Perencanaan
Menyusun daftar perencanaan. Yang memiliki peran adalah Bappenas UU 25 Tahun 2004 yaitu
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
RPJP 20 Tahun
RPJMN 5 Tahun
Renstra K/L 5 Tahun
RKP 1 Tahun
Renja K/L 1 Tahun
Proses Perencanaan:
1.Pendekatan Politik
Pimpinan yang terpilih akan menuangkan visi misinya pada kebijakan
2.Proses Teknokratik
Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga seperti Bappenas, Bappeda,
Biro Perencanaan
3.Partispitaif
Melibatkan stakeholder melalui musrenbang
Perencanaan sekarang itu berorientasi pada hasil (Output/outcome) yang akan dicapai
1. Penganggaran terpadu
Penyusunan rencana keuangan menggunakan integrasi. Jadi ada keterpaduan antar
satker sehingga jelas kewenangan. Untuk memperjelas itu dibuat struktur dalam APBN.
Menggunakan akun yang standar. Langkah-langkah dalam rangka pelaksanaan
anggaran terpadu
a. Penyatuan anggaran rutin dengan anggaran pembangunan agar tidak terjadi
duplikasi dalam pendanaan
b. Restrukturisasi program dan kegiatan sehingga tidak terjadi tumpang tindih
pekerjaan. Setiap unit eselon 1 mengerjakan satu program sehingga jelas siapa
penanggung jawabnya.
2. Kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM)
Pemerintah bisa membuat prediksi di masa yg akan mendatang. Menjamin
kesinambungan pembiayaan multiyears. Yaitu menggunakan prakiraan maju tahun
kedepan. Ketika suatu prioritas kebijakan ditetapkan, pada saat yang sama diperlukan
pendanaan yang cukup bagi prioritas kebijakan tersebut. Apabila kebijakan tersebut
tidak dapat dituntaskan dalam satu tahun tetapi hanya dapat dicapai setelah beberapa
tahun maka harus dipastikan bahwa dana untuk kebijakan prioritas tersebut senantiasa
tersedia untuk tahun-tahun yang akan datang.
Pada intinya KPJM adalah alat yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan dalam
memotret implikasi kebijakan yang disusun dan ditetapkan terhadap dampak anggaran
yang akan ditimbulkan pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
○ Output and outcome oriented = orientasi pada kinerja untuk memperoleh manfaat
sebesar-besarnya dengan menggunakan sumber daya secara efisien
○ Let the manager manages = fleksibel dengan akuntabilitas, memberikan
keleluasaan pimpinan unit kerja dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai
keluaran yang sesuai rencana. Pimpinan unit kerja bertanggungjawab atas
penggunaan dana dan pencapaian kinerja yang telah ditetapkan
○ Money Follow function = alokasi anggaran didasarkan pada tugas-fungsi unit
kerja. Diikuti prinsip function followed by structure yaitu tugas dan fungsi organisasi
dibagi dalam unit kerja yang ada dalam struktur organisasi dimaksud
Pagu anggaran bersifat terbuka untuk pembayaran gaji dan tunjangan (Belanja Pegawai). Tidak
menganut asas tahunan, misal alokasi tahun lalu tapi dibayarkan tahun ini. Apabila anggaran di
KPPN sudah habis tetap bisa dibayarkan, jadi boleh minus.
Dan tidak harus mengikuti asas tahunan sepanjang tidak melewati masa kadaluarsa. Misal, jika
ada kenaikan pangkat dan dokumen diterima TA selanjutnya, tetap dibayarkan.
Soal PPKN 10
1. Mengapa ada DIPA Kantor Pusat, Kantor Daerah, Dekon, TP dan UB?
Kalau KP KD itu Satker pemerintah Pusat
Kalau Dekon dan TP itu satkernya Perangkat Daerah
Dalam proses pencapaian target pembangunan pelayanan, sejak adanya otonomi daerah
ada wewenang yang masih dipegang oleh pempus yaitu : politik luar negeri, pertahanan
keamanan, kebijakan moneter dan fiskal, agama dan kehakiman.
