Adinda Mayang K.
1306395123
Ailsa Chairani M.
1306454246
Khusnul Khotimah
1306395312
Dosen:
Dr. Evony Silvino Violita S.E., Ak., M.Comm.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali penulis/kami menyatakan dengan jelas bahwa penulis/kami
menggunakannya.
Penulis/kami memahami bahwa tugas yang penulis/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Mata Ajaran
: Bisnis Global
: 7 Desember 2015
Dosen
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Penulis menyadari bahwa, tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1) Dosen Bu Evony, selaku dosen Bisnis Global yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan
pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan makalah ini;
2) Bapak Andir Tandean, selaku Head of HR Services & Development Kino Group yang telah
banyak membantu dalam usaha memperoleh data yang penulis perlukan;
3) Orangtua dan keluarga penulis yang telah memberikan bantuan dukungan material dan
moral; dan
4) Sahabat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
10
11
12
12
13
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perekonomian di sebuah Negara mempunyai berbagai macam kegiatan di dalamnya yang
memegang peran pentingnya masing-masing dalam perekonomian. Tidak dapat dipungkiri bahwa
sejak zaman dahulu masyarakat di segala penjuru dunia sudah melakukan transaksi ekonomi tidak
hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Inilah yang dimaksudkan dengan Bisnis
Internasional. Secara definisi, Bisnis Internasional adalah bisnis yang dilakukan oleh masyarakat
ataupun pemerintah satu Negara dengan Negara lain berdasarkan dengan kesepakatan kedua pihak
dengan salah satu tujuannya yaitu meningkatkan GDP Negara. Walaupun setiap Negara memiliki
sumber daya, keahlian, dan keunggulannya sendiri, namun pada era globalisasi ini masing-masing
Negara pasti membutuhkan Negara lain untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang dimiliki
khususnya sumber daya. Maka dari itu Bisnis Internasional tidak dapat dihindari karena setiap
Negara mempunyai kepentingan untuk melengkapi kekurangan yang mereka miliki untuk tetap
dapat memproduksi produk-produk di negaranya.
Pada zaman sekarang ini, Bisnis Internasional bukan lagi hanya sekedar mengatasi
kekurangan sumber daya namun sudah menjadi sebuah hubungan yang saling menguntungkan
atau simbiosis mutualisme untuk beberapa Negara. Banyak sekali manfaat yang dapat dihasilkan
dari Bisnis Internasional ini untuk suatu Negara seperti mendorong perekonomian dan
industrialisasi, kemajuan teknologi, banyak lapangan kerja baru, dan investasi asing. Bisnis
Internasional pun menjadi sangat berkembang pesat seiring dengan perubahan yang terjadi pada
perekonomian internasional.
Banyak sekali kegiatan ekonomi dan juga industri yang dapat digolongkan sebagai bagian
dari Bisnis Internasional seperti pemanufakturan, penjualan, ekspor impor, dan lain-lain. Banyak
juga faktor-faktor dan divisi-divisi di dalam perusahaan multinasional yang memegang peran
penting dalam berlangsungnya perusahaan salah satunya adalah pegawai. Agar pegawai dapat
bekerja secara efektif diperlukan Manajemen Sumber Daya Manusia untuk mengatur dan
mengawasi para pegawai agar bekerja sejalan dengan tujuan perusahaan. Selain itu diperlukan juga
hubungan antar pekerja yang baik sebagai pendukung keefektifan bekerja terutama untuk pegawai
yang bekerja dalam 1 tim atau 1 divisi sekalipun. Maka dari itu, sangat diperlukan divisi MSDM
yang efektif di dalam sebuah perusahaan terutama perusahaan multinasional dengan berbagai
kegiatan di luar negeri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana aktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan multinasional?
2. Bagaimana pengelolaan sumber daya manusia perusahaan multinasional?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mempelajari:
1. Lebih luas tentang aktivitas bisnis perusahaan multinasional PT Kinocare Era Kosmetindo
2. Manajemen Sumber Daya Manusia pada sebuah perusahaan multinasional PT Kinocare
Era Kosmetindo
3. Hubungan kerja yang terdapat di dalam PT Kinocare Era Kosmetindo
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan rangkaian aktivitas yang
bertujuan untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan keefektifan tenaga kerja
untuk mencapai tujuan perusahaan. Pada umumnya, MSDM termasuk rekruitmen dan
pemilihan manajer dan nonmanajer, menyediakan training dan development, menilai
kinerja, dan juga menyediakan kompensasi dan manfaat bagi pegawai. Manajer MSDM
Internasional harus berhadapan dengan perbedaan budaya, perkembangan ekonomi, dan
juga hukum sesuaidi Negara tempat perusahaan beroperasi yang dapat mempengaruhi cara
perekruitan, pemecatan, pelatihan, dan kompensasi.
