Anda di halaman 1dari 10

1.

Manamen pendidikan islam


Proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (umat islam, lembaga pendidikan atau
lainnya) baik perangkat keras maupun lunak (kurikulum). Pemanfaatan tersebut dilakukan
melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai
kebahagian dan kesejehteraan baik di dunia maupun di akhirat.
Sumber daya pendidikan:

Orang tua
Jalanan
Guru
Semua yang ada di sekolah

Semua hal yang dapat membantu proses pendidikan adalah sumber daya pendidikan.

2. Fungsi manajemen
Perencanaan
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk
mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Perencanaan harus dapat menjawab pertanyaan berikut:
Apa? Merumuskan apa yang menjadi tujuan/target yang ingin dicapai oleh

organisasi/perusahaan.
Siapa? Merumuskan personil yang bertanggung jawab atas pencapaian target dan sasaran

organisasi
Kapan? Merumuskan jangka waktu atau kapan kegiatan/program harus dilaksanakan
Bagaimana? Merumuskan strategi atau cara dan prosedur bagaimana kegiatan itu

dilaksanakan dengan cara yang efektif dan efisien


Mengapa? Merumuskan alasan-alasan yang melatarbelakangi mengapa kegiatan atau

program itu dilaksanakan atau untuk apa kegiatan itu dilaksanakan


Sumber daya pendukung? Merumuskan sumber daya apa saja yang diperlukan agar
kegiatan-kegiatan pencapaian tujuan dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya.

Bentuk perencanaan

Rencana global,

Rencana strategis, untuk menentukan visi, misi organisasi, memetapkan sasaran, program

kerja untuk mencapai tujuan organisasi.


Rencana operasional, merinci detail pelaksanaan rencana strategis, baik berupa rencana
sekali pakai (single use plan) dan rencana baku (standing plan) yang dapat dipakai
berulang-ulang.

Tahap- Tahap Perencanaan


Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap, yaitu:
1.

Tahap 1: Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.

2.

Tahap 2: Merumuskan keadaan sekarang/saat ini.

3.

Tahap 3: Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan yang dapat terjadi.

4.

Tahap 4: Mengembangkan rencana ataupun serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.

Proses perencanaan, terdiri dari :

Menentukan tujuan perencanaan


Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan
Mengembangkn dasar pemikiran kondisi mendatang
Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan
Mengimplementasikan rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya

Manfaat perencanaan
Membantu para manajer untuk berorientasi ke masa depan, mampu melihat masalahmasalah dan peluang-peluang yang mungkin timbul dan yang akan dihadapi di masa mendatang
akan meningkatkan koordinasi dalam pengambilan kepurusan, sehingga mendukung manajer
untuk selalu konsisten dengan keputusan yang telah diambil sebelumnya.
Perencanaan akan menekankan kepada tujuan organisasi, meningkatkan tujuan
organiasasi yang harus dicapai. Tahap-Tahap Proses Perencanaan - Ada empat tahap yang harus
dilalui dalam proses perencanaan adalah sebagai berikut
a. Menetapkan Tujuan, perencanaan dimulai dengan keputusan tentang keinginan kebutuhan
organisasi/kelompok kerja.
b. Merumuskan Keadaan Saat Ini, pemahaman akan posisi perusahaan, maka dapat
diperkirakan untuk masa depan.

c. Mengidentifikasi Kemudahan dan Hambatan, kemudahan, hambatan, kekuatan, dan


pelemahan dari organisasi perlu diidentifikasi untuk mengukur kemampuan organisasi dalam
mencapai tujuan.
d. Mengembangkan Rencana untuk Pencapaian Tujuan, Tahap terakhir dari proses perencanaan
meliputi pengembangan berbagai alternatif untuk mencapai tujuan, penilaian alternatif, dan
pengambilan keputusan untuk menentukan pilihan yang terbaik diantara berbagai alternatif
yang ada.
Manfaat Perencanaan - Perencanaan untuk sebuah organisasi saat menentukan. Tanpa
perencanaan yang baik, maka operasi organisasi mengalami hambatan. Perencanaan yang baik
memberikan manfaat. Manfaat perencanaan adalah sebagai berikut:

Mengidentifikasi peluang masa depan

Mengembangkan langkah-langkah yang strategis

Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan

Mengidentifikasi dan menghindarkan permasalahan yang timbul di masa yang akan


datang.

