PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penilaian merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran.
Pembelajaran memiliki triangulasi dengan hubungan yang erat, yaitu tujuan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan evaluasi atau penilaian. Dari triangulasi
ini, penilaian berperan dalam menyediakan data untuk menentukan ketercapaian
tujuan pembelajaran. Penilaian dalam pembelajaran sains dapat dimaknai sebagai
membawa konten, proses sains dan sikap ilmiah secara bersama-sama. Penilaian
dilakukan
terutama
keterampilan
untuk
menilai
proses
kemajuan
sains
siswa
dalam
(sumber:
pencapaian
http//
mahmuddin.wordpress.com/2010/04/10/pengantar-penilaian-keterampilan-prosessains/).
Selain pencapaian tujuan pembelajran, penilaian juga memiliki tujuan
lain diantaranya adalah untuk mengetahui kedudukan siswa di dalam kelas atau
kelompoknya. Dengan penilaian, guru dapat mengklasifikasikan apakah seorang
siswa termasuk kelompok siswa yang pandai, sedang, kurang, atau cukup baik di
kelasnya jika dibandingkan dengan teman-temannya.
Salah satu bagian dari pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran
yang dilaksanakan guru adalah penilaian keterampilan proses dan sikap. Dalam
hal ini, penilaiannya meliputi kemampuan atau keterampilan mengamati,
menggolongkan,
menafsirkan,
meramalkan,
menerapkan,
merencanakan
berhubungan dengan
dan sikap?
Metode apa yang dapat digunakan sebagai bagian dari pembelajaran?
Metode yang dapat digunakan untuk menilai keterampilan proses.
dan sikap.
Untuk mengetahui metode penilaian yang dipergunakan sebagai
1.3.3
1.4.2
1.4.3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hal-hal yang Dinilai dalam Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap
Dalam penilaian proses dan sikap, hal-hal yang dinilai adalah
2.1.1 Penilaian Pada Keterampilan Proses
Keterampilan proses merupakan suatu kemampuan/ skill yang
dimiliki anak sebagai modal dasar memahami ilmu pengetahuan.
Keterampilan proses yang dielaborasikan dalam pembelajaran dapat
melibatkan berbagai keterampilan, baik yang bersifat intelektual,
dalam
perkembangannya.
Oleh
karena
itu,
menginvestigasi,
menginterpretasikan
temuan
dan
data
pengamatan
secara
terpisah,
mampu
pengamatan,
dan
mampu
mengambil
keputusan.
secara
jelas
dan
sistematis.
Kemampuan
Perumusan suatu model teoritik untuk menampung gejalagejala dan prinsip-prinsip yang diketahui
Penginterpretasian
dan
pengevaluasian
hasil-hasil
2.1.2
Penilaian Sikap
Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut Attitude
sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni Aptus
yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan
kegiatan. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap
obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Sikap merupakan
bagian
yang
sulit
diamati
(sumber:
http://skinhead4life-
carigaragara.blogspot.com/).
Sikap yang dialami oleh mereka merupakan bagian dari
semua perilaku, yang harus dinilai bidang aktivitasnya, dengan
demikian dapat diperlakukan dengan cara yang sama seperti pada
ketrampilan proses. Ada banyak kesempatan untuk mengumpulkan
objek penilaian dari sikap dan keterampilan.
Brotowidjoyo mengemukakan terdapat beberapa sikap
ilmiah yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah
berdasarkan metode ilmiah, adalah sebagai berikut.
1. Sikap ingin tahu
alat
indera
sebanyak
mungkin
untuk
dengan
teliti
dan
tidak
menyerah
untuk
mengetahuinya).
