Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Reklamasi


Reklamasi kerap diartikan sebagai perluasan daratan secara
horisontal ke arah perairan dengan cara menimbun sehingga memunculkan
daratan baru guna menaikkan daya guna suatu kawasan. Secara bahasa dalam
anonymouse (tanpa tahun) Reklamasi berasal dari kosa kata dalam Bahasa
Inggris, to reclaim yang artinya memperbaiki sesuatu yang rusak. Secara
spesifik dalam Kamus Bahasa Inggris-Indonesia Departemen Pendidikan
Nasional, disebutkan arti reclaim sebagai menjadikan tanah (from the sea).
Secara teknis reklamasi memiliki arti yang beragam. Menurut
Pedoman Reklamasi di Wilayah Pesisir (2005), reklamasi adalah kegiatan
yang dilakukan oleh orang dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya
lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara
pengurugan, pengeringan lahan atau drainase. Sedangkan Djakapermana,
Ruchyat Deni (tanpa tahun) memaparkan bahwa reklamasi lahan adalah
proses pembentukan lahan baru di pesisir atau bantaran sungai, tujuan utama
reklamasi adalah menjadikan kawasan berair yang rusak atau tak berguna
menjadi lebih baik dan bermanfaat. Kawasan baru tersebut biasanya
dimanfaatkan untuk kawasan permukiman, perindustrian, bisnis dan
pertokoan, pelabuhan udara, perkotaan, pertanian, serta objek wisata.

2.2 Lokasi dan Tujuan Reklamasi Teluk Jakarta


Secara geografis, reklamasi yang ada pada Jakarta berada pada
Pantai Utara Jakarta. Lebih tepatnya dalam Djakapermana, Ruchyat Deni
(tanpa tahun) Pantai Utara Jakarta adalah kawasan yang meliputi teluk
Jakarta yang terletak di sebelah utara kota Jakarta, pada umumnya merupakan
perairan dangkal yang memiliki kedalaman rata-rata 15 meter dengan luas

sekitar 514 Km2. Teluk ini merupakan muara 13 sungai yang melintasi
kawasan metropolitan Jakarta. Secara umum rencana pembangunan Teluk
Jakarta disajikan pada gambar berikut.

Gambar 2.1. Rencana Pembangunan Teluk Jakata


(http://tataruangpertanahan.com/pdf/pustaka/bahan_tayangan/86.pdf)

Secara umum tujuan dari dibukanya kawasan reklamasi menurut


Modul Terapan Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi
Pantai (2007) dalam anonimus (tanpa tahun) yaitu untuk menjadikan kawasan
berair yang rusak atau belum termanfaatkan menjadi suatu kawasan baru
yang lebih baik dan bermanfaat. Sedangkan secara khusus, besarnya
pertumbuhan peduduk yang ada pada Jakarta merupaan faktor utama
diadakannya reklamasi di Teluk Jakarta. Penguraian kepadatan penduduk
menjadi misi utama pemerintah sehingga mengizinkan dibukanya kawasan
reklamasi. Salah satu tujuan reklamsi ini untuk menekan laju pertumbuhan,
dimana tempat yang baru tersebut akan dijadikan pemukiman yang mampu
menampung sekitar 1,5 juta penduduk Jakarta (Djakapermana, Ruchyat
Deni, tanpa tahun)

2.3 Dampak Sosial Reklamasi Teluk Jakarta


Membahas ranah sosial berkaitan juga dengan kajian ekonomi,
tingkah laku, dan budaya pada suatu wilayah. Reklamasi juga memiliki akibat
terhadap ranah sosial masyarakat sekitar, dimana obyek reklamasi adalah
daerah pantai maka kehidupan masyarakat disekitar pantai akan mengalami
dampak dari reklamasi. Dampak positif dari adanya Reklamasi Teluk Jakarta
akan mendominasi pada ranah ekonomi sebagian masyarakat, juga tergantung
peruntukan dari wilayah reklamasi. Menurut Djakapermana, Ruchyat Deni
(tanpa tahun) Dampak positif kegiatan reklamasi antara lain tentunya pada
peningkatan kualitas dan nilai ekonomi kawasan pesisir.
Banyaknya lahan yang akan terbangun pada kawasan Teluk Jakarta
hasil reklamasi akan menimbulkan sikap kewirausahaan yang tinggi bagi
sebagian masyarakat, selain itu mata pencaharian masyarakat sekitar daerah
kawasan reklamasi akan berubah dan lebih berkecimpung pada sektor jasa
karena kawasan reklamasi merupakan suatu bentuk dari perkembangan
wilayah.
Namun, reklamasi merupakan fenomana campur tangan manusia
terhadap alam yang akan membawa dampak negatif pula. Adapun dampak
negatif dari reklamasi pantai dalam aspek sosial berupa aspek langsung
terhadap kehidupan nelayan berupa hilangnya wilayah penangkapan ikan,
sulitnya akses menuju Tempat Pendaratan Ikan, sedangkan dampak jangka
panjang berupa perairan yang keruh. Seperti yang dipaparkan lembaga
Kesatuan

Nelayan

Tadisional

Indonesia

(2016)

proyek

reklamasi

memperparah tingkat kerentanan masyarakat pesisir terhadap perubahan


iklim, mempersempit ruang hidup dan penghidupan nelayan, bahkan sangat
rentan dengan praktik korupsi.