2.2 Kebutuhan Staffing Internasional
Staffing Internasional sendiri terbagi dua kelompok besar yaitu perekruitan, training,
dan mempertahankan eksekutif dan pegawai manajerial dan yang lainnya adalah
perekuitan, training, dan mempertahankan pegawai nonmanajerial. Untuk pegawai
manajerial sendiri, masalah strategis dan pengembangan biasanya menjadi fokus penting
perusahaan sedangkan untuk pegawai nonmanajerial, perbedaan budaya, politik, dan
hukum di setiap Negara dapat memiliki arti yang lebih besar.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Perusahaan
PT Kinocare Era Kosmetindo yang sebelumnya
bernama PT Kino Indonesia sudah berdiri sejak tahun 1997 dan
merupakan produsen aneka produk makanan ringan, perawatan
tubuh, perawatan rumah, farmasi, dan minuman berenergi
dengan pabrik yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. PT
Kino sendiri sudah cukup diakui sebagai perusahaan consumer
goods di Indonesia dan juga mancangara dengan lebih dari 15
merek dan berbagai macam produk seperti Cap Kaki Tiga, Cap Panda, Sasha, B&B Kids,
dan masih banyak lagi. Hingga saat ini PT Kino telah mempunyai 240 titik distribusi di
seluruh Indonesia dengan 18 kantor distribusi di Jawa, Bali, dan Makassar.
PT Kino sendiri sudah menjalin berbagai kerjasama distribusi dengan para
distributor besar di berbagai Negara Asia, Timur Tengah, dan Afrika. PT Kino mempunyai
cabang perusahaan di Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Singapura dengan masih
menggunakan nama Kinocare/Kino. Pada tahun 2011, PT Kino mendapatkan lisensi dari
Wenken Group Singapura untuk melakukan produksi, distribusi, dan memasarkan merek
Cap Kaki Tiga di Indonesia. PT Kino juga sudah bekerja sama dengan Morinaga &
Company Limited dari Jepang dengan nama PT. Morinaga Kino Indonesia dengan tujuan
untuk memperluas bisnis PT Kino baik di Indonesia maupun Internasional.
Dengan Visi PT Kino sebagai perusahaan yang berlandaskan ide dan inovasi dan
terus bergerak menjadi perusahaan yang mendunia tanpa menghilangkan nilai-nilai dari
Indonesia dan dengan Misi yaitu memperluas pasar melalui perkembangan produk yang
didorong oleh semangat untuk berinovasi, PT Kino yakin dapat menjadikan produkproduknya lebih dikenal lagi secara global. Begitu juga dengan motto PT Kino yaitu
Innovate Today, PT Kino terus melakukan inovatif agar dapat memimpin dalam industry
consumer goods di Indonesia dan Internasional.
3.2 Sifat Manajemen Sumber Daya Manusia
Sebagai perusahaan yang besar, PT Kinocare Era Kosmetindo tentunya memiliki
divisi yang menangani MSDM perusahaan yaitu Divisi Sumber Daya Manusia/Human
Resource Division (HRD). Divisi SDM ini tentunya mempunyai tugas yang berkaitan
dengan pegawai PT Kino seperti membuat lingkungan kerja nyaman, perekrutan pegawai,
mempersiapkan training dan development, mengatur manfaat, hari libur, dan kompensasi
yang didapat pegawai yang semuanya bertujuan agar para pegawai PT Kino merasa
nyaman saat bekerja pekerjaan mereka menjadi lebih efektif, dan tentunya untuk mencapat
tujuan perusahaan.
Walaupun ada kerja sama dan juga cabang perusahaan PT Kino di Negara lain
seperti Malaysia, Singapura, dan Vietnam, PT Kino juga melakukan kerja sama dengan
para distributor lokal di Negara asing untuk memasarkan produknya. Seperti yang kita
ketahui bahwa dalam bisnis Internasional sendiri banyak sekali perbedaan yang ada dengan
dibentuknya cabang perusahaan dan kerja sama di Negara asing mulai dari perbedaan
budaya, legal juga sistem pajak, hingga pergerakan ekonomi yang harus diperhatikan oleh
5
Filosofi Staffing
Untuk cabang perusahaan di luar negeri, pegawai PT Kino berasal dari
Negara kantor cabang perusahaan (host country national) dengan dua pegawai di
bagian keuangan dan marketing yang diutus untuk melakukan pengawasan di
cabang perusahaan (parent country national). Misalkan untuk pegawai di cabang
perusahaan Singapura, ada dua pegawai yang diutus dari Indonesia dan pegawai
lainnya adalah warga Singapura. Mayoritas pegawai berasal dari Negara kantor
cabang masing-masing karena PT Kino yakin mereka lebih mengenali budaya dan
perkembangan di Negara mereka sehingga dapat bekerja secara lebih efektif. PT
Kino sendiri tidak merekrut pegawai dari Negara selain Indonesia, Malaysia,
Filipina, Vietnam dan Singapura atau yang disebut third country national karena
PT Kino tidak berani mengambil risiko untuk mempekerjakan pegawai yang tidak
memahami budaya dari Negara kantor pusat dan cabang. Kompensasi dan manfaat
yang diterima pegawai akan dikelola oleh cabang perusahaan masing-masing
sehingga mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh kantor pusat.
