1. PENDAHULUAN
1 Seminar hasil ini akan diseminarkan di Akademi farmasi Dwi Farma Bukittinggi
Hari/Tanggal: Rabu 11 Juni 2014Pukul
:14.00 wib
tanaman pagar atau pembatas diperkebunan teh. Andong berasal di Asia Timur dan
bisa ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.900 dari permukaan laut
( Dalimarta,2006).
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan :
1. Apakah ekstrak etanol daun andong (Cordyline fruticosa [L] A.Cheval)
mengandung senyawa fenolik ?
2. Seberapa besar ekstrak etanol daun andong (Cordyline fruticosa [L]
A.Cheval) mengandung senyawa fenolik ?
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kadar ekstrak
etanol daun andong (Cordyline fruticosa [ L ] A. Cheval ) mengandung senyawa
fenolik
1.4 Manfaat penelitian
Manfaat penelitian adalah:
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kadar fenolik total dari
ekstrak etanol daun andong (Cordyline fruticosa [L} A.Cheval) sehingga
dapat digunakan dalam pengobatan tradisional
2. Untuk mengaplikasikan ilmu ilmu yang telah di peroleh dari Akademi
Farmasi Dwi Farma Bukittinggi
II TINJAUAN PUSTAKA
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledonae
Ordo
: Liliales
Family
: Liliaceae
Genus
: Cordyline
Spesies
Sinonim
Nama umum
: Andong
Nama daerah
Kandungan
khasiat
menghentikan
(hemostatis),
pada
memar,
pendarahan
meghancurkan
anti
bakteri
darah
dan
dan
wasir
(Dalimartha,2006,:Syamsuhidayat,1991.;Har
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat yaitu daun , bunga dan
akar. Daun andong mengandung
steroida, polisakarida, kalsium oksalat, dan zat besi. Daun andong berkhasiat
menghentikan pendarahan (hemostatis), meghancurkan darah beku pada
memar, anti bakteri dan Daun Andong berkhasiat sebagai obat luka dan wasir
( Dalimartha, 2006,: Syamsuhidayat,1991).
2.2 Fenolik
Senyawa fenolik mempunyai struktur yang khas, yaitu memiliki satu atau
lebih atom hidroksil yang terikat pada satu atau lebih cincin aromatik benzene,
sehingga senyawa ini juga memiliki sifat yang khas, yaitu dapat teroksidasi.
Kemampuannya membentuk radikal fenoksi yang stabil pada proses oksidasi yang
menyebabkan senyawa ini banyak digunakan sebagai antioksidan (sahel, ray.2011)
Flavonoid temasuk senyawa fenolik dan merupakan kelompok senyawa
yang banyak ditemukan dialam, mempunyai struktur molekul sedarhana dan tersebar
luas baik pada tumbuhan tinggi maupun tumbuhan tingkat rendah.
polifenol bermanfaat
Senyawa
tradisional semakin tinggi polifenol suatu tumbuhan semakin baik hasilnya terhadap
pencegahan suatu penyakit. Senyawa ini didektesi dengan pereaksi yang lebih khas,
yaitu Folin ciocalteu (Harborne.B. J,1998;handayani,Sri.2005;Desviana.2007).
2.3 Tinjauan Kimia Asam galat (3,4,5-trihydroksi benzoic acid)
Rumus Bangun
: C7H6O5
Berat molekul
: 170,12
fotometer adalah alat pengukur panjang intesitas cahaya yang ditramisikan atau di
absorbsi (khophar,2006).
Radiasi mempunyai panjang gelombang, frekuensi, kecepatan, dan amplitudo.
1. Panjang gelombang () adalah jarak antara dua puncak atau lembah dari suatu
gelombang. Satuan panjang gelombang dinyatakan dalam nm. Gelombang
mikro dinyatakan dalam cm dan gelombang radio dinyatakan dalam meter
(m)
2. Frekuensi radiasi () menunjukkan jumlah gelombang yang terjadi perdetik,
atau merupakan jumlah puncak yang melewati suatu titik tertentu perdetik.
3. Kecepatan radiasi (c) yaitu perkalian antara dua frekuensi ( dalam detik-1) dan
panjang gelombang (dalam cm ). Perumusan hubungan kecepatan radiasi
telah ditentukan
3. Optik
Dirancang untuk memisahkan berkas cahaya sehingga berkas tersebut
melewati dua kompartemen sampel, dan pada instrument berkas rangkap
tersebut , larutan blangko dapat digunakan dalam satu kompartemen untuk
memperbaiki pembacaan spectrum sampel tersebut. blangko umumnya
adalah pelarut yang dapat melarutkan sampel.
4. Kuvet
Kuvet atau sel absorbsi adalah tempat sampel yang akan diperiksa. Kuvet
kaca digunakan untuk pengukuran cahaya tampak, sedangkan kuvet kuarsa
(silica) digunakan untuk pengukuran daerah UV karena kuvet kaca tidak
tembus cahaya pada daerah ini.
5. Detektor
Detector merupakan kepingan elektronik yang disebut dengan tabung
pengganda foton yang bereaksi untuk mengubah intesitas berkas sinar
kedalam sinar elektrik yang dapat diukur dengan mudah dan juga bereaksi
dengan suatu pengganda (amflifier) untuk meningkatkan kekuatan sinyal
(Waston,2010;Gandjar,2012;Khopkar2000)
2.5 Ekstraksi
Ekstraksi adalah salah satu cara penarikan zat aktif dari simplisia, dengan
menggunakan pelarut tertentu. Ekstrak adalah sedian kering, kental atau cair yang
diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia
hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua
pelarut diuapkan dari masa atau serbuk yang tersisa diperlakukan dengan sedemikian
rupa hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan. (Dirjen POM 200.;Farmakope
edisi ketiga.1979)
d. Infus
Infus adalah sedian cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan
air pada suhu 90C selama 15 menit.
e. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama ( 30C) dan temperatur
sampai titik didih air (Depkes RI, 1986;Dirjen POM,2000; Farmakope,1979).
2.6 Metode Folin Ciocalteu
Metoda folin ciocalteu digunakan untuk menentukan kadar polifenol. Reagen
folin ciocalteu merupakan reagen yang spesifik untuk mengidentifikasi senyawa
polifenol pada tumbuhan.
Komposisi reagen folin ciocalteu.
a. Natrium Fosfotungstat : 10%
b. Natrium Fosfomolibdat : 2.5%
c. H2PO3
: 4.2%
d. HCL
: 2.5%
e. Li2SO4H2O
: 15%
f. Br2
: Bebarapa tetes
Reagen folin ciocalteu ini merupakan larutan yang berwarna kuning.
Kelarutan nya mudah larut dalam air, etanol dan kloroform(Singleton, V. L.,dkk
1999).
2.7 Hipotesa
Hipotesa dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun andong mengandung
senyawa fenolik
10
11
3.2.1 Alat
Satu set alat Spektrofotometer UV-VIS ray leight, alat destilasi vakum
dan pemanas, timbangan analitik,Timbangan digital, pisau, corong, labu ukur,
pipet tetes, pipet mikro, pipet volum, vial, kertas saring, gelas ukur, wadah
gelap, scal dan kain flannel.
3.2.2 Bahan
Daun Andong (Cordyline folium), asam galat, etanol, aqua dest,
reagen folin ciocalteu, Na2 CO3.
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Pengambilan sampel
Sampel digunakan adalah daun andong yang diambil dari daerah
ngarai Kota Bukittinggi. Teknik pengambilan sampel untuk penelitian ini
adalah secara random sampling.
12
13
n(x )-(x)
b = n(xy)-(x)(y)
n(x2)-(x)2
Keterangan :
: absorban
a: titik potong garis regresi pada sumbu y
b : kemiringan
x : konsentrasi (Schefler, 1997.;sugiy0no2002).
Rumus korelasi
Untuk mengetahui besarnya pengaruh konsentrasi terhadap absorban,
digunakan rumus korelasi, yaitu sebagai berikut:
14
n ( xy )( x ) ( y )
{ n ( x ) ( x ) }{n ( y ) ( y ) }
2
4.2 Pembahasan
Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah daun andong
(Cordyline fruticosa [L] A.Cheval) yang diambil di daerah ngarai kota
Bukittinggi, Propinsi Sumatra Barat. Sampel dicuci bersih, dikering
anginkan, timbang 100g.
Kemudian dilakukan ekstraksi dengan mengggunakan metoda
maserasi karna metoda ini merupakan metoda yang paling mudah dan
menggunakan alat alat yang sederhana, cukup merendam sampel dalam
pelarut. Pelarut yang digunakan adalah etanol karena etanol dapat melarutkan
sebagian besar zat aktif fenolik dan etanol mudah dibebaskan dari ekstrak.
Maserasi dilakukan 3x3 hari dan maserat nya digabung, didapat hasil 1100
ml maserat dan diuapkan menggunakan destilasi vakum hingga diperoleh
ekstrak kental 9,7 g. Keuntungan destilasi vakum adalah pelarut akan
mendidih dibawah titik didihnya, sehingga waktu yang di butuh kan untuk
menguapkan pelarut lebih singkat dan zat aktif tidak rusak karena pemanasan
pada suhu yang lebih rendah.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kadar fenolik total yang
terkandung dalam ekstrak etanol daun andong (Cordyline fruticosa [L] A.
Cheval) secara spektrofotometri uv-vis dengan menggunakan metoda folincio
calteu yang dapat diketahui pada panjang gelombang 765nm. Metoda
folincio calteu merupakan metoda terbaik dalam penentuan kadar senyawa
fenolik . Metode folin ciocalteu akan membentuk kompleks warna biru yang
disebabkan oleh reaksi antara fenolik dengan reagen folin ciocalteu untuk
mempertahankan warnanya ditambahkan Na2C03 10%. Dalam penentuan
kadar fenolik total digunakan baku pembanding
16
antara
konsentrasi
dengan
absorban.
Semakin
besar
konsentrasinya maka nilai absorbannya akan semakin besar pula. Dari kurva
kalibrasi di dapat persamaan regresi = 0,001x - 0,122 dan koefisien korelasi
( r ) 0,9995. Sedangkan koefisien determinasi ( R2 ) = 0,999 yang mempunyai
arti 99,9% absorban dipengaruhi konsentrasi, sedangkan 0,1% dipengaruhi
oleh faktor lain seperti suhu, alat, cahaya, pengerjaan dan lain-lain. Nilai r
yang mendekati 1 membuktikan persamaan regresi tersebut linier.
Pada
penentuan
regresi linier dari kurva kalibrasi. Sehingga diperoleh kadar fenolik total
ekstrak etanol daun andong sebesar 0,7566% b/b yang dihitung sebagai
asam galat.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Bintang.(2010). Biokimia Teknik penelitian. Gelora Aksara Pratama. Jakarta
Dachriyanus.(2004).Analisis Struktur Senyawa Organik secara Spektroskopi.
Andalas University Press. Padang
Dalimarta,S.(2006).Atlas Tumbuhan obat Indonesia Jilid 4.Jakarta.Puspa swara
Departemen Kesehatan Repupblik Indonesia,(1979. a) Farmakope Indonesia Edisi
III.Jakarta
.(1986. B)Sediaan Galenik.Jakarta
Dirjen POM Direktorat Pengawasan Obat Tradisional .(2000) Parameter Standar
Umum Ekstra Tumbuhan. Jakarta
Desvina,M.Lia(2007).Perbandingan Kadar polifenol Seduhan The Hijau pada
Berbagai Merek The Hijau. Karya tulis ilmiah. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.Semarang
Ganjar,I, G. Rohman, A.(2012). Analisis obat Secara spektrofotometri dan
Kromatografi. Pustaka Pelajar.Bandung
19
Handayani, Sri. Dkk. 2005. Optimasi Waktu Radiasi dan Konsentrasi Ion Hidroksida
Pada Sintesis Flavanoid Menggunakan Benzaldehidadan Turunannya.
Universitas Yogyakarta.
Hariana, A(2004).Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 1. Jakarta:Penebar Swadaya
Harborne, J.B.(1987). Metoda Fito Kimia Terbitan kedua. ITB Bandung: Bandung
Khofar, S. M. 1990. Konsep Kimia Analitik . Diterjemahkan oleh A.
Saptorahajo.2003.UI Pres. Jakarta
Marlina, E. (2012). Antioksidan Ekstra Etanol Daun Andong (Cordyline frucosa [L]
A. Cheval).Universitas mula warman.
Syamsuhidayat, S. (1991). Invetaris Tanaman Obat Indosia.Depkes RI. Jakarta
Sahel, Ray. Senyawa Fenolik dan Asam, Manfaat dari Fenol
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.raysahelian.com/phenolic.html . diunduh tanggal 03
Oktober 2011.
Schelfer, W(1999).Stastistika untuk biologi,Farmasi,kedokteran, dan ilmu Bertautan
terbitan kedua.ITB.Bandung
Singleton,V . L dan Josep. A Rossi. JR. Colometri Of Total Phenolics With
Phosfomolybdic-Phosfotungstic Asid Reagen. Resvectively Associate
Enologist and Graduate Student, Departemen Of Viticulture and Enologi
University Of Colifornia Davis 144-158
Sugiyono.(2002).Stastistikuntuk penelitian. Alfabeta. Bandung
Subroto A, M.2008. Read Foo True Healt.Agro Media. Jakarta
20
- cuci bersih
- dikering anginkan
- dirajang
- dihomogenkan
Timbang 100
g
Maserasi dengan etanol
- Saring
3 x 3 hari
Maserat 1
Maserasi
2
- Digabung
Maserat
1,2,3
21
Maserat 3
-Destilasi vakum
Ekstra kental
Larutan induk
Asam Galat
1mg/ml
Pipet 1ml
+ aqu
dest ad
10ml
konsentra
si 100
Pipet
1,25ml +
aqu dest
ad 10ml
konsentra
si 125
Pipet 1,5
ml + aqua
dest ad
10 ml
konsentra
si
Pipet 1,75
ml + aqua
dest ad 10
ml
konsentra
si
Pipet 2
ml +
aqua
dest ad
10 ml
konsentr
Larutan sampel
konsentrasi 10 mg / ml
Tambahkan 1ml
reagen folin ciocalteu
Kocok homogen diam kan selama 8 menit
Tambahkan 3 ml
larutan Na2CO3 10 %
Absorban
Absorban
rata-rata
100
0,257
0,257
0,257
0,257
125
0,288
0,288
0,289
0,288
150
0,321
0,322
0,323
0,322
175
0,354
0,354
0,354
0,354
200
0,391
0,391
0,391
0,391
24
Kurva kalibrasi
0.5
A
b
s
o
r
b
a
n
0.4
0.3
f(x) = 0x + 0.12
R = 1
absorban
0.2
Linear (absorban)
0.1
0
80 100 120 140 160 180 200 220
konsentrasi
25
XY
X2
Y2
100
0,257
25,7
10000
0,066049
125
0,288
36
15625
0,082944
150
0,322
48,3
22500
0,103684
175
0,354
61,95
30625
0,125316
200
0,391
78,2
40000
0,152881
=750
=1,612
=250,1
5
=1187
=0,5308
74
50
a=(y)(x2)-(x)(xy)
n(x2)-(x)2
=
(1,612)(118750 )(750)(250,15)
5 ( 118750 )(750)2
191425187612,5
593750562500
3812,5
31250
= 0,122
b = n(xy)-(x)(y)
n(x2)-(x)2
=
1250,751209
593750562500
41,75
31250
26
= 0,001
r=
n ( xy ) ( x )( y )
{n ( x ) ( x } { n ( y ) ( y }
2
1250,751209
= ( 593750562500 )( 2,654372,598544 )
41,75
( 31250 ) (0,055826)
41,75
1744,5625
41,75
41,768
r = 0,9995
R2 = 0,999
27
Pengulangan
Absorban
0,278
II
0,278
III
0,278
Rata-rata absorban
0,278
0,156
0,001
28
= 156
Untuk 1 ml
/0,2ml
=
1 ml
0,2ml
konsentrasi 10 mg/ ml )
Jumlah total ekstrak kental
= 9,7 g = 9700 mg
9700 mg
10 mg
x 780 g
= 756600 g
=0,7566 g/100g
% Senyawa fenolik=
0,7566 g
100 g
x 100% = 0,7566%
Jadi kadar fenolik total ekstrak etanol daun andong 0,7566% b/b
yang terhitung sebagai Asam Galat.
29