2.4 Dampak Lingkungan Reklamasi Teluk Jakarta

Proses rekayasa lahan berupa Reklamasi Teluk Jakarta disamping


memberi dampak sosial pasti akan menimbulkan dampak secara langsung
terhadap lingkungan sekitar. Perolehan positif yang dari adanya Reklamasi
Teluk Jakarta berupa pengurangan lahan yang dianggap kurang produktif
dalam hal ini merupakan Teluk Jakarta yang merupakan daerah pesisir yang
berada pada kondisi buruk, penambahan wilayah dalam artian perluasan yang
berpengaruh langsung pada aspek sosial ekonomi dan budaya yang ada, dan
perlindungan pantai dari erosi dimana letak dari Reklamasi Teluk Jakata
berada depan kawasan pantai yang berfungsi sebagai tameng terhadap pantai.
Tanah urukan yang ditimpakan pada daerah perairan secara langusng
akan meniadakan ekosistem laut pada sebagian daerah Teluk Jakarta, selain
itu dalam Djakapermana, Ruchyat Deni (tanpa tahun) menjelaskan dampak
dari reklamasi berupa perubahan hidro-oseanografi, erosi pantai, sedimentasi,
peningkatan kekeruhan, pencemaran laut, perubahan rejin air tanah,
peningkatan potensi banjir dan penggenangan di wilayah pesisir. Sedangkan,
dampak biologis berupa terganggunya ekosistem mangrove, terumbu karang,
padang lamun, estuaria dan penurunan keaneka ragaman hayati. Penambahan
Volume dari tanah urukan juga akan berakibat naiknya muka air laut sehingga
potensi banjir rob pada daerah lain akan semakin besar. Hal tersebut akan
terjadi jika kurangnya pengajian dan keseriusan dalam pembangunan
Reklamasi Teluk Benua. Secara umum Esp2indonesia. (2011) dalam
Nugroho, D (2014) memaparkan dampak

kawasan Teluk Jakarta pada

kegiatan reklamasi dalam Fase Operasi memberikan dampak terhadap


lingkungan seperti:
a.
b.
c.
d.
e.

Dampak terhadap paras muka laut dan perendaman di hilir .


Dampak terhadap kinerja pembangkit listrik akibat resirkulasi thermal
Dampak terhadap jaringan pipa dan kabel bawah laut
Dampak terhadap geomorfologi garis pantai
Dampak terhadap kualitas perairan akibat menurunnya penggelontoran

air
f. Sungai yang diperparah dengan peningkatan asupan limbah dari
operasional
g. Permukiman, bisnis, dan industri yang berlangsung di lahan reklamasi

h. Dampak terhadap komunitas mangrove yang tersisa (wilayah konservasi)


akibat perubahan kualitas perairan, kondisi hidrologi dan sedimentasi
i. Dampak sosial-ekonomi terhadap nelayan (hilangnya wilayah
penangkapan ikan, sulitnya akses menuju Tempat Pendaratan Ikan,
dampak jangka panjang berupa perairan yang keruh)
j. Dampak terhadap lalu lintas di daratan (Antisipasi) Tekanan terhadap
infrastruktur dan pelayanan umum (air, buangan limbah, komunikasi,
listrik, dan lain-lain) Emisi gas buang selama kegiatan reklamasi
berlangsung

(akibat

peningkatan

frekuensi

kegiatan

pelayaran,

pembangkit listrik, dan lain-lain).

2.5 Solusi dan Inovasi Terhadap Reklamasi Teluk Jakarta


Kegiatan reklamasi yang merupakan campur tangan manusia
terhadap alam akan menimbulkan dampak negative. Namun teluk Jakarta
yang memang berada pada kondisi buruk saat ini juga memiliki beberapa
permasalahan tersendiri. Oleh karena itu perlu ada pemaparan solusi baik
solusi yang ditawarkan bila kegiatan reklamasi terlaksana maupun bila
kegiatan reklamasi tidak diadakan.
Beberapa dampak yang terjadi apabila kegiatan reklamasi diadakan
antara lain masyarakat asli yang awalnya bergantung pada hasil laut yang
berada pada teluk Jakarta akan kehilangan mata pencahariannya, hutan
mangrove yang rusak atau bahkan hilang dikarenakan proses pembuatan
reklamasi, dan ancaman kerusakan fisik dimasa yang akan datang akibat
adanya reklamasi. Solusi yang bisa ditawarkan kepada seluruh pihak yang
berada pada pengaruh reklamasi baik pelaku maupun masyarakat sekitar
reklamasi antara lain memberikan jaminan lapangan pekerjaan kepada
masyarakat yang awalnya bergantung pada hasil laut teluk Jakarta, lalu
melakukan pembentukan kembali hutan mangrove yang disesuaikan dengan
desain arsitektur lahan reklamasi sebagai pengganti hutan mangrove yang
hilang akibat proses reklamasi, dan untuk menghindari ancaman kerusakan
dimasa yang akan datang maka perlu dilakukan penerapan desain
pengamanan reklamasi dan upaya pemeliharaannya agar hasil kegiatan
reklamasi memiliki manfaat yang berkelanjutan.

Apabila kegiatan reklamasi teluk Jakarta tidak jadi diadakan maka


perlu dilakukan upaya-upaya agar teluk Jakarta yang sudah dalam buruk bias
diminimalkan kerusakannya. Upaya-upaya yang dimaksud antara lain
memperbaiki teluk dari segala kerusakan juga factornya seperti menimalkan
pencemaran limbah pabrik yang dibuang ke sungai dengan mempertegas
sangsi pada pelaku-pelaku pencemar sungai, lalu pengetatan pengawasan
AMDAL dan CSR dari pabrik-pabrik yang diperkirakan memiliki pengaruh
besar kepada teluk Jakarta, selain itu perlu dilakukan pembudidayaan
kegiatan nelayan agar hasil laut dapat berkembang dan kesejaterahan nelayan
meningkat, dan yang perlu dilakukan adalah pelestarian dan perlindungan
mangrove agar dapat mendukung ketahanan pantai dari abrasi juga
mendukung meningkatnya produktivitas hasil tangkapan ikan.

Anda mungkin juga menyukai