OLEH:
KELOMPOK 3
Nama Kelompok:
Dosen
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan penulis kesehatan dan kemudahan sehingga dapat menyusun makalah
Ruang lingkup, Metode dan Pembagian Filsafat.
Pada kesempatan ini penulis berterimakasih kepada Ibu Dosen Filsafat
Pendidikan yang telah memberi bimbingan di dalam penulisan makalah, sehingga tidak
terjadi kesulitan dalam penyusunan, terimakasih kepada orang tua kami yang telah
memberikan dukungan baik berupa moril maupun materi, terima kasih kepada temanteman yang sudah turut berpartisipasi, dan terima kasih kepada semua orang yang
terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan kita khususnya tentang
lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca sehingga makalah yang berikutnya dapat lebih sempurna.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terdapat beberapa pendekatan yang dipilih manusia untuk memahami,
mengolah, dan menghayati dunia beserta isinya. Pendekatan-pendekatan tersebut
adalah filsafat, ilmu pengetahuan, seni dan agama.
Cabang filsafat yang membahas masalah ilmu adalah filsafat ilmu. Filsafat ilmu
adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk
memperolehnya. Pokok perhatian filsafat ilmu adalah proses penyelidikan ilmiah itu
sendiri.
Ruang lingkup filsafat ilmu dalam bidang filsafat sebagai keseluruhan pada
dasarnya mencakup dua pokok bahasan, yaitu: pertama, membahas sifat
pengetahuan ilmiah. Yang kedua, yaitu menelaah cara-cara mengusahakan
pengetahuan ilmiah. Dengan mengetahui ruang lingkup dari filsafat ilmu, maka
dapat diketahui pula pengelompokan dari filsafat ilmu itu sendiri, filsafat ilmu dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu filsafat ilmu umum, dan filsafat ilmu khusus.
Dan filsafat ilmu dapat pula dikelompokkan berdasarkan model pendekatannya,
yaitu filsafat ilmu terapan, dan filsafat ilmu murni.
Dengan adanya filsafat ilmu, maka filsafat ilmu mempunyai wilayah lebih luas
dan perhatian lebih trasenden daripada penyelidikan tentang cara kerja ilmu-ilmu.
Filsafat ilmu bertugas meneliti hakikat ilmu. Diantaranya paham tentang kepastian,
kebenaran dan objektivitas.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam makalh ini adalah:
1.2.1 Bagaimanakah ruang lingkup filsafat ?
1.2.2 Apa saja metode dalam filsafat?
1.2.3 Bagaimana pembagian filsafat?
1.2.4 Apa perbedaan filsafat dengan ilmu dan Agama?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mingguan mata kuliah filsafat pendidikan.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah diharapkan menambah wawasan kita
tentang filsafat pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
mengatasinya
karena
dilakukan
dengan
cara
ilmiah
dan
mengadakan
analisis mengenai ilmu pengetahuan dan cara bagaimana pengetahuan ilmiah itu
diperoleh. Jadi filsafat ilmu adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah
dan cara untuk memperolehnya. Pokok perhatian filsafat ilmu adalah proses
penyelidikan ilmiah itu sendiri. Istilah lain dari filsafat ilmu adalah theory of science
(teori ilmu), metascience (Adi-Ilmu), science of science (ilmu tentang ilmu).
Ruang lingkup filsafat ilmu dalam bidang filsafat sebagai keseluruhan pada
dasarnya mencakup dua pokok bahasan, yaitu: pertama, membahas sifat
pengetahuan ilmiah. Yang kedua, yaitu menelaah cara-cara mengusahakan
pengetahuan ilmiah. Pada pokok bahasan pertama, filsafat ilmu berhubungan erat
dengan filsafat pengetahuan atau epistemologi, yang merupakan bidang kajian
filsafat yang secara umum menyelidiki syarat-syarat serta bentuk-bentuk
pengetahuan manusia. Pada pokok bahasan yang kedua, yaitu terkait dengan pokok
soal cara-cara mengusahakan pengetahuan ilmiah, filsafat ilmu erat hubungannya
dengan logika dan metodologi, dan dalam hal ini kadang-kadang filsafat ilmu
dijumbuhkan pengertiannya dengan metodologi. Jadi, menurut Tim Dosen Filsafat
Ilmu UGM (2007: 44) menjelaskan bahwa filsafat ilmu adalah penyelidikan
filosofis tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara untuk memperolehnya.
