Komunikasi Pada Anak
Komunikasi Pada Anak
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan bagian dari aktivitas kehidupan manusia yang
memiliki peranan sangat vital. Dalam kehidupan sosial, masing-masing
manusia tidak bisa dilepas dari jerat kebutuhan komuniasi. Begitu pula
dengan perawat, yang tidak lain merupakan salah satu profesi pelayanan
kesehatan untuk masyarakat. Bisa dikatan bahwa perawat memiliki waktu
yang paling lama dalam berinteraksi dengan pasien ketimbang petugas
kesehatan lainnya (Pribadi Zen MH, 2013).
Komunikasi dapat berbentuk verbal, non verbal, dan abstrak.
Komunikasi verbal seperti ekspresi vokal dalam bentuk tertawa, merintih,
berteriak atau menangis. Komunikasi non-verbal sering disebut sebagai
bahasa tubuh, seperti isyarat, gerak-gerik, lenggak-lenggok, ekspresi wajah,
postur tubuh dan reaksi terhadap sesuatu, sedangkan komunikasi abstrak
seperti permainan, ekspresi artistik (seni), simbol, photografi dan cara
memilih pakaian. Hanya karena komunikasi abstrak memungkinkan
menggunakan penguasaan dan pengontrolan kesadaran melibihi komunikasi
verbal (bersifat subyektif), maka komunikasi abstrak kurang dapat dipercaya
untuk
menunjukkan
perasaan
yang
sebenarnya,
khususya
dalam
komunikasi
pada
bayi
dan
anak
sesuai
tahap
perkembangannya?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi bayi dan anak?
4. Bagaimana teknik berkomunikasi dengan bayi dan anak?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui petunjuk berkomunikasi dengan bayi dan anak
2. Untuk mengetahui bagaimana komunikasi pada bayi dan anak sesuai tahap
perkembangannya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Petunjuk Komunikasi Dengan Bayi dan Anak
2.1.1 Petunjuk Komunikasi dengan Bayi
1. Bicara dengan suara yang wajar. Ini merupakan cara yang alami
untuk
Tangisan
Pada awal kehidupan pasca lahir, menangis merupakan salah satu cara
pertama yang dapat dilakukan bayi untuk berkomunikasi dengan dunia luar.
Melalui tangisan dia memberitahu kebutuhannya seperti lapar, dingin, panas,
lelah, dan kebutuhan untuk diperhatikan. Jika kebutuhanya segera dipenuhi,
bayi hanya akan menangis bila ia mmerasa sakit atau tertekan. Perawat harus
banyak berlatih mengenal macam-macam arti tangisan bayi karena ibu muda
memerlukan bantuan ini. Setelah berusia 2 minggu, kebanyakan kasus
disebabkan karena orang tua yang tidak cepat tanggap terhadap arti tangis
bayinya dan tidak konsisten dalam menanggapinya. Bayi yang sehat dan
normal frekuensi tangisan menurun pada usia 6 bulan karena keinginan dan
kebutuhan mereka cukup terpenuhi. Frekuensi tangisan seharusnya menurun
sejalan dengan meningkatnya kemampuan berbicara.
2.
Isyarat
Yaitu gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi sebagai
2.4.1
Pada Bayi
1. Fase prelinguistic / pralinguistik
Terjadi pada umur 0-3 bulan dari periode lahir sampai akhir
tahun pertama. Bayi baru lahir belum bisa menggabungkan elemen
bahasa baik isi, bentuk, dan pemakaian bahasa. Selain belum
berkembangnya bentuk bahasa konvensional, kemampuan kognitif
bayi juga belum berkembang.
Komunikasi lebih bersifat reflektif dari pada terencana.
Periode ini disebut prelinguistik. Meskipun bayi belum mengerti dan
belum bisa mengungkapkan bentuk bahasa konvensional, mereka
mengamati dan memproduksi suara dengan cara yang unik. Klinisi
harus menentukan apakah bayi mengamati atau bereaksi terhadap
suara. Bila tidak, ini merupakan indikasi untuk evaluasi fisik dan
audiologi. Selanjutnya, intervensi direncanakan untuk membangun
lingkungan yang menyediakan banyak kesempatan untuk mengamati
dan bereaksi terhadap suara.