Ketika kejaksaan di daerah hendak mencapai kinerja dapat dicapai karena punya kantor
vertikal di pusat sehingga mudah untuk koordinasi.
Kalau seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan itu milik daerah. Misal Pempus ingin
meningkatkan pendidikan harus melibatkan Dinas Pendidikan di pemda yaitu melalui dana
transfer atau menyerahkan sebagian anggaran milik pusat ke SKPD tersebut. Agar target
Kemendikbud tercapai, mereka menyalurkan sebagian dananya untuk dikerjakan dinas
pendidikan. Maka muncul Dana Dekon dan Dana Tugas Perbantuan.
Dalam desentralisasi, ada kewenangan dari Pempus ke Pemda untuk urusan yang tidak
diserahkan ke daerah, biasanya ada kantor pusat dan vertikalnya.
Kewenangan yang tidak diserahkan ke Pemda : politik luar negeri, pertahanan dan
keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama
Sehingga untuk mencapai target kinerja, dapat dengan mudah dilakukan koordinasi. Contoh
di kantor pusat ada kemenkes, di Pemda ada RS/Puskesmas, agar sinkron, Pemerintah
selain memberikan dana transfer juga menyalurkan sebagian dananya kepada SKPD untuk
dikelola.
Mengapa ada urusan bersama? Agar pemda itu mau peduli. Pemerintah mengalokasikan
anggaran untuk kegiatan penting pada daerah tersebut. Misal Dinas Pendidikan peduli akan
mutu pendidikannya maka Pempus akan membantu mencarikan sumber dana.
Ruang lingkup Revisi Anggaran meliputi perubahan rincian anggaran pada BA K/L dan BA
BUN yang terdiri atas:
1. perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahan atau pengurangan
pagu anggaran termasuk pergeseran rincian anggarannya;
2. perubahan atau pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap;
dan/atau
3. perubahan/ralat karena kesalahan administrasi.
Dalam pengelolaan anggaran BUN ada istilah PPA, Pembantu PA BUN. kalau di K/L tidak ada
Dalam hal ini ketika Menkeu ditunjuk sebagai BUN seharusnya beliau sendiri yang menjadi
PAnya, karena kapasitasnya terbatas maka Menkeu menunjuk eselon 1 nya sebagai PPA. DJA
merupakan koordinator PPA BUN.
DJPPR
● Pengelolaan Utang
● Pengelolaan Hibah
● Pengelolaan Transaksi Khusus, pengeluaran keperluan pembayaran kontribusi fiskal
pemerintah dalam bentuk dana dukungan kelayakan ( viability gap fund), dan fasilitas
penyiapan proyek (project development facility);
DJPK
● Pengelolaan Hibah Daerah bersumber dari Penerimaan Dalam Negeri
● Pengelolaan Transfer ke Daerah
DJKN
● Pengelolaan Investasi Pemerintah
● Pengelolaan Transaksi Khusus, antara lain tidak terbatas untuk penerimaan dari hasil
pengelolaan aset Pemerintah yang dikelola oleh pengelola barang, dan pembiayaan
anggaran;
DJPB
● Pengelolaan Pemberian Pinjaman
● Pengelolaan Transaksi Khusus, antara lain tidak terbatas untuk pengelolaan
pembayaran, belanja Jamman sosial, belanja selisih harga pembelian beras oleh
Pemerintah kepada Bulog, perhitungan fihak ketiga, serta pendapatan dan belanja yang
terkait dengan pengelolaan kas negara;
DJA
● Pengelolaan Belanja Subsidi
● Pengelolaan Belanja Lainnya
● Pengelolaan Transaksi Khusus, antara lain tidak terbatas untuk pengelolaan penerimaan
negara bukan pajak terkait pendapatan minyak bumi, gas bumi, dan panas bumi; dan
BKF
● Pengelolaan Transaksi Khusus, antara lain tidak terbatas untuk pengeluaran keperluan
hubungan internasional.