Dengan mudah melakukan pengawasan.

Pengorganisasian
Berasal dari kata organism yaitu berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian
yang diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga satu sama lain terkait oleh hubungan terhadap
keseluruhan.
Fungsi manajemen berikutnya adalah pengorganisasian (organizing). George R. Terry
(1986) mengemukakan bahwa: Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubunganhubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama
secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melak-sanakan tugas-tugas tertentu,
dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.

Pengorganisasian pada dasarnya merupakan upaya untuk melengkapi rencana-rencana


yang telah dibuat dengan susunan organisasi pelaksananya. Hal yang penting untuk
diperhatikan dalam pengorganisasian adalah bahwa setiap kegiatan harus jelas siapa yang
mengerjakan, kapan dikerjakan, dan apa targetnya.
Unsur-unsur Organisasi

Manusia
Tempat kedudukan
Tujuan
Pekerjaan
Struktur
Lingkungan

Bentuk-bentuk organisasi

Berdasarkan proses
- Organisasi formal
- Organisasi informal
Berdasarkan kaitan hubungannya dengan pemerintah
- Organisasi resmi
- Organisasi tidak resmi
Berdasarkan skala (ukuran) besar kecilnya
- Organisasi besar
- Organisasi sedang
- Organisasi kecil
Berdasarkan tujuan
- Organisasi social
- Organisasi bisnis

Berdasarkan chartnya
- Segitiga vertikal
- Segitiga horizontal
- Kerucut vertikal/horizontal
- Lingkaran
- Bulat telur (oval)
Berdasarkan tipe (bentuknya)
- Lini
- Lini dan staf
- Fungsional
- Lini, staf dan fungsional
- komite

Azas-azas Organisasi

Tujuan organisasi
Kesatuan tujuan
Kesatuan perintah
Rentang kendali

Tanggung jawab
Pembagian kerja
Penempatan personil
Jenjang berangkai efisiensi

Pendelegasian wewenang
Keseimbangan wewenang

Pengarahan
Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi

Kesinambungan
Koordinasi

manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak
berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru
lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam
organisasi.
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha
menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan
berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut
oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk
menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan
pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan
peran, tugas dan tanggung jawabnya.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa
seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika : (1) merasa yakin akan
mampu mengerjakan, (2) yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, (3)
tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak,
(4) tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan (5) hubungan antar teman
dalam organisasi tersebut harmonis.
Kegiatan pengarahan
Melakukan orientasi tentang tugas yang akan dilakukan
Memberikan petunjuk umum dan khusus
Mempengaruhi anggota, dan
Memotivasi
Tujuan pengarahan
Agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik. Para ahli banyak berpendapat kalau suatu
pengarahan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi

terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang
pemimpin.

Alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan


a) Motivasi secara implisit, yakni pimpinan organisasi berada di tengahtengah para bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan,
instruksi, nasehat dan koreksi jika diperlukan.
b) Adanya upaya untuk mensingkronisasikan tujuan organisasi dengan
tujuan pribadi dari para anggota organisasi.
c) Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi
dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau
insentif.

Beberapa karakteristik yang ada dalam pengarahan :


1. Pervasive function, yakni pengarahan yang diterima pada berbagai level organisasi. Setiap
manajer menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada bawahannya.
2. Continous Activity, pengarahan merupakan aktivitas berkelanjutan di sepanjang masa
organisasi.
3. Human factor, fungsi pengarahan yaitu berhubungan dengan bawahan. Human factor ialah
perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa di prediksi.
4. Creative Activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana ke dalam
tindakan.
5. Executive function, fungsi pengarahan ini dilaksanakan oleh semua manajer dan eksekutif
pada semua level semasa masih bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan hanya menerima
instruksi dari atasannya.