2. Kata pertama
Terjadi pada umur 3-9 bulan. Salah satu perkembangan bahasa
utama milestone adalah pengucapan kata-kata pertama yang terjadi
pada akhir tahun pertama, berlanjut sampai satu setengah tahun saat
pertumbuhan kosa kata berlangsung cepat, juga tanda dimulainya
pembetukan kalimat awal. Berkembangnya kemampuan kognitif,
adanya kontrol, dan interpretasi emosional di periode ini akan
memberi arti pada kata-kata pertama anak. Arti kata-kata pertama
mereka dapat merujuk ke benda, orang, tempat, dan kejadian-kejadian
di seputar lingkungan awal anak.
3. Kalimat pertama
Terjadi pada umur 9-18 bulan. Bentuk kata-kata pertama
menjadi banyak dan dimulainya produksi kalimat. Perkembangan
komprehensif dan produksi kata-kata berlangsung cepat pada sekitar
umur 18 bulan. Anak mulai bisa menggabungkan kata benda dengan
kata kerja yang kemudian menghasilkan sintaks. Melalui interaksinya
c.
Facilitative Responding
Bibliotherapy
Fantasi
7.
Mimpi
10
Salah satu cara pada ilmu psikoterapi guna mengatasi penafsiran mimpi
dengan menanyakan kepada anak atau orang tua mengenai mimpi yang
dialaminya.
8.
Three Wishes
Tiga permintaan merupakan salah satu teknik yang sangat efektif serta
merupakan salah satu strategi guna mengundang anak-anak kedalam
suatu komunikasi.
2.6 Peran Bicara Dalam Komunikasi Bayi dan Anak
2.6.1 Pada Bayi
1. Merupakan ungkapan sayang pada bayi.
2. Melatih bayi untuk mengucapkan kata-kata sederhana, sehingga
lambat laun bayi akan menirukannya.
3. Mengajak bicara bayi akan merangsang kinerja syaraf otak dan
pendengaran untuk merangsang syaraf pada indera pengecapan.
4. Membuat rasa nyaman pada bayi sehingga bayi tidak merasa diabaikan
dan merasa selalu diperhatikan.
2.6.2 Pada Anak
1. Persiapan fisik
Persiapan ini tergantung pada pertumbuhan dan perkembangan
anak, terutama dalam hal kematangan mekanisme bicara. Pertumbuhan
organ-organ bicara yang kurang sempurna sangat mempengaruhi
kemampuan bicara anak.
2. Persiapan mental
Tergantung pada kematangan
11
Bimbingan
Upaya untuk membantu keterampilan bicara anak dapat
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan
yang disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti,
dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan. Tujuan
komunikasi yaitu pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dimengerti
oleh si komunikan. Dalam melakukan komunikasi pada anak dan remaja,
perawat perlu memperhatikan berbagai aspek diantaranya adalah cara
berkomunikasi dengan anak, tehnik komunikasi, tahapan komunikasi dan
faktor yang mempengaruhi komunikasi.
Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam
menjaga hubungan dengan anak, melalui komunikasi ini pula perawat dapat
memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang
selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan atau tindakan
keperawatan. Dalam proses berkomunikasi dengan anak sangat perlu
memperhatikan prinsip-prinsip, strategi / tehnik, dan hambatan - hambatan
yang mungkin akan timbul / ada dalam komunikasi. Tehnik komunikasi
dengan anak sangatlah bervariasi, tergantung pada umur dari anak tersebut.
Pembagian rentang 19 umur dapat dibedakan atas bayi (0-1), toddler (1-3),
anak-anak pra sekolah (3-5), anak usia sekolah (5-12).
3.2 Saran
Dengan penulisan maklah ini penulis mengharapkan agar pembaca
dalamberkomunikasi dengan anak lebih efektif karena telah mengetahui
bagaimanaprinsip dan strategi berkomunikasi dengan anak, serta mengetahui
hambatanyang akan ditemui [ada saat akan berkomunikasi dengan anak.
13
14