Bendahara di kantor itu mengelola Uang Persediaan atau Uang Muka yang diberi oleh Menteri
Keuangan. UP = Uang Muka yang belum digunakan
Tugas BUN di KPPN itu menguji kebenaran formil : anggaran ada, dokumen lengkap, ada bast,
akunnya benar, sesuai dengan kontrak
- Pengujian Formil : Bendahara, PPSPM, KPPN : hanya menguji bukti dan ketersediaan
anggaran
- Pengujian Materiil : PA, KPA, PPK : cek fisik
Soal PPKN 11
1. Jika terdapat satu satuan kerja yang mempunyai satu dokumen DIPA, berapakah jumlah
pejabat perbendaharaan (KPA, PPK, PPSPM dan Bendahara pengeluaran) yang
mengelola anggaran tersebut? Jelaskan.
Untuk PPK bisa satu atau lebih
Yang membedakan kewenangan KPA dan BUN dalam pengelolaan utang dan piutang,
Pasal 4 Ayat 2 UU Perbendaharaan, PA/KPA berwenang
(d) menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang;
Pasal 7 Ayat 2 UU Perbendaharaan, BUN berwenang
(j) melakukan pinjaman dan memberikan jaminan atas nama pemerintah
(k) memberikan pinjaman atas nama pemerintah
(l) melakukan pengelolaan utang dan piutang negara
(n) melakukan penagihan piutang negara
Beda Pendapatan Negara dengan GDP : Pendapatan Negara itu persentase dari GDP,
kalau GDP itu semua yang diproduksi negara, yang dihasilkan di Indonesia
a. Membangun gedung senilai 5 miliar tidak bisa dibangun sendiri sehingga harus
dikontrakan. Dokumen tagihannya berupa kontrak
Bukti penyelesaian lainnya seperti dokumen proses pembangunan, kalau selesai
berapa persen berhak dibayar berapa lalu ada BAST.
Ada juga jaminan kalau diminta uang muka, jaminan pemeliharaan selama
beberapa bulan setelah bangunan jadi. Mungkin ada genteng copot atau listrik
yang tidak pas maka akan menjadi tanggung jawab orang yang mengerjakan
tadi. Maka masih memiliki tanggung jawab untuk memelihara selama 3 atau 6
bulan awal. Kalau setelah 6 bulan aman maka jaminannya dapat dikembalikan
Rechmatigheid/Hak Tagih sesuai orang yang melakukan kinerja
Dokumen pertanggungjawaban :
Menggunakan Mekanisme : LS
Bisa pengadaan langsung dengan mencari tukangnya saja. Nilainya kecil maka
tidak perlu melalui proses tender. Pengadaan langsung artinya kita mencari jasa
orang yang bisa mengerjakan. Atau melalui swakelola dengan memperbaiki
sendiri.
Buktinya ada kwitansi pembayaran atau berita acara penyelesaian pekerjaan
Diutamakan mekanisme LS untuk menjamin bahwa pekerjaannya sudah selesai
Bisa juga UP karena nilainya dibawah Rp 50 Juta, bendahara bayar cash
langsung kepada ybs/yg kerja
Dokumen Pertanggungjawaban :
Mekanisme pembayaran :
Contoh:
DJPPR -> menangani resiko pinjaman/utang/surat berharga
DJKN -> pengelolaan aset yg untuk diinvestasikan
DJPB -> terkai belanja2 beban kewajiban negara di luar K/L, sprti bayar biaya transaksi
keluar masuk kas negara di rekening Bank
DJPK -> terkait transfer ke daerah
DJA -> sprti subsidi
Ada KPA sektor lain untuk yg teknisnya, Menkeu pengelolaan secara administratif. Misal
di Es.1 Kementan dll.
Hibah biasanya hanya untuk bencana. Di luar itu kita harus tau niatnya apa
setidak-tidaknya terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan
catatan atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi pmrnth.