Kebanyakan perusahaan multinasional mengembangkan strategi yang
sistematis dalam menempatkan pegawai dari kantor pusat dan cabang. Dalam hal
strategi staffing, PT Kino sendiri menggunakan polycentric staffing model yaitu
merekrut manajer yang berasal dari Negara kantor cabang dengan alasan yang sama
dengan perekrutan pegawai yang berasal dari Negara kantor cabang. Model ini juga
dilakukan PT Kino agar para pegawai disana merasa nyaman bekerja jika dipimpin
oleh manajer dari Negara yang sama dan untuk menghindari konflik yang mungkin
7
terjadi jika mereka dipimpin oleh manajer yang tidak berasal dari Negara kantor
cabang.
3.5 Perekrutan dan Pemilihan
Proses rekrut dan pemilihan pegawai PT Kinocare Era Kosmetindo adalah sebagai berikut:
1) Bagian yang membutuhkan pegawai baru akan mengajukan Man Power Requirement
(MPR) ke bagian HRD dengan menentukan kualifikasi
2) Bagian HRD melakukan pencarian kandidat melalui beberapa cara, seperti melalui iklan
untuk pekerja yang sudah memiliki pengalaman sebelumnya, direct recruitment ke
kampus-kampus untuk pekerja dengan status fresh graduate, serta menggunakan jasa
head hunter untuk tenaga kerja eksekutif
3) Kandidat yang memenuhi kualifikasi kemudian akan melakukan psikotes
4) Setelah lulus psikotes, maka kandidat akan melakukan wawancara dengan bagian yang
meminta
5) Setelah lulus wawancara, kandidat akan bertemu bagian HRD untuk bernegoisasi
mengenai gaji dan benefit lainnya yang akan ia peroleh, serta penyerahan surat
keterangan sehat dan kelakuan baik
6) Kandidat yang telah menyelesaikan semua tahap dan dinyatakan lolos akan
menandatangani surat pengangkatan pegawai masa percobaan, yaitu selama 3 bulan
7) Jika pegawai membutuhkan training, maka akan dilakukan proses training yang disebut
management trainee
8) Dalam masa percobaan 3 bulan ini, jika ternyata pekerjaan pegawai tersebut
memuaskan, maka pegawai tersebut akan menjadi pegawai tetap.
Perekrutan Manajer
Untuk proses rekruitmen manajer, maka PT Kino lebih memilih untuk merekrut
manajer yang berusia muda, namun tetap harus memiliki pengalaman terlebih dahulu di
bidang yang akan dipimpinnya. Hal ini dilakukan karena PT Kino memiliki banyak
produk yang target pasarnya adalah anak muda, serta membutuhkan inovasi-inovasi
baru yang dapat dikembangkan menjadi bisnis-bisnis baru. Selain itu, biaya gaji dari
manajer muda biasanya akan lebih rendah dibandingkan dengan manajer yang sudah
berpengalaman, sehingga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Namun, karena perusahaan banyak menggunakan manajer yang berusia muda,
perusahaan menjadi perlu memberikan training yang lebih intensif kepada manajermanajernya.
Pemilihan Manajer
PT Kino dalam memilih manajernya memiliki beberapa kriteria, yaitu:
a. Kompetensi manajerial
Seorang manajer diharapkan dapat memiliki baik kemampuan di bidang teknis
maupun juga jiwa kepemimpinan. Selain itu seorang pemimpin yang baik harus
dapat menciptakan nilai perusahaan yang dapat tertanam di benak para pegawai dan
juga dapat dikembangkan sehingga segala kegiatan yang ada di perusahaan dapat
mendukung pemenuhan tujuan perusahaan dan dapat berjalan dengan efektif.
b.
c.
Benefit yang didapatkan oleh pegawai yang bertempat tinggal di luar negeri adalah
mendapatkan tunjangan tambahan dalam kurs mata uang tempat ia berada, serta untuk
akomodasi seperti rumah dan transportasi yang ditanggung oleh perusahaan. Namun untuk
asuransi jiwa dan keselamatan, reimburse pengobatan, insentif, bonus, dan lain-lain semua
sesuai dengan peraturan kantor dimana karyawan tersebut berasal. Gaji juga didapatkan
sesuai dengan mata uang Indonesia (Rupiah) namun jumlahnya akan lebih besar
dibandingkan dengan karyawan yang berada di Indonesia dengan posisi yang sama.
