PUBLIKASI ILMIAH
ANNUAL MEETING
ON TESTING AND QUALITY
AMTeQ 2013
23 24 Oktober 2013
ISSN 1907-7459
PUBLIKASI ILMIAH
ANNUAL MEETING
ON TESTING AND QUALITY
AMTEQ 2013
REVIEWERS
Prof. Riset. Dr. Ir. Bambang Prasetya, M. Sc.
Prof. Riset. Ir. Boedi Soesatyo, M.Eng.Sc.
Prof. Riset. Ir. Jimmy Pusaka, M. Sc.
Prof. Dr. Achmad Syahrani, M.Si., Apt.
Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Dra., M.Si.
Prof.Dr. Rer.net.nat. Irmina Kris Murwani.
Prof. Dr. Drh. Aulaniam, DES
Prof. Win Darmanto, Drs., M.Si., Ph.D.
Dr. Ir. Fatimah Z. S. Padmadinata, DEA
Dr. Ir. R. Harry Arjadi, M.Sc.
Dr. Ir. Anggit Murdani, M.Eng.
Dr. Melania Suweni Murtini
Dr. Ir. M. Sarosa, M.Eng
Dr. Ir. Harry Soekotjo Dachlan, MSIE.
Ir. Achmad Wicaksono, M.Eng., Ph.D.
EDITOR PELAKSANA
Asep Rahmat Hidayat
Himma Firdaus
Nanang Kusnandar
Sri Supadmi
Wuwus Ardiatna
DAFTAR ISI
v
ISSN 1907-7459
10.
vi
ISSN 1907-7459
9.
vii
ISSN 1907-7459
11.
viii
ISSN 1907-7459
INDEKS PEMAKALAH
ix
ISSN 1907-7459
SUSUNAN PANITIA
ANNUAL MEETING ON TESTING AND QUALITY ( AMTeQ 2012 )
KOMITE PENGARAH
Pelindung
Penasehat
Penanggung Jawab
Anggota
:
:
:
:
: Dianita Adiwirjono
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
: Dini Andiani
: Dwi Mandaris
Sekretaris I
Sekretaris II
Bendahara I
Bendahara II
: Rahmawati
: Sugianti
Sekretariat
: 1.
2.
3.
4.
xi
ISSN 1907-7459
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Seksi Makalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Seksi Pelatihan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Seksi Dana
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
Sie Workshop
PJ Pembicara
xii
ISSN 1907-7459
EDITORIAL
Assalamualaikum Wr.Wb.
xv
ISSN 1907-7459
Dianita Adiwirjono, SE
NIP. 19730112 199903 2 002
xvi
ISSN 1907-7459
pertemuan ilmiah AMTeQ (Annual Meeting on Testing and Quality) yang ke-8 di tahun
2013 mengambil tema: Sistem Penjaminan Mutu dalam Meningkatkan Kinerja
Organisasi dan Daya Saing Produk. Sehubungan dengan itu, Panitia AMTeQ 2013
bermaksud mengundang Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam rangka menyukseskan
kegiatan AMTeQ 2013. Demikian permohonan kami, atas perhatian dan partisipasi
Bapak/Ibu, kami mengucapkan terimakasih.
xviii
ISSN 1907-7459
Logo Annual Meeting on Testing and Quality (AMTeQ) didesain oleh Drs.Sugiono, dan
dipilih secara demokratis oleh para sivitas Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi
Pengujian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2SMTP-LIPI)
(P2SMTP LIPI) dari beberapa
desain yang dibuat oleh beberapa sivitas P2SMTP
P2SMTP-LIPI
LIPI dalam lomba pembuatan logo
AMTeQ, yang diadakan pada tahun 2005, satu tahun sebelum AMTeQ
AMTeQ pertama
diselenggarakan di tahun 2006.
xix
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat komitmen pegawai terhadap mutu di institusi
pemerintah XYZ. Komitmen tersebut diperoleh dengan cara mengetahui persepsi pegawai terhadap mutu.
Terdapat 3 jenis komitmen yang dianalisis pada penelitian ini yaitu affective, behavioral , dan cognitive.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif . Data diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh 44
responden. Karena jumlah populasi yang sedikit, kuesioner disebar pada seluruh populasi yaitu seluruh
pegawai instansi pemerintah XYZ. Analisis penelitian dilakukan dengan menggunakan metode statistik
untuk memastikan validitas dan reliabilitas data serta untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang
seberapa besar komitmen pegawai XYZ terhadap mutu. Uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa
data valid dan reliabel sedangkan pengukuran besar komitmen pegawai terhadap mutu menunjukkan
bahwa pegawai institusi XYZ memiliki tingkat komitmen affektif yang tinggi (479 dari 630). Hasil yang
serupa juga terlihat di sisi komitmen behavioral (795 dari 1050)dan komitmen kognitif (619 dari 840).
