A. Latar Belakang
Sumber daya manusia adalah salah satu komponen yang penting dalam pengembangan suatu Negara.
Sebuah Negara akan mengalami kemajuan yang signifikan tergantung dari tingkat pengetahuan SDM
Negara tersebut. Sebut saja SDM Negara Jepang yang mengalami kemajuan pesat, terhitung dari
pengeboman Hirosima dan Nagasaki. Kini Jepang menjadi negara maju di dunia yang patut di contoh
oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Tidak hanya Jepang, tetapi juga Amerika, Jerman, dan negara-negara maju lainnya yang mempunyai
sumberdaya manusia unggul dan berkualitas. Manajemen SDM juga salah satu unsur yang menjadikan
sebuah negara menjadi maju dan mampu bersaing dengan Negara-negara canggih.
Negara Indonesia perlu belajar manajemen SDM kepada Negara-negara maju semacam Jepang,
Amerika, dan Jerman supaya pemanfaatan SDA bisa maksimal
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana definisi tentang manajemen global? 2. Apa saja jenis-jenis SDM
global? 3. Apa saja perbadaan antara MSDM domestik dan MSDM intemasional? 4. Bagaimana cara
mengimplemantasikan sistem manajemen global? 5. Apa saja perbedaan manajemen global antar
negara-negara? 6. Bagaimana kebijakan kepegawaian dalam manajemen global?
1. Menjelaskan definisi manajemen global. 2. Menjelaskan jenis-jenis SDM dan orgaisasi global 3.
Menjelaskan erbadaan antara MSDM domestik dan MSDM internasional. 4. Menjelaskan cara
mengimplemantasikan sistem manajemen global. 5. Menjelaskan perbedaan manajemen global antar
negara-negara 6. Menjelaskan kebijakan Kepegawaian dalam manajemen global
A. Definisi Manajemen Global
BAB II PEMBAHASAN
KATA PENGANTAR
Dengan selesainya pembuatan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr.Maftuhin, M.Ag, selaku rector IAIN Tulungagung 2. Bu Sri Eka Astutiningsih, SE., MM selaku dosen
pengampu mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia. 3. Serta semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian
makalah ini
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan apabila ada salah kata dalam penulisan
makalah ini, kami mohon maaf sebesar-besarnya, dan mengharapkan kritik dan saran agar kekurangan
dan kelemahan yang ada tidak sampai terulang dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
:
Segala puji bagi Allah Swt. atas rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dan tak lupa sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. kepada
keluarganya dan para sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti jejak langkah mereka sampai hari
kiamat.
Keberadaan perbadaan-perbedaan antar budaya seperti ini dalam praktikpraktik SDM diseluruh dunia,
hal ini menunjukkan bahwa pengusaha harus menunda para manajer lokal pada beberapa masalah
spesifik. Bagaimanapun, secara umum, fakta bahwa baru-baru ini terdapat peradaan-perbedaan global
dalam praktik-praktik SDM tidak berarti bahwa perbedaan-perbedaan ini penting. Hal terpenting adalah
tahu bagaimana menciptakan dan menerapkan sistem SDM global.
pengusaha terikat dalam tiga praktik terbaik sehingga pada manajer lokal
Pertama, para akhirnya sistem SDM global yang mereka kembangkan dapat diterima oleh para diseluruh
dunia.
a. Ingatlah bahwa sistem global lebih dapat diterima di organisasi yang benar-banar global. Sabagai
contoh, organisasi yang benar-benar global mensyaratkan para manajer mereka untuk bekerja dalam
tim global, mengidentifikasi dan merekrut serta menempatkan secara global para pekerjakan.
b. Menyelidiki intimidasi terhadap diferensiasi dan tentukan legitimasi mereka. Para manajer SDM
berupaya untuk menstandardisasi seleksi, pelatihan, penilaian, kompensasi, atau praktik-praktik SDM
lainnya
3Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia alih bahasa, (Jakarta: PT. Indeks, 2007), hlm.325.
diseluruh dunia akan selalu menemui resistensi dari para manajer setempat yang menolak.
c. Cobalah untuk bekerja dalam konteks budaya perusahaan yang kuat. Budaya perusahaan yang kuat
membantu pemanfaatan kewenangan untuk menolak perbedaan geografis. Perusahaan yang
menciptakan budaya perusahaan yang kuat menemukan bahwa lebih mudah untuk mencapai
kesepakatan antar karyawan dengan jarak yang jauh saat tiba waktunya untuk menerapkan praktik-
praktik yang terstandardisasi diseluruh dunia. 2. Mengembangkan sistem SDM global yang lebih efektif.
