Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit TB Paru merupakan penyakit menahun/kronis (berlangsung
lama) dan menular. Penyakit ini dapat diderita oleh setiap orang, tetapi paling
sering menyerang orang-orang yang berusia antara 15 35 tahun, terutama
mereka yang bertubuh lemah, kurang gizi atau yang tinggal satu rumah dan
berdesak-desakan bersama penderita TBC. Lingkungan yang lembap, gelap dan
tidak memiliki ventilasi memberikan andil besar bagi seseorang terjangkit TBC.
Penyakit Tuberkulosis dapat disembuhkan. Namun akibat dari kurangnya
informasi berkaitan cara pencegahan dan pengobatan TBC, kematian akibat
penyakit ini memiliki prevalensi yang besar. Indonesia berada dalam peringkat
ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita TB. Setiap tahun muncul 500 ribu
kasus baru dan lebih dari 140 ribu lainnya meninggal.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.2.1 Bagaimana membuat analisa data pada TB paru?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana membuat analisa data

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian TB Paru
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang
penyakit parenkim paru (Brunner & Suddarth, 2002). Tuberkulosis adalah suatu
penyakit infeksius yang menyerang paru-paru yang secara khas ditandai oleh
pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis jaringan. Penyakit ini bersifat
menahun dan dapat menular dari penderita kepada orang lain (Santa, dkk, 2009).
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Myobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi
dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. (Depkes RI, 2007).
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit yang menular yang sebagian
besar kuman TB menyerang paru (Smeltzer & Bare, 2001). Tuberkulosis (TBC
atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium Tubercolosis. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ
paru-paru dibandingkan bagian lain dari tubuh manusia, sehingga selama ini kasus
tuberkulosis yang sering terjadi di Indonesia adalah kasus tuberkulosis paru/TB
Paru (Indriani et al., 2005). Penyakit tuberculosis biasanya menular melalui udara
yang tercemar dengan bakteri Mycobacterium Tubercolosis yang dilepaskan pada
saat penderita batuk. Selain manusia, satwa juga dapat terinfeksi dan menularkan
penyakit tuberkulosis kepada manusia melalui kotorannya (Wiwid, 2005).
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang
parenkim paru Tuberkulosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya,
termasuk meningens, ginjal, tulang, dan nodus limfe. (Suzanne C. Smeltzer &
Brenda G. Bare, 2002 ). Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit infeksi yang
masih menjadi masalah kesehatan Indonesia, bahkan menjadi penyebab kematian
utama dari golongan penyakit infeksi (Arsin, 2006)

2.2 Analisa Data


Klasifikasi Data
DS :

-Klien mengeluh sesak nafas


-Klien mengatakan sulit tidur
-Klien mengatakan batuk berdahak kuning
-Klien mengeluh mengalami penurunan nafsu makan
-Klien mengeluh mengalami penurunan berat badan
-Klien mengeluh nyeri pada daerah dada
-Klien mengeluh Nyeri dirasakan terus-menerus

DO:

- Tanda vital:
Tekanan darah: 110/70 mmHg
Nadi

: 90 kali/menit

Respirasi

: 32 kali/menit

Suhu

: 36,1 C

-Suara paru rochi


- Tampak dada terpasang slang
- Skala nyeri 3 (0 5)m

ANALISA DATA
No
symptom
DS
:
Klien
mengeluh sesak
1
nafas
-Klien mengatakan batuk
berdahak kuning
DO: - Tanda vital:
Tekanan darah: 110/70 mmHg
Nadi

: 90 kali/menit

Respirasi

: 32 kali/menit

Suhu

: 36,1 C

-Suara paru rochi

DS : - klien mengeluh nyeri


pada daerah dada
-klien mengeluh Nyeri
dirasakan terus-menerus
DO: - Skala nyeri 3 (0 5)

Etiologi
Peradangan parenkim
paru

Keluarnya eksudut
dalam alveoli

Peningkatan produksi
sputum

Kemampuan batuk
menurun

Tertahannya sekresi

Jalan nafas terganggu

Problem
Bersihan jalan nafas
tidak efektif

Fibrosis jaringan paru

Gangguan
pemenuhan
kebutuhan Rasa
nyaman nyeri dada

Iischemie jaringan
paru

Merancang reseptor
saraf sekiatr untuk
mengeluarkan,
neurotransmitter :
bradikini, serotinin,
histamin

Nyeri

No
symptom
3 DS : -klien mengeluh
mengalami penurunan nafsu
makan
- klien mengeluh
mengalami penurunan berat
badan
DO : -celana klien tampak
longgar

Etiologi
Problem
Adanya sputum pada Ketidakseimbangan
saluran pernafasan dan nutrisi kurang dari
di bagian mulut
kebutuhan tubuh

Batuk produktif

Peningkatan frekuensi
pernafasan

Nafsu makan menurun

2.3 Diagnosa Keperawatan


1.

Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d produksi sputum yang kental

2.

Gangguan kebutuhan rasa nyaman b/d nyeri dada

3.

Ketidakseimbangan nutrisi b/d produksi sputum yang kental

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit TB Paru merupakan penyakit menahun/kronis (berlangsung
lama) dan menular. Penyakit ini dapat diderita oleh setiap orang, tetapi paling
sering menyerang orang-orang yang berusia antara 15 35 tahun, terutama
mereka yang bertubuh lemah, kurang gizi atau yang tinggal satu rumah dan
berdesak-desakan bersama penderita TBC
Diagnosa Keperawatannya ada 3 yaitu : Bersihan jalan nafas tidak efektif
b/d produksi sputum yang kental, Gangguan kebutuhan rasa nyaman b/d nyeri
dada, Ketidakseimbangan nutrisi b/d produksi sputum yang kental

Anda mungkin juga menyukai