Anda di halaman 1dari 7

NAMA: DINDA ONI TSARAH F.

G
NIM:201310410311135
MUTTAWASITTIN B

INI TIGA PERKARA PENGUAT AKIDAH


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akidah merupakan jantung dari keimanan setiap
Muslim. Karena itu, para utusan-Nya sangat memperhatikan akidah sebagai prioritas utama
mereka dalam berdakwah.Ketua Forum Ulama Umat Islam (FUUI) Athian Ali mengatakan,
ada tiga perkara akidah yang harus diamalkan oleh umat Muslim. Perkara pertama,
mengesakan

Allah

dalam

Rububiyah-Nya.Athian

menjelaskan

Rububiyah

berarti

mentauhidkan Allah dalam segala kejadian yang hanya bisa dilakukan oleh Allah. Selain itu,
umat Muslim harus menyatakan dengan tegas bahwa Allah SWT adalah Rabb dan Pencipta
semua mahluk dan Allahlah yang mengatur dan mengubah segala keadaan di muka bumi ini.
"Meyakini dan mengakui bahwa segala yang ada di muka bumi ini adalah ciptaan-Nya," kata
Athian kepada ROL, Ahad (21/12). Kedua, mengesakan Allah dalam uluhiyah. Menurut
Athian, uluhiyah berarti mengesakan Allah dalam segala macam ibadah seperti salat, doa,
menyembelih hewan kurban, tawakal, taubat dan sebagainya. "Uluhiyah merupakan inti
dakwah para Rasul dan merupakan tauhid yang diingkari oleh kaum musyirikin Quraisy,"
ujar Athian.
Terakhir, Athian mengatakan umat Muslim harus beriman kepada nama-nama dan
sifat-sifat Allah yang telah diterangkan dalam Alquran dan Sunnah Rasulullah. "Dialah Allah
yang menciptakan, yang mengadakan, yang membentuk rupa, hanya bagi Dialah Asmaaul
Husna." (Q.S Al-Hasyr:24) Menurut Athian, seseorang baru dapat dikatakan seorang Muslim
yang tulen bila telah mengesakan Allah dan tidak berbuat syirik dalam ketiga hal tersebut.
Komentar: Menurut saya kita sebagai umat muslim mempunyai keimanan dan akidah
sebagaii prioritas utama.Dan dalam artikel ini memberi ilmu yang sangat bermanfaat dalam
kehidupan kita sebagaii umat muslim, supaya kita mengetahui hal yang dikerjakan dan
sebaliknya hal yang dilarang oleh Allah.Diartikel ini juga memberitahukan tentang uluhiyah
yang mungkin sebagian orang ada beberapa yang belum mengerti tentang uluhiyah.

TAUHID,POHON KEHIDUPAN MANUSIA


Secara etimologis, tauhid berarti keesaan. Tauhid memiliki makna mengesakan Allah
SWT. Dalam surah Ibrahim ayat 24-25, tauhid digambarkan seperti sebuah pohon.
Tidakkah kamu perhatikan bagaimna Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik
seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu
memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.Dari ayat di atas, dapat
ditafsirkan pohon sebagai manusia. Akar yang merupakan sumber dari hidupnya pohon
menggambarkan tauhid atau keyakinannya terhadap Sang Pencipta. Akar yang menjadikan
sebuah pohon menjulang ke atas dengan kokohnya. Sehingga tumbuhlah batang, ranting,
daun dan buah. Apabila akarnya tumbuh dengan baik, tentu akan menghasilkan dahan,
ranting, daun hingga buah yang baik. Begitu juga sebaliknya. Seperti yang telah
digambarkan, akar yang baik akan menghasilkan tumbuhan yang baik. Begitu juga dengan
tauhid. Seseorang mengesakan Allah dengn baik akan menjadi pribadi yang baik. Berwibawa,
bijaksana,

saleh

dan

yang

lainnya.

