Kardiovaskuler
Kardiovaskuler
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung
dibentuk oleh organ-organ muskular, apex, dan basis cordis, atrium kanan, dan
atrium kiri serta ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Setiap harinya jantung
berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000
galon darah atau setara dengan 7571 liter darah.
Adapun pemeriksaan diagnostik pada kardiovaskuler dapat digolongkan
atas pemeriksan invasif dan non invasif. Pemeriksaan non invasif adalah
prosedur-prosedur diagnostik yang dilakukan tanpa menyebabkan luka pada
kulit sehingga tidak menimbulkan komplikasi yang berarti.
Pemeriksaan kardiologi yang dikerjakan secara rutin adalah anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan EKG, photo rontgent thorax dan pemeriksaan
laboratorium rutin. Semuanya digolongkan dalam pemeriksaan kardiologi
atau kardiovaskuler khusus.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan dari pembuatan makalah ini adalah:
1..2.1 Apa saja pemeriksaan diagnostik pada sistem kadiovaskuler?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.3.1 Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik pada sistem kadiovaskuler?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tes Diagnostik Kardiovaskuler
Hanya dalam beberapa hari setelah konsepsi sampai kematian, jantung
terus menerus berdetak. Pada kenyataannya, sepanjang rentang usia manusia
rata rata, jantung berkontraksi sekitar tiga miliar kali, tidak pernah
beristirahat, kecuali sepersekian detik diantara denyutan. Dalam sekitar tiga
minggu setelah pembuahan, bahkan sebelum ibu dapat memastikan bahwa ia
hamil, jantung mudigah yang sedang berkembang sudah mulai berfungsi.
Diyakini bahwa jantung merupakan organ pertama yang berfungsi.Sebelum
membahas lebih lanjut tentang jantung, ada baiknya kita mengerti dahulu apa
pengertian dari jantung itu sendiri. Jantung adalah bagian lambung yang
langsung menempel pada dan mengelilingi ostium cardiacum antara esofagus
dan bagian lambung yang menempel langsung pada dan mengelilingi ostium.
Fungsi jantung adalah sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap
darah untuk menimbulkan gradien tekanan yang diperlukan agar darah dapat
mengalir ke jaringan. Darah, seperti cairan lain, mengalir dari daerah yang
bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah sesuai penurunan gradien
tekanan.
Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan jantung maka perlu
dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menegakan diagnosa tersebut.
Contoh pemeriksaan penunjang tersebut antara lain adalah tes diagnostik.Tes
diagnostik kardiovaskuler meliputi dua jenis pemeriksaan yaitu: dan Non
Invassive (tidak melukai) Invassive (melukai )
e. Serabut Purkinje
aktivitas
di
juantung
selama
repolarisasi
dan
depolarisasi.
c. Rekaman mencerminkan perbandingan voltase yang terdeteksi oleh
elektroda di dua titik yang berbeda di tubuh.
Tujuan EKG
a. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan dari irama jantung
(aritmia)
Irama mengacu kepada keteraturan gelombang EKG. Setiap variasi
irama normal dan urutan eksitasi jantung disebut aritmia. Artitmia
dapat terjadi akibat adanya fokus ektopik, perubahan aktivitas
pemacu nodus SA atau gangguan hantaran.
b. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan myocardium seperti
infarct, hipertropi atrial atau ventrikel.
Myocardium
b)
rongga jantung
c)
katup-katup jantung
d)
pericardium
e)
Pemeriksaan Ekokardiografi.
Yaitu salah satu tekhnik pemeriksaan diagnostik yang
10
bawaan
seperti
pada
kebocoran
sekat-sekat
jantung.
dilakukan
pemeriksaan
pasien
dapat
melihat
atau
11
Digunakan untuk melihat secara teliti struktur yang lebih dalam seperti
aorta dan septum atrium atau katup-katup jantung pada saat operasi
atau pada saat dilakukan tindakan intervensi penutupan ASD atau
VSD. Transduser dimasukan dan didorong melalui mulut kemudian
sampai ke oesophagus. Oleh karena berada pada posisi yang cukup
dekat kejantung maka gambaran yang terlihat akan lebih jelas dan
akurat dibandingkan dengan hasil TTE.
c)
Fedal Echocargraphy (janin).
Pemeriksaan ini dilakukan pada ibu hamil yang mempunyai janin
dengan
resiko
atau
dicurigai
menderita
penyakit
jantung
1. Coroangiografi
Tehnik pemeriksaan : sama dengan kateterisasi jantung
12
13
Lokasi Pemantauan
1. Vena Jugulari interna kanan atau kiri (lebih umum pada kanan)
2. Vena subklavia kanan atau kiri, tetapi duktus toraks rendah pada
kanan
3. Vena brakialis, yang meungkin tertekuk dan berkembangmenjadi
phlebitis
4. Lumen proksimal kateter arteri pulmonalis, di atrium kanan atau
tepat di atas vena kava superior
Indikasi dan Penggunaan
1. Pengukuran tekanan vena sentral (CVP)
2. Pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorioum
3. Pengukuran oksigenasi vena sentral
4. Nutrisi parental dan pemberian cairan hipertonik atau cairan yang
mengiritasi yang peril pengenceran segera dalam system sirkulasi
5. Pemberian obat vasoaktif per drip (tetesan) dan obat inotropic
6. Sebagai jalan masuk vena bila semua tempat IV lainnya telah lemah
14
Komplikasi
Adapun komplikasi dari pemasangan kanulasi CVP antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
Microshock
6.
Disritmia jantung
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
System sirkulasi darah merupakan satu system yang paling penting di
dalam tubuh manusia. Fungsinya adalah untuk membawa oksigen,tenaga dan
15
16