7. Sikap terbuka
Bersedia
mendengarkan
argumen
orang
lain
menerima
pengertian
generalisasi
(Sumber:
http://blogbahrul.wordpress.com/2007/11/28/sikap-ilmiah/)
2.2 Metode Penilaian yang Digunakan Sebagai Bagian dari Pembelajaran
Metode utama untuk menilai keterampilan proses dan sikap merupakan
bagian dari pembelajaran adalah pengamatan selama aktivitas. Tugas yang tepat
akan membuat pengamatan-pengamatan tentang pembelajaran sulit dipisahkan
pada waktu yang sama dan setiap siswa akan mengatur serta mengembangkan
hasil belajarnya. Perencanaan merupakan kunci utama untuk membuat semuanya
mungkin, tetapi hal ini juga membantu untuk mengingat bahwa penilaian
bermanfaat untuk pembelajaran tetapi jika tidak dilakukan dengan baik, akan
terdapat kesalahan. Dalam konteks ini ada dua aspek perencanaan yaitu,
menentukan siswa mana yang akan diamati dan menetukan apa yang akan
diamati.
2.2.1
sikap siswa, seperti pada tabel di bawah ini (hal ini bukan sekedar kertas
rekaman, tetapi sebuah alat perencanaan):
Tabel.1 Contoh Tabel Pengamatan yang Dilakukan
Anak
Menga
mati
Berhipo
tesis
Mempre
diksi
Penye
Lidika
n
Mengin
terpretas
i
kan
Meng
Komuni
kasikan
Rasa
ingin
tahu
Resp
ek
thd
fakta
yang
ada
Keinginan
untuk
mengubah
keadaan
Pemikir
an kritis
1
2
3
4
5
11
(untuk
atau
apa
alasannya
untuk
melakukan
13
ini
dapat
berfungsi
untuk
pengalaman
sebelumnya
untuk
variable
bebas
14
dan
mendengarkan
es
cairan?
Mengapa
garam
membuat
es
meleleh?)
Secara spontan menggali informasi dari berbagai
sumber (misalnya, untuk menentukan berapa banyak
bongkahan es yang berada di bawah air).
h) Tanggap terhadap bukti
Melaporkan apa yang benar-benar terjadi meskipun
berlawanan dengan konsep awal (misalnya, embun tetap
15
anak-anak
dalam
menggambarkan
pengamatan,
prediksi,
16
17
mengambil
kulit
transparant
tersebut,
kami
19
Pertanyaan:
1. Tuliskan rumusan masalah pada percobaan di atas! (skor 2)
________________________________________________________
2. Buatlah kesimpulan berdasarkan data hasil percobaan di atas! (skor
2)
_______________________________________________________
Pengukuran keterampilan proses yang dilakukan melakui tes
yang dikontruksi dalam bentuk pertanyaan pilihan ganda, kemungkinan
jawaban atas pertanyaan sudah disiapkan dan biasanya terdiri atas empat
atau lima pilihan. Penilaian yang diperoleh dengan menggunakan pilihan
jawaban dapat memberikan hasil yang lebih obyektif, sebab jawaban atas
masalah yang ada telah ditetapkan. Menurut Arikunto (2009) (dalam
http//
mahmuddin.wordpress.com/2010/04/10/pelaksanaan-penilaian-
20
mahmuddin.wordpress.com/2010/04/10/pelaksanaan-penilaian-
keterampilan-proses-sains/),
penilaian
keterampilan
proses
dengan
melalui bukan tes diperlukan lembar pengamatan yang lebih rinci untuk
menilai perilaku yang diharapkan. Lembar pengamatan ini dapat berupa
rubrik, daftar chek atau skala bertingkat. Menilai siswa dengan
menggunakan rubrik, dapat mendeterminasikan kemampuan siswa
berdasarkan kriteria-kriteria yang ditetapkan. Rubrik penilaian memuat
kriteria esensial terhadap tugas atau standar keterampilan proses sains
serta level unjuk kerja yang tepat terhadap setiap kriteria.
Sebuah contoh rubrik penilaian untuk mengukur kegiatan
percobaan laboratorium dapat disajikan, sebagai berikut:
Tabel 3. Rubrik Percobaan Laboratorium
Kriteria
Skor
21
4
3
(sangat baik)
(baik)
Mengidentifikasi
Tujuan
Mengidentifikasi
tujuan dan cirri
percobaan
tujuan
khusus
Alat dan Melist semua alat Melist semua
Bahan
dan bahan
bahan
Memprediksi
dengan benar
Memprediksi
Hypotesis
fakta dan
dengan benar
membuat
fakta
hipotesis
Melist semua
Melist semua
Prosedur tahap dan detailtahap
detail khusus
Data direkam,
Data direkam,
Hasil
diorganisir, dan
diorganisir
digrafiskan
Tampak
memahami
Tampak
konsep dan
memahami
Simpulan
membuat
konsep yang
hipotesis baru
telah dipelajari
untuk aplikasi
pada situasi lain.
