Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH INDIVIDU

PERUMUSAN HASIL PENELITIAN,


PEMBAHASAN, DAN PENGAMBILAN
KESIMPULAN & SARAN

Oleh

I Gede Mahatma Yuda Bakti


NRP. I361184052

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
Perumusan Hasil Penelitian, Pembahasan, dan Pengambilan
Kesimpulan & Saran

Prolog
Setelah peneliti merumuskan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, melakukan kajian
pustaka, mengembangkan kerangka berpikir, mengembangkan dan menjalankan metode
penelitian. Tahap selanjutnya adalah peneliti perlu menyampaikan hasil penelitiannya dan
membahasnya. Tahapan terakhir adalah membuat simpulan penelitian. Tujuan tulisan ini
adalah untuk : (1) menjelaskan keterkaitan masalah, tujuan, metode, dan hasil penelitian (2)
menjelaskan tentang hasil dan pembahasan penelitian, (3) mengutarakan tentang implikasi
hasil penelitian, (4) menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan simpulan, dan (5)
menyampaikan tentang dasar - dasar penyusunan saran.

Keterkaitan Masalah, Tujuan, Metode, dan Hasil Penelitian


Kegiatan penelitian adalah kegiatan yang sistematis. Ini artinya suatu penelitian terdiri
dari beberapa tahapan dimana tahapan tersebut harus dilakukan secara bertahap dan
berurutan. Secara garis besar, tahapan kegiatan penelitian, antara lain identifikasi masalah,
penetapan tujuan penelitian, pembuatan kerangka berpikir, penetapan dan penerapan metode
penelitian, mengungkapkan hasil penelitian, dan pembuatan simpulan penelitian. Dari
kegiatan-kegiatan tersebut, setiap tahapan memiliki keterkaitan dengan tahapan sebelumnya.
Oleh karena itu, ketika peneliti melakukan penelitian tidak boleh menentukan seenaknya
sendiri tahapan mana yang mau dipilih, karena setiap tahapan memiliki saling keterkaitan
dengan tahapan sebelumnya. Contohnya, ketika peneliti sedang melakukan penelitian,
peneliti tidak bisa memulainya dengan menetapkan metode penelitian kemudian melakukan
identifikasi masalah dan tujuan penelitian. Hal ini dikarenakan pada tahapan metode
penelitian, peneliti membutuhkan berbagai informasi terkait masalah penelitian, tujuan
penelitian dan kerangka berpikir. Dengan kata lain, tahapan metode penelitian tidak bisa
dilakukan kalau peneliti belum melakukan tahapan sebelumnya seperti identifikasi masalah
penelitian, tujuan penelitian dan kerangka berpikir. Keterkaitan setiap tahapan penelitian
dapat dilihat pada Gambar 1.
Dalam perkuliahan sebelumnya telah dijelaskan bahwa penelitian dimulai dari adanya
permasalahan. Permasalahan tersebut bisa diperoleh dari berbagai sumber, seperti masalah
yang dialami masyarakat, hasil pengamatan peneliti, ide dari peneliti, pengalaman peneliti
terhadap seseuatu, dan lainnya. Tahap selanjutnya adalah penetapan tujuan penelitian. Tahap
penelitian ini adalah menetapkan sasaran yang ingin dicapai dari suatu permasalahan yang
sudah diidentifikasi sebelumnya. Setelah peneliti menetapkan tujuan penelitian, tahap
selanjutnya adalah peneliti membuat kerangka berpikir penelitian. Tahap ini adalah mengurai
model konseptual yang diyakini oleh peneliti dalam menyelidiki masalah penelitian. Pada
tahap ini, hasil telaah pustaka menentukan peneliti dalam mengembangkan kerangka berpikir
penelitian. Telaah pustaka dapat berasal hasil penelitian terdahulu, perkembangan iptek, data
sekunder, serta teori dan konsep yang sudah ada.