Secara umum, hal ini mengindikasikan bahwa pegawai insitusi XYZ merasa senang dan bangga dengan
pekerjaannya dan secara aktif berpartisipasi merealisasikan tujuan institusi.
Kata Kunci : komitmen pegawai,komitmen afektif, komitmen behavioral, komitment kognitif,
mutu,institusi pemerintah
ABSTRACT
This research aims to assess the level of employees commitment to quality in a government institution
called XYZ. The level of commitment was obtained by measuring employees perceptions towards
quality. There are three types of commitment analyzed in this study, which are affective commitment,
behavioral commitment, and cognitive commitment. This is a descriptive research which data was
collected from 44 respondents using questionnaire as the research instrument. Since the number of
population member was considered small, the questionnaire was spread to the entire employees.
Statistical method was employed to analyze the validity and reliability of the data and also to answer the
research question on how high was the employees commitment toward quality. Validity and reliability
tests suggested that the data were both valid and reliable while the results of commitment measurement
showed that the employees have high affective commitment (479 out of 630). Similar results were
acquired for the behavioral commitment (795 out of 1050) and cognitive commitment (619 out of 840).
Generally, it indicated that employees in institution XYZ felt proud and excited about their works and
also actively involved in realizing the institutional targets.
Keywords: employee commitment, affective commitment, behavioral commitment, cognitive commitment,
quality, government institution
1.
PENDAHULUAN
Instansi pemerintah XYZ merupakan instansi yang telah menerapkan sistem manajemen
mutu ISO 9001: 2008 sejak tahun 2010. Sebagai instansi pemerintah yang memberikan
179
ISSN 1907-7459
beberapa jenis pelayanan kepada masyarakat, instansi XYZ selalu berusaha untuk
memberikan pelayanan yang memuaskan dan memenuhi persyaratan pelanggan. Oleh
karena itu, instansi XYZ menetapkan panduan mutu, prosedur, dan intruksi kerja untuk
mengarahkan proses-proses yang ada di dalamnya. Selain itu, instansi XYZ juga
menyiapkan formulir-formulir yang bisa digunakan untuk merekam proses agar semua
proses yang ada tertelusur yang nantinya akan bermanfaat untuk proses audit dan
improvement. Panduan mutu, prosedur, intruksi kerja, formulir, dan dokumen
pendukung lainnya disusun dalam sebuah dokumen yaitu Dokumen Sistem Manajemen
Mutu yang merupakan pedoman bagi instansi XYZ dalam menerapkan sistem tersebut.
Sayangnya, setelah tiga tahun menerapkan sistem manajemen mutu berbasis ISO 9001:
2008, capaian kinerja ISO 9001: 2008 instansi XYZ dirasa masih masih belum optimal.
Hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis temuan dalam audit internal yang mengindikasikan
bahwa sistem masih bekerja secara parsial. Di satu sisi, formulir pendukung prosedur
digunakan dalam kegiatan yang masuk di lingkup ISO 9001:2008, tetapi tidak ada kesan
integrasi antara satu proses dengan proses yang lain dan disiplin plan-do-check-act tidak
terlihat dalam menyediakan produk bagi pelanggan. Masalah ini telah dibawa dalam
kaji ulang manajemen, tetapi integrasi yang terjadi setelah adanya koreksi dari
manajemen tidak konsisten diterapkan sepanjang tahun. Berdasarkan faktor internal, hal
tersebut disinyalir disebabkan oleh rendahnya komitmen pegawai terhadap mutu.
Padahal rendahnya komitmen pegawai terhadap mutu menyebabkan rendahnya
komitmen pegawai terhadap penerapan sistem manajemen mutu yang ditandai dengan
rendahnya keterlibatan pegawai dalam penerapan SMM, rendahnya loyalitas pegawai
terhadap SMM, dan rendahnya usaha pegawai untuk menerapkan SMM. Lebih lanjut,
kesadaran dan komitmen pegawai terhadap mutu merupakan tahap awal yang penting
bagi keberhasilan penerapan ISO 9001: 2008. Oleh karena itu, penting bagi instansi
XYZ untuk mengukur tingkat komitmen pegawai terhadap mutu sebagai awal dari
perbaikan penerapan sistem manajmen mutu. Berdasarkan latar belakang tersebut,
penelitian ini betujuan untuk mengetahui sejauh mana komitmen pegawai terhadap
mutu.
2.
DASAR TEORI
Komitmen pegawai adalah kekuatan relatif individu terhadap suatu organisasi dan
keterlibatannya dalam organisasi tertentu, yang dicirikan oleh tiga faktor psikologis
seperti: (1) keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tertentu, (2)
keinginan untuk berusaha sekuat tenaga demi organisasi dan (3) kepercayaan yang pasti
dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi [1]. Sedangkan mutu dalam
SNI ISO 9000: 2008 diartikan sebagai derajat yang dicapai oleh karakteristik yang
inheren dalam memenuhi persyaratan (kebutuhan atau harapan) [2]. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa komitmen pagawai terhadap mutu berarti keinginan kuat
pegawai sebagai bagian dari organisasi untuk menjaga dan meningkatkan derajat yang
dicapai suatu karaktersitik dalam memenuhi persyaratan (kebutuhan atau harapan) yang
telah ditetapkan oleh organisasi.
Komitmen seseorang terlihat dalam perilaku yang spesifik. Vance memberikan contoh,
orang yang memiliki komitmen akan bersedia untuk menghabiskan waktu dan tenaga
lebih banyak dibandingkan orang lain [3]. Ia menambahkan bahwa orang yang
berkomitmen juga akan memberikan respon yang positif terhadap apa yang
180
ISSN 1907-7459
181
ISSN 1907-7459
3.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan
cara penyebaran kuesioner. Unit analisis penelitian ini adalah seluruh pegawai yang
bekerja di institusi XYZ. Karena jumlah unit analisis yang sedikit yaitu 66 pegawai,
182
ISSN 1907-7459
maka kuesioner dibagikan kepada seluruh populasi. Dari penyebaran kuesioner, didapat
sebanyak 52 responden mengembalikan kuesionernya. Dengan kata lain, tingkat
pengembalian kuesioner penelitian ini adalah sebesar 79%. Selanjutnya dilakukan
pemilihan kuesioner untuk mendapatkan kuesioner yang layak diikutkan dalam tahap
analisis. Dari proses ini, diperoleh hanya 42 kuesioner yang akan digunakan untuk
analisis.
Dalam operasionalisasi variabel, komitmen pegawai terhadap mutu mengadopsi dari
penelitian Jackson, dimana terdapat 3 komponen komitmen terhadap mutu yaitu
affective, behavioral, dan cognitive [10]. Adapun Skala jawaban yang digunakan pada
kuesioner penelitian ini adalah skala likert dengan lima skala. Tabel 1. Menunjukan
variabel dan indikator dari komitmen pegawai terhadap mutu.
Tabel 1. Variabel dan Indikator Komitmen Pegawai Terhadap Mutu
Variabel
Komitmen
Affective
Behavioral
KM 4
KM 5
KM 6
Cognitive
KM 7
KM 8
KM 9
KM 10
KM 11
KM 12
Secara umum, dalam analisis data, penelitian ini menggunakan metode statistik. Dalam
pengujian validitas kuesioner, metode yang digunakan adalah item-to-total correlation
dan metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas adalah cronbach alpha. Lebih
lanjut, untuk mengetahui tingkat komitmen pegawai terhadap mutu, peneliti
menggunakan metode penilaian indeks persepsi dari Cronin dan Taylor [15].
Perhitungan indeks persepsi dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai skor jawaban
pegawai pada keseluruhan pertanyaan. Kemudian, total skor jawaban pegawai tersebut
dimasukkan ke dalam rentang skala yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
Interval Skala =
Dimana :
Skor Minimal = Jumlah responden x Jumlah Pertanyaan x 1
Skor Maksimal = Jumlah responden x Jumlah Pertanyaan x 5
183
ISSN 1907-7459
Setelah nilai interval skala diketahui, tahap selanjutnya adalah peneliti membuat rentang
skala dengan 5 tingkatan komitmen pegawai terhadap mutu, mulai dari sangat rendah
sampai dengan sangat tinggi. Dari kategori tingkatan tersebut maka peneliti dapat
mengetahui seberapa besar komitmen pegawai terhadap mutu.
4.
Hasil validitas menunjukan bahwa kuesioner memenuhi kriteria validitas yang baik
dengan tingkat kepercayaan sebesar 5%. Hasil validitas kuesioner penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 2. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa semua indikator pada ketiga
komitmen memiliki nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Selain itu, semua
indikator tersebut juga memiliki nilai yang lebih besar dari r tabel (0,36).
