GLIKOLISIS
GLIKOLISIS
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah
biologi ini dengan baik. Makalah ini dibuat agar menambah sedikit pengetahuan
kita mengenai pengetahuan dasar biologi, sehingga kita dapat memahami apa
sebenarnya biologi itu, secara mendalam dan terperinci.
Penyusun,
Apabila bahan baku respirasi aerob berupa glukosa (heksosa) maka reaksi
keseluruhan respirasi adalah:
Penggunaan energi hasil respirasi pada tumbuhan.
Dari reaksi di atas, terlihat bahwa respirasi aerob dengan bahan baku glukosa
menghasilkan energi. Pada tumbuhan, energi yang dihasilkan sebagian berupa
pana;s, sebagian lagi digunakan untuk aktivitas hidup tumbuhan itu sendiri seperti
untuk proses pembentukan zat organik, untuk proses osmosis, untuk pengaliran
protoplasma, atau untuk pembelahan sel. Penguraian heksosa juga menghasilkan
CO2 dan air (H