Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ i


Daftar Isi
........................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang .........................................................................................
2. Rumusan Masalah ........................................................................................
3. Tujuan Penulusan .......................................................................................
4. Manfaat Penulisan ........................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah Virus Zika .......................................................................................
2. Klasifikasi dan Struktur virus zika................................................................
3. Penyebaran Virus Zika..................................................................................
4. Penyebab Virus Zika.....................................................................................
5. Gejala Virus Zika..........................................................................................
6. Diagnosis Virus Zika.....................................................................................
7. Pengobatan Virus Zika..................................................................................
8. Pencegahan Virus Zika..................................................................................
9. Virus Zika Pada Wanita.................................................................................
10. Efek Serius terhadap Wanita Hamil...............................................................
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan....................................................................................................
2. Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Belakangan ini penyakit Zika begitu marak dibicarakan dan begitu booming
diberbagai pemberitaan. Nyamuk Aedes disebut-sebut sebagai salah satu penyebab
virus ini bisa menyebar antara satu penderita ke penderita lainnya. Virus Zika adalah
sejenis virus yang berasal dari family flaviviridae dan genus flavivirus yang mana,
dua jenis virus ini berasa dari nyamuk jenis Aedes. Virus Zika yang telah menginfeksi
manusia akan dapat menimbulkan beberapa gangguan pada tubuhnya. Beberapa
gangguan yang mungkin dinampakan diantaranya adalah demam, mata merah
(konjungtivitis), nyeri dibagian persendian dan juga ruam dibagian kulit.
Jika dilihat sekilas, dampak dari virus Zika, cenderung lebih mirip dengan penyakit
dengue dan chikungunga, serta masa berlangsungnya bisa terjadi dalam beberapa hari
bahkan satu minggu. Kondisi inilah yang pada umumnya akan membuat si penderita
yang terinfeksi virus Zika mengalami kondisi yang cukup mengkhawatirkan. Betapa
tidak, beberapa dampak atau resiko yang dirasakan seperti halnya demam, nyeri sendi
dan resiko lain, akan tentu saja membuat si penderita tidak mampu menjalankan
aktivitasnya sehari-hari.Terutama, bila terjadi pada anak-anak, kondisi seperti ini tentu
saja akan membuat setiap orangtua merasa khawatir dan terus-terusan dihantui dengan
perasaan yang tidak tenang akan kesehatan si buah hatinya. Untuk itulah, mewaspadai
segala macam ancaman penyakit adalah perioritas paling penting dalam menjaga agar
tubuh tetap sehat.

2. Rumusan Masalah
a.

Apa yang dimaksud dengan virus zika ?

b.

Apa yang menyebabkan virus zika ?

c.

Bagaimana gejala infeksi virus zika ?

d.

Bagaimana cara mencegah terjadinya virus zika ?

e.

Bagaimana cara mengobati virus zika ?

3. Tujuan Penulisan
Tujuan di buatnya makalah ini adalah :
a.

Memberi pengetahuan mengenai penyakit virus zika dan penyebabnya.

b.

Memberi pengetahuan tentang cara penularan virus zika

b.

Memberikan informasi tentang cara mencegah virus zika.

c.

Memberikan pengetahuan tentang cara mengobati virus zika.

d.

Mengetahui gejala dan berbagai pencegahan untuk penyakit akibat virus zika.

4. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
a.

Penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang apa itu virus zika.

b.

Melatih penulis dalam menggunakan ejaan dan Bahasa Indonesia yang baik dan
benar.

c.

