Kelemahannya; pajak relatif besar, ongkos organisasi relatif besar, biaya pendirian
lebih besar, manajemen besar, pengendalian reatif lebih sulit, rahasia perusahaan
tidak sepenuhnya trjamin aman, kurangnya perhatian pemegang saham terhadap
perusahaan.
5. Koperasi
Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonami
sebagai usaha bersama atas dasar kekeluargaan.
Koperasi agribisnis adalah suatu bentuk koperasi yang menekankan aktivitas pada
sistem agribisnis. Sehingga, koperasi agribisnis harus merupakan pelaku dalam
sistem agribisnis. Koperasi agribisnis dapat berperan sebagai subsistem agribisnis
hulu (up-streaming agribusiness), sub sistem usaha tani (on-farm agribusiness),
dan sub sistem agribisnis hilir (down-streaming agribusiness).
Koperasi agribisnis seringkali melakukan aktivitas usaha multi produk, atau
setidaknya mereka melakukan aktivitas usaha dengan menggunakan lebih dari
satu kompetensi dalam satu mata rantai proses produksi dan pelayanan. Konsep
bisnis inti (core business) dan bisnis penunjang dapat dilakukan oleh koperasi
agribisnis sesuai dengan skala usahanya. Konsep bisnis inti adalah penguasaan
proses bisnis sejak awal sampai akhir pelayanan pelanggan yang menjamin
terselenggaranya misi sebuah perusahaan. Bisnis inti merupakan bisnis andalan
dari suatu perusahaan atau koperasi. Aktivitas bisnis inti juga harus didukung oleh
fasilitas bisnis (core business facilities) berupa semua infrasturktur, peralatan dan
sumber daya manusia yang terlibat langsung dalam kelancaran proses
penyelenggaraan bisnis inti. Sedangkan bisnis penunjang adalah aktivitas yang
ada maupun yang berpotensi ada yang secara tidak langsung mendukung proses
kelancaran penyelenggaraan bisnis inti.
Keberadaan koperasi agribisnis disuatu wilayah dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan aktivitas ekonomi secara keseluruhan yang akhirnya
dapat meningkatkan pendapatan penduduk jika mampu bergerak di bidang unit
usaha unggulan dan potensial unggul. Unit usaha unggulan diharapkan bertindak
sebagai sektor pendorong kemajuan ekonomi wilayah. Syarat terwujudnya kondisi
ini jika unit usaha tersebut selain mempunyai keterkaitan yang besar terhadap
sumber daya lokal juga mempunyai prospek pengembangan di masa depan. Syarat
terakhir ini bisa terjadi jika pasar input maupun outputnya tidak bersifat monopoli
ataupun oligopoli. Jika dua syarat tersebut terpenuhi maka fungsi usaha
mempunyai kekuatan memancar (centrifugal). Dan adanya efek besar terhadap
ekonomi wilayah yang ditandai oleh kemampuan penyebaran (spread back-wash
effect) berupa penyebaran manfaat pertumbuhan unit usaha unggulan terhadap
semua input yang digunakan dalam sistem produksi dan penetesan kebawah
(trickling down and polarization effect) berupa kemampuan unit usaha unggulan
tersebut terhadap subsistem sarana produksi yang dipakai.
5. Agribisnis yang berukuran kecil dan harus bersaing di pasar yang relative
bebas dengan penjual yang berjumlah banyak dan pembeli yang lebih
sedikit.
6. Falsafah hidup tradisional yang dianut oleh para pekerja agribisnis
cendrung membuat agribisnis lebih kolot disbanding bisnis lainnya.
7. Kenyataan badan usaha agribisnis cendrung berorientasi pada masyarakat.
8. Kenyataan bahwa agribisnis cendrung berorientasi pada masyarakat,
banyak di antaranya terdapat dikota kecil dan pedesaan, dimana hubungan
antar perorangan penting dan ikatan bersifat jangka panjang.
9. Kenyataan bahwa agribisnis bahwa yang sudah menjadi industri raksasa
sekali pun sangat bersifat musiman.
10. Agribisnis bertalian dengan gejala alam.
11. Dampak dari program dan kebijakan pemerintah mengena langsung pada
agribisnis.Misalnya harga gabah sangat dipengaruhi oleh peraturan
pemerintah.
4. Peranan Agribisnis dalam Pembangunan
Agribisnis sangat mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
pembangunan.Sebagaimana yang kita ketahui agribisnis bergerak pada sector
pertanian. Dalam perekonomian Indonesia, agribisnis mempunyai peranan yang
sangat penting sehingga mempunyai nilai strategis. Hal ini disebabkan :
1. Karena mayoritas rumah tangga penduduk Indonesia yang mengusahakan
agribisnis dan mayoritas angkatan kerja bekerja di bidang agribisnis,
2. Agribisnis menyubang pendapatan nasional terbesar,
3. Kandungan impor dalam usaha agribisnis rendah,
4. Agribisnis sebagai salah satu sumber devisa, karena sebagian besar devisa
dari non migas berasal dari agribisnis,
5. Kegiatan agribisnis lebih bersifat ramah terhadap lingkungan,
6. Agribisnis off farm merupakan indunstri yang lebih mudah diakses oleh
petani dalam rangka trasformasi structural,
7. Agribisnis merupakan kegiatan usaha penghasil makanan pokok dan
kebutuhan lainnya.
8. Agribisnis bersifat labor intensive