Masalah di masyarakat;
Ide Peneliti; Pengalaman Kejadian teramati;
peneliti; Laporan Masalah Penelitian Media Massa; Polcy
program Instansi
Telaah Pustaka : Telaah Pustaka :
Hasil penelitian Teori/konsep terkait
Tujuan Penelitian
terdahulu; Perkembangan Iptek
Data sekunder

Kerangka Berpikir
Kualitatif:
Phenomenology,
Kuantitatif :
grounded theory,
Survei / Eksperimen
Metode Penelitian ethnography, case study,
Sampel/populasi
& narrative
Kuesioner
Wawancara mendalam,
Analisis statistik
observasi, FGD, atau
Hasil & Pembahasan triangulasi

Simpulan

Sumber : Adaptasi dari Materi Presentasi Pak Prabowo


Gambar 1. Keterkaitan antara masalah, tujuan kerangka berpikir, metode, hasil &
pembahasan, dan simpulan

Setelah kerangka berpikir dibuat oleh peneliti, langkah selanjutnya adalah peneliti perlu
membuat metode penelitian. Menurut Creswell (2003), metode penelitian adalah upaya
peneliti terkait dengan pengambilan data dan penggunaan analisis yang digunakan peneliti
untuk mencapai tujuan penelitian. Dengan demikian,. tahap ini berkaitan dengan pendekatan
yang akan digunakan, jenis data yang dipakai, cara mengambil data, teknik analisis yang akan
digunakan, dan lainnya. Umumnya, terdapat dua pendekatan yang dapat dilakukan peneliti
dalam menetapkan metode penelitian, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif (Creswell
2003). Pada pendekatan kuantitatif, metode penelitian yang dapat digunakan peneliti adalah
survei atau eksperimen. Unsur populasi/sampel, instrumen pengukuran, analisis statistik
menjadi perhatian utama bagi peneliti yang menerapkan penelitian kuantitatif. Disisi lain,
pada pendekatan kualitatif metode penelitian yang dapat dijalankan peneliti, antara lain
phenomenology, grounded theory, ethnography, studu kasus, dan naratif. Lebih lanjut, dalam
pengambilan data peneliti bisa menggunakan wawancara mendalam, pengamatan/observasi,
focus group discussion (FGD), dan tiangulasi (Creswell 2003).
Setelah peneliti menjalankan metode penelitian, peneliti dapat menuangkan hasil
penelitian dan membahasnya. Lebih lanjut, hasil penelitian tempat bagi peneliti
menyampaikan hasil analisisnya, baik dengan metode kuantitatif atau kualitatif (IPB 2015).
Untuk memudahkan dalam menuangkan hasil penelitian peneliti dapat menggunakan tabel
dan gambar. Setelah hasil penelitian disampaikan, peneliti juga perlu membahas hasil
penelitian tersebut. Tahapa ini merupakan tempat penulis mengemukakan pendapat dan
argumentasi secara bebas, singkat dan logis untuk mencapai tujuan penelitian (IPB 2015).
Implikasi penelitian juga dapat disampaikan pada tahap pembahasan. Tahap terakhir
penelitian adalah simpulan dan saran. Simpulan adalah “jawaban dari tujuan yang sudah
ditentukan dan tidak dimaksudkan sebagai ringkasan hasil” (IPB, 2015). Dengan kata lain,
tahap ini adalah tempat peneliti untuk menyampaikan hasil dari tujuan penelitian. Selain
menetapkan simpulan, peneliti juga menuangkan saran penelitian.

