dT ( t )
<0) , yang berarkibat m < 0 ; jika
dt
benda lebih dingin dari temeperatur ambient (T A < 0), maka temeperaturmya
dT (t)
kaan naik ( dt >0) , yang berarkibat m< 0.
Untuk menegaskan bahwa konstanda perbandingan adalah negatif ,
dituliskan Hukum Perbandingan Newton sebagai
dT
=k (T A)
dt
pers. (1)
T0
, maka
T 0 =A +C e0= A +C atauC=T 0 A .
Jadi Temperatur benda saat t dinyatakan oleh
T ( t )= A+(T 0 A) ekt
pers. (2)
Contoh 1
Suatu tempat berisi susu mentega dengan temperatur awal 25 o C
didinginkan dengan pengaturan temperatur pada 0o C. Diandaikan bahwa
temperatur susu mentega mengalami penurunan menjadi 15o C setelah 20 menit.
Kapan akan menjadi 5o C ?
Penyelesain
Dicatat bahwa A = 0, T(0) = 25, T(20) = 15. Berdasarkan persamaan (2), diperoleh
kt
T ( t )=25 e
20 k
Karena T(20) = 15 = 25 e
, maka dipunyai
5
3
k=
0,02554.
20
ln
Gambar 1
Menurut Hukum Hooke, gaya F cenderung untuk kembali ke posisi
kesetimbangannya di y = 0 memenuhi F = -k , dimana k adalah konstanta yang
bergantung paad ciri-ciri pegas tersebut dan y adalah koordinat
( wg ) a ,
F=ma=
P. tetapi
Gambar 2
Adalah persamaan deferensial dari gerak tersebut. Solusi y harus
memenuhi syarat-syarat awal y (0) =
yo
d y 2
B y=0
dt2
Dan mempunyai solusi umum
y=C 1 cos Bt +C 2 sin Bt
yo
Syarat y =
konstanta
C2
C1
maka
C1
dan
dan
C2 =0
. Jadi,
y= y o cos Bt .
Kita mengatakan bahwa pegas tersebut sedang mengalami gerak harmonik
yo
dan periode
2
B . (Gambar 2).
Contoh 1
Ketika benda seberat 5 pon digantung pada titik terendah P dari sebuah
pegas yang menggantung secra vertical,pegas tersebut bertambah panjang sebesar
6 inci. Benda sebrat 5 pon tersebut di ganti dengan benda seberat 20 pon, dan
system tersebut dibiarkan sampai mencapai keadaan setimabang. Jika sekarang
beban 20 pon tersebut di tarik lagi ke bawah sejauh 2 kaki dan kemudian di lepas,
jelaskan gerak dari titik terendah P dari pegas tersebut.
Penyelesaian:
Kalimat pertama dari contoh ini, memungkinakan kita untuk menentukan
konstanta pegas. Berdasaarkan Hukum Hooke,
|F|=ks ,
dimana s adalah
1
k( )
2 ,
atau k = 10. Sekaran letakkan titk asal pada titik kesetimbangan setelah beban 20
pon digantung.
y o=2
kg ( 10 ) (32 )
2
dan B = w = 20 =16
y= y o cos Bt .
y=2 cos 4 t
dan
ampliyudo 2 kaki. Dalam hal ini, P bergerak turun naik dari 2 kaki di bawah 0 ke
1
1, 57
2
detik.
2. Getaran Teredam
Sejauh ini kita telah mengasumsikan suatu situasi yang disederhanakan,
dimana tidak terdapat adanya friksi (gesekan), baik dalam pegas maupun yang
dihasilkan dari hambatan udara. Kita dapat memeperhitungkan gesekan dengan
dy
dt
E=qg/w
dan
B 2=
kg
w , maka persamaan ini
d y
+E
2
dt
dy
dt
2
+ B y=0
Contoh 2
Jika gaya peredam dengan q = 0,2 dikenakan pada sistem pada contoh 1,
tenetukan persamaan geraknya.
Peneyelesaian:
E=
qg ( 0,2 ) ( 32 )
=
=0,32
w
20
B 2=
(10 )( 32 )
=16
20
dy
dt
d y
+E
d t2
d2 y
+ 0,32
2
dt
2
+ B y=0
dy
dt
+ 16 y=0
0,61 4 i
4t
C1 cos 4 t+C 2 sin
y=e0,16 t
Ketika kita menentukan syarat-syarat y = 2 dan y = 0 di t = 0, kita akan
menjumpai bahwa
C1 =2 danC 2=0,08
4t
2 cos 4 t +0,08 sin
y=e0,16 t
3. Rangkaian Listrik
Konsekuensinya,
Gambar 3
Dari gambar di atas, sebuah rangkain listrik dengan sebuah resistor (R ohm),
sebuah inductor (L henry), dan sebuah kapasitor (C farad) yang dihubngkan secara
seri dengan sebuah sumber gaya elektromotif (= gaya gerak listrik, ggl),yang
mneyediakan tegangan E (t) volt. Hukum Kicchoff dalam situasi ini menyatakan
bahwa muatan Q pada kapasitor tersebut (diukur dalam coulomb), akan
memenuhi
d2Q
dQ 1
L 2 +R
+ Q=E(t)
dt C
dt
Arus
I=
dQ
dt
(1)
300 t
C1 cos 300 t+C 2 sin
Qh =e400t
Berdasarkan pengamatan, solusi khususnya dalah Qp = 2,4 x 10-3. Dengan
demikian, solusi umumnnya adalah
Q = 2,4 x 10-3 +
300 t
C1 cos 300 t+C 2 sin
e400 t
Ketika kita menentukan syarat-syarat awal yang diketahui, kita menetukan bahwa
C1 =2,4 x 1 03
3
dan C2 =3,2 x 1 0 . Kita dapat menyimpulakan bahwa
300 t
C1 cos 300 t+C 2 sin
e400 t