Anda di halaman 1dari 20

Nama : Siska Yuliana

Nim : 1306103030012
Kelas : Reg A
BAB 6 Halaman 177-191

INTEGRAL LIPAT, INTEGRAL GARIS,


INTEGRAL PERMUKAAN DAN
TEOREMA INTEGRAL

6.1. INTEGRAL LIPAT DUA


Pandang suatu fungsi z = f(x, y) yang kontinu pada daerah hinggga R
dibidang XOY. Misalkan daerah ini dibagi atas n buah sub (bagian) daerah R 1, R2.
Rn masing- masing luasnya

1 A , 2 A , . n .

Dalam setiap sub daerah pilih suatu titik Pk (xk, yk) dan bentuk jumlah
xk
f ( , y k ) k A=f ( x 1 , y 1 ) 1 A+ f ( x 2 , y 2 ) 2 A + .
n

k=1

+ . f ( x n , y n ) n A

........... (1)

Sekarang tentukan diameter dari sub daerah yang merupakan jarak terbesar
antara 2 titik sembarang di dalam atau pada batas sub daerah, dengan
diameter maksimum dari sub daerah.

adalah

Misalkan banyaknya sub daerah makin besar diartikan n


n 0

maka

Maka integral lipat dua dari fungsi f(x, y) atas daerah R didefinisikan

sebagai

xk
n

f ( , y k )k A (2)
k=1

lim
f ( x , y )dA= n

Bila z = f(x, y) non negatif atas daerah R, sebagai dalam gambar 6.2. di atas,
integral lipat dua (2) bisa diartikan sebagai volume. Sembarang suku f (xk , yk)
k A

dari (1) memberikan volume dari kolom vertikal yang alasnya

k A

dan

tingginya adalah zk yang diukur sepanjang vertikal dari tiitk Pk yang dipilih sampai
permulaan z = f(x, y).
Jadi persamaan (1) adalah volume-volume pendekatan kolom vertikal yang
alasnya Rk di bawah dan atasnya adalah permukaan yang proyeksinya Rk. Persamaan
(2) adalah ukuran dari volume dari sub-sub daerah.
6.2. INTEGRAL ITERASI

Pandang suau volume yang didefenisikan seperti di atas dan misalkan batas
dari daerah R adalah sedemikian, sehingga tak ada garis sejajar dengan sumbu X atau
sumbu Y yang berpotongan lebih dari 2 titik. Gambarkan pada daerah R garis
singgung x = a dan x = b yang menyinggung batas R di titik K dan L dan garis-garis
singgung y = c dan y = d dititik M dan N.
Misalkan persamaan busur LMK adalah y = g1 (x) dan busur LNK adalah
g2(x).

Bagi interval a
panjang masing-masing
1

,x=

,x=

b dalam m sub integral h1, h2, .hm, dengan

1 x

2 x

, . x =

sub interval k1, k2, .kn


n y

maksimum dari

jx

m1

,y=

dan bagi interval c

, , . y =

n1

1 x

diameter maksimum dari

1 y

d atas n
2 y

,.

.
dan

diameter

m1

dan garis-

Gambarkan garis-garis sejajar x =


garis sejajar y =

dan letakkan titik-titik x =

masing-masing dengan panjang

, dan letakkan titik y =


Nyatakan

m x

,.

, y =

,x=
n1

, , . y =

persegi-persegi panjang Rij dengan luas

i x

j y

,. x =

maka daerah R terbagi atas


dan bukan persegi panjang

yang kita abaikan.


Pada setiap sub interval hi pilih suatu titik x = xi dan pada setiap sub interval
kj pilih suatu titik y = yj, dengan demikian dalam setiap bagian daerah mengandung
titik Pij (xi, yj). dengan setiap bagian daerah hubungan dengan suatu bilangan zij = f
(xi, yj) dari permukaan dan kemudian bentuk

xi ,
f ( y j )i x . j y

.. (3)

i=1, 2, .. m
j=1,2, .. n

Persamaan (3) merupakan hal yang khusus dari (1), sehingga jika banyaknya
persegi panjang adalah tak hingga, dengan demikian

m 0

dan

n 0

, maka

limit dari (3) akan sama dengan integral lipat dua (2).
Supaya lebih berlaku lagi limit ini, mula-mula kita pilih sub interval hi dan
bentuk
xi ,
f ( y j ) j y
n