Hubungan yang baik antara manusia dengan Tuhannya dipastikan hubungannya


dengan sesama mahkluk Tuhan akan baik pula. Pun sebaliknya. Akidah seseorang yang
lemah imannya akan berdampak pada perilakunya terhadap sesama mahkluk Tuhan. Oleh
karena itu, sangatlah penting mempertahankan akidah dalam diri.Maka hadapkanlah
wajahmu dengn lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahana pada fitrah Allah. (itulah)
agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS ar-Rum: 30) Kalimat
tauhid La ilaha illallah diibaratkan tiket masuk surga Allah. Setiap orang yang meninggal
dalam keadaan mempertahankan akidahnya, bisa langsung mendapat tiket masuk surga Allah
secara cuma-cuma. Namun, mendapatkan tiket surga bukan berarti bisa langsung masuk
surga Allah. Jika memiliki amal yang terdapat dalam kitab Allah lebih berat dari dosa, maka
bisa langsung masuk surga Allah. Bila sebaliknya, maka sebelum masuk surga, harus
menikmati neraka Allah sebelum masuk surga. Orang-orang yang kafir dari golongan ahli
kitab dan orang-orang musyrik tidak akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang
kepada mereka bukti yang nyata sungguh, orang-orang kafir dari golongan ahli kitab dan
orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selamalamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat mahkluk. (QS al-Bayyinah: 1 dan 6)Dari sini kita
memahami pinsip tauhid yang berangkat dari cara mempertahankan akidah yang diyakini.

Seseorang akan selamat dari api neraka ketika memiliki akidah yang kuat dan menjadikan
dirinya hamba Allah. Hamba yang senantiasa melakukan segala hal hanya karena mengharap
ridha Allah.
Komentar: menurut saya dari artikel tauhid ini sangat bagus karena memberi kita
pengetahuan/ pengertian tentang tauhid itu sendiri dan penjelasan-penjelasannya sangat
mudah dimengerti.Dan diartikel ini menjelasaka isi surat-surat yang ada di Al-quran yang
mengenai tauhid.
Alasan MUI Bolehkan Presiden dan Pejabat Publik Beri Ucapan Natal
REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA -- Mengenai memberi ucapan natal, Majelis Ulama
Indonesia tetap mengatakan tidak boleh. terkait hal tersebut masih ada pengecualian untuk
kepala negara dan itu hanya boleh dilakukan untuk penghormatan semata.
Buat saudara-saudara muslim lainnya, dijelaskan harus bisa menghargai agama masingmasing. Juga tanpa menunjukan rasa antipati atau permusuhan kepada mereka yang memiliki
aqidah yang berebeda. Berikut penjelasannya kepada ROL, Selasa (16/12).
Komentar: Menurut saya artikel ini memberikan kita pendapat bagaimana kita menghargai
agama orang lain.Dan memberitahu apakah kita agama islam boleh ikut merayakan hari
kebesaran agama lain atau tidak.

Abdullah Delancey, Berawal dari Iman Buta (3-habis)

REPUBLIKA.CO.ID,
Delancey menemukan ketenangan dalam Islam Sang imam masjid memberi Delancey
sebuah buku yang ditulis oleh Ahmed Deedat. Ia sangat menghargai pemberian buku tersebut.
Ia mempelajari semua materi yang tertulis dalam buku tersebut.Delancey sangat terkejut
setelah mempelajarinya. Ia bahkan menanyakan kepada dirinya, Bagaimana mungkin aku
menjadi seorang Kristen begitu lama. Dan sekalipun aku tak pernah mendengar tentang
kebenaran?
Akhirnya, 24 Maret 2006, ia kembali datang ke masjid. Tepat sebelum shalat Jumat, ia
mengikrarkan dua kalimat syahadat. Dengan yakin, Delancey memutuskan memeluk Islam.
Lalu, ia mulai aktif berkomunikasi dengan komunitas Muslim. Ia merasakan ketenangan yang
luar biasa dan begitu mencintai agama barunya tersebut. Itu adalah hari terbaik dalam
hidupku, ungkapnya bahagia. Namun, cobaan dari Allah SWT segera datang sejak Delancey
menjadi

seorang

Muslim.

Orang-orang

mulai

menghindarinya.