Dengan kata lain filsafat ilmu sesungguhnya merupakan penyelidikan lanjutan.
Adapun menurut pendapat para ahli tentang ruang lingkup filsafat :
1. Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan metode-metodenya.
2. Tentang ada dan tidak ada.
3. Tentang alam, dunia dan seisinya.
4. Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk.
5. Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk lainnya.
6. Tuhan tidak dikecualikan.
2.2 Metode
Kata metode berasal dari bahasa Yunani methodos, sambungan kata depan meta
(ialah menuju, melalui, mengikuti, sesudah) dan kata benda hodos (ialah jalan,
perjalan, cara, arah) kata methodos sendiri berarti penelitian, metode ilmiah,
hipotesis ilmiah, uraian ilmiah. Metode ialah cara bertindak menurut system aturan
tertentu.
Sebenarnya jumlah metode filsafat hamper sama banyaknya dengan defenisi dari
para ahli dan filsuf sendiri. Karena metode ini adalah suatu alat pendekatan untuk
mencapai hakikat sesuai dengan corak pandangan filsuf itu sendiri.
Runes dalam Dictionary of philosophy metode-metode filsafat menurut garis
historis sedikitnya ada 10 metode.
1. Metode Kritis: Socrates, Plato
Bersifat analisis istilah dan pendapat. Merupakan hermeneutika, yang
menjelaskan keyakinan, dan memperlihatkan pertentangan. Dengan jalan
bertanya (berdialog), membedakan, membersihkan, menyisihkan dan menolak,
akhinya ditemukan hakikat.
Socrates tidak menyelidiki fakta-fakta, melainkan ia menganalisis pendapat
atau aturan-aturan yang dikemukakan orang. Setiap orang mempunyai pendapat
tertentu. Seorang negarawan misalnya, mempunyai pendapat tertentu mengenai
keahliannya, kepada mereka dan kepada warga Negara Athena lainnya, Socrates
mengajukan pertanyaan mengenai pekerjaan mereka dan soal-soal praktis dalam
hidup seorang manusia.
Socrates selalu memulai dengan mengganggap jawaban pertama sebagai
suatu hipotesis dengan pertanyaan lebih lanjut ia menarik segala konsekuensi
yang dapat disimpulkan dari jawaban tersebut. Jika ternyata hipotesis pertama
tidak dapat dipertahankan, karena membawa konsekuensi yang mustahil maka
hipotesis itu diganti dengan hipotesis lain. Hipotesis kedua ini diselidiki dengan
petanyaan lain dari pihak Socrates dan seterusnya begitu.
Metode Socrates tersebut biasanya disebut dialektika karena dialog atau
wawancara mempunyai peranan hakiki di dalamnya. Dalam suatu kutipan yang
terkenal dari dialog Theaitetos, Socrates sendiri mengusulkan nama lain untuk
menunjukkan metodenya, yaitu maieutike tekhne (seni kebidanan). Seperti
ibunya adalah seorang bidan, tetapi Socrates tidak menolong bidanbersalin,
melainkan Socrates membidani jiwa-jiwa. Socrates sendiri tidak menyampaikan
pengetahuan, tetapi dengan pertanyaan-pertanyaan ia membidani pengetahuan
yang terdapat dalam jiwa orang lain. Pertanyaan yang lebih lanjut ia menguji
nilai pikiran yang sudah dilahirkan.
memahami filsafat.
2. Filsafat Teoritis (Nazariah)
Filsafat Teoritis (Nazariah), didalamnya tercakup ilmu-ilmu lain yang
sangat penting seperti ilmu fisika, ilmu matematika, dan ilmu metafisika. Bagi
Aristoteles ilmu metafisika inilah yang menjadi inti atau bagian yang paling
utama dari filsafat.