6. Delegated function, pengarahan merupakan suatu fungsi yang berhadapan dengan manusia.
Seorang atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia itu merupakan suatu hal
yang tidak dapat bisa di prediksi dan alami sehingga seorang atasan harus dapat
mengkondisikan perilaku seseorang ke arah tujuan yang diharapkan.
Cara Pengarahan

Orientasi; merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya

kegiatan dapat dilakukan dengan baik


Perintah; merupakan permintaan dari pemimpin kepada orang yang berada dibawahnya untuk

melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu


Delegasi; merupakan wewenang pemimpin melibatkan sebagian dari wewenang yang
dimiliknya kepada bawahannya.

Sikap bawahan untuk menjalankan perintah

Keabsahan pimpinan dalam menyampaikan perintah.


Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.
Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi.
Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan
Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya
bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan

tidak boleh untuk dilaksanakan


Fungsi persuasif ; dalam mengatur suatu organisasi,kekuasaan dan kewenangan tidak akan
selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak
pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada membri perintah. Sebab
pekerjaan yang dilakukan secara suka rela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian
yang lebih besar disbanding kalau pemimpin sering memperlihatkan kekuasaan dan

kewenangannya.
Fungsi integrative; setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan
karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi
formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newslater,bulletin) dan laopran
kemajuan organisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi

selama masa istrirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.


Palaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar
dalam diri karyawan terhadap organisasi

Pengawasan
Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya

dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi
pengawasan. Dalam hal ini, Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan
tentang pengawasan sebagai : the process by which manager determine wether actual
operation are consistent with plans.
Sementara itu, Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko (1995)
mengemukakan definisi pengawasan yang di dalamnya memuat unsur esensial proses
pengawasan, bahwa:
Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan dengan tujuantujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan
dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan
untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk
mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah
tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan
bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.
Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan
memiliki lima tahapan, yaitu : (a) penetapan standar pelaksanaan; (b) penentuan pengukuran
pelaksanaan kegiatan; (c) pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata; (d) pembandingan
pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan; dan (e)
pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.

Fungsi-fungsi manajemen ini berjalan saling berinteraksi dan saling kait mengkait antara
satu dengan lainnya, sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan proses manajemen.
Dengan demikian, proses manajemen sebenarnya merupakan proses interaksi antara berbagai
fungsi manajemen.
Dalam perspektif persekolahan, agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai secara
efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan yang amat vital.
Karena bagaimana pun sekolah merupakan suatu sistem yang di dalamnya melibatkan berbagai
komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola secara baik dan tertib. Sekolah tanpa
didukung proses manajemen yang baik, boleh jadi hanya akan menghasilkan kesemrawutan
lajunya organisasi, yang pada gilirannya tujuan pendidikan pun tidak akan pernah tercapai secara
semestinya.
Dengan demikian, setiap kegiatan pendidikan di sekolah harus memiliki perencanaan
yang jelas dan realisitis, pengorganisasian yang efektif dan efisien, pengerahan dan pemotivasian
seluruh personil sekolah untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya, dan pengawasan
secara berkelanjutan.
Pengendalian adalah proses untuk menjamin agar kegiatan mengarah ke tujuan yang
diinginkan. Unsur pengendalian :
1.
2.
3.
4.

Detector atau sensor


Assessor atau penilai
Efektor atau pengubah
Jaringan komunikasi
Pengendalian manajemen

Standar tidak tertentu (tetap) tetapi merupakan proses perencanaan


Pengendalian management tidak otomatis
PM memerlukan koordinasi antar individu
Hubungan antara tindakan yang diamati dengan prilaku yang diperlukan mungkin tidak

jelas
PM banyak yang merupakan swakontrol/tidak bisa dikontrol
Aktivitas pengendalian manajemen

1. Perencanaan
2. Koordinasi
3. Komunikasi

4. Evaluasi
5. Pengambilan keputusan
6. Mempengaruhi orang untuk mengubah perilakunya.

Anda mungkin juga menyukai