Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
Tugas Mata kuliah Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
Penulis menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
Penulis
2
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1. Latar Belakang 4
1.2. Rumusan Masalah 5
BAB II PEMBAHASAN 6
3.1. Kesimpulan 21
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
negara untuk mencapai tujuan bisnis mereka. Dalam konteks ini, proses
dengan penggajian, jam kerja, cuti, keselamatan kerja, dan hak-hak karyawan
lintas negara secara konsisten. Kebudayaan dan bahasa yang berbeda di berbagai
bekerja sama. Organisasi perlu memahami perbedaan ini untuk mengelola SDM
secara efektif.
4
negara untuk meningkatkan pangsa pasar dan pertumbuhan bisnis. Ini
seluruh organisasi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Organisasi lintas negara harus memiliki strategi SDM yang selaras dengan
tujuan bisnis global mereka. Strategi ini harus mencakup rencana untuk menarik,
pemimpin global harus mampu mengelola tim yang terdiri dari berbagai latar
6
2. Tantangan dalam Pengelolaan SDM Lintas Negara
terkait upah, jam kerja, hak-hak karyawan, dan kebijakan keselamatan kerja.
berbagai negara dapat menjadi tantangan. Perbedaan biaya hidup dan regulasi
7
kerja yang inklusif untuk memanfaatkan potensi ini. Karyawan lokal dapat
organisasi dalam ekspansi pasar yang sukses. Pengelolaan SDM lintas negara
baru untuk kerjasama dan pertukaran pengetahuan ( Hodgetts, R.M., Luthans, F.,
8
selama masa transisi. Perbedaan budaya dapat menciptakan ketegangan atau
inklusif untuk mengatasi masalah ini. Kebijakan SDM lintas negara mungkin tidak
menyesuaikan kebijakan agar sesuai dengan konteks lokal. Teknologi yang tidak
pengelolaan SDM lintas Negara (Dowling, P. J., Festing, M. & Engle,Sr, A. D. 2013)
yang lebih besar. Proses ini mencakup strategi dan upaya yang kompleks,
termasuk memasuki pasar baru, mengelola perbedaan budaya dan regulasi, serta
9
negara. Ini bisa melibatkan modifikasi produk yang ada atau pengembangan
produk baru yang sesuai dengan pasar lokal. Aliansi strategis juga dapat
perusahaan lain dapat memberikan akses ke sumber daya, teknologi, dan pasar
global adalah strategi lain yang dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi
biaya produksi. Dengan mengelola rantai pasokan secara global, organisasi dapat
adalah perbedaan budaya dan bahasa. Setiap negara memiliki budaya kerja yang
berbeda, dan organisasi harus mampu beradaptasi dengan perbedaan ini untuk
berhasil di pasar internasional. Regulasi dan kebijakan lokal juga bisa menjadi
hambatan. Setiap negara memiliki aturan yang berbeda terkait bisnis, termasuk
yang dihadapi oleh organisasi global. Tren dan preferensi konsumen di berbagai
10
negara dapat berubah dengan cepat, dan organisasi harus siap untuk
beradaptasi.
berbagai negara dapat memberikan wawasan berharga tentang pasar lokal dan
signifikan. Pasar baru sering kali menawarkan potensi penjualan yang tinggi dan
peluang investasi.
bermanfaat bagi organisasi global. Organisasi dapat bekerja sama dengan mitra
lokal atau perusahaan lain untuk mengembangkan produk dan layanan baru.
Efisiensi biaya adalah salah satu alasan utama mengapa perusahaan memilih
yang matang dan koordinasi yang kuat di seluruh organisasi. Organisasi harus
11
pengembangan organisasi global melibatkan evaluasi indikator kinerja utama
perusahaan untuk memperluas operasi mereka dan mencapai tujuan bisnis yang
dengan perbedaan budaya, regulasi, dan risiko pasar. Dengan strategi yang
berkelanjutan adalah kunci untuk mencapai tujuan bisnis global yang diinginkan.
12
a. Perbedaan Budaya
Salah satu hambatan utama dalam pengelolaan SDM lintas negara adalah
termasuk aturan terkait jam kerja, cuti, upah, dan hak-hak karyawan.
mereka beroperasi. Hal ini bisa menjadi tantangan karena regulasi ini
13
Oleh karena itu, perusahaan harus berinvestasi dalam sumber daya untuk
termasuk visa dan izin kerja, adaptasi budaya, dan biaya relokasi.
Perbedaan dalam biaya hidup dan standar hidup di berbagai negara dapat
14
Bahasa adalah hambatan lain dalam pengelolaan SDM lintas negara.
yang jelas dan efektif untuk memastikan bahwa semua karyawan dapat
lingkungan global.
lingkungan kerja yang inklusif bagi karyawan dari berbagai latar belakang
budaya dan geografis. Ini termasuk mengatasi bias dan diskriminasi, serta
15
Perusahaan yang berhasil mengelola keberagaman dan inklusi dapat
dan manfaat. Namun, dengan strategi yang tepat dan investasi dalam sumber
adalah kunci keberhasilan dalam pengelolaan SDM lintas Negara (Muafi, 2022)
lintas negara adalah tugas yang kompleks namun penting bagi perusahaan yang
manajer dan karyawan untuk mengenali dan menghargai perbedaan dalam nilai-
nilai budaya, gaya komunikasi, dan gaya kerja. Pelatihan antarbudaya dapat
16
untuk membantu karyawan yang ditugaskan ke luar negeri berintegrasi dengan
termasuk aturan tentang jam kerja, upah, cuti, dan hak-hak karyawan. Menunjuk
peraturan lokal. Selain itu, pemantauan perubahan regulasi secara teratur akan
mereka.
dapat menghadapi berbagai tantangan, seperti masalah visa dan izin kerja, serta
memperoleh visa dan izin kerja, pelatihan bahasa, dan dukungan keluarga.
memperlancar transisi.
17
mereka. Perusahaan harus melakukan riset tentang biaya hidup lokal dan
menawarkan paket yang kompetitif dan adil. Selain itu, perusahaan harus
pensiun, dan manfaat lain yang sesuai dengan standar lokal. Hal ini akan
pengelolaan SDM lintas negara. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan dapat
menyediakan pelatihan bahasa bagi karyawan yang bekerja di negara lain atau
kebijakan komunikasi yang jelas dan menyediakan alat bantu terjemahan, seperti
18
mempromosikan kesetaraan kesempatan bagi semua karyawan, terlepas dari
latar belakang budaya atau geografis mereka. Ini termasuk mengatasi bias dan
2011)
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
mengelola tantangan yang muncul dari perbedaan budaya, regulasi, dan risiko
20
DAFTAR RUJUKAN
Approach, Srtrategic Approach”, Prentice Hall, Engle Clift, Ner Jersey, 2018
Hodgetts, R.M., Luthans, F., and Doh, P.J. (2006). International Management:
(2023). Hof
21
22