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Kuesioner
Indikator
KM 1
KM 2
KM 3
KM 4
KM 5
KM 6
KM 7
KM 8
KM 9
KM 10
KM 11
KM 12
r hitung
0,717
0,764
0,749
0,680
0,750
0,627
0,696
0,737
0,781
0,937
0,694
0,755
r tabel
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
0,36
Nilai Signifikansi
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Hasil
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Hasil
Reliabel
Reliabel
Reliabel
184
ISSN 1907-7459
Setelah rentang skala dibuat, tahap selanjutnya adalah menghitung skor persepsi
pegawai terhadap mutu. Hasil perhitungan skor persepsi pegawai terkait dengan
komitmennya terhadap mutu diperoleh nilai sebesar 1909. Dengan demikian,
berdasarkan hasil tersebut, maka komitmen pegawai terhadap mutu di institusi
pemerintah XYZ memiliki tingkat komitmen yang tinggi. Gambar 1 menunjukan posisi
komitmen pegawai terhadap mutu di institusi pemerintah XYZ.
Komitmen
Sangat
Rendah
504
Komitmen
Rendah
907
Komitmen
Cukup
Tinggi
1310
Komitmen
Tinggi
1714
Komitmen
Sangat
Tinggi
2117
2520
1909
Gambar 1. Tingkat komitmen pegawai institusi pemerintah XYZ dalam kuadran rentang skala
komitmen pegawai terhadap mutu
Interval Skala =
Interval Skala =
630 126
5
126
Komitmen
Rendah
227
Komitmen
Cukup
Tinggi
328
Komitmen
Tinggi
428
Komitmen
Sangat
Tinggi
529
630
479
Gambar 2. Tingkat komitmen affective pegawai institusi pemerintah XYZ dalam kuadran rentang
skala komitmen pegawai terhadap mutu
2.
Komitmen behavioral
Menghitung skor minimal.
Skor minimal = Jumlah responden x Jumlah Pertanyaan x 1
= 42 x 5 x 1
= 210
Menghitung skor maksimal.
Skor maksimal = Jumlah responden x Jumlah Pertanyaan x 5
= 42 x 5 x 5
= 1050
186
ISSN 1907-7459
Interval Skala =
1050 210
5
Komitmen
Rendah
378
210
Komitmen
Cukup
Tinggi
546
Komitmen
Tinggi
714
Komitmen
Sangat
Tinggi
882
1050
795
Gambar 3. Tingkat komitmen behavioral pegawai institusi pemerintah XYZ dalam
kuadran rentang skala komitmen pegawai terhadap mutu
3.
Komitmen cognitive
Menghitung skor minimal.
Skor minimal = Jumlah responden x Jumlah Pertanyaan x 1
= 42 x 4 x 1
= 168
Menghitung skor maksimal.
Skor maksimal = Jumlah responden x Jumlah Pertanyaan x 5
= 42 x 4 x 5
= 840
Menghitung interval skala.
Skor Maksimal Skor minimal
Interval Skala =
Jumlah Kriteria
Interval Skala =
840 168
5
168
Komitmen
Rendah
302
Komitmen
Cukup
Tinggi
437
Komitmen
Tinggi
571
Komitmen
Sangat
Tinggi
706
840
619
Gambar 4. Tingkat komitmen cognitive pegawai institusi pemerintah XYZ dalam kuadran rentang
skala komitmen pegawai terhadap mutu
188
ISSN 1907-7459
Data yang diperoleh dari lapangan memperlihatkan bahwa pegawai institusi XYZ
memiliki komitmen yang tinggi terhadap mutu. Sehingga, secara sepintas, seseorang
dapat berpendapat bahwa ketidakoptimalan kinerja sistem ISO 9001:2008 bukan
disebabkan oleh rendahnya komitmen pegawai. Namun, ada beberapa penjelasan lain
yang mungkin dapat menjelaskan temuan dalam penelitian ini. Penjelasan pertama
berhubungan dengan self-report data yang memungkinkan social desirability
responding atau keinginan responden untuk terlihat positif. Apabila penelitian ini
berada di bawah pengawasan manajemen XYZ, kemungkinan terjadinya social
desirability responding menjadi lebih besar. Namun, tes validitas dan reliabilitas
menunjukkan hasil yang baik. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa penjelasan
pertama seharusnya tidak terjadi. Penjelasan kedua berhubungan dengan asumsi yang
menyejajarkan mutu secara umum dengan Sistem Manajemen Mutu institusi XYZ.