Apa yang membedakan entitas akuntansi dan entitas pelaporan?
Jawab:
Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang berkewajiban menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan
keuangan. Terdiri dari
1. Pemerintah Pusat - LKPP
2. PEMDA - Gubernur, Bupati, Walikota
3. Kementerian/Lembaga
4. Bendahara Umum Negara
(PP 8/2006)
“Pemda = Gubernur, Bupati, Walikota merupakan pihak2 yg wajib menyampaikan
laporan keuangan kepada BPK”
Entitas pelaporan itu gabungan dari entitas akuntansi
Pertama, Pemerintah sebagai Agen dari rakyat, setelah menerima amanah maka harus
menyampaikan pertanggungjawaban penggunaannya kepada DPR(rakyat). Maka
Pemerintah menyusun LKPP. Sekarang sudah menerapkan sistem akuntansi
pemerintah. Ada standar yang dibuat oleh pemerintah. Standar itu disusun oleh
Pemerintah dan BPK. Ada badan standarisasinya untuk mengadopsi praktik akuntansi
yg berlaku secara umum kemudian disepakati dan dipakai sebagai acuan bersama
Disampaikan kepada BPK karena laporan keuangan itu secara teknis. Tidak semua
orang DPR mengerti tentang laporan keuangan, BPK merupakan lembaga yang
mengerti teknis tersebut.
Kedua untuk meyakini kebenaran laporan keuangan, maka disampaikan dulu kepada
BPK. Karena BPK yang secara teknis menguasai standar laporan keuangan. Apabila
laporannya sudah handal dipercaya dan sesuai standar akuntansi yang berlaku, prinsip2
pengendalian(setiap kegiatan pemerintah selalu dievaluasi oleh APIPnya, untuk
memastikan tugasnya sudah sesuai aturan) memastikan akuntabilitas keuangan dan
akuntabilitas kinerja. Setelah diaudit BPK, LKPP tersebut disampaikan ke DPR
Cari materi
UAKPA dll
(kayaknya pnjelasannya gini, koreksi klo ada yg salah)
Presiden laporan ke DPR dan menguasakan ke K/L. KL ke Es1, dan Es1 ke Es2/Kanwil. Es2 ke
Satker/Kantor yang merupakan Unit Akuntansi KPA. dari situ digabungkan ke Unit Akuntansi
Wilayah di Es2 dan lanjut ke Unit Akuntansi Es1. Unit Akuntansi es2 & es1 itu Entitas
Akuntansi. Dari entitas akuntansi digabung menjadi Entitas Pelaporan Laporan Keuangan K/L
(LK K/L), kemudian digabung menjdi Laporan keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang dari
presiden diperiksa BPK dan trus ke DPR.
Laporan Keuangan K/L dan BUN Unaudited
Timeline Lapkeu
Pengendalian Intern yang pengawasannya dilakukan oleh APIP seperti Itjen atau
Kepatuhan Internal. Untuk memastikan kinerja yang dilakukan pemerintah sudah sesuai
dengan output dan outcome. Selain angka rupiah, kinerjanya harus terukur juga.
Presiden menyampaikan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat kepada BPK paling lambat
tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir. Audit atas laporan keuangan pemerintah harus
diselesaikan selambat-lambatnya dua bulan setelah laporan keuangan tersebut diterima oleh
BPK dari Pemerintah.
Jawab:
UU No 1 Tahun 2004 Bab II Pejabat Perbendaharaan Negara
A. Pengguna Anggaran
Pasal 4
Menteri/Pimpinan Lembaga adalah PA/PB bagi K/L yang dipimpinnya
Kewenangan
1. menyusun dokumen pelaksanaan anggaran;
2. menunjuk Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang;
3. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan
negara;
4. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan
piutang;
5. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja;
6. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian dan perintah
pembayaran;
7. menggunakan barang milik negara;
8. menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik
negara;
9. mengawasi pelaksanaan anggaran;
10. menyusun dan menyampaikan laporan keuangan;
kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya.