Repatriation tidak terjadi di PT Kino disebabkan karena proses akulturasi yang
sukses oleh pegawai, dimana tahap pertama yang dijalankan adalah proses Honeymoon.
Dalam proses ini, karyawan akan mengalami rasa senang karena baru pertama kali
menginjakkan kaki di tempat baru dan banyak hal-hal baru yang masih dapat ditelusuri.
Namun kemudian masuk pada tahap kedua, yaitu Dillusionment dimana ternyata
gambaran yang ada di dalam bayangan dengan kenyataan sedikit berbeda. Setiap hari
pegawai mungkin menghadapi permasalahan dan kemudian cenderung membandingkan
keadaan di tempat yang lama dan sekarang. Namun jika seseorang dapat melewati masa
ini, maka akan masuk ke dalam tahap Adoption dimana seseorang mulai dapat
menyesuaikan diri dengan kultur barunya, dan juga mulai mempelajari bahasa dan
kehidupan masyarakat disana. Kemudian tahap terakhir adalah Biculturalism dimana
seorang pegawai sudah memiliki kemampuan untuk bekerja secara produktif.
3.7 Pelatihan dan Pengembangan
Training dan development sangat dibutuhkan untuk menciptakan pegawai yang
memiliki efektifitas dalam bekerja. Di PT Kino sendiri, pelatihan dan pengembangan
pegawai juga dilakukan dengan beberapa cara
10
mata uang negara tempat ia dikirimkan, kemudian ada biaya tempat tinggal dan juga
biaya akomodasi (cost of living allowance). PT Kino biasanya mengirimkan manajer
muda dan yang belum menyandang status menikah, oleh karena itu tidak ada
kompensasi biaya untuk pendidikan.
3.9 Retensi dan Turnover pada Pegawai
Pemeliharaan pegawai atau retensi pegawai (retention) merupakan kemampuan
perusahaan untuk mempertahankan pegawai yang dimiliki untuk tetap loyal pada
perusahaan tersebut. Pada PT Kino, retention nya cukup tinggi terbukti dari banyaknya
pegawai yang menunjukkan kinerja baik dan mematuhi nilai-nilai dari PT Kino dalam
kehidupan bekerja. Kemudian lingkungan kerja di PT Kino sangatlah kooperatif dan
nyaman, yang membuat turnover dari para pekerja rendah. Artinya adalah para pegawai
nyaman dengan pekerjaannya di PT Kino sehingga mereka tidak ingin berpindah
pekerjaan. Pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dapat membuat pegawai dalam
kondisi yang baik, kepuasan kerja yang tinggi dan turnover yang rendah, perusahaan akan
mendapatkan keuntungan finansial, seperti menurunkan biaya dan meningkatkan
produktivitas.
3.10
maju, maka pelatihan dan pengembangannya pun harus dilakukan dan juga
diperhatikan.
3.11
Perundingan Bersama
Proses dimana perwakilan serikat pekerja dan pihak manajemen, dua kelompok
tersebut bertemu dan bermaksud untuk merundingkan atau negosiasi suatu perjanjian
yang mengatur hubungan-hubungan kedua pihak di waktu yang akan datang. Dalam
sebuah bisnis, perusahaan juga perlu memperhatikan kemampuan tawar menawar
dengan para serikat pekerja. Hal tersebut perlu untuk diperhatikan agar kepentingan
dari kedua belah pihak sama-sama terpenuhi dan tidak ada permasalahan yang
nantinya akan mengganggu proses jalannya perusahaan. PT Kino memiliki
kemampuan dalam hal tawar menawar tersebut, sehingga pada saat bertemu, pihaknya
dapat menemukan solusi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
PT Kinocare Era Kosmetindo sudah melakukan pengelolaan sumber daya manusia dengan
sangat baik. PT Kino memiliki Divisi SDM yang mempunyai tugas berkaitan dengan pegawai PT
Kino, seperti membuat lingkungan kerja nyaman, perekrutan pegawai, mempersiapkan training
dan development, mengatur manfaat, hari libur, dan kompensasi yang didapat pegawai yang
semuanya bertujuan agar para pegawai PT Kino merasa nyaman saat bekerja pekerjaan mereka
menjadi lebih efektif, dan tentunya untuk mencapai tujuan perusahaan.
PT Kinocare Era Kosmetindo melakukan proses manajemen sumber daya manusia dari
mulai perekrutan, pemilihan, pelatihan, pengembangan, sampai pada penilaian dan pemberian
kompensasi secara jelas dan terstruktur. Semua proses tersebut disesuaikan dengan kondisi
masing- masing negara dimana cabang dari PT Kino tersebut berada.
14