Hasil & Pembahasan Penelitian


Hasil dan Pembahasan adalah tempat bagi penulis untuk menuangkan hasil analisis
penelitian dan mengemukakan pendapat dan argumentasi peneliti secara bebas, singkat dan
logis berdasarkan hasil analisisnya (IPB, 2015). Dalam membuat makalah atau disertasi,
terdapat dua cara yang dapat dilakukan peneliti dalam menulis bagian hasil dan pembahasan,
yaitu : (1) hasil dan pembahasan ditulis secara bersamaan, dan (2) hasil dan pembahasan
ditulis secara terpisah (IPB, 2015). Pemisahan atau penggabungan kedua bagian tersebut
tergantung pada data dan kedalaman pembahasannya sesuai dengan arahan pembimbing.
Lebih lanjut, bila bagian hasil dan pembahasan disatukan, cara penulisannya adalah dimulai
dengan penyajian hasil penelitian, kemudian penulis memberi penjelasan yang cukup untuk
temuannya. Setelah itu, penulis dapat melanjutkan dengan pembahasan (IPB, 2015). Contoh
disertasi yang menggabungkan bagian hasil dan pembahasan dapat dilihat pada penelitian
Nilamsari (2017). Sedangkan untuk makalah yang menyatukan hasil dan pembahasan dapat
diihat pada studi Suprayitno et al (2018). Adapun, contoh disertasi yang memisahkan bagian
hasil dam pembahasan dapat dilihat pada penelitian Akrab (2017). Lebih lanjut, salah satu
makalah yang menggabungkan bagian hasil dan pembahasan adalah studi Allahyari et al.
(2008).
Pada bagian hasil penelitian, penulis harus menuliskannya secara sistematis sesuai
dengan data yang diperoleh dan analisis yang dilakukan (IPB, 2015). Lebih spesifik, tulisah
hasil penelitian dapat dibagi kedalam beberapa subbab sesuai dengan tujuan penelitian.
Misalnya, penulis dapat memulainya dengan menjelaskan objek penelitian dan diikuti
beberapa subab untuk menjawab setiap tujuan penelitian (IPB, 2015). Untuk memperjelas,
mempersingkat, dan mengefektifkan uraian pada bagiah hasil penelitian peneliti dapat
menggunakan tabel dan gambar. Bila data data hasil penelitian terlalu rumit, penulis dapat
menuangkannya pada ikhtisar. Selain itu, peneliti dapat menampilkan data hasil penelitian
pada bagian lampiran jika data tersebut dapat menurunkan kualitas bacaan dan mengganngu
alur uraian pada bagian hasil penelitian. Data hasil penelitian yang sudah ditampilkan dalam
bentuk tabel tidak perlu lagi disajikan dalam bentuk gambar. Hal tersebut juga berlaku
sebaliknya. Hal utama yang harus diperhatikan peneliti dalam menulis hasil penelitian adalah
hasil penelitian harus disajikan dengan jelas ketika memaparkan temuannnya (IPB, 2015).
Dalam memaparkah hasil temuannnya penulis dapat menggunakan tabel. Beberapa
kegunaan tabel dalam memaparkah hasil penelitian, diantaranya : (1) untuk menyampaikan
data dengan nilai numerik; (2) untuk mengumpulkan sejumlah data numerik dalam bentuk
yang kompak; (3) untuk merangkum informasi berupa teks (IPB, 2015). Dalam membuat
tabel peneliti tidak boleh menyajikannya secara sembarangan. Bagi mahasiswa IPB, tabel
harus dibuat sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah IPB (IPB, 2015) dimana tabel
dapat memuat : (1) nomor dan judul tabel, (2) kepala tunggul, (3) kepala kolom, (4) medan
informasi, dan (5) catatan kaki tabel. Bentuk tabel yang boleh dibuat mahasiswa IPB dalam
menysusn skripsi tesis dan disertasi dapat mengacu penulisan karya tulis ilmiah IPB (IPB
2015).
Dalam menyajikan hasil penelitian peneliti juga dapat menggunakan gambar untuk
memudahkan pembaca memahami hasil penelitian tersebut. Berapa kegunaan gambar dalam
hasil penelitian, antara lain : (1) untuk menggambarkan kecenderungan atau proporsi data
hasil penelitian, (2) untuk menyampaikan hubungan antar peubah, (3) untuk menampilkan
konsep yang sulit dijelaskan dengan kata-kata (IPB, 2015). Lebih lanjut, dalam pembuatan
gambar peneliti juga tidak boleh sembarangan dalam menampilkan gambar. Dengan kata
lain, peneliti harus harus taat asas dalam pembuatan gambar. Beberapa jenis gambar yang
dapat digunakan peneliti dalam menyajikan hasil penelitiannya, yaitu grafik, diagram lingkar,
diagram alir, bagan, peta, dan foto.
Setelah peneliti menunjukah hasil penelitian, peneliti dapat membuat uraian
pembahasan berdasarkan temuannya. Pada bagian ini peneliti tidak hanya menarasikan data
hasil penelitiannya, tetapi peneliti harus membahas sejumlah gagasan yang menjadi dasar
dalam menguraikan hasil penelitian tersebut (IPB, 2015). Untuk memperdalam temuannya,
peneliti dapat membandingkan temuannya dengan hasil penelitian sebelumnya, kemudian
membuat pertimbangan teoritisnya dan berargumentasi utk menguji hipotesisi. Dengan kata
lain, peneliti harus memuat acuan guna menjelaskan hal-hal baik yang sejalan maupun yang
bertentangan dengan hasil penelitian. Dalam memuat acuan peneliti harus menggunakan
acuan yang bermutu dalam menjelaskan hasil penelitian yang telah diperoleh. Beberapa hal
lain yang perlu dipertimbangkan peneliti dalam menyajikan pembahasan penelitian, antara
lain : (1) hindari alur uraian pembahasan yang berputar-putar, (2) penelitian terdahulu yang
sudah diringkas tidak perlu diulang lagi, tp diacu saja seperlunya, (3) kemukakan dengan
sejujurnya keterbatasan penelitian, (4) Kemaslah pernyatan2x dalam paragraf dengan baik,
yaitu dimulai dengan pendapat sendiri diawal paragraf kemudian diikuti dengan dukungan
pustaka, (5) peneliti dapat menyajikan implikasi hasil penelitian (IPB, 2015).
Seperti disampaikan pada paragraf sebelumnya, dalam pembahasan penelitian peneliti
dapat menyampaiakan impikasi hasil penelitian. Impilkasi penelitian adalah tempat bagi
peneliti menunjukan bagaimana temuan penelitian menjadi penting untuk kebijakan, praktik,
atau teori. Dengan kata lain, implkasi merupakan wadah bagi peneliti untuk menunjukan
kontribusi penelitiannya. Hubungannya dengan hasil penelitian adalah hasil penelitian
menjadi bukti dari implikasi penelitian. Dalam menyajikan implikasi penelitian peneliti dapat
menunjukan keterbatasan untuk menghindari generalisasi hasil yang berlebihan. Jenis - jenis
implikasi penelitian adalah sebagai berikut :
1. Implikasi teoritis
Jika tujuan penelitian adalah untuk menguji teori, implikasi teoritis membahas menganai
kecocokan teori tersebut dalam menjelaskan dan memahami fenomena yang sedang
diselidiki oleh peneliti. Selain itu, implikasi teoritis dapat berfingsi sebagai dasar untuk
memodifikasi teori, jika peneliti tidak menerapkan teori pada fenomena yang Anda selidik.
Contoh disertasi IPB yang mengutarakan implikasi teoritis adalah Yanfika (2018) dan
Managanta (2018).
2. Implikasi praktis
Implikasi ini membahas arti temuan bagi individu yang bekerja dibidang studi. Jika
peneliti sedang mempelajari penyuluh bahasa maka implikasi praktis ditujukan untuk
penyuluh bahasa.
3. Implikasi kebijakan
Implikasi kebijakan serupa dengan implikasi praktis hanya saja objek diperhatikan peneliti
berbeda, yaitu pembuat kebijakan. Kaitannya dengan implikasi ini biasanya implikasi
kebijakan menyasar kepentingan pemerintah. Contoh disertasi IPB yang mengutarakan
implikasi teoritis adalah Yanfika (2018) dan Managanta (2018).

