Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PUSAT TANGGUNG JAWAB :


PUSAT PENDAPATAN DAN BEBAN

Oleh :
Bima Sakti

A31114003

Reynaldi Saputra

A31114025

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN
Tahun 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah mata kuliah Sistem Pengendalian
Manajemen dengan judul Pusat Tanggung jawab : Pendapatan dan Beban ini
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Tak lupa kami haturkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi
sumbangsi yang sangat bermanfaat dalam proses penyusunan maupun penyelesaian
makalah

ini. Kami selaku penyusun menyadari bahwa

masih terdapat banyak

kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini dikarenakan keterbatasan kemampuan


dari penyusun serta kodrat kami sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.
Oleh karena itu, kami senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini kedepannya.
Kami selaku penyusun juga berharap makalah ini tidak sekadar menjadi
penggugur tugas di mata kuliah ini namun dapat bermanfaat kepada seluruh pengguna
utamanya kepada diri kami sendiri
Amin.

Makassar, 07 September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. iv
B. Ruang Lingkup ................................................................................................. v
C. Maksud dan Tujuan .......................................................................................... v
BAB II PEMBAHASAN
A. Pusat Tanggungjawab ...................................................................................... 1
B. Pusat Pendapatan .............................................................................................. 5
C. Pusat Biaya ....................................................................................................... 5
D. Pusat Administrasi dan Pendukung .................................................................. 7
E. Pusat Penilitian dan Pengembangan................................................................. 8
F. Pusat Pemasaran ............................................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..11
B. Kritik dan Saran...11
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Meningkatnya transaksi pasar serta persaingan secara global mendorong setiap
perusahaan baik di bidang produksi barang maupun jasa dituntut untuk
menjalankan operasional seefektif dan seefisien mungkin. Hal ini beriringan
dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi terutama dibidang pemasaran
dan jaringan perusahaan.
Begitupun dengan jajaran manajer tiap perusahaan yang semakin berpacu
dalam mengembangkan sistem yang dijalankannya, terutama bidang pengendalian
yang semakin kompleks dari hari kehari. Pengendalian manajemen adalah proses
dalam suatu organisasi dimana para manajer berupaya untuk mempengaruhi
anggota divisinya dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
Salah satu bentuk pengendalian yang seringkali diterapkan dalam perusahaan
adalah teknik pusat pertanggungjawaban yang juga digunakan untuk mengukur
kinerja tiap manajer dalam setiap bidang yang dibawahinya. Suatu organisasi pada
hakikatnya adalah pusat-pusat tanggung jawab, yang masing-masing diwakili oleh
sebuah kotak dalam bagan organisasi.

B. RUANG LINGKUP
1. Pusat Tanggung jawab
2. Pusat Pendapatan dan Beban

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud daripada penyusunan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas
terstruktur dari mata perkuliahan sistem pengendalian manajemen dengan tujuan
sebagai berikut:
a. Menjelaskan pengertian pusat tanggungjawab
b. Menjelaskan secara umum pembagian pusat tanggungjawab
c. Menjelaskan lebih jauh terkait pusat pendapatan dan beban

BAB II
PEMBAHASAN

A. PUSAT TANGGUNGJAWAB
1. Definisi pusat tanggungjawab
Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorangh
manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas yang dilakukan. Menurut
Hansen dan Mowen (2001:818), Pusat pertanggungjawaban merupakan
sebuah segmen bisnis yang manajernya bertanggungjawab atas hasil
kegiatan unit bisnisnya.
Sedangkan menurut Samryn (2001:818), Pusat pertanggungjawaban
merupakan suatu bagian dalam organisasi yang memiliki kendali atas
terjadinya biaya, perolehan pendapatan, atau penggunaan dana investasi.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pusat
pertanggungjawaban merupakan unit organisasi yang bertanggungjawab atas
serangkaian kegiatan tertentu yang menybabkan terjadinya biaya, pendapatan
atau investasi.
Perusahaan yang memiliki banyak pusat pertanggungjawaban biasanya
memilih salah satu dari dua pendekatan pengambilan keputusan untuk
mengelola kegiatan mereka yang kompleks dan beragam :

sentralisasi dan desentralisasi pada pengambilan keputusan sentralisasi,


berbagai

keputusan

dibuat

pada

jenjang

yang

lebih

rendah

bertanggungjawab terhadap pengimplementasian keputusan-keoutusan


tersebut.