Mereka

juga

menertawakannya. Teman-teman Kristennya tak pernah berbicara kepadanya. Bahkan kedua


orang tuanya, tak mengakui Delancey.Semua itu tak menjadi soal baginya. Ia suka menjadi
seorang Muslim. Bahkan jika semua orang di Kanada menganggapnya aneh. Ia memang tak
pernah keberatan dengan semua ini. Meski ada pertanyaan, Mengapa kau diam saja
diperlakukan seperti itu?Alasannya akan ia jawab sendiri kelak di hadapan Allah SWT
setelah meninggal. Allah SWT juga selalu memberinya kekuatan. Memberikan bantuan
kepadanya dalam melewati masa-masa sulit.
Ia sangat bersyukur dengan ini. Ditambah, ia mempunyai banyak saudara Muslim yang selalu
berada di sampingnya dalam keadaan senang atau susah.Secara hukum, Delancey mengganti
nama depannya menjadi Abdullah. Nama yang sangat ia suka. Ia adalah satu-satunya Muslim
yang mendapat kesempatan bekerja di rumah sakit di daerah tempat tinggalnya. Semua
berkat Allah, katanya menambahkan.
Komentar:artikel ini menceritakan tentang Delancey yang masuk ke agama islam dan temanteman kristennya tidak ada lagi yang mau berbicara dengan dia.Tapi dia sangat bersyukur
mempunyai banyak saudara muslim.Cerita ini sangat mengginspirasi.Umat muslim agar bisa
jauh lebih maik lagi.
Mengikut Aturan ALLAH
Pada tulisan sebelumnya telah dipaparkan bahwa mengimani Allah tidak boleh
sepotong-sepotong. Karena itu, seseorang baru bisa dikatakan beriman jika dia telah
menerima semua aturan Allah sebagai kebenaran mutlak, tanpa pengecualian.Pada zaman
dahulu, Bani Israil telah menyaksikan langsung tanda-tanda kebenaran Allah SWT. Salah
satunya adalah dengan mencicipi lezatnya hidangan surga yang diturunkan Allah ke bumi
untuk mereka. Bahkan, mereka pernah pula diizinkan untuk mendengarkan suara Allah
tatkala berfirman kepada Nabi Musa AS.Akan tetapi apa yang terjadi dengan Bani Israil?
Mereka tetap saja ingkar kepada Allah. "Kami hanya akan mengikuti aturan-aturan Allah
selama hal itu sejalan dengan hawa nafsu kami. Sementara, jika aturan itu bertentangan
dengan nafsu kami, maka kami tidak bisa menerimanya," begitu kata mereka kepada Nabi
MusaAS.
Hal ini membuat Allah murka, sehingga turunlah QS Al Baqarah ayat 85. "Apakah
kamu beriman kepada sebagian Alkitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain?
Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam

kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang berat. Allah
tidak lengah dari apa yang kamu perbuat."Penggalan ayat di atas secara tegas mengingatkan
kepada kita bahwa mengimani Allah berarti menerima sepenuhnya aturan-aturan-Nya. Jika
ada satu saja aturan Allah yang kita tolak kebenarannya, maka alamat kita telah keluar dari
golongan orang-orang beriman. Naudzubillahi min dzalik.Sebagai contoh, jika seorang
Muslim yang meninggalkan shalat fardhu karena malas, tapi di dalam hati dan ucapannya
tetap mengakui ibadah itu sebagai aturan yang benar, maka dia masih disebut orang yang
beriman.
Kita tidak bisa menghukumnya sebagai orang kafir. Meskipun demikian, orang
tersebut tentu saja akan menanggung dosa lantaran melanggar perintah Allah. Karena,
sejatinya Muslim itu tidak boleh meninggalkan shalat.Lain halnya dengan orang yang
mengaku Muslim, tapi meninggalkan shalat fardhu karena menganggap perintah Allah itu
tidak benar. Orang semacam ini sesungguhnya bukan bagian dari golongan Mukminin.
Begitu pula dengan mereka yang mengaku beriman, tapi secara terang-terangan malah
menyangkal kebenaran aturan Allah yang terdapat di dalam Alquran dan Hadis. Orang-orang
seperti ini jelas sesat dan menyesatkan. Di Indonesia, jumlah kelompok pengusung paham
menyimpang seperti mereka amatlah banyak jumlahnya. Karena itu, sebagai umat Muslim,
kita mesti berhati-hati agar pemahaman mereka tidak merusak akidah kita.
Komentar: Menurut saya artikel di atas sangat bermanfaat terutama untuk mengimani aturan
allah . Mengimani Allah berarti menerima sepenuhnya aturan-aturan-Nya. Jika ada satu saja
aturan Allah yang kita tolak kebenarannya, maka alamat kita telah keluar dari golongan
orang-orang beriman. Maka dari itu kita sebagai orang muslim harus mentaati aturan Allah
SWT.

Anda mungkin juga menyukai