Pegawai sangat mungkin memiliki komitmen untuk secara sukarela berusaha
menghasilkan produk yang berkualitas, tetapi gagal melihat asosiasi nyata sistem
manajemen mutu dengan mutu produk yang mereka hasilkan. Sehingga, pengukuran
tingkat komitmen pegawai terhadap mutu menghasilkan nilai yang tinggi, tetapi kinerja
penerapan ISO 9001:2008 tetap belum optimal. Penjelasan ketiga adalah fakta bahwa
komitmen pegawai bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi kinerja sistem
manajemen mutu dalam suatu organisasi. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai
faktor-faktor yang lain dan metode statistik yang dapat menggambarkan hubungan
kausal antara faktor-faktor tersebut dengan kinerja ISO 9001:2008.
5.
KESIMPULAN
Dari hasil analisis data dan pembahasan masalah yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan bahwa pegawai instansi pemerintah XYZ memiliki komitmen yang tinggi
terhadap mutu dan lebih spesifik pada 3 jenis komitmen yaitu komitmen affective,
behavioral, dan cognitive. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pagawai instansi
pemerintah XYZ sebagai bagian dari organisasi memiliki keinginan yang kuat untuk
menjaga dan meningkatkan derajat yang dicapai organisasi dalam memenuhi
persyaratan (kebutuhan atau harapan) yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
189
ISSN 1907-7459
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
Hasan, L., 2012, Pengaruh kepuasan kerja dan disiplin terhadap komitmen
organisasi pegawai dinas perindustrian perdagangan pertambangan dan energi
Kota Padang, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 3 (1) , pp. 57-92.
Kanter, R. M., 1968. Commitment and social organization: A study of commitment
mechanisms in utopian communities, American Sociology Review, 33 (4), pp.
499-517.
Meyer, J. P. dan Allen, N., 1991, A three-component conceptualization of
organizational commitment, Human Resource Management Review, 1, pp. 61-89.
Jackson, P. R., 2004, Employee commitment to quality-Its conceptualization and
measurement, International Journal of Quality & Reliability, 21 (7), pp. 714-730.
Moreno-Luzon, M., Gil-Marques, M., dan Valls-Pasola, J., 2013, TQM,
innovation and the role of cultural change, Industrial Management & Data
Systems, 113 (8), early cite.
Chen, L. Y., 2004, Examining the effect of organisational culture and leadership
behaviours on organizatonal commitment and job satisfaction at small and
middle-sized firms of Taiwan. The Journal of American Academy of Business, 5
(1-2), pp. 432-438.
Van en Heuvel, J., Koning, L., Bogers, A., Berg, M., & Van Deijen, M., 2005, An
ISO quality management system in a hospital: bureaucracy or just benefits.
International Journal of Health Care Quality Assurance, 18 (5), pp. 361-369.
Wilkins, E., 2004, Healthcare employee commitment rises among strong leaders,
Managed Healthcare Executive 14 (6), pp. 44-45.
Bawono, I.R., Novelsyah, M., Lutfia, A., dan Wahyuning, S., 2009, Persepsi
Mahasiswa S1 Akuntansi Reguler Tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) (Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Purwokerto Jawa Tengah).
DISKUSI
Nama Penanya
Instansi
Pertanyaan dan saran
: Wuwus Ardiatna
: P2SMTP LIPI
:
1. Komitmen pegawai terhadap mutu tinggi baik secara parsial maupun total, seperti
apakah parsial yang dimaksudkan dalam pembahasan?
Jawaban
Parsial yang dimaksud adalah parsial dari hasil analisa terhadap komitmen yang terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu Affective, behavioral dan cognitif
190
ISSN 1907-7459
Nama Penanya
Instansi
Pertanyaan dan saran
1. Analisa yang ada dipembahasan, yang terdapat pada slide diperoleh dari manakah?
Apakah terdapat dalam makalah?
Jawaban
Analisa yang terdapat pada makalah berdasalkan hasil wawancara yang dibagikan pada
responden. Analisa pembahasan masuk dalam makalah namun pada slide tidak
ditampilkan secara rinci karena keterbatasan waktu.
Nama Penanya
Instansi
Pertanyaan dan saran
1. Pada slide 9, terdapat gambar target, dan biasanya gambar tersebut digunakan untuk
mengukur akurasi dan presisi, mengapa hal itu dilakukan padahal pada makalah
yang dibahas adalah tentang reability?
2. Pada slide kesimpulan, membahas tentang komitmen karyawan, tetapi mengapa
muncul kata kinerja performance
Jawaban
1. Pada slide 9 memang tidak ada dalam makalah, hanya digunakan untuk membuat
slide lebih hidup saja.
2. Kata kinerja pada makalah mengacu pada penerapan system manajemen mutu di
perusahaan XYZ, tetapi bukan peningkatan kinerja karyawan.
191
ISSN 1907-7459