Dengan membentuk jaringan SDM global. Para manajer perusahaan diseluruh dunia harus merasa
bahwa mereka tidak hanya para manajer lokal, tapi merupakan satu bagian dari keseluruhan yang lebih
besar, yang dinamakan jaringan SDM global perusahaan.
Beberapa praktik-praktik terbaik dapat membantu memastikan implementasi yang lebih efektif. Seperti
salah satunya yaitu, dedikasikan sumber daya yang memadai untuk upaya-upaya SDM global.*
Aspek Positif: Efisien, Disiplin, Sadar akan waktu dan penghormatan terhadap
inisiatif individu.
ılı
MENTIONS
BAB I PENDAHULUAN
Di era globalisasi, tidak sedikit orang yang sudah mampu menggunakan lebih darisatu atau dua bahasa
yang ada di dunia. Menguasai bahasa Inggris yang menjadi salah satubahasa yang di pakai secara
Internasional merupakan suatu tuntutan bagi pelaku bisnisglobal. Bahkan, kebanyakan penduduk di
negara maju seperti Singapura, bahasa Inggrisdigunakan sebagai bahasa sehari-hari setelah bahasa ibu
di negara mereka. Hal inimenunjukkan bahwa kemampuan berbahasa Internasional merupakan suatu
hal yang sangatpenting bagi para pelaku bisnis secara global. Para pelaku bisnis yang mahir
menggunakanbahasa Internasional akan lebih bisa mengetahui perkembangan bisnis secara global
jikadibandingkan dengan para pelaku bisnis yang tidak bisa menggunakan bahasa Internasioanl.Sebab
dalam persaingan yang bisnis secara global, bahasa yang digunakan bukan hanyabahasa ibu tempat
dimana kita berada. Dalam persaingan bisnis secara internasional tentujuga akan menggunakan bahasa
Internasional.
Proses Manajemen sebetulnya sama dengan kehidupan manusia, mengapa demikian? karena pada
dasamya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen,
baik langsung maupun tidak langsung. Baik di sadari ataupun tidak disadari. Manajemen telah
didefinisikan dalam berbagai cara. Manajemen juga terdiri dari proses atau kegiatan untuk menjelaskan
apa yang dilakukan oleh manajer pada operasi organisasi mereka. Merencanakan, mengorganisasikan,
dan mengendalikan operasi. Sistem dapat dijelaskan dengan sederhana sebagai seperangkat elemen
yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk satu tujuan bersam. Suatu subsistem adalah bagian
dari sistem yang lebih besar. Untuk maksut kita, oraganisasi adalah sistem dan bagiannya (difisi,
departemen, fungsi, satuan dan sebagainya) adalah subsistem. Sekarang ini, para manajer harus
melakukan lebih dari sekedar menetapkan strategi jangka panjang dan berharap bahwa hasil yang
terbaik akan diperoleh. Mereka juga harus berusaha lebih dari sekedar yang dinamakan incremental
management, yang hanya memandang pekerjaan sebagai sejumlah perubahan kecil (minor) untuk
meningkatkan efisiensi operasi perusahaan. Oleh karena itu dalam suatu perkumpulan atau organisasi,
untuk mencapai suatu tujuan bersama, dibutuhkan manajemen. Hal ini agar segala sesuatu yang
dirumuskan untuk menjadi tujuan bersama tersebut dapat
tercapai dengan sempurna. Segala sesuatu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan tersebut akan
terorganisir dengan baik
Lingkungan politis setiap negara adalah unik. Pasar luar negri yang kelihatannya menggiurkan mungkin
tidak membuka jalan masuk sekiranya lingkungan politisnya diwarnai oleh keatidakstabilan dan ketidak
pastian. Ringkasnya, suatu telaah yang cermat atas lingkungan politis haruslah mendahului komitmen
kepada suatu pasar baru di sebuah negara asing.
Perusahaan multinasional harus berkiprah di negara negara yang ditandai oleh bermacam macam
kerangka acuan politis, hukum, dan ekonomi yang berbeda, tingkat pembangunan ekonomi yang
beragam, dan berbagai kondisi perekonomian. Supaya suatu perusahaan berhasil, manajemennya harus
menganalisa secara cermat interaksi di antara berbagai kebijakan korporat dan lingkungan ekonomi,
hukum, politik, guna memaksimalkan efisiensi. Bab 5 terutama membicarakan lingkungan politis yang
mungkin harus dihadapi oleh pemasar Internasional dan faktor faktor yang perlu mereka cermati ketika
mereka mengambil
keputusan strategik mengenai aktivitas bisnis mereka di negara – negara yang berbeda. Demikian pula,
lingkunangan politis berbagai negara tidaklah statis. Perubahan dan pergolakan politik dapat terjadi
setelah pemasar internasional mengucurkan bermacam macam sumber daya dan menjalankan bisnis.