3. Filsafat Praktis (Alamiah)
Didalamya tercakup tiga macam ilmu yang tidak kalah pentingnya, yaitu
a) Ilmu etika, yang mengatur kesusialaan dan kebahagiaan dalam hidup
perorangan
b) Ilmu ekonomi, yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran dalam keluarga
(rumah tangga) dan ilmu politik yang mengatur kesusilaan dan
kemakmuran dalam Negara.
4. Filsafat Poetika
persoalan-persoalan mengenai
biologi. Biologi kefilsafatan menncoba untuk menganalisis pengertianpengertian hakiki dalam biologi. Ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan
mengenai pengertian-pengertian hidup, adaptasi, teologi, evolusi, dan penurunan
sifat-sifat. Biologi kefilsafatan juga membicarakan tentang tempat hidup dalam
rangka sesuatu, dan arti pentingnya hidu bagi penafsiran kita tentang alam
semesta tempat kita hidup. Biologi kefilsafatan membantu untuk bersifat kritis,
bukan hanya terhadap istilah-istilah biologi, melainkan juga terhadap metodemetode serta teori-teorinya.
7. Psikologi kefilsafatan
Psikologi kefilsafatan memberikan pertanyaan-pertanyaan psikologi
yang meliputi apakah yang dimaksud dengan jiwa,nyawa,ego,akal,perasaan,dan
kehendak. Pertanyaan tersebut dapat dijelaskan oleh psikologi sebagai ilmu,
namun psikologi kefilsafatan membantu tingkat kehakikian dari penjelasan
tersebut.
8. Antropologi Kefilsafatan
keindahan dalam hidup kita? Apa seni itu sendiri? Apakah seni itu hanya sekadar
reproduksi alam kodrat belaka, ataukah suatu ungkapan perasaan seseorang,
ataukah suatu penglihatan kedalam kenyataan yang terdalam?
12. Filsafat Agama
Merupakan cabang filsafat yang membicarakan jenis-jenis pertanyaan
berbeda mengenai agama. Pertama-tama ia mungkin bertanya apakah agama itu?
Apa yang anda maksud dengan istilah Tuhan? Apa bukti-bukti tentang adanya
Tuhan? Bagaimana cara kita mengetahui adanya Tuhan? Apa makna eksistensi
bila istilah ini dipergunakan dalam hubungannya dengan Tuhan? Filsafat agama
tidak berkepentingan mengenai apa yang orang percayai, tetapi mau tidak mau
harus menaruh perhatian kepada makna istilah-istilah yang dipergunakan,
ketentuan diantara kepercayaan-kepercayaan, bahan-bahan bukti kepercayaan.
2.4 Perbedaan Filsafat dengan Ilmu dan Agama
Keberadaan filsafat berbeda dengan ilmu. Ilmu ingin mengetahuai sebab dan
akibat dari sesuatu, sementara filsafat tidak terikat pada satu ketentuan dan tidak
mau terkurung hanya pada ruang dan waktu dalam pembahasan dan penyelidikan
tentang hakikat sesuatu yang menjadi objek dan materi bahasannya. Sedangkan
agama merupakan wujud kebenaran dan keselamatan manusia untuk hidup di dunia
dan akhir. Dapat dikatakann bahwa perbedaan filsafat dengan ilmu dan agama yaitu:
1. Filsafat adalah pengetahuan tentang non empirik dan nonekspirmental diperoleh
manusia melalui usaha
2. Filsafat tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan pertanyaan why dan
how.
3. Ilmu adalah kumpulan pengetahuan mengenai suatu kenyataan yang tersusun
sistematis dari usaha manusia yang dilakukan dengan penyelidikan, pengamatan,
dan percobaan
4. Ilmu menghilangkan faktor-faktor pribadi yang subyektif sedangkan filsafat
tertarik kepada personalitas, nilai-nilai dan semua pengalaman.
5. Ilmu tertarik kepada hakikat sesuatu sebagaimana adanya, sedangkan filsafat
hanya tertarik kepada bagian-bagian yang nyata, melainkan juga kepada
kemungkinan-kemungkinan yang ideal dari suatu benda, nilai dan maknanya.
DAFTAR PUSTAKA
Surajiyo. 2013. Filsafat Ilmu & Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.