Menambah kreatifitas penulis dalam menyusun karya tulis ini.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah Virus Zika
Virus Zika (ZIKV) merupakan sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus
flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan
sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau penyakit
Zika. Penyakit Zika sendiri mulai diketahui terjadi di daerah khatulistiwa Afrika dan
Asia sejak 1950-an. Kesakitan tersebut adalah satu bentuk penyakit ringan dari
demam dengue, dimana sesorang yang terjangkit dirawat melalui istirahat dan tidak
bisa dicegah melalui obat-obatan atau vaksin. Penyakit Zika memiliki kaitan dengan
demam kuning dan virus Nil Barat yang dibawa oleh flavivirus bawaan artropoda
yang lain.
Selain nyamuk Aedes aegypti nyamuk Aedes albopictus adalah nyamuk lain yang
juga berpotensi yang memiliki tingkat keganasan yang sama sebagai agen virulensi.
Nyamuk jenis ini paling banyak dijumpai di daerah Afrika dan Asia. Aedes albopictus,
yang juga dikenal sebagai nyamuk macan Asia dengan ciri garis-garis putih, dianggap
spesies nyamuk yang paling agresif. Kedua spesies biasanya menggigit pada siang
hari dan pada sore hari, sehingga kelambu untuk tidur malam dianggap tidak begitu
berguna untuk mecegah penyebaran virus Zika. Setiap spesies nyamuk ini juga dapat
menginfeksi orang dengan demam berdarah, chikungunya, dan demam kuning.
Pada 2014, virus ini menyebar ke timur melintasi Samudra Pasifik ke Polinesia
Perancis, kemudian ke Pulau Paskah dan pada tahun 2015, ia menyebar ke Amerika
Tengah, Karibia, dan kini ia menyebar ke Amerika Selatan sebagai satu wabah besar.
Pada Januari 2016, Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat
mengeluarkan panduan perjalanan untuk negara-negara tejangkit wabah, termasuk
panduan langkah pencegahan yang dipertingkatkan dan pertimbangan untuk menunda

kehamilan bagi wanita. Menurut laporan, transmisi virus Zika pada janin dapat
menyebabkan mikrosefalus pada bayi yang baru lahir. Badan-badan kesehatan dan
pemerintah lain juga mengeluarkan peringatan yang serupa, sedangkan negara-negara
seperti Kolombia, Ekuador, El Salvador, dan Jamaika, menasihati wanita untuk
menunda kehamilan sehingga risiko tentang virus tersebut dapat lebih diketahui.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai penyakit yang terkait dengan virus Zika
di Amerika Latin pada akhir tahun 2015 hingga Januari 2016 telah menimbulkan
keadaan darurat kesehatan bagi masyarakat. Oleh sebab itu, WHO mengumumkan
Status Darurat Kesehatan Internasional
Infeksi virus Zika terjadi melalui perantara gigitan nyamuk Aedes, terutama spesies
Aedes aegypti. Penyakit yang disebabkannya dinamakan sebagai Zika, penyakit Zika
(Zika disease) ataupun demam Zika (Zika fever). Gejala yang paling umum dari
penyakit virus Zika adalah demam, ruam, nyeri sendi, dan konjungtivitis (mata
merah). Penyakit ringan biasanya memiliki gejala yang berlangsung dari beberapa
hari sampai satu minggu.
Virus Zika yang telah menginfeksi manusia dapat menimbulkan beberapa gejala,
seperti demam, nyeri sendi, konjungtivitis (mata merah), dan ruam. Gejala-gejala
penyakit Zika dapat menyerupai gejala penyakit dengue dan chikungunya, serta dapat
berlangsung beberapa hari hingga satu minggu.
Virus Zika pertama ditemukan pada seekor monyet resus di hutan Zika, Uganda, pada
tahun 1947. Virus Zika kemudian ditemukan kembali pada nyamuk spesies Aedes
Africanus di hutan yang sama pada tahun 1948 dan pada manusia di Nigeria pada
tahun 1954. Virus Zika menjadi penyakit endemis dan mulai menyebar ke luar Afrika
dan Asia pada tahun 2007 di wilayah Pasifik Selatan. Pada Mei 2015, virus ini
kembali merebak di Brazil. Penyebaran virus ini terus terjadi pada Januari 2016 di
Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia, Afrika, dan Samoa (Oceania). Di Indonesia
sendiri, telah ditemukan virus Zika di Jambi pada tahun 2015.
Virus zika yang terjadi sekarang ini sangat membahayakan bagi perkembangan janin
pada ibu yang hamil, hal ini dikarenakan pada kasus yang terjadi di Brazil, ibu yang

hamil banyak yang melahirkan bayi yang abnormal dengan kelainan pada tulang
kepala lebih kecil dari umumnya, kelainan ini dinamakan dengan mikrosefalus, maka
dari itu virus zika ini disinyalir memiliki efek yang merusak pada perkembangan janin
meskipun sampai sekarang para ilmuwan masih terus meneliti kemungkinan hal
tersebut.
perbandingan kepala yang mengalami mikrosefalus dengan kepala normal
perbandingan kepala yang mengalami mikrosefalus dengan kepala normal

Pada tahun 2010 sampai 2014, brazil mempunyai rata rata 156 bayi yang lahir dengan
microcephaly setiap tahunnya. Yang lebih mengejutkan lagi pada tahun 2015, lebih
dari 3000 bayi lahir dengan kondisi tersebut, bahkan hingga berujung kematian hal
tersebut di duga ada kaitannya dengan jejak virus zika. Pada bulan Mei 2015,
Organisasi Kesehatan Amerika (PAHO) mengeluarkan peringatan mengenai kontak
pertama yang dikonfirmasi infeksi virus Zika di Brasil. Wabah di Brasil yang terjadi
diduga menyebabkan sindrom Guillain-Barr dan kecenderungan wanita yang hamil
melahirkan bayi dengan cacat lahir dan dapat melahirkan anak yang memiliki
kecenderungan mengalami kelainan.
2. Klasifikasi dan Struktur virus zika
Group : Group IV ((+)ssRNA)
Famili : Flaviviridae
Genus : Flavivirus
Spesies : Virus Zika
Virus zika memiliki virion dengan diameter 40nm degan permukaan proyeksi sekitar
5-10nm. virus zika memiliki nukleokapsid dengan diameter 25-30nm yang
mengelilingi membran lipid bilayer. virus ini memiliki envelop dengan bentuk
isohedral yang memiliki struktur yang terbuat dari protein E dan M. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat struktur virus zika di gambar dibawah ini
struktur virus yang tergolong genus flavivirus
struktur 3 dimensi genus flavivirus
Susunan gen virus zika termasuk ke dalam Non-segmented, single-stranded, dan

genom positive-sense RNA dengan panjang basa 10794 dengan dua bagian noncoding yaitu 5 NCR dan 3 NCR.
susunan gen virus zika
3. Penyebaran Virus Zika
a. Sebelum tahun 2015, Zika wabah virus telah terjadi di daerah Afrika, Asia
Tenggara, dan Kepulauan Pasifik.
b. Pada bulan Mei 2015, Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) mengeluarkan
peringatan mengenai dikonfirmasi infeksi virus Zika pertama di Brasil.
c. Saat ini, wabah yang terjadi di banyak negara.
d. Virus Zika akan terus menyebar dan akan sulit untuk menentukan bagaimana virus
akan menyebar dari waktu ke waktu.
e. Beberapa negara yang tersebar virus zika
a. Benua Amerika
1) Barbados
2) Bolivia
3) Brazil
4) Colombia
5) Commonwealth of Puerto Rico, US territory
6) Costa Rica
7) Curacao
8) Dominican Republic
9) Ecuador
10) El Salvador
11)

French Guiana

12) Guadeloupe
13) Guatemala
14) Guyana
15) Haiti
16) Honduras
17) Martinique

18) Mexico
19) Nicaragua
20) Panama
21) Paraguay
22) Saint Martin
23) Suriname
24) U.S. Virgin Islands
25) Venezuela
b. Oceania/Pacific Island
1) American Samoa
2) Samoa
c. Africa
1) Cape Verde

4. Penyebab Virus Zika


Penyebab penyakit Zika (Zika disease) ataupun demam Zika (Zika fever) adalah
virus Zika. Virus Zika termasuk dalam garis virus flavivirus yang masih berasal dari
keluarga yang sama dengan virus penyebab penyakit dengue/demam berdarah.
Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis
Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes
albopictus pada beberapa daerah lain. Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang
aktif di siang hari, dan daoat hidup di dalam maupun luar ruangan.Virus Zika
disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes yang terinfeksi. Nyamuk ini menjadi
terinfeksi setelah menggigit penderita yang telah memiliki virus tersebut. Nyamuk ini
sangat aktif di siang hari dan hidup serta berkembang biak di dalam maupun luar
ruangan yang dekat dengan manusia, terutama di area yang terdapat genangan air.
Walaupun jarang, virus Zika dapat ditransmisikan dari seorang ibu ke bayinya.
Virus Zika berkemungkinan ditularkan dari seorang ibu hamil pada janin di dalam
kandungannya. Dapat pula bayi tertular pada waktu persalinan. Hingga saat ini, kasus
penularan virus Zika melalui proses menyusui belum ditemukan sehingga ahli medis

tetap menganjurkan ibu yang terinfeksi untuk tetap menyusui bayinya.Selain itu,
terdapat beberapa laporan virus Zika yang penularannya terjadi melalui tranfusi darah
dan hubungan seksual.

5. Gejala Virus Zika


Selain gejala umum yang telah disebutkan, gejala lain virus Zika yang ditemukan
adalah sakit kepala, nyeri di belakang mata, dan lelah. Gejala ini umumnya bersifat
ringan dan berlangsung hingga sekitar satu minggu.
Mengenai periode inkubasi virus Zika masih belum diketahui, namun kemungkinan
berlangsung hingga 2-7 hari semenjak pasien terpapar virus ini (terkena gigitan
nyamuk penjangkit). Dari lima orang yang terinfeksi virus Zika, satu orang menjadi
sakit akibat virus ini. Walaupun jarang, dapat terjadi kasus berat yang memerlukan
penanganan lebih lanjut di rumah sakit, bahkan kematian.
Transmisi virus Zika yang terjadi di dalam kandungan dikaitkan dengan terjadinya
mikrosefali dan kerusakan otak pada janin. Mikrosefali adalah kondisi dimana lingkar
kepala lebih kecil dari ukuran normal.
Beberapa pakar melihat adanya banyak kesamaan gejala antara demam berdarah
dengan demam Zika. Keduanya sama-sama diawali dengan demam yang naik turun
serta rasa linu hebat pada persendian dan tulang. Kadang juga disertai mual, pusing,
rasa tidak nyaman di perut dan disertai rasa lemah dan lesu yang hebat.
Beberapa kesamaan sebagai gejala awal membuat penyakit ini diidentifikasi secara
keliru dengan penyakit demam berdarah. Namun sebenarnya terdapat beberapa gejala
khas yang bisa membedakan keluhan infeksi Zika Virus dengan penyakit demam
berdarah, beberapa tanda khusus tersebut antara lain:
a. Demam cenderung tidak terlalu tinggi, kadang maksimal hanya pada suhu 38
derajat celcius. Cenderung naik turun sebagaimana gejala demam berdarah,
tetapi tidak terlalu tinggi.
b. Muncul beberapa ruam pada kulit yang berbentuk makulapapular atau ruam
melebar dengan benjolan tipis yang timbul. Kadang ruam meluas dan

membentuk semacam ruam merah tua dan kecoklatan yang mendatar dan
menonjol.
c. Muncul rasa nyeri pada sendi dan otot, kadang disertai lebam dan bengkak
pada sendi dan otot seperti terbentur dan keseleo ringan.
d. Kerap muncul keluhan infeksi mata menyerupai konjungtivitas dengan mata
kemerahan. Kadang warna sangat kuat pada bagian dalam kelopak sebagai
tanda munculnya ruam pada bagian dalam kelopak mata.
Meski beberapa pakar kesehatan belum mengibarkan bendera putih yang menandakan
penyakit ini tidak berbahaya. Namun sejauh ini tidak ada kasus kematian yang
muncul karena infeksi Zika Virus. Penyakit yang memang masih dalam riset sejauh
ini tidak menandakan sebagai penyakit berbahaya kecuali adanya masalah gangguan
sendi, sakit kepala hebat, dan ruam yang membuat kulit terasa kurang nyaman dan
gatal.
Penyakit yang memerlukan masa inkubasi 3 hari sebelum serangan ini juga kerap kali
sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan medis yang serius. Penanganan paling
efektif menurut Dr. Herawati adalah dengan meningkatkan asupan vitamin C, E, B,
dan A dalam tubuh untuk memicu sistem kekebalan tubuh membentuk perlawanan
alami terhadap Zika Virus. Dalam kondisi tubuh yang baik, penyakit infeksi Zika
Virus dapat pulih dalam tempo 7 sampai 12 hari.

6. Diagnosis Virus Zika


Melihat dari gejala yang menyerupai banyak penyakit lain, pemeriksaan terhadap rute
perjalanan yang pernah dilakukan oleh pasien, khususnya ke area-area yang memiliki
kasus infeksi virus Zika dapat membantu mempersempit diagnosis. Dokter mungkin
akan menanyakan area, waktu, dan aktivitas saat melakukan kunjungan ke daerah
tersebut.
Dokter dapat melakukan tes darah untuk mendeteksi asam nukleat virus, mengisolasi
virus, atau uji serologis. Selain melalui pengambilan darah yang biasanya dilakukan
pada 1-3 hari setelah gejala muncul, urine dan air liur juga dapat menjadi bahan uji
pada hari ketiga hingga hari kelima.

7. Pengobatan Virus Zika


Pengobatan virus Zika difokuskan kepada upaya mengurangi gejala yang dirasakan
oleh pasien karena vaksin serta obat-obatan penyembuh penyakit ini belum
ditemukan. Pengobatan terhadap gejala yang dialami dapat berupa pemberian cairan
untuk mencegah dehidrasi, obat pereda rasa sakit untuk meredakan demam dan sakit
kepala, serta istirahat yang cukup. Penggunaan aspirin dan obat anti peradangan
nonsteroid lainnya tidak direkomendasikan sebelum kemungkinan pasien terkena
dengue dapat dihilangkan.
Bagi pasien yang telah terinfeksi virus Zika diharapkan untuk menghindari gigitan
nyamuk selama terjangkit virus ini karena virus Zika yang dapat bertahan lama di
dalam darah penderita dapat menyebar ke orang lain melalui gigitan nyamuk.
Jika terinfeksi virus Zika, maka lakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Istirahat cukup
b. Konsumsi cukup air untuk mencegah dehidrasi
c. Minum obat-obatan yang dapat mengurangi demam atau nyeri
d. Jangan mengkonsumsi aspirin atau obat-obatan NSAID (non stereoid anti
inflmation) lainnya.
e. Cari pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat.
Sebelum pergi ke area terjangkit virus Zika dianjurkan untuk melakukan konsultasi
dengan dokter. Selain itu pada masa selama berada di area terjangkit diharapkan
melakukan perlidungan ekstra terhadap gigitan nyamuk.

8. Pencegahan Virus Zika


Mencegah gigitan nyamuk adalah salah satu tindakan pencegahan awal yang bisa
membantu Anda terhindar dari infeksi virus Zika. Beberapa langkah pencegahan yang
bisa dilakukan saat berada di daerah yang terjangkit virus Zika, antara lain :
a. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus (menguras dan
menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau melakukan daur
ulang barang bekas,ditambah dengan melakukan kegiatan pencegahan lain

seperti

menabur

bubuk

larvasida,menggunakan

kelambu

saat

tidur,

menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, dll)


b. Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) seperti diet seimbang, melakukan aktifitas fisik secara rutin, dll.
c. Gunakan baju dan celana berlengan panjang
d. Gunakan bahan penolak serangga yang terdaftar pada badan perlindungan
lingkungan atau environmental protection agency (EPA), sesuai dengan
instruksi yang tertera pada kemasan. Instruksi yang terlampir akan
memberikan informasi mengenai pengaplikasian ulang, area pengaplikasian
yang diperbolehkan, waktu dan durasi pengaplikasian.
e. Bayi yang berusia di bawah dua bulan tidak diperkenankan menggunakan
bahan penolak serangga ini sehingga Anda harus memastikan agar pakaian
bayi dapat melindunginya dari gigitan nyamuk.
f. Gunakan juga kelambu pada tempat tidur bayi, kereta dorong bayi, dan
gendongan atau alat pengangkut bayi lainnya.
g. Perhatikan area tubuh anak yang berusia lebih dewasa saat mengaplikasikan
bahan penolak serangga. Hindari area tubuh yang terluka atau sedang
mengalami iritasi, area mata, mulut, dan tangan.
h. Pelajari juga informasi mengenai daerah yang akan Anda kunjungi, seperti
fasilitas kesehatan dan area luar ruangan terbuka sebelum waktu
keberangkatan tiba, khususnya area yang terjangkit virus Zika.
i. Lakukan tes virus Zika sekembalinya Anda, khususnya perempuan hamil, dari
daerah penyebaran virus Zika.
j. Pada wanita hamil atau berencana hamil harus melakukan perlindungan ekstra
terhadap gigitan nyamuk untuk mencegah infeksi virus Zika selama
kehamilan, misalnya dengan memakai baju yang menutup sebagian besar
permukaan kulit, berwarna cerah,menghindari pemakaian wewangian yang
dapat menarik perhatian nyamuk seperti parfum dan deodoran.

9. Virus Zika Pada Wanita

Menurut data lembaga Centers for Disease Control and Prevention yang terakhir
diperbarui pada 27 Januari 2016, gejala virus zika dan viktornya, demam berdarah dan
penyakit chikungunya, nyaris sama.
Satu dari lima orang yang terinfeksi virus zika akan mengalami gejala paling umum,
yaitu demam, ruam, nyeri sendi, dan konjungtivitis atau mata merah. Gejala umum
lainnya termasuk nyeri otot dan sakit kepala. Masa inkubasi atau waktu dari saat
paparan gejala dari virus zika baru diketahui dalam beberapa hari sampai sepekan.
Infeksi yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini biasanya ringan dengan
gejala yang berlangsung selama beberapa hari sampai sepekan. Kasus kematian yang
disebabkan oleh virus ini jarang ditemukan.
Jika seseorang mengalami gejala tersebut dan baru mengunjungi tempat yang
terjangkit virus zika, CDC merekomendasikan segera menemui dokter dan menjalani
tes darah.
Sampai kini, belum ada vaksin atau obat untuk mencegah ataupun mengobati infeksi
zika. Penderita bisa beristirahat yang banyak, minum air untuk mencegah dehidrasi,
dan pada gejala awal bisa mengkonsumsi asetaminofen.
Hindari aspirin dan obat anti-inflamasi non-steroid, seperti ibuprofen dan naproxen,
untuk mengurangi risiko perdarahan. Jika penderita sedang mengkonsumsi obat untuk
kondisi medis lain, mintalah rekomendasi dokter sebelum mengambil obat tambahan.
Jika sudah terinfeksi zika, hindari gigitan nyamuk selama seminggu pertama. Sebab,
virus zika dalam darah penderita bisa ditularkan ke orang lain melalui gigitan
nyamuk.

10. Efek Serius terhadap Wanita Hamil


Menurut laman resmi Depkes RI dikatakan bahaya terbesar dari serangan Zika Virus
justru muncul pada ibu hamil, karena ibu hamil yang positif memiliki virus tersebut
kemungkinan bisa menularkan virus tersebut pada janin dalam kandungannya. Dan
Zika Virus akan menyerang jaringan otot dan sistem saraf termasuk sistem saraf pusat
di otak dari janin.
Menurut laman itu juga dikatakan hubungan infeksi virus Zika pada ibu hamil dengan

kejadian cacat mikrosefalus (ukuran otak yang kecil) pada bayi yang dilahirkan belum
terbukti secara ilmiah, namun bukti ke arah itu semakin kuat.
Dalam temuan di Brazil yang diketahui sebagai salah satu kota di Amerika Latin
dengan kasus Zika Virus yang tinggi pada tahun 2015, terjadi peningkatan signifikan
kasus bayi yang lahir dengan cacat mikrosefalus.
Berdasarkan data pada tahun 2015, di Brazil secara keseluruhan ditemukan kasus Zika
hingga ribuan temuan dengan 500 lebih kasus diderita oleh ibu hamil pada bulan
desember lalu. Dan dari angka tersebut ditemukan 150 kasus ibu hamil yang akhirnya
melahirkan bayi dengan mikrosefalus. Menurut pemberitaan CNN secara total
diperkirakan ada peningkatan bayi dengan mikrosefalus hingga 4000-an kasus
sepanjang tahun 2015 hingga Januari 2016 ini.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Infeksi virus Zika terjadi melalui perantara gigitan nyamuk Aedes, terutama spesies
Aedes aegypti. Penyakit yang disebabkannya dinamakan sebagai Zika, penyakit Zika
(Zika disease) ataupun demam Zika (Zika fever). Gejala yang paling umum dari
penyakit virus Zika adalah demam, ruam, nyeri sendi, dan konjungtivitis (mata
merah). Penyakit ringan biasanya memiliki gejala yang berlangsung dari beberapa
hari sampai satu minggu.
Virus Zika yang telah menginfeksi manusia dapat menimbulkan beberapa gejala,
seperti demam, nyeri sendi, konjungtivitis (mata merah), dan ruam. Gejala-gejala
penyakit Zika dapat menyerupai gejala penyakit dengue dan chikungunya, serta dapat
berlangsung beberapa hari hingga satu minggu.
Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan saat berada di daerah yang
terjangkit virus Zika, antara lain :
a. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus (menguras dan
menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau melakukan daur
ulang barang bekas, ditambah dengan melakukan kegiatan pencegahan lain
seperti menabur bubuk larvasida, menggunakan kelambu saat tidur,

menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, dll)


b. Meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) seperti diet seimbang, melakukan aktifitas fisik secara rutin, dll.
Jika terinfeksi virus Zika, maka lakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Istirahat cukup
b. Konsumsi cukup air untuk mencegah dehidrasi
c. Minum obat-obatan yang dapat mengurangi demam atau nyeri
d. Jangan mengkonsumsi aspirin atau obat-obatan NSAID (non stereoid anti
inflmation) lainnya.

2. Saran
a. Setiap individu sebaiknya mengerti dan memahami bahaya dari penyakit virus
zika, sehingga setiap individu bisa lebih merasa khawatir dan mampu menjaga
diri dan lingkungannya dari kemungkinan terserangnya virus zika.
b. Perlunya digalakkan Gerakan 3 M plus,tidak hanya bila terjadi wabah tetapi
harus dijadikan gerakan nasional melalui pendekatan masyarakat.
c. Early Warning Outbreak Recognition System (EWORS) perlu dilakukan
secara berdaya guna dan berhasil guna.
d. Segenap pihak yang terkait dapat bekerja sama untuk mencegah menyebarnya
virus zika.

DAFTAR PUSTAKA
http://yadi82.blogspot.co.id/2016/02/5w1h-virus-zika-virus-dengan-gejala.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Virus_Zika
https://www.deherba.com/apa-itu-zika-virus.html
http://www.alodokter.com/virus-zika
http://www.biologiedukasi.com/2016/02/sejarah-klasifikasi-dan-struktur-virus.html

Anda mungkin juga menyukai