Anda di halaman 1dari 44

Laporan Kinerja Kementrian

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif


Devina Novia Ferty - Dewina Camelia - Khusnul Khotimah Nadiza Permata

Landasan Teori

Pengukuran Kinerja
Instrumen untuk menilai hasil akhir
pelaksanaan kegiatan terhadap tujuan
dan target kegiatan yang telah
ditetapkan sebelumnya

Tujuan Pengukuran Kinerja


Sektor Publik
Mengetahui
tingkat
ketercapaian
tujuan
organisasi

Menyediaka
n sarana
pembelajara
n pegawai

Memotivasi
pegawai

Memperbaiki
kinerja
periodeperiode
sebelumnya

Memberikan
pertimbanga
n yang
sistematik

Menciptakan
akuntabilita
s publik

Value of Money
Indikator apakah anggaran yang
dibelanjakan menghasilkan nilai
tertentu bagi masyarakatnya:
1.Ekonomi
2.Efisiensi
3.Efektivitas

Laporan Akuntabilitas Kinerja


Instansi Pemerintah
LAKIP menyajikan uraian tentang
kinerja instansi pemerintah dalam arti
keberhasilan dan kegagalan
pencapaian serta tujuan instansi
pemerintah.

Pembahasan

Komponen Pengukuran
Kinerja
1. Menetapkan
tujuan, sasaran,
dan strategi
organisasi

2. Merumuskan
indikator kinerja

3. Mengukur
ketercapaian
tujuan dan
sasaran organisasi

4. Evaluasi Kinerja

Menetapkan tujuan, sasaran,


dan strategi organisasi
Penetapan tujuan didasarkan pada isuisu strategis
Tujuan kondisi yang ingin dicapai dalam
kurun waktu 5 tahun
Sasaran strategis sesuatu yang akan
dicapai dalam kurun waktu 1 tahun, dalam
hal ini terdapat 19 sasaran strategis

Merumuskan Indikator
Kinerja
Indikator Kinerja Utama (IKU)
ukuran tingkat keberhasilan
pencapaian sasaran yang telah
diidentifikasi untuk diwujudkan pada
tahun bersangkutan
Terdapat 33 indikator kinerja yang
diuraikan sebagai dasar pencapaian
dan pengukuran kinerja

Mengukur Ketercapaian Tujuan


dan Sasaran Organisasi
Membandingkan realisasi kinerja
berdasarkan indikator kinerja dan
target yang telah ditetapkan pada
tahap perencanaan mencapai
keberhasilan atau dibawah target

Evaluasi Kinerja
Mendokumentasikan pelaksanaan
program beserta penjelasannya untuk
mendukung tercapainya indikator
keberhasilan kinerja
Memaparkan permasalahan dalam
pencapaian indikator yang diikuti
dengan strategi untuk memecahkan
permasalahan tersebut

Kinerja Berdasarkan LK tahun 2014 dan


perbandingannya dengan tahun 2013

Total jumlah penyerapan turun dari angka


Rp1.622.218.608.766 di tahun 2013
menjadi Rp1.279.029.612.469 di 2014.

Program Dukungan Manajemen


Program Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program pengawasan dan
Peningkatan Akuntabilitas
Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata

Program Pengembangan Pemasaran


Pariwisata
Program Pengembangan Sumber
Daya
Program Pengembangan Ekonomi
Kreatif berbasis seni dan budaya dan
berbasis Media, Desain, dan Iptek

Permasalahan
Persentase penyerapan anggaran
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
rendah, disebabkan oleh:
Adanya penghematan secara nasional
sesuai dengan Surat Menteri Keuangan
Nomor S-347/MK.02 tanggal 14 Juni 2014
tentang Perubahan

Permasalahan
Persentase penyerapan anggaran
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
rendah, disebabkan oleh:
Pagu Anggaran Belanja K/L dalam APBN-P
TA 2014;
Terdapat selisih nilai maupun kuantitas
antara Berita Acara Serah Terima (BAST)
dengan pencatatan transaksi aset dan
persediaan yang diserahkan kepada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Permasalahan
Persentase penyerapan anggaran
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
rendah, disebabkan oleh:
Adanya indikasi tidak konsistennya antara
program kegiatan dengan jadwal penarikan
penyerapan anggaran pada masing-masing
unit kerja
dll

Proses Penyusunan Laporan


Kinerja
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah(SAKIP)
Tujuan: untuk mendorong terciptanya
akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah sebagai salah satu
prasyarat untuk terciptanya
pemerintah yang baik dan
terpercaya.

Penyelenggaraan SAKIP ini dilaksanakan untuk


menghasilkan sebuah laporan kinerja yang
berkualitas serta selaras dan sesuai dengan
tahapan-tahapan meliputi:
1. Rencana Strategis
2. Perjanjian Kinerja
3. Pengukuran Kinerja
4. Pengelolaan Kinerja
5. Pelaporan Kinerja
6. Reviu dan Evaluasi Kinerja

1. Rencana Strategis
Rencana Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif diatur melalui Peraturan Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Nomor PM.35/UM.001/MPEK/2012
tentang Rencana Strategis Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Tahun 2012 2014.
Kebijakan pembangunan kepariwisataan dan ekonomi
kreatif tahun 2014 merupakan tahun kelima dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2010 2014 yang tertuang pada Rencana
Strategis (Renstra) Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Tahun 2012 2014.

2. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif berisi 19 sasaran strategis, 33
indikator kinerja dan target yang diperjanjikan
untuk dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun serta
memuat rencana alokasi anggaran untuk
program dan kegiatan yang mendukung pecapaian
sasaran strategis.

3. Pengukuran Kinerja
Membandingkan realisasi kinerja dengan
sasaran strategis berdasarkan indikator kinerja
dan target yang telah ditetapkan
Membandingkan realisasi kinerja tahun berjalan
dengan tahun-tahun sebelumnya
Membandingkan realisasi kinerja sampai
dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan strategis organisasi

4. Pengelolaan Kinerja
Pengelolaan kinerja merupakan proses
pencatatan/registrasi, penatausahaan dan
penyimpanan data kinerja serta melaporkan
data kinerja.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
melakukan pengelolaan kinerja dengan
mengolah data secara kuantitatif dan kualitatif.

5. Pelaporan Kinerja
Laporan Kinerja Tahunan Kemenparekraf memuat:
perencanaan strategis,
pencapaian sasaran strategis,
realisasi pencapaian sasaran strategis dan
penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja.
Kemenparekraf menyerahkan Laporan Kinerja Tahunan
kepada Presiden dan Wakil Presiden dengan tembusan
kepada Menteri Negara Pemberdayagunaan Aparatur
Negara (PAN) serta Kepala Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP).

6. Reviu dan Evaluasi Kinerja


Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) akan melakukan evaluasi
terhadap Laporan Kinerja Tahunan Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan melaporkan
hasilnya kepada Presiden melalui Menteri Negara
Pemberdayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan
salinannya kepada Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Kepala LAN kemudian melakukan kajian dan penilaian
terhadap perkembangan pelaksanaan sistem
akuntabilitas dan kinerjanya, serta melaporkannya
kepada Presiden melalui Menteri PAN.

Analisis Laporan Kinerja


Kemenparekraf berdasarkan Value
of Money.

Konteks Ekonomi:
Input primer: anggaran tahun 2014, yang
bernilai Rp. 1.507.692.753.000
Input sekunder: presentasi realisasi
menurun, nominal realisasi meningkat
Daya Saing Kepariwisataan: Indonesia
pada tahun 2013 menempati posisi ke 70
dari 140 negara.

Kinerja pariwisata Indonesia terbilang


efisien: terjadi pengurangan alokasi
dana yang cukup signifikan dari
tahun 2013 ke 2014 dan output yang
meningkat pada tahun 2014.

Kinerja pariwisata Indonesia terbilang


efektif:

Analisis Laporan Kinerja


Kemenparekraf berdasarkan LAKIP

1. Ikhtisar Eksekutif terdapat 2


fungsi utama Laporan Kinerja, berisi
informasi mengenai rencana kerja
dan capaian kinerja selama 3 tahun,
dan strategi pemecahan masalah
yang dapat digunakan untuk
rencana kinerja 2015

2. Pendahuluan Terdapat 3 sub bab,


yaitu Latar Belakang, Gambaran
Umum Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, serta Peran dan
Fungsi Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif dalam
Pembangunan Lintas Sektor.

3. Rencana Strategis termuat 11


(sebelas) arah kebijakan yang juga
merupakan tahun kelima dari
Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010
2014. Pada bagian ini juga terdapat
visi, misi, tujuan, dan sasaran yang
ingin dicapai oleh Kementerian
Pariwisata.

4. Akuntabilitas Kinerja menyajikan


tabel mengenai realisasi pencapaian
sasaran tahun 2014 yang diukur
berdasarkan indikator kinerja utama
yang telah ditetapkan.

4. Akuntabilitas Kinerja
menyajikan tabel beserta uraian
penjelasan mengenai realisasi
pencapaian sasaran tahun 2014 yang
diukur berdasarkan indikator kinerja
utama yang telah ditetapkan.
melaporkan akuntabilitas keuangan dengan
menyajikan alokasi dan realisasi anggaran bagi
pelaksanaan program

5. Penutup mengemukakan tinjauan


secara umum tentang capaian
kinerja pada tahun 2014 yang
terbilang cukup memuaskan disertai
dengan penjelasannya.

6. Lampiran Terdapat lampiran


untuk pengukuran kinerja yang
dimuat pada halaman terakhir
Laporan Kinerja Kementerian
Pariwisata Tahun 2014.

Kesimpulan
Dalam penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2014,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah
efektif dalam menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP).
Secara keseluruhan dapat diinformasikan bahwa, hasil
capaian kinerja Kementerian Pariwisata selama tahun
2014 telah memenuhi 19 sasaran strategis yang
ditargetkan.
Sasaran strategis tersebut diwujudkan dalam 8 program
dengan anggaran biaya Rp 1.507.692.753.000,- dan
jumlah realisasi anggaran tahun 2014 sebanyak Rp
1.279.029.612.469,- atau sebesar 84,83%.

Anda mungkin juga menyukai