Simpulan dan Saran


Simpulan adalah “jawaban dari tujuan yang sudah ditentukan dan tidak dimaksudkan
sebagai ringkasan hasil” (IPB, 2015). Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa simpulan
merupakan bagian karya tulis ilmiah yang menunjukan hasil dari tujuan penelitian yang
sudah dirumuskan sebelumnya. Dengan demikian, dalam membuat simpulan peneliti harus
menulis generalisasi dari hasil penelitian dan menyatakan pernyataan singkat yang
merupakan hakikat dari bab Hasil dan Pembahasan. Mengacu pada pedoman penulisan karya
ilmiah IPB (IPB, 2015), beberapa prinsip pengambilan simpulan penelitian adalah sebagai
berikut :
 Simpulan harus dilakukan secara cermat dan hati-hati karena penyampaian simpulan
dapat disampaikan 3 kali, yaitu pada bagian pembahasan, hasil, dan abstrak. Oleh
karena itu, peneliti harus cermat dalam menyajikan dengan ungkapan yang berbeda-
beda.
 Simpulan harus dibuat dalam bentuk paragraf bukan dalam bentuk kalimat pendek
yang diberi nomor urut.
 Peneliti juga harus kritis terhadap hasil penelitiannya. Tujuannya adalah untuk
memastikan simpulan yang dibuat dapat diartikan lain atau tidak.
 Untuk penelitian disertasi dengan sistem rangkaian penelitian, simpulan dapat
diuraikan pada setiap subjudul penelitian. Sedangkan, simpulan umum bertujuan
untuk merangkai berbagai simpulan yang sudah disebutkan pada subjudul
sebelumnya.
 Pada bagian simpulam, peneliti dapat menyatakan seberapa jauh kebaruan termasuk
keterbatasan atau kelemahan penelitian.
Dalam penulisan karya ilmiah penulis dapat memasukan saran penelitian. Bagian ini
merupakan tempat bagi peneliti menyampaikan penelitian lanjutan (future research) yang
dapat dilakukan sehubungan dengan simpulan penelitiannya (IPB, 2015). Dasar-dasar
penulisan saran penelitian, antara lain : (1) saran penelitian harus berkaitan temuan penelitian,
(2) saran penelitian harus mengemukakan hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut yang
tujuannya adalah untuk memperbaiki kekurangan penelitian yang telah dilaksanakan oleh
peneliti, (3) apabila peneliti sedang meneliti tentang penelitian kebijakan, peneliti tidak perlu
menyarankan kebijakan yang tidak berkaitan dengan tujuan penelitian (IPB, 2015).