Situasi politik di sebuah negara harus ditelaah secara terus menerus
1.3 Tujuan
Uni Eropa merupakan persekutuan ekonomi dan politik dari 27 negara demokratis diEropa. Tiga negara
lagi (Kroasia, Masedonia, dan Turki) telah mendaftakan diri untuk
menjadianggota.Lisbon Treaty(Traktat Lisbon) yang ditanda tangani pada Desember 2007 oleh 27negara
anggota menyediakan kerangka legal bersama bagi EU dan alat dalam menghadapitantangan dari dunia
yang cepat berubah, yang meliputi perubahan iklim dan demografi,globalisasi, keamanan, dan energi.
EU akan terus berevolusi dan memantapkan kekuatanekonominya di salah satu pasar terkaya dunia, dan
bisnis-bisnis di Eropa akan senantiasamengambil peran penting dalam perekonomian global
Lingkungan global adalah faktor-faktor yang mempeng aruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan
bisnis global untuk menjual barang dan jasa guna mencapai tujuan perusahaan.Bisnis global adalah
kegiatan atau aktivitas pemenuhan kebutuhan dengan membeli dan menjual barang dan jasa dari atau
ke negara yang berbeda. Aktivitas bisnis global tersebut perlu adanya proses manajemen. Manajemen
global adalah manajemen bagi organisasi yang
Books
Lemo
21
Ketajaman bisnis global merupakan syarat mutlak pertama bagi berhasilnya manajemen operasional
bisnis. Hal ini melibatkan kemampuan seorang manajer untuk memahami industri, bisnis dan tanggung
jawab fungsional. Hal ini menghendaki pengetahuan dan kedalaman analitis,pemahaman strategik
mengenai kemana kecenderungan industrl akan diarahkan dan capaian konseptual yang menyatukan
infomwasi global ke dalam fokus dan strategi bisnis. Kita akan berkenaan dengan manajemen paradoks,
kualitas intelektual kedua dari pemahaman global. Dua kualitas lain dari seorang manajer global yang
efektif perlu diakui terlebih dahulu. Hal ini
Ketajaman bisnis global merupakan syarat mutlak pertama bagi berhasilnya manajemen operasional
bisnis. Hal ini melibatkan kemampuan seorang manajer untuk memahami industri, bisnis dan tanggung
jawab fungsional. Hal ini menghendaki pengetahuan dan kedalaman analitis,pemahaman strategik
mengenai kemana kecenderungan industrl akan diarahkan dan capaian konseptual yang menyatukan
infomwasi global ke dalam fokus dan strategi bisnis. Kita akan berkenaan dengan manajemen paradoks,
kualitas intelektual kedua dari pemahaman global. Dua kualitas lain dari seorang manajer global yang
efektif perlu diakui terlebih dahulu. Hal ini masuk dalam lingkup bukan kecerdasan intelektual,
melainkan kecerdasan emosional. Kualitas kecerdasan emosional global yang pertama adalah
manajemen diri. Inilah kemampuan yang mengelola diri seseorang dan emesi seseorang dalam
penyesuaian dengan dunia global dan hubungan manajemen silang budaya dan global yang disebut
"topsy<turvy'. Kemudian ketajaman kultural yaitu kemampuan memahami diri seseorang dalam
kaitannya dengan latar belakang budayanya. Berapa manajer memahami bagaimana gaya
manajemennya dipengaruhi oleh asumsi dan nilaii budaya di negaranya sendiri? Serta berapa banyak
yang paham tentang apa yang dimaksud hal tersebut"untuk mendorong seseorang dari latar belakang
budaya yang berbeda?
Ketajaman kultural global melibatkan kesadaran diri kultural, memahami kebudayaan lain serta
mengelola efektifltas budaya silang, dan berhasil mengadaptasikan praktek bisnis dengan konteks
global. Tantangan yang paling besar dalam arena ini adalah mengelola paradoks yang terjadi antara nilai
budaya lokal dan etika binis global dan prioritasnya. Empat kualitas (yaitu ketajaman bisnis, manajemen
paradoks, manajemen diri, dan ketajaman kultural) adalah empat pilar pemahaman global. Di samping
menjadi "pilar"nya sendiri, manajemen paradoks sangat penting untuk tiga kualitas yang lain. Ini tidak
hanya berlaku pada isu intelektual tetapi juga terlaku pada pemahaman emosional. Lebih lanjut Begley
dan Boyd (2003) menyatakan bahwa dalam membangun pemahaman global organisasi maka
dibutuhkan manajer yang dapat melakukan mentalitas global yang terdiri dari tiga kompenen yaitu
bahwa akan mendapatkan keuntungan dengan menciptakan
2. Berpikir secara lokal, proses akan menjadi benar-benar global, yang berarti organisasi benar