pada pengambilan keputusan desentralisasi, memperkenankan manajer


pada jenjang yang lebih rendah membuat dan mengimplementasikan
keputusan-keputusan

penting

yang

berkaitan

dengan

dasarnya

diciptakan

wilayah

pertanggungjawaban mereka.
Pusat-puat
mencapai

pertanggungjawaban

sasaran

tertentu.

pada

Sasaran-sasaran

dari

setiap

untuk
pusat

pertanggungjawaban haruslah selaras dan seimbang dalam usaha untuk


pencapaian sasaran umum perusahaan

2. Sifat Pusat Tanggungjawab


Perusahaan secara keseluruhan memiliki cita-cita, yakni maksud atau halhal yang ingin dicapai dimasa depan. Melalui pusat tanggungjawab inilah pihak
manajemen berupaya mewujudkan cita-cita perusahaan tersebut. karena
setiap organisasi merupakan sekumpulan pusat tanggungjawab, maka jika
setiap pusat tanggung jawab telah memenuhi tujuannya, maka cita-cita
organisasi tersebut juga telah tercapai
Dalam perusahaan pusat-pusat tanggung jawab menerima input dalam
bentuk bahan baku, tenaga kerja, dan jasa-jasa lalu menghasilkan output
berupa barang atau jasa dengan menggunakan bantuan modal kerja
(persediaan, piutang).

3. Hubungan input dan output


Dalam hubungan input dan output, aspek aspek yang dimasukkan untuk diolah
dalam pusat tanggung jawab dapat langsung diidentifikasi dalam produk atau
jasa yang dihasilkan seperti produk mebel yang bahan bakunya dapat dilihat
langsung. Namun seringkali input yang proses dalam suatu produk juga tidak
dapat ditunjukkan atau berkaitan secara langsung. Seperti pada input biaya
iklan yang tidak dapat ditunjukkan perannya secara langsung pada kenaikan
penjualan produk yang berkaitan.

4. Pengukuran input dan output


Pengukuran output tidak semudah pengukuran yang dilakukan pada
proses input. Ukuran pada proses input dapat berupa jam kerja, liter minyak,
rim kertas dan sebagianya yang keseluruhan dapat diterjemahkan kesatuan
moneter; uang merupakan penyebut umum yang memungkinkan nilai dan
berbagai sumber daya yang beragam untuk digabungkan dan dikombinasikan.

Berbeda dengan nilai input. Nilai output yang umumnya dilihat dari tingkat
pendapatan pertahun tidak dapat menggambarkan kinerja organisasi secara
keseluruhan seperti seberapa bear pengaruh pelatihan sumber daya, promosi,
dan iklan terhadap pendapatanan perusahaan tiap tahunnya.

5. Efisiensi dan Efektivitas


Konsep input dan output dapat digunakan untuk menjelaskan arti efisiensi dan
efektifitas. Istilah ini umumnya dinyatakan sebagai perbandingan, misalnya
Pusat pertanggungjawaban A lebih efisien dibandingkan dengan pesaingnya
atau dibanding periode sebelumnya. Efisien adalah ratio antara input dengan
output, atau jumlah output yang dihasilkan dari setiap unit input yang
digunakan. Pusat pertanggung jawaban A dikatakan lebih efisien dibanding
Pusat Pertanggungjawaban B apabila :

Menggunakan

input

lebih

rendah

dibandingkan

pusat

pertanggungjawaban B untuk menghasilkan output yang sama

Menggunakan input yang sama dengan

yang

digunakan pusat

pertanggung jawaban B untuk menghasilkan output yang lebih banyak


Pada beberapa pusat pertanggungjawaban, efosiensi diukur dengan
membandingkan antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar, yaitu
berapa biaya yang seharusnya terjadi untuk menghasikan output yang
ditetapkan.
Efektifitas ditentukan dari hubungan antara hasil yang dicapai pusat
pertanggungjawaban dengan tujuan nya. Semakin besar kontribusi hasil
terhadap tujuan yang ditetapkan, berarti semakin efektif.

6. Peran laba

Laba merupakan tujuan utama bagi organisasi yang berorientasi laba.


Sehingga laba merupakan pengukur efektifitas yang penting. Selain itu laba
adalah selisih antara penjualan (pengukur output) dan biaya (pengukur input),
jadi laba juga merupakan pengukur efisiensi. Sehingga laba merupakan
pengukur efisiensi dan efektifitas. Apabila kedua pengukur input dan output

dapat dilakukan, maka efisiensi dan efektifitas dapat ditentukan. Akan tetapi
apabila yang dapat diukur hanya salah satunya ( input atau output saja) maka
pengukur kinerjanya dihubungkan dengan efisiensinya atau efektifitasnya
saja.