Epilog
Penelitian merupakan kegiatan yang sistematis. Ini artinya suatu penelitian terdiri dari
beberapa tahapan dimana tahapan tersebut harus dilakukan secara bertahap dan berurutan.
Secara garis besar, tahapan kegiatan penelitian, antara lain identifikasi masalah, penetapan
tujuan penelitian, pembuatan kerangka berpikir, penetapan dan penerapan metode penelitian,
mengungkapkan hasil penelitian, dan pembuatan simpulan penelitian. Tulisan ini telah
menjelaskan keterkaitan masalah, tujuan, metode, hasil penelitian, dan simpulan. secara
ringkas, dalam menulis karya ilmiah penulis harus menjalankan setiap tahapan penelitian
secara berurutan karena setiap tahapan membutuhkan informasi dari tahapan sebelumnya.
Selain itu, tulisan ini juga menjelaskan bagaimana menuangkan hasil dan pembahasan
penelitian dengan baik. Bagian hasil peneltian adalah tempat untuk penulis menunjukaan
hasil analisis penelitian. hasil peneltian tersebut dapat disajikan dalam bentuk tanbel dan
gambar untuk menigkatkan kualitas untuk memperjelas, mempersingkat, dan mengefektifkan
uraian hasil analisis penelitian. Disis lain, bagian pembahasn adalah tempat bagi penulis
mengemukakan pendapat dan argumentasinya secara bebas , singkat dan logis untuk
mencapai tujuan penelitian. Pada bagian ini penulis dapat memulai dengan pendapat sendiri
kemudian diikuti dengan dukungan pustaka, baik penelitian sebelumnya maupun teori.
Implikasi penelitian, baik teoritis, praktis, dan kebijakan, dapat disampakan pada bagian
pembahasan penelitian. Setelah tahap hasil dan pembahasan dilakukan, tahap selanjutnya
adalah membuat simpulan penelitian. Simpulan adalah bagian dari penelitian yang
menunjukan jawaban dari tujuan penelitian. Selain simpulan penelitian, peneliti juga dapat
menambahkan saran penelitian. bagian tersebut adalah tempat bagi peneliti untuk
menyampaikan penelitian lanjutan terkait dengan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh
penulis. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kekurangan dari penelitian yang sudah
dilaksanakan.
Daftar Pustaka
IPB. 2015. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bogor (ID) : IPB Press
Creswell JW. 2003. Research Design – Qualitative, Quantitatif, and Mixed Methods
Approach. Thousand Oaks, California : SAGE Publications,
Nilamsari N. 2017. Komunikasi program corporate social responsibility industri pengolahan
susu untuk pemberdayaan peternak sapi perah [Disertasi]. Bogor (ID) : Institut
Pertanian Bogor.
Suprayitno MAA, Fachiya A., Harijari S. 2018. Kapasitas Petani Pengelola Agrowisata di
Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jurnal Penyuluhan. 14 (2) : 335 – 346.
Akrab. 2017. Penguatan kelembagaan perkumpulan petani pemakai air dalam pengelolaan
irigasi awo di Sulawesi Selatan [Disertasi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Allahyari MS, Chizari M, Homaee M. 2008. Perceptions of Iranian Agricultural Extension
Professionals Toward Sustainable Agriculture Concepts. Journal Of Agriculture &
Social Sciences. 4 : 101 – 106.
Yanfika H. 2018. Pengembangan kompetensi pengolah tradisional perikanan dalam
perspektif berkelanjutan [Disertasi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor .
Managanta AA. 2018. Kemandirian petani dalam meningkatkan produktivitas usahatani
kakao di provinsi Sulawesi Tengah [Disertasi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai