Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RANGKUMAN

Bahan Bakar Alternatif

Disusun oleh : Atha Fawwaz Rudiyanto


Kelas : A
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

1. Definisi
Bahan bakar alternatif adalah bahan bakar yang digunakan sebagai pengganti
bahan bakar fosil yang telah beredar saat ini. Penggunaan bahan bakar fosil dapat
mengurangi jumlah cadangan minyak bumi yang masih tersimpan di perut bumi. Apabila
bahan bakar fosil telah habis maka dunia akan kesulitan menggunakan kendaraan
bermotor. Bahan bakar alternatif haruslah rendah emisi, murah, melimpah dan mudah
didapat sehingga dapat dikatakan sebagai bahan bakar alternatif. Jika bahan bakar
tersebut sulit didapat, atau menghasilkan emisi yang buruk, maka bahan bakar tersebut
bukan termasuk bahan bakar alternatif.
2. Bahan Baku
Bahan baku pembuatan bahan bakar alternatif sangat beragam, ada yang berupa
gas, minyak, alkohol, cairan. LPG terbuat dari minyak mentah yang didistilasi. Bahan
bakar gas (BBG) didapat dari gas alam. Dimethylether dapat trbuat dari gas alam, bau
bara, biomas, dan petroleum coke. Biodiesel, bahan bakar ini dapat dibuat dari minyak
goreng bekas maupun tanaman. Methanol dan ethanol merupakan salah satu bentuk
alkohol namun pembuatan ethanol masih cukup mahal dibandingkan dengan
pembuatan bensin sehingga bahan bakar ini belum berkembang secara pesat.
Hidrogen dapat dibentuk dari elektrolisis air, sehingga jika dibakar akan menghasilkan
uap air dan emisi yang rendah.
3. Pengolahan
Proses pengolahan bahan bakar alternatif saat ini masih cukup mahal, melihat dari
masih langkanya sumber daya terbarukan. Namun dengan teknologi yang selalu
berkembang diharapkan bahan bakar alteratif menjadi pilihan utama di masa depan.
Ethanol dihasilkan dari produksi singkong, bahan bakar ini jika dicampurkan ke bahan
bakar fosil akan menghailkan emisi yang rendah, namun pengolahannya masih cukup
mahal dibandingkan bensin.
Hidrogen yang didapat dari air dihasilkan dengan cara elektrolisis, sehingga bahan
bakar ini jika dibakar bisa menghasilkan uap air sehingga ramah lingkungan.
Dimethylether merupakan bahan bakar substitusi solar yang terbuat dari gas alam,
batu bara, biomas dan petroleum coke. Pada aplikasinya DME cukup disimpan
dalam tanki tekanan rendah seperti halnya LPG. Hanya saja pada penggunaan DME
beberapa komponen yang berhubungan dengan bahan bakar dan terbuat dari karet
harus diganti dengan komponen yang terbuat dari polimer (misalnya teflon), seperti
halnya pada penggunaan biodiesel.
4. Karakteristik
Karakteristik dari bahan bakar alternatif sendiri beragam dilihat dari jenisnya yang
banyak dan berbeda sifat. Ada yang berupa minyak, gas, cairan, maupun sel.
Mulai dari gas, bahan bakar ini terkenal dengan sifatnya yang ramah lingkungan,
namun karena bentuknya berupa gas, maka tempat penyimpanannya harus berupa
tabung gas yang bertekanan.

Yang kedua adalah LPG, bahan bakar ini serupa dengan bahan bakar gas namun
dengan keunggulan tidak memerlukan tekanan yang tinggi seperti BBG. Namun bahan
bakar ini memerlukan pengolahan lebih lanjut sebelum menjadi LPG sehingga biaay
operasionalnya menjadi lebih mahal.
Yang ketiga adalah Dimethylether (DME), merupakan bahan bakar yang ditujukan
sebagai substitusi solar. Bahan bakar ini memiliki keunggulan yaitu : memiliki umur yang
pendek di troposfer dan bereaksi menjadi air (H2O) dan karbon dioksida (CO2). tidak
lepas ke stratosfir, tidak beracun, bukan merupakan senyawa karsinogen /
teratogen / mutagen, bersifat seperti LPG, tidak korosif dan mempunyai bilangan
cetan di atas solar. Pada beberapa pengujian DME memberikan prestasi mesin yang
hampir sama dengan solar (daya, torsi don konsumsi bahan bakar) akan tetapi
sangat rendah emisinya (NOx, THC don Partikulat).
Yang keempat adalah biodiesel, merupakan bahan bakar untuk mesin diesel yang
digunakan sebagai alternatif lain dari solar. Emisi gas buang yang dihasilkan leh
biodiesel sangat rendah karena tidak mengandung unsur sulfur didalamnya, namun
pelumasan yang dilakukan tetap baik karena adanya unsur poliaromatik. Selain itu
biodiesel juga sangat mudah terurai kembali sehingga tidak mencemari lingkungan.
Yang kelima adalah methanol,merupakan bahan bakar berupa alkohol yang
mudah menguap. Bahan bakar ini dulunya digunakan sebagai bahan bakar yang
diinjeksikan, namun karena methanol ini memiliki sifat higroskopis maka
penggunaannya sebagai bahan bakar dihentikan karena akan berdampak membuat
korosi pada bagian dalam mesin dan knalpot.
Yang keenam adalah ethanol, merupakan bahan bakar yang hampir sama
dengan methanol. Ethanol dicampurkan ke dalam bensin maupun solar sehingga
emisi gas buang yang dihasilkan menjadi berkurang dan lebih bertenaga apabila
digunakan di mesin diesel. Salah satu kekurangan bahan bakar ini adalah harga
pembuatannya yang masih cukup mahal.
Yang ketujuh adalah hidrogen, bahan bakar ini sangat jarang digunakan sebagai
bahan bakar langsung seperti bensin atau solar karena masalah penanganan dan
pengendaliannya yang tidak mudah. Hidrogen sebagai bahan bakar lebih dikenal dari
pemanfaatan teknologi fuel cell yang memanfaatkan beda potensial yang terjadi
antara hidrogen dengan fuel cell sehingga dapat menghasilkan listrik yang cukup
kuat untuk menggerakkan motor listrik. Hal lain yang cukup menarik dari bahan bakar
ini adalah nilai kalor pembakarannya yang cukup tinggi sehingga menghasilkan
tenaga yang besar, dan juga emisinya yang berupa H 2O sehingga bisa dikatakan
bahwa bahan bakar ini bebas emisi.
5. Aplikasi
Saat ini penggunaan bahan bakar alternatif sudah dilakukan di beberapa tempat di
dunia. Bahan bakar alternatif yang sudah sering digunakan adalah biodiesel sebagai
pengganti solar murni yang kurang ramah lingkungan. Dengan digunakannya biodiesel,
maka emisi gas buang dari mesin diesel akan lebih sedikit daripada menggunakan
bahan bakar solar biasa. Selain itu pelumasan yang dihasilkan dari bahan bakar

biodiesel terjamin kualitasnya sehingga tidak perlu khawatir jika sistem bahan bakar
tidak terlumasi.
Selain biodiesel adapula ethanol yang digunakan pada mesin bensin. Sebenarnya
ethanol adalah bahan campuran untuk bahan bakar diesel dan bensin. Dengan
mencampurkan ethanol ke dalam bensin maupun solar maka akan dihasilkan emisi yang
lebih rendah daripada menggunakan bahan bakar fosil. Itulah sebabnya bahan bakar ini
sering digalakkan di luar negeri.
Bahan bakar Gas (BBG) telah digunakan untuk kendaraan bermotor di Indonesia
sejak tahun 1988 dan di dunia sudah sejak lama sebelum itu. Bahan bakar ini
dikenal sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan karena emisinya yang rendah.
Pemakaian BBG pada bus, taxi dan angkot/mikrolet sudah mencapai ratusan unit di
Jakarta. Peningkatan jumlah pengguna pernah terjadi pada sekitar tahun 1990, akan
tetapi kemudian menurun sejalan krisis moneter yang melanda Indonesia akhibat
harga conversion kit yang tidak kompetitif lagi.
pada penggunaan BBG adalah infra struktur SPBG yang lambat berkembang,
tingginya biaya operasi pada SPBG karena tidak dipergunakannya motor gas
sebagai penggerak mula pada kompresor, berkurangnya kapasitas ruangan karena
adanya tangki BBG dan kekhawatiran akan keselamatan, mengingat BBG disimpan
dalam tangki bertekanan 200 bar.
Meski pada awalnya terjadi penurunan prestasi pada aplikasi motor bensin, akan
tetapi masalah tersebut berangsur-angsur dapat diatasi, misalnya penurunan
akselerasi dapat diatasi dengan suplai tambahan dengan system by-pass,
penurunan daya akibat kesalahan timing ignition diatasi dengan self adjuster timing
ignition, dll.
Di luar sektor transportasi, BBG sekarang juga banyak dilirik oleh kalangan
industri sebagai bahan bakar alternatif setelah harga solar dirasakan cukup mahal.
Aplikasi yang sering dilakukan saat ini adalah pemanfaatan pada turbin gas, boiler,
motor gas dan mix-fuel (BBG dengan penyala awal solar).
Dimethylether (DME) digunakan pada mesin diesel. Bahan bakar ini
menghasilkan emisi yang rendah dan juga menghasilkan tenga yang setara dengan
solar biasa.

Anda mungkin juga menyukai