7. Jenis-Jenis Pusat Tanggung Jawab

Pengendalian manajemen adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh


manajemen untuk menjamin bahwa sumber-sumber diperoleh dan digunakan
dengan efektif dan efisien dalam rangka pelaksanaan strategi dasar yang telah
ditentukan untuk mencapai tujuan organisasi. Salah satu unsur sistem
pengawasan manajemen adalah struktur yang mengelompokkan pusat-pusat
pertanggungjawaban.
Pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut dapat dibagi 4 jenis:
a. Pusat Biaya
Pusat

biaya

merupakan

suatu

unit

organisasi

atau

pusat

pertanggungjawaban yang diukur berdasarkan pengeluaran atau biayabiaya. Dalam pusat biaya seorang manajer diberikan wewenang dan
tanggungjawab untuk mengendalikan biaya yang dikeluarkan dan otoritas
untuk mengambil keputusan-keputusan yang mempengaruhi biaya
tersebut. Kemampuan dalam mengendalikan biaya sesuai rencana
merupakan ukuran prestasi manajer pusat biaya.
b. Pusat Pendapatan
Pusat pendapatan merupakan suatu unit organisasi atau pusat
pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan
pendapatan yang dihasilkan. Sebagai contoh departemen pemasaran
yang bertanggungjawab terhadap keberhasilan perusahaan dalam
mencapai penjualan tertentu. Pusat pendapatan tidak bertanggungjawab
terhadap investasi atau produksi karena pusat pendapatan bukan pusat
laba. Prestasi keuangan dari pimpinan pusat pendapatan diukur dengan
membandingkan penghasilan sesungguhnya dengan anggaran.
c. Pusat Laba

Pusat laba (profit center) merupakan unit organisasi yang manajernya


memilki

pertanggungjawaban

atas

pendapatan

maupun

biaya

perusahaan. Pusat laba umumnya terdapat pada organisasi yang dibagibagi berdasarkan divisi-divisi penghasil laba (organisasi divisional). Pusat
pertanggungjawaban ini mendapat perhatian penting dalam penentuan
jumlah laba yang diperoleh dengan membandingkan biaya sebagai input
dengan penghasilan sebagai out-put. Pusat laba dalam hal ini
bertanggungjawab terhadap asset yang diinvestasikan oleh perusahaan.
d. Pusat Investasi
Pusat investasi merupakan unit organisasi yang prestasi manajernya
diukur berdsasarkan penghasilan dengan memperhitungkan biaya
sekaligus

aktiva

dan

modal

yang

diinvestasikan

pertanggungjawaban yang dipimpinnya dengan tujuan

pada

pusat

mencapai suatu

imbalan investasi (return on investment) yang memuaskan. Adapun ukuran


prestasi yang sering dipakai di pusat investasi ini adalah ROI (return on
investment).
Dalam pusat investasi, manajer memiliki tanggungjawab dan otoritas
pengambilan keputusan-keputusan yang mempengaruhi tidak hanya biaya
dan pendapatan saja, tetapi juga asset yang diinvestasikan dalam pusat
pertanggungjawaban. Ukuran efisiensi dipakai untuk mengevaluasi kinerja
pusat investasi diukur dengan membandingkan laba atas investasi yang
dicapai dibandingkan dengan imbalan yang dianggarkan

B. PUSAT PENDAPATAN
Pusat pendapatan merupakan pusat pertanggungjawaban yang outputnya diukur
dalam bentuk uang. Pusat pendapatan merupakan unit-unit pemasaran/penjualan
yang tidak memiliki wewenang untuk menetapkan harga jual dan tidak
bertanggungjawab atas harga pokok barang-barang yang dipasarkan.

C. PUSAT BIAYA

10

Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang seluruh inputnya diukur


dalam bentuk jumlah uang. Namun outputnya tidak diukur dengan cara yang
sama. Ada 2 jenis pusat biaya, yaitu:
1. Pusat Biaya Teknis adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya
mempunyai hubungan yang langsung dengan output yang dihasilkan. Contoh:
bagian produksi. Karakteristiknya:
a. Inputnya dapat diukur dalam bentuk jumlah uang
b. Outputnya dapat diukur dalam bentuk fisik
c. Jumlah optimum dari input yang ingin diproduksi untuk satu ouput dapat
diukur
2. Pusat Biaya Kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biaya yang
terjadi tidak mempunyai hubungan yang erat dengan output yang dihasilkan.
Contoh: bagian pemasaran, akuntansi dan riset.
Karakteristik Pengendalian Umum
a. Penyusunan Anggaran.
Pihak manajemen merumuskan anggaran biaya kebijakan dengan
menentukan besar kecilnya pekerjaan yang harus diselesaikan. Pekerjaan
yang dilakukan oleh pusat biaya kebijakan terbagi dalam dua kategori,
yaitu: berkesinambungan (dari tahun ke tahun/continuing work) dan
bersifat khusus (special work).
Teknik yang sering digunakan dalam penyusunan anggaran pusat biaya
kebijakan adalah management by objectives, yaitu proses formal tentang
usulan anggaran untuk mengerjakan tugas tertentu, dan pengukuran yang
digunakan dalam evaluasi kinerja pusat biaya kebijakan.
Perencanaan yang dilakukan oleh pusat biaya kebijakan biasanya dengan
2 cara sebagai berikut:

Anggaran Inkremental (incremental budgeting).


Menurut model ini, anggaran pusat biaya kebijakan didasarkan
biaya yang sedang berlangsung dipakai sebagai titik tolaknya.
Jumlah anggaran tersebut akan disesuaikan dengan tingkat inflasi,
perubahan beban kerja yang diantisipasi, pekerjaan khusus, dan

11

biaya berbagai pekerjaan dalam unit yang sama. Model ini memiliki
dua kekurangan, yaitu: tingkat pengeluran dari pusat biaya
kebijakan tidak diuji ulang dan manajer ingin meningkatkan
pelayanan yang akan menuntut penambahan sumber daya.

Telaah Berbasis Nol (Zero-base Review).


Pendekatan ini dengan membuat analisis menyeluruh dari masingmasing pusat biaya selama lima tahun yang lalu, kemudian dibuat
dasar

baru

sebagai

anggaran.

Kelemahannya

adalah

menghabiskan waktu.
b. Variasi Biaya
Pusat biaya teknik sangat dipengaruhi oleh fluktuasi jangka pendek,
berbeda dengan pusat biaya kebijakan.
c. Jenis Pengendalian Keuangan
Jenis pengendalian pada pusat biaya teknik dilakukan dengan membuat
biaya standar kemudian diabndingkan dengan biaya sesungguhnya. Hal
ini berbeda dengan pusat biaya kebijakan, pengendalian keuangan
didasarkan pada persetujuan manajer saat berpartisipasi menyusun
perencanaan.
d. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja pusat biaya teknik didasarkan pada kinerja keuangan,
yaitu efisiensi tidaknya biaya sesungguhnya dibandingkan dengan biaya
standar yang telah ditetapkan. Hal ini berbeda dengan pusat biaya
kebijakan, pengukuran kinerja didasarkan pada kinerja nonkeuangan,
misal kualitas jasa yang dihasilkan.

D. PUSAT ADMINISTRATIF DAN PENDUKUNG


Pusat biaya administratif termasuk diantaranya manajemen kantor pusat,
manajemen unit bisnis, dan manajer yang bertanggungjawab terhadap unit staf.
1. Permasalahan Pengendalian
a. Kesulitan dalam Mengukur Output.

12

Kebanyakan output berupa saran dan jasa. Mengingat output tidak dapat
diukur, tidak mungkin dipakai standar biaya untuk pengukuran kinerja
keuangan, sehingga tidak dapat digunakan untuk mengukur efisien
tidaknya kinerja.
b. Tidak Adanya Keselarasan Tujuan.
Biasanya manajer administrasi berusaha untuk berfungsi dengan baik,
kelihatannya selaras dengan tujuan perusahaan. Pada kenyataannya
belum tentu selaras, misal mereka ingin sistem atau program ideal tetapi
terlalu mahal dan tidak menambah laba atau nilai bagi perusahaan.

2. Penyusunan Anggaran
Anggaran yang diajukan ke pusat administrasi dan pendukung biasanya terdiri
dari sejumlah pengeluaran, setelah anggaran yang diajukan dibandingkan
dengan seluruh pengeluaran pada tahun bersangkutan.

E. PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


1. Permasalahan Pengendalian
a. Kesulitan Menghubungkan Hasil Dengan Inputnya.
Hasil dari aktivitas penelitian dan pengembangan (hak paten, produk baru
atau proses baru) sangat sulit diukur kuantitasnya. Karena hasil litbang
bentuknya setengah nyata.
b. Tidak Adanya Keselarasan Tujuan.
Orang-orang yang bekerja di dalam penelitian sering tidak memiliki
pengetahuan mengenai bisnis untuk menentukan arah kebijakan dalam
sektor penelitian secara optimum.
2. Rangkaian Kesatuan Penelitian dan Pengembangan
Aktivitas-aktivitas litbang merupakan satu rangkaian. Penelitian dasar
merupakan pangkal sedangkan pengujian produk merupakan ujungnya.
Penelitian dasar memiliki dua ciri, yaitu:
a. Tidak terencana.

13

b. Ada jarak yang lama antara penelitian dan pengenalan produk dengan
berhasil.
3. Program Litbang
Program litbang terdiri dari serangkaian program ditambah pekerjaan yang
tidak direncanakan. Penilaian sering dilakukan oleh komite peneliti yang terdiri
dari CEO, direktur penelitian,manajer produksi, dan pemasaran.
4. Anggaran Tahunan
Penyusunan anggaran tahunan menjamin agar biaya yang dikeluarkan tidak
melebihi jumlah yang dianggarkan tanpa sepengetahuan manajemen.
Perubahan-perubahan yang penting dalam penganggaran harus disetujui oleh
pihak manajemen sebelum disahkan.
5. Pengukuran Kinerja
Biasanya terdapat dua macam laporan. Yang pertama, laporan yang
membandingkan perkiraan terakhir mengenai biaya keseluruhan dengan
jumlah masing-masing proyek yang sedang berjalan. Yang kedua laporan,
laporan yang membandingkan pengeluaran yang dianggarkan dengan
pengeluaran

yang

sesungguhnya

pada

masing-masing

pusat

pertanggungjawaban.

F. PUSAT PEMASARAN
Dalam pusat pemasaran, terdapat dua jenis peneglompokkan aktivitas. Aktivitas
pertama berkaitan dengan pemenuhan pasokan sedangkan aktivitas yang lain
berkaitan dengan upaya-upaya untuk mendapatkan pesanan, baik sebelum
maupun setelahnya.
Dikelompokkan atas dasar dua akivitas, yaitu:
1. Aktivitas Logistik
Aktivitas logistic adalah aktivita-aktivitas yang terlibat dalam memindahkan
barang dari perusahaan ke pelanggan dan mengumpulkan piutang yang jatuh
tempo dari para pelanggannya. Aktivitas ini mencakup pergudangan,
pengapalan dan pengiriman, pengajuan rekening, dan aktivitas yang terkait
dengan fungsi kredit dan penagihan piutang.

14

2. Aktivitas Pemasaran
Aktivitas

Pemasaran

adalah

aktivitas-aktivitas

yang

dilakukan

oleh

perusahaan untuk memperoleh pesanan. Aktivitas ini meliputi uji pemasaran,,


pembentukan, pelatihan, dan pengawasan terhadap tenaga penjualan;
periklanan,, dan promosi penjualan.
Secara ringkas terdapat tiga jenis ukutan aktivitas dalam organisasi
pemasaran. Pertama adalah aktivitas pendapatan, kedua adalah penciptaan
pendapatan dan kuantitas fisik actual, dan terakhir adalah biaya pencarian
pesanan yang merupakan biaya kebijakan.

15

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pusat pertanggungjawaban merupakan unit organisasi yang dikepalai oleh seorang
manajer yang bertanggungjawab atas akivitas-aktivitas yang terjadi pada unit
organisasi tersebut. Pusat pertanggungjawaban berguna untuk mewujudkan satu
atau lebih tujuan, baik jangka pendek (objective) maupun jangka panjang (goal).
Manajer senior memiliki sejumlah strategi untuk mencapai tujuan, sedangkan
fungsi pusat pertanggungjawaban adalah untuk mengimplementasikan strategi
tersebut. Cara kerja pusat pertanggungjawaban, yaitu dengan mengubah input
menjadi output. Input: Sumber daya yang digunakan, diukur sebesar cost.
Pekerjaan (work): Modal yang digunakan. Output: Barang atau jasa.
Jenis jenis pusat tanggungjawab diantaranya : Pusat Tanggung Jawab; Pusat
Pendapatan;

Pusat

Beban;

Pusat

Administrasi;

Pusat

Pengembangan; dan Pusat Pemasaran.


B. Kritik dan Saran
Semoga kedepannya makalah dapat lebih disempurnakan lagi

16

Penelitian

dan

DAFTAR PUSTAKA
N. Anthony, Robert. Govindarajan, Vijay. 2002. Management Control System. Jakarta
Selatan : Salemba Empat

17

Anda mungkin juga menyukai