untuk mampu melakukan perhitungan unit
cost pendidikan dan unit cost pelayanan untuk menghindari
terjadinya double counting dan double funding. Biaya yang
timbul akibat proses pendidikan di RS PTN tidak benarkan untuk
dibebankan kepada pasien.
Terhadap kebijakan pemerintah tersebut RS PTN RS A telah
membentuk tim yang khusus bertugas untuk melakukan
persiapan terhadap perubahan dalam sistem manajemen
secara keseluruhan.
3. Asumsi Makro
Asusmsi Makro adalah data/ atau informasi
atas indikator ekonomi yang berhubungan
dengan aktivitas perekonomian nasional
dan/ atau global secara keseluruhan, yang
meliputi antara lain:
a. Tingkat Inflasi....%
b. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi....%
c. Kurs 1 US$=Rp. ....
d. Tingkat Bunga Deposito....%
Contoh :
e. Tingkat Bunga Pinjaman....%
Contoh :
Asumsi nilai tukar mata uang asing terkait
dengan rencana RS PTN membeli peralatan
yang harganya sangat bergantung dengan
nilai tukar mata uang asing tersebut.
besaran nominal harga peralatan yang akan
dibeli oleh RS PTN dicantumkan dalam RBA
dengan menggunakan asumsi nilai tukar
yang diperkirakan pada saat pembelian
peralatan.
4. Asumsi Mikro
Asumsi mikro merupakan data dan/ atau
informasi atas indikator yang berhubungan
dengan aktivitas RS PTN, yang meliputi antara
lain:
a. Kebijakan akuntansi sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku;
b. Subsidi yang masih diterima dari pemerintah;
c. Asumsi tarif;
d. Asumsi volume pendidikan
e. Asumsi volume pelayanan; Contoh :
f. Pengembangan pelayanan baru;
Contoh :
Asumsi tarif dan volume pelayanan digunakan untuk
menyusun perkiraan target antara total pendapatan yang
akan diterima oleh RS PTN. Selanjutnya dengan
membandingkan antara total pendapatan dan total biaya/
belanja, dapat diperkirakan apakah RS PTN masih
memerlukan subsidi dari Pemerintah, atau RS PTN memiliki
surplus yang memadai sehingga tidak memerlukan subsidi
dari Pemerintah.
Agar diperhatikan bahwa kondisi Internal RS PTN, kondisi
eksternal RS PTN, asumsi makro dan asumsi mikro yang
digunakan/ dicantumkan dalam RBA adalah yang benarbenar berkaitan dengan pencapaian target RS PTN, dan
dijelaskan kaitannya dengan keberhasilan pencapaian
target tersebut.
B. Proses
Penilaian Kinerja
BLU
Dalam Pedoman
Penyusunan RBA
dicantumkan
penilaian kinerja
BLU Di Lingkungan
Direktur Jenderal
Pendidikan
Tinggi tingkat kesehatan RS PTN di
Penilaian
yang terdiri
dari 3 Direktur Jenderal Pendidikan
Lingkungan
(tiga) indikator
Tinggi setiap tahun dilakukan oleh
Penilaian Kinerja BLU disajikan dalam bentuk
auditor eksternal.
Hasil Penilaian Kinerja sedangkan rincian
hasil perhitungannya disajikan dalam
Dan seterusnya
Petunjuk pngisian
*) diisi dengan jumlah realisasi pendapatan saat
penyusunan RBA ditambah dengan prognosa
pendapatan sampai akhir tahun anggaran
Kolom (1) Diisi kode anggaran yang tertuang
dalam Dokumen RKA-KL
Kolom (2) Diisi dengan unit kerja BLU/program
dan kegiatan sesuai yang tercantum dalam
RKA-KL.
Kolom (3) Diisi target pendapatan unit kerja
tahun berjalan
Kolom (4) Diisi realisasi tahun berjalan
Dan seterusnya
Petunjuk pengisian
*) Diisi dengan jumlah realisasi saat penyusunan RBA ditambah dengan
prognosa sampai akhir tahun anggaran
**) Sumber Dana (SD) diisi sesuai dengan kebutuhan. Kode SD mengikuti
ketentuan kode SD dalam penyusunan RKA K/L.
***) Apabila diperlukan, Output dapat dijabarkan/dirinci lebih lanjut dalam
Sub Output.
Kolom (1) Diisi kode anggaran yang tertuang dalam Dokumen RKA-KL
Kolom (2) Diisi dengan unit kerja BLU/program dan kegiatan sesuai
yang tercantum dalam RKA-KL.
Kolom (3) Diisi target volume unit kerja tahun berjalan
Kolom (4) Diisi realisasi volume unit kerja tahun berjalan
Kolom (5) Diisi prosentase realisasi volume layanan unit kerja tahun
berjalan
Kolom (6) Diisi alokasi belanja unit kerja tahun berjalan
Kolom (7) Diisi realisasi belanja per unit kerja tahun berjalan
Kolom (8) Diisi prosentase realisasi belanja per unit kerja tahun
berjalan
Kolom (9) Diisi keterangan sumber dana
Kolom (10) Diisi target volume unit kerja tahun yang akan datang
Belanja
Pegawai
Belanja
pegawai
yang
berasal
dari APBN
(Rupiah
Murni)
Belanja
Barang
Terdiri
atas
Belanja
Barang yang
berasal dari
APBN (Rupiah
Murni),
Belanja
Barang yang
didanai dari
PNBP BLU,
dan belanja
pegawai yang
didanai dari
PNBP BLU.
Belanja
Modal
Belanja Modal yang
Petunjuk pengisian
Kolom (1) Tabel diatas digunakan untuk menyajikan
informasi mengenai pokok dana yang dikelola oleh RS
PTN, baik yang berasal dari APBN maupun sumber lainnya,
termasuk yang berasal dari hibah dan penggunaan saldo
kas.
Kolom (2) Penyaluran dana yang telah dilakukan termasuk
pragnosa sampai dengan akhir tahun anggaran.
Kolom (3) Pendapatan yang diperoleh dari penguliran
dana.
b. Kebutuhan Dana
tahun 20XX
Petunjuk pengisian
Kolom (1) Diisi kode anggaran yang tertuang dalam
Dokumen RKA-KL
Kolom (2) Diisi dengan unit kerja BLU/program dan
kegiatan sesuai yang tercantum dalam RKA-KL.
Kolom (3) Diisi target volume unit kerja tahun
Petunjuk pngisian
*) Alokasi jenis belanja mengikuti ketentuan dalam
penyusunan RKA K/L. Alokasi Pembiayaan dicantumkan
apabila BLU menerima alokasi pembiayaan dari APBN.
**) Apabila diperlukan, Output dapat dijabarkan/dirinci lebih
lanjut dalam Sub Output.
***) Sumber Dana (SD) diisi sesuai dengan kebutuhan. Kode
SD mengikuti ketentuan kode SD dalam penyusunan RKA
K/L.
Kolom (1) Diisi kode anggaran yang tertuang dalam
Dokumen RKA-KL
Kolom (2) Diisi dengan Uraian Unit/ Program/ IKU
Program/ Kegiatan/ IKK/ Output/ Sumber Dana sesuai
yang tercantum dalam RKA-KL.
Kolom (3) Diisi dengan Belanja Pegawai merupakan
belanja pegawai yang dicantumkan apabila BLU
menerima alokasi pembiayaan dari APBN.
Petunjuk pngisian
Kolom (1) Diisi dengan Uraian Pendapatan,
belanja operasional BLU, dan belanja modal
sesuai yang tercantum dalam RKA-KL
Kolom (2) *) Diisi dengan jumlah realisasi saat
penyususnan RBA ditambah dengan prognosa
sampai akhir tahun anggaran. Diisi dengan
jumlah realisasi sampai dengan....
Kolom (3) Diisi sesuai baris pada tahun
anggaran 20XX
Petunjuk pngisian
RS PTN menguraikan keseluruhan biaya yang timbul dalam
satu tahun anggaran berdasarkan basis akural. Klasifikasi
biaya sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik RS PTN
dan paling kurang dikelompokkan menjadi:
Biaya
D. Informasi lainnya
yang perlu disampaikan
Informasi lainnya meliputi, antara lain, informasi
mengenai tingkat kesehatan BLU, akreditasi,
pencapaian kinerja non keuangan lainnya
(berupa perolehan ISO, dsb), dan informasi
lainnya
1.
2.
3.
4.
5.
E. Ambang Batas
Belanja
BLU budget)
RBA menganut Pola Anggaran
Fleksibel (flexible
Contoh :
Berdasarkan laporan keuangan pada RS PTN A,
diperoleh data sebagai berikut:
a. 2 tahun sebelumnya (20XX-3) Pagu 100 M,
Realisasi belanja adalah 110 M.
b. 1 tahun sebelumnya (20XX-2) pagu 110 M,
Realisasi belanja adalah 123 M.
c. sampai dengan akhir tahun berjalan (20XX1) pagu 123 M, perkiraan realisasi belanja
135.