j=1

Kumpulkan semua persegi panjang dengan hi sebagai satu dimensi berarti


mengumpulkan semua persegi panjang yang terletak di kolom ke i. Bila
n 0

dan

xi ,
f ( y j ) j y
n

j=1

lim

n ,

g2( xi )

f ( x i , y ) dy i x=

g1( xi )

x
= ( i

i x

Gambar 6.3
Sekarang jumlahkan atas m kolom dan ambil m , maka kita dapat
m

lim

( xi ) i x= ( x ) dx

m i=1

g2(x)

f ( x , y ) dy dx

g1(x)

b g2 (x)

f ( x , y ) dy dx .(4)

a g1 (x)

Meskipun kita tidak memakai tanda kurung itu jelas dimengerti bahwa
persamaan (4) digunakan untuk mengevaluasi 2 integral tertentu sederhana yang
ditulis secara berurutan, maka integral di f(x, y) terhadap y dengan menganggap x
tetap dari y = g2 (x) sebagai batas atas dan y = g1 (x) sebagai batas bawah dari R,

kemudian integral darai hasil ini terhadap x dengan batas atas x = a dan x = b sebagai
batas dari R. Integral (4) ini disebut suatu integral iterasi atau integral di ulang.
Sebagai latihan, jumlahkan mula kumpulan persegi panjang yang terletak
pada setiap baris dan kemudian jumlahkan atas semua baris untuk mendapatkan
integral iterasi.
d h2 (y)

f ( x , y ) dx dy

c h1 (y)

Dimana

h1 ( y )

adalah persamaan busur MKN dan

busur MLN
Contoh-contoh:
1

1. dy dx= [ y ] x dx
2

0 x2

( xx 2 ) dx
0

2 3y

2. ( x y ) dx dy=
1

1 2 1 3
1 1 1
x x = =
2
3 0 2 3 6

1 2
x + xy
2
2

3y

dy
y

1
1
(3 y )2+ 3 y 2 y 2 y 2 dy
2
2

h2 ( y )

adalah persamaan

6 y dy=2 y

2
3
1

14

x +x

x +x

2
2 x 2

x dy dx= x y ]

dy

1
2

2 x 2

3.
1

{ x 3+ x 22 x 3 +2 x } dx
1

1 4 1 3 2

x + x +x
4
3

cos

4. sin d d=
0

cos sin d

1

20
2

1 2
sin
2

cos

9
4


cos

2
cos d

1

20

0 = 1
3
1
cos3 |
6

/2 4 cos

5.
0

/2

d d=
2

1 4

4 cos

/2

1 (
256 cos 4 16 ) d
4 0
/2

( 64 cos 4 4 ) d
0

[ (

30 sin 2 sin 4
64
+
+
40
8
4
32

/2

10

6. Hitung

dA
R

, dimana R adalah daerah dikwadrant I yang dibatasi oleh

setengah parabola y2 = x3 dan garis y = x.


Garis dan parabola berpotongan dititik (0,0) dan (1,1) yang mana merupakan
nilai terbesar dari x dan y di daerah R.

Gambar 6.4

dA

1 y

2/3

dx dy

0 x= y

( y 2/ 3 y )dy
1

3 5/ 3 1 2
y y
5
2 0

1
10

Atau

dA
R

y=x

0 y=x 2/3

dy dx

3/ 2

xx
1
1 2 2 5 /2
()dx= x x
2
5
0

7.

1
10

dA

Hitung :

x
{y=2
y =x

, dimana R adalah daerah yang dibatasi oleh:

dan x = 1

Titik potong (0,0) dan (2,4)

dA=
R

2x

dy dx

x=0 y= x2

2 x x2
()dx
1

1
x 2 x 3
3 0

2
3

Gambar 6.5
Atau

dA= dA+ dA
R

R1

R2

0 1/ 2 y

dx dy +

dx dy

1 1 /2 y

5 1 2
+ =
12 4 3

R1 = daerah ABC
R2 = daearah OAC

Gambar 6.6

8.

x 2 dA

Hitung

, dimana R adalah daerah di kwadrant I dan dibatasi oleh xy

= 16 dan garis-garis y = x, y = 0 dan x = 8. (lihat gambar)

