Anda di halaman 1dari 8

Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis pendidikan

dan wisata Pertanian

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Judul
Definisi dari Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis
Pendidikan dan Wisata Pertanian berdasarkan tiap kata yang membentuknya :
Pengembangan

: proses, cara, perbuatan mengembangkan.

Kawasan

: daerah yang memiliki ciri khas tertentu atau berdasarkan


pengelompokan fungsional kegiatan tertentu.

Pertanian

: kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan


manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku
industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola
lingkungan hidupnya.

Terpadu

: sudah dipadu (disatukan, dilebur menjadi satu, dan


sebagainya).

Berbasis

: menjadikan sesuatu sebagai basis (asas; dasar).

Pendidikan

: pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan


sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau
penelitian.

dan

: penghubung satuan bahasa (kata, frasa, klausa, dan


kalimat) yang setara, yang termasuk tipe yang sama serta
memiliki fungsi yang tidak berbeda.

Wisata

: bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan,


bersenang-senang dan sebagainya); bertamasya; piknik.

M. Khoirul Huda | 5130911162

Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis pendidikan


dan wisata Pertanian

Berdasarkan pengertian diatas, maka pengembangan kawasan pertanian


terpadu berbasis pendidikan dan wisata pertanian dapat diartikan sebagai
pengembangan kegiatan pertanian dengan dasar wisata pertanian yang edukatif
dan rekreatif.
1.2. Latar Belakang
Kabupaten Kendal memiliki luas wilayah sebesar 1.002,23 Km2. Wilayah
Kabupaten Kendal di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah timur
berbatasan dengan Kota Semarang, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten
Temanggung, serta di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Batang.

Peta Administrasi Kabupaten Kendal


(Sumber: Bappeda Kabupaten Kendal)
Total luas tersebut terdiri atas tanah sawah seluas 259,74 Km2, tanah
tegalan 202,71 Km2, perkebunan (78,65 Km2, dan lahan untuk lain-lain
(perumahan, fasilitas umum, industri, dsb) seluas 461,13 Km2.

M. Khoirul Huda | 5130911162

Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis pendidikan


dan wisata Pertanian

Pemanfaatan Lahan di Kabupaten Kendal Tahun 2014


(Sumber: Potret Wilayah Kab.Kendal Tahun 2015)
Dari data tersebut sektor pertanian merupakan sektor yang paling besar
dalam penyerapan tenaga kerja. Hal ini wajar, karena sebagian besar wilayah di
Kabupaten Kendal digunakan sebagai tanah sawah dengan proporsi mencapai
26,03 persen dari luas penggunaan tanah. Tetapi terdapat hal yang menarik,
jumlah

pekerja

di

sektor pertanian mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh pembukaan beberapa lahan menjadi


kawasan permukiman.
Jenis tanaman pangan utama pada sektor pertanian Kabupaten Kendal yaitu
padi sawah, jagung dan kedelai. Jumlah produksi padi dalam kurun waktu lima
tahun (2010-2014) menunjukkan angka yang fluktuatif dengan kenaikan dan
penurunan jumlah produksi yang tidak begitu signifikan. Pada tahun 2010
produksi padi mencapai 233.083 ton, sempat naik menjadi 247.961 ton pada
tahun 2011 lalu turun lagi dari 2012 sampai 2014 menjadi 234.334 ton. Berbeda
dengan produksi padi, produksi jagung dalam kurun waktu yang sama justru
selalu mengalami peningkatan. Jika pada tahun 2010 produksi jagung sebesar
185.622 ton, pada tahun 2014 produksinya mampu mencapai 214.637 ton.
Sedangkan untuk produksi kedelai, selama lima tahun justru kondisinya
mengalami penurunan. Tahun 2010 total produksi jagung mencapai 6.547 ton,
turun menjadi 1.753 ton pada tahun 2014. Perkembangan produksi padi dan
M. Khoirul Huda | 5130911162

Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis pendidikan


dan wisata Pertanian

palawija selama tahun 2010 2014 dapat dilihat pada tabel berikut:
No. Komoditi
1.
Padi
2.
Jagung
6.
Kedelai

2010
2011
2012
2013
2014
233.083 247.961 234.917 231.520 234.334
185.622 186.061 189.162 195.565 214.637
6.547
5.614
718
1.753
2.180

Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan


Kehutanan Kabupaten Kendal Tahun 2015.

Permasalahan Pembangunan pada sektor pangan di Kabupaten Kendal yang


menjadi fokus RPJMD 2016-2021 antara lain :
a. Belum

maksimalnya

penguatan

cadangan pangan

daerah, dari

target 60% baru mampu tercapai 18,4%.


b. Belum optimalnya ketersediaan informasi pasokan, harga dan
akses pangan di daerah. Tahun 2014 baru tercapai 50% padahal
targetnya adalah 90%.
c. Belum optimalnya pencapaian

skor

pola

pangan

harapan

yang ditergetkan 90% baru mampu dicapai 87,9%.


d. Masih belum optimalnya pengawasan dan pembinaan keamanan
pangan. Dari target 80% baru tercapai 75%.
e. Belum
optimalnya
penanganan
daerah

rawan

pangan.

Penanganan daerah rawan pangan dari target 60% baru mampu


mencapai 35,7%.
Sistem pertanian terpadu pada dasarnya merupakan sistem pertanian yang
dicirikan dengan adanya interaksi dan keterkaitan yang sinergis antar berbagai
aktivitas pertanian yang dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, kemandirian,
serta kesejahteraan petani secara berkelanjutan. Namun, pengembangan pertanian
terpadu saat ini belum mencapai hasil yang maksimal. Perlu upaya
memperkenalkan pertanian terpadu kepada masyarakat terutama para petani.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan pengembangan pertanian
terpadu sebagai wahana pendidikan dan wisata pertanian.
Pembangunan pertanian terpadu patut mengedepankan potensi kawasan dan
M. Khoirul Huda | 5130911162

Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis pendidikan


dan wisata Pertanian

kemampuan masyarakatnya. Keunggulan komparatif yang berupa sumberdaya


alam perlu diiringi dengan peningkatan keunggulan kompetitif yang diwujudkan
melalui penciptaan sumberdaya manusia dan masyarakat pertaniab yang semakin
profesional. Masyarakat tani, terutama masyarakat tani tertinggal sebagai sasaran
pemberdayaan masyarakat, perlu terus dibina dan didampingi sebagai manusia
tani yang makin maju, mandiri, sejahtera, dan berkeadilan. Sumberdaya alam dan
manusia patut menjadi dasar bagi pengembangan pertanian masa depan. Dengan
demikian perlu dirumuskan suatu kebijaksanaan pembangunan pertanian yang
mengarah pada peningkatan kemampuan dan profesionalitas petani dan
masyarakat pertanian untuk dapat memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal
dan lestari dengan memanfaatkan rekayasa teknologi tepat guna untuk
meningkatkan

produktivitas

pertanian,

pendapatan

petani,

kesejahteraan

masyarakat perdesaan serta menghapus ketertinggalan.


Secara umum dapat dikatakan bahwa pembangunan sektor pertanian sangat
strategis bagi pembangunan daerah. Posisi ini sepatutnya menjadi pendorong bagi
sektor pertanian untuk melakukan evaluasi kembali tentang peran strategisnya.
Sebagai antisipasi maka perlu dimiliki komitmen untuk melaksanakan arah baru
pembangunan

pertanian,

pembangunan

yang

berorientasi

pada

manusia

berdasarkan kemampuan dan potensi sumberdaya, serta daya dukung lokal, untuk
mewujudkan kesejehteraan masyarakat seluas-luasnya.

1.3. Rumusan Masalah


Bagaimana mengembangkan kawasan pertanian terpadu berbasis pendidikan
dan wisata pertanian di Kabupaten Kendal?
1.4. Tujuan dan Sasaran
1.4.1. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mendesain pengembangan pertanian
dengan sistem pertanian terpadu sebagai wahana pendidikan dan wisata

M. Khoirul Huda | 5130911162

Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis pendidikan


dan wisata Pertanian

pertanian.
1.4.2. Sasaran
Merancang kawasan pertanian terpadu di Kabupaten Kendal berbasis
pendidikan penyuluhan kepada para petani dan masyarakat serta
menciptakan area wisata pertanian yang rekreatif dan edukatif.
1.5. Ruang Lingkup Pembahasan
Pengembangan pertanian terpadu dalam arti yang seluas-luasnya harus
dijadikan suatu proses adaptasi dan inovasi masyarakat dalam menghadapi
tantangan kelangkaan /keterbatasan ketersediaan produk di Kabupaten Kendal.
Dalam penelitian ini dibatasi pada kelompok kegiatan yang berkenaan dengan
penanganan / pengelolaan hasil setelah dihasilkan oleh petani produsen, yaitu:
1Usaha Pertanian Terpadu Berbasis Tanaman pangan
2Usaha Pertanian Terpadu Berbasis hortikultura

Kegiatan kajian meliputi aspek-aspek penting dari profil pertanian terpadu


dan agribisnis komoditi unggulan, utamanya aspek budidaya, pengolahan,
pengemasan dan penyimpanan, distribusi dan pemasaran, melalui wahana
pendidikan dan wisata pertanian.
1.6.

Manfaat Perancangan
Pengembangan kawasan pertanian terpadu ini diharapkan dapat menjadi

acuan dalam membangun dan memperkenalkan pertanian terpadu

kepada

masyarakat terutama para petani, melalui pengembangan wahana pendidikan dan


wisata pertanian, serta sebagai sumber/bahan

yang

dapat digunakan untuk

kemajuan ipteks dan pembangunan.


1.7.

Metode Pengumpulan Data

M. Khoirul Huda | 5130911162

Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis pendidikan


dan wisata Pertanian

Metode pengumpulan data yang diterapkan dalam pengembangan kawasan


pertanian terpadu ini adalah :
a. Metode studi literatur
Dengan data literature ini, dapat dilakukan dengan cara browsing internet dan
mengutip dari beberapa buku yang menyangkut dalam keterkaitan dengan materi
pembahasan perancangan.
b. Metode studi banding
Metode ini dilakukan dengan cara membandingkan antara contoh konsep
pertanian terpadu yang satu dengan yang lainnya yang dapat dijadikan acuan
dalam perencanaan.
c. Metode Obeservasi
Metode observasi dilakukan dengan cara mengunjungi dan menganalisa
secara langsung ke salah satu komunitas seniman atau penggiat budaya jawa di
Yogyakarta.
1.8.

Sistematika Penulisan
BAB I
: Pendahuluan
Pada bab ini berisikan latar belakang permasalahan Selain itu juga

membahas permasalahan, tujuan, sasaran, manfaat perancangan, batasan/ruang


lingkup, metodelogi yang digunakan, sistematika penyusunan, dan alur pemikiran.
BAB II
: Data
Pada bab ini berisikan tentang kumpulan data yang menjadi dasar dalam
proses penyusunan konsep perancangan arsitektur. Isi dari data tersebut meliputi:
a. Tinjauan umum.
b. Karakteristik pertanian terpadu.
c. Standar kebutuhan ruang.
d. Data (penyajian kondisi eksisting).
e. Data penyajian tinjauan studi literature banding yang relevan dengan judul atau
tema yang ditetapkan disertai penyajian data kasus.
BAB III
: Analisa Perancangan Arsitektur
Pada bab ini berisikan tentang analisa-analisa yang berkaitan dengan
tahapan perancangan arsitektur, yaitu :
a. analisa kebutuhan dan program ruang.
b. analisa tapak.
M. Khoirul Huda | 5130911162

Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis pendidikan


dan wisata Pertanian

c. analisa bentuk bangunan (transformasi bentuk).


BAB IV
: Konsep Perancangan Arsitektur
Pada bab ini berisikan tentang usulan-usulan keputusan pemecahan masalah
secara arsitektural yang akan diterapkan/diaplikasikan kedalam gambar rancangan
yang mengacu pada penekanan desain berupa :
a. konsep perancangan kawasan kertanian terpadu.
b. konsep perancangan tapak.
c. konsep perancangan kawasan kertanian terpadu berbasis pendidikan dan wisata
pertanian.
BAB V
: Penutup
Pada bab ini berisikan tentang gambaran menyeluruh terhadap hasil rancang
bangun proyek yang dikerjakan.

M. Khoirul Huda | 5130911162

Anda mungkin juga menyukai