2
(cukup)
1
(kurang)
Salah
Mengidentifikasi
mengidentifikasi
sebagian tujuan
tujuan
Melist beberapa Salah melist
bahan
bahan
Memprediksi
dengan beberapa Menebak-nebak
fakta
Melist beberapa
tahap
Salah melist
tahap
Data direkam
Tidak ada
Tampak
kesimpulan atau
memahami
tampak
beberapa konsep
miskonsepsi
22
dan tujuan kegiatan yang dirumuskan dengan baik. Pada descriptor, siswa
dapat melihat syarat unjuk kerja untuk mencapai sebuah level kriteria.
Bagi guru, descriptor dapat membantu guru untuk memberikan penilaian
secara konsisten pada hasil kerja siswa.
Dalam implementasinya, penilaian melalui observasi dengan
menggunakan rubrik penilaian memiliki beberapa keunggulan. Ketika
rubrik penilaian ini dikomunikasikan kepada siswa di awal pembelajaran,
ekspektasi terhadap pencapaian level keterampilan proses dapat
diidentifikasikan dan dipahami secara baik oleh siswa. Observasi dapat
menghasilkan penilaian yang konsisten dan obyektif. Selain itu, hasil
penilaian dapat menghasilkan umpan balik (feedback) yang lebih baik.
Hasil penilaian dapat menunjukkan level khusus performans siswa
selanjutnya yang harus dicapai oleh siswa. Dalam hal ini, guru dan siswa
dapat mengetahui secara pasti, area kebutuhan siswa yang perlu
pengembangan
(sumber:
http//
mahmuddin.wordpress.com/2010/04/10/pelaksanaan-penilaianketerampilan-proses-sains/).
Selain dengan cara di atas, dalam penilaian ini guru juga dapat
menggunakan lembar pengamatan. Lembar pengamatan yang dimaksud
adalah berupa table yang berisikan karakteristik ketrampilan yang akan
diamati, keterangan nilai secara kualitatif maupun kuantitatif, dan
tentunya nama siswa yang diamati. Dalam membuat lembar pengamatan
ada dua hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Menentukan keterampilan yang akan diamati.
2. Membuat kriteria penilaian untuk masing-masing keterampilan.
23
No.
Unit
Nama
Siswa
Penga
matan
Peng
golo
ngan
Penaf
siran
Peram
alan
Pener
apan
Perenca
naan
Ko
Pene
mu
litia
nik
n
asi
Keterangan
BS = Baik
sekali
B = Baik
S = Sedang
K = Kurang
KS
=
Kurang
sekali
24
gambar
ada
beberapa
oleh
siswa.
dari
pengambilan
sampel,
mengklarifikasikan,
dan
25
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Yang dinilai dalam keterampilan proses meliputi observasi, merumuskan
hipotesis, meramalkan, menginvestigasi, menginterpretasikan penemuan
dan menyimpulkan, dan menyampaikan apa yang telah diperoleh.
Sementara itu keterampilan sikap meliputi rasa ingin tahu, tanggapan
3.1.2
3.1.3
3.2 Saran
3.2.1 Bagi para guru dan calon guru, diharapkan untuk dapat lebih memahami
tentang penilaian keterampilan proses dan sikap. Kedua penilaian ini
harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku agar penilaian
3.2.2
yang dilakukan tidak terpusat kepada penilaian dalam ranah kognitif saja.
Guru dan calon guru jika ingin menggunakan penilaian keterampilan
proses dan sikap, maka harus lebih memperhatikan tingkat kemampuan
siswanya karena pengembangan kedua aspek tersebut memerlukan latihan
dan waktu yang cukup lama.
26
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2007.
Sikap
ilmiah.
Tersedia
pada:
mahmuddin.wordpress.com/2010/04/10/pengantar-penilaian-
27
28