Gambar 6.7
Daerah R dibagi atas 3 bagian R1 = ABCE dan R2 = CDE

x 2 dA= x 2 dA+ x 2 dA
R

R1

R2

dA=

y=0 x= y

4 16 / y
2

dx dy + x 2 dx dy
2 x= y

5 1

12 3
163
y3
1
( y 3) dy
3
4

( y )dy +
3

5
1
3 1 2 1 4
y y4 + (
)y y
12
12 0 3 2
12 2

340+12820

448
Integral lipat dua dapat digunakan dalam banyak hal : misal,
I. Menghitung volume antara permukaan z = f(x, y) dan bidang xy
Rumus :
V = f ( x , y ) dx dy
R

II. Menghitung luas daerah dibidang xy dimana f (x, y) = 1


Rumus
L= dx dy
R

III.

Menghitung massa
f dipandang sebagai massa jenis (massa persatuan luas)
Rumus :
M = f ( x , y ) dx dy
R

IV.Menghitung pusat massa


f = massa jenis, M = massa dari pelat tipis dan (x, y) = pusat massa di R maka
M x = x f ( x , y ) dx dy
R

M y = y f ( x , y ) dx dy
R

V. Menghitung momen inersia.


Momen inersia dari plat tipis terhadap sb x dan sb y, diberikan dengan
I x = y 2 f ( x , y ) dx dy ; I y = x 2 f ( x , y ) dx dy
R

Contoh-contoh :
9.

Hitung luas daerah yang dibatasi oleh parabola-parabola


y2 = 4 x
y2 = 4 4x

Cari titik potong kedua parabola


4x=44 x

3 x=0
x=0

y= 2
Titik-titik potong : (0,2) dan (0, -2)

Gambar 6.8
2 4 y

L=2
0

dx dy
2

y
1
4

4 y

y
1
4

dy
2

2 4 y 2 1+
0

y2
dy
4

3 y

1 3
y
4

2 ( 62 )=8

10. Hitung volume ruang yang dibatasi oleh silinder x2 + y2 = 4 dan bidang-bidang y
+ z = 4 dan z =0

V = z dA
R

( 4 y) dA
R

4 y2

( 4 y ) dx dy

2 4 y 2
2

2
2

4 y2

( 4 y ) dx dy

4 x y x

V =2
2

(4 4 y ) y ( 4 y 2 ) dy
2

2
1
y
2 1
y 4 y + . 4 arc sin
2
2
2

2. 4
2

+1
(4 y)1 /2 d (4 y 2 )

2 2
2


2
4 ( 00 )+ 4 . 4 + + 2. (4 y 2 )3/ 2
2 2
3
2

4
16 + ( 00 )=16
3

11. Hitung volume dari ruang yang dibatasi oleh silinder 4x2 + y2 = 4, bidang-bidang
z = 0 dan z = 2y

Gambar 6.10

V = z dA
R

4 y2
2

2 y dx dy

y=0 4 y 2
2

4 y2
2

2
0

2 y dx dy

2 2 yx
0

2 2 y .
0

4 y 2
2

dy

1
4 y 2 dy

( 4 y ) d (4 y )
2

2
(4 y 2)3 /2
3

2
16
( 08 )=
3
3

12. Tentukan pusat bidang yang luasnya dibatasi oleh parabola y = 6x x2 dan y = x

Gambar 6.11
Jawab:
5

6 x x

A= dA=
R

x=0

dy dx

( 6 xx 2x ) dx
0

5
1
125 125 125
x 2 x 3 =

=
2
3 0 2
3
6

5 6 x x

M x = y dA=
R

6 xx

1
y2

20
x

dx

y dy dx

1
{(6 xx 2 )2x 2 } dx
20

35 x2 12 x 3
( + x 4 )dx
5
1

20

35 2
1
x 3 x 4 + x5
3
5
1

1 4375
625
1875+ 625 =
2 3
6

y=

M x 625/6
=
=5
A 125/6

5 6 xx

M y = x dA=
R

x dy dx

6 x 2x 3
(x 2) dx
5

( xy )
0

6 x x2

dx=
0

5 3 1 4
625 625
x x =

3
4 0 3
4

625
12

x=

M y 625/12 5
=
=
A
125/6 2

Pusat bidang (5/2, 5).

Anda mungkin juga menyukai