Pasal 18
● Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran berhak untuk menguji,
membebankan pada mata anggaran yang telah disediakan, dan
memerintahkan pembayaran tagihan-tagihan atas beban APBN/APBD.
Kewenangan
Ayat 2 Pasal 18
a. menguji kebenaran materiil surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih;
b. meneliti kebenaran dokumen yang menjadi persyaratan/kelengkapan
sehubungan dengan ikatan/ perjanjian pengadaan barang/jasa;
c. meneliti tersedianya dana yang bersangkutan;
d. membebankan pengeluaran sesuai dengan mata anggaran pengeluaran yang
bersangkutan;
e. memerintahkan pembayaran atas beban APBN/APBD.
Definisi
UP merupakan uang muka kerja yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk
membiayai kegiatan operasional sehari-hari Satuan Kerja atau membiayai pengeluaran
yang menurut sifat dan tujuannya tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran
langsung.
Contoh dari kegiatan operasional sehari-hari misalnya pembelian alat tulis kantor, pembelian
alat-alat rumah tangga untuk kantor, biaya makanan kecil untuk rapat, langganan surat
kabar/majalah, dan sebagainya.
Pembayaran
Pembayaran dengan UP yang dapat dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran/BPK kepada 1
(satu) penerima/penyedia barang/jasa paling banyak sebesar Rp50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah) kecuali untuk pembayaran honorarium dan perjalanan dinas.
Pada setiap akhir hari kerja, uang tunai yang berasal dari UP yang ada pada kas Bendahara
Pengeluaran/BPP paling banyak sebesar Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). UP dapat
diberikan untuk pengeluaran-pengeluaran:
1. Belanja Barang (jenis belanja 52);
2. Belanja Modal (jenis belanja 53); dan
3. Belanja Lain-Lain (jenis Belanja 58).
Penggunaan Uang Persediaan juga dapat digunakan untuk pembayaran belanja pegawai
pada akhir tahun, dengan merujuk pada ketentuan akhir tahun.
Terkait revolving UP, Kepala KPPN menyampaikan surat pemberitahuan kepada KPA, jika
setelah 2 (dua) bulan sejak SP2D-UP diterbitkan, satker yang bersangkutan belum
melakukan pengajuan penggantian UP (belum mengajukan SPM GUP). Jika KPA masih
belum melakukan pengajuan penggantian UP setelah 1 (satu) bulan sejak Kepala KPPN
menyampaikan surat pemberitahuan kepada KPA, maka Kepala KPPN memotong UP
sebesar 25% (dua puluh lima persen).
UP seperti petty cash. Jadi dipakai dulu baru pertanggungjawabannya saat revolving
PMK No 02/PMK.05/2007
Pasal 1 poin a
Modul Penerimaan Negara adalah modul penerimaan yang memuat serangkaian
prosedur mulai dari penerimaan, penyetoran, pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan yang berhubungan dengan penerimaan
negara dan merupakan bagian dari Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
Salah satu keunggulan MPN G3 adalah mampu melayani penyetoran penerimaan
negara hingga 1.000 transaksi per detik, meningkat signifikan dari hanya 60 transaksi
per detik pada MPN G2. Selain itu, penyetoran penerimaan negara pada MPN G3 juga
dapat dilakukan melalui dompet elektronik, transfer bank, virtual account, dan kartu
kredit yang dilaksanakan oleh agen penerimaan yang dikenal dengan lembaga persepsi
lainnya seperti e-commerce, retailer, dan fintech.
Melalui modul ini, setiap penyetor dapat mengakses satu portal penerimaan negara
(single sign-on) agar bisa mendapatkan kode billing untuk seluruh jenis penerimaan
negara yang dapat dilanjutkan pada proses penyetoran. Ini adalah sebuah kemudahan
bagi penyetor dibandingkan harus mengakses portal yang berbeda untuk jenis
penerimaan negara yang berbeda. Modernisasi sistem penerimaan negara dan
pengelolaan APBN dilakukan untuk memenuhi tiga tuntutan, yaitu meningkatkan
kolektibilitas penerimaan negara, memudahkan penyetor untuk memenuhi
kewajibannya, dan adaptasi dengan perubahan teknologi informasi.
Pemungutan
Pasal 17
(1) Instansi Pengelola PNBP wajib melakukan pemungutan PNBP sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a berdasarkan jenis dan tarif PNBP sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Instansi Pengelola PNBP yang tidak melaksanakan pemungutan PNBP
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pasal 18
Dalam hal Instansi Pengelola PNBP dibantu oleh Mitra Instansi Pengelola PNBP untuk
melaksanakan sebagian tugas Pengelolaan PNBP, Mitra Instansi Pengelola PNBP wajib
melakukan pemungutan PNBP Terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat
(1) huruf b berdasarkan jenis dan tarif PNBP sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Penyetoran
Pasal 19
Seluruh PNBP wajib disetor ke Kas Negara
Pasal 20
(1) Wajib Bayar wajib membayar PNBP Terutang ke Kas Negara melalui tempat
pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri.
(2) Dalam hal tertentu, Wajib Bayar dapat melakukan pembayaran PNBP Terutang
melalui Instansi Pengelola PNBP atau Mitra Instansi Pengelola PNBP.
(3) Instansi Pengelola PNBP atau Mitra Instansi Pengelola PNBP yang menerima
pembayaran PNBP dari Wajib Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib
menyetorkan seluruh PNBP pada waktunya ke Kas Negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(4) Instansi Pengelola PNBP yang tidak melaksanakan penyetoran PNBP sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 21
Pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) dan penyetoran PNBP
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) ke Kas Negara dapat dilakukan melalui
bank persepsi, pos persepsi, atau lembaga lain yang ditunjuk oleh Menteri.
Atau bisa liat di PMK No 155/PMK.02/2021 tentang Tata Cara Pengelolaan PNBP
Pasal 39 = Tata Cara Pemungutan PNBP
Pasal 41 = Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran PNBP
Catatan Lain-Lain
50 juta maks utuk satu kuitansi belanja barang
arang modal atau habis pakai
diatas itu wajib LS rekanan atau TUP
Perjadin dan honor bebas
Kenapa milih TUP atau LS diliat dari kebutuhan satker alasannya:
1. Satker memilih TUP apabila sebulan kedepan bakal ada kegiatan tertentu yg
skalanya besar misalnya rakerwasnas yg berskala nasional, karena dalam
pelaksanaannya mencakup lebih dari satu jenis belanja; perjadin, honor, konsumsi,
belanja barang atk, belanja modal misal pc/tablet dan semua belanja itu sifatnya masih
perkiraan dan sukar ditentukan dari awal jumlah pastinya. Dalam hal jumlah
pengajuaannya pun bisa langsung dikompilasi dari semua jenis belanja yg sekiranya
dibutuhkan satker. Pakemnya hanya utk penggunaan 1 bulan kedepan terhitung sejak
SP2D TUP Cair.
2. Kondisi akhir tahun, di mana saat ini satker dituntut untuk menyerap anggaran
maksimal yg bisa jadi jenis belanja yg akan dimaksimalkan lagi2 jumlahnya sukar
dipastikan sedangkan di akhir tahun terdapat tenggat waktu pengajuan GUP dan LS
terakhir.
3. Kondisi Pandemi, ini pwngecualian hanya terjadi di Jakarta, di mana TUP lebih
diutamakan ketimbang LS, diberikan pengecualian penggunaan TUP untuk membayar
kuitansi yg telah lalu, atau tanggalnya lebih tua daripada tanggal SP2D TUP tsb rilis.
Penggunaan TUP tetap utk kurun waktu sebulan kedepan.
4. Basicnya sebelum pandemi TUP ini semi haram hukumnya, selain buat satker jg
sebenernya males memprosesnya karna banyak syarat yg harus dilengkapi.