Landasan Teori
Pengukuran Kinerja
Instrumen untuk menilai hasil akhir
pelaksanaan kegiatan terhadap tujuan
dan target kegiatan yang telah
ditetapkan sebelumnya
Menyediaka
n sarana
pembelajara
n pegawai
Memotivasi
pegawai
Memperbaiki
kinerja
periodeperiode
sebelumnya
Memberikan
pertimbanga
n yang
sistematik
Menciptakan
akuntabilita
s publik
Value of Money
Indikator apakah anggaran yang
dibelanjakan menghasilkan nilai
tertentu bagi masyarakatnya:
1.Ekonomi
2.Efisiensi
3.Efektivitas
Pembahasan
Komponen Pengukuran
Kinerja
1. Menetapkan
tujuan, sasaran,
dan strategi
organisasi
2. Merumuskan
indikator kinerja
3. Mengukur
ketercapaian
tujuan dan
sasaran organisasi
4. Evaluasi Kinerja
Merumuskan Indikator
Kinerja
Indikator Kinerja Utama (IKU)
ukuran tingkat keberhasilan
pencapaian sasaran yang telah
diidentifikasi untuk diwujudkan pada
tahun bersangkutan
Terdapat 33 indikator kinerja yang
diuraikan sebagai dasar pencapaian
dan pengukuran kinerja
Evaluasi Kinerja
Mendokumentasikan pelaksanaan
program beserta penjelasannya untuk
mendukung tercapainya indikator
keberhasilan kinerja
Memaparkan permasalahan dalam
pencapaian indikator yang diikuti
dengan strategi untuk memecahkan
permasalahan tersebut
Permasalahan
Persentase penyerapan anggaran
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
rendah, disebabkan oleh:
Adanya penghematan secara nasional
sesuai dengan Surat Menteri Keuangan
Nomor S-347/MK.02 tanggal 14 Juni 2014
tentang Perubahan
Permasalahan
Persentase penyerapan anggaran
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
rendah, disebabkan oleh:
Pagu Anggaran Belanja K/L dalam APBN-P
TA 2014;
Terdapat selisih nilai maupun kuantitas
antara Berita Acara Serah Terima (BAST)
dengan pencatatan transaksi aset dan
persediaan yang diserahkan kepada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Permasalahan
Persentase penyerapan anggaran
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
rendah, disebabkan oleh:
Adanya indikasi tidak konsistennya antara
program kegiatan dengan jadwal penarikan
penyerapan anggaran pada masing-masing
unit kerja
dll
1. Rencana Strategis
Rencana Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif diatur melalui Peraturan Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Nomor PM.35/UM.001/MPEK/2012
tentang Rencana Strategis Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Tahun 2012 2014.
Kebijakan pembangunan kepariwisataan dan ekonomi
kreatif tahun 2014 merupakan tahun kelima dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2010 2014 yang tertuang pada Rencana
Strategis (Renstra) Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Tahun 2012 2014.
2. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif berisi 19 sasaran strategis, 33
indikator kinerja dan target yang diperjanjikan
untuk dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun serta
memuat rencana alokasi anggaran untuk
program dan kegiatan yang mendukung pecapaian
sasaran strategis.
3. Pengukuran Kinerja
Membandingkan realisasi kinerja dengan
sasaran strategis berdasarkan indikator kinerja
dan target yang telah ditetapkan
Membandingkan realisasi kinerja tahun berjalan
dengan tahun-tahun sebelumnya
Membandingkan realisasi kinerja sampai
dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis organisasi
4. Pengelolaan Kinerja
Pengelolaan kinerja merupakan proses
pencatatan/registrasi, penatausahaan dan
penyimpanan data kinerja serta melaporkan
data kinerja.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
melakukan pengelolaan kinerja dengan
mengolah data secara kuantitatif dan kualitatif.
5. Pelaporan Kinerja
Laporan Kinerja Tahunan Kemenparekraf memuat:
perencanaan strategis,
pencapaian sasaran strategis,
realisasi pencapaian sasaran strategis dan
penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja.
Kemenparekraf menyerahkan Laporan Kinerja Tahunan
kepada Presiden dan Wakil Presiden dengan tembusan
kepada Menteri Negara Pemberdayagunaan Aparatur
Negara (PAN) serta Kepala Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP).
Konteks Ekonomi:
Input primer: anggaran tahun 2014, yang
bernilai Rp. 1.507.692.753.000
Input sekunder: presentasi realisasi
menurun, nominal realisasi meningkat
Daya Saing Kepariwisataan: Indonesia
pada tahun 2013 menempati posisi ke 70
dari 140 negara.
4. Akuntabilitas Kinerja
menyajikan tabel beserta uraian
penjelasan mengenai realisasi
pencapaian sasaran tahun 2014 yang
diukur berdasarkan indikator kinerja
utama yang telah ditetapkan.
melaporkan akuntabilitas keuangan dengan
menyajikan alokasi dan realisasi anggaran bagi
pelaksanaan program
Kesimpulan
Dalam penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2014,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah
efektif dalam menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP).
Secara keseluruhan dapat diinformasikan bahwa, hasil
capaian kinerja Kementerian Pariwisata selama tahun
2014 telah memenuhi 19 sasaran strategis yang
ditargetkan.
Sasaran strategis tersebut diwujudkan dalam 8 program
dengan anggaran biaya Rp 1.507.692.753.000,- dan
jumlah realisasi anggaran tahun 2014 sebanyak Rp
1.279.029.612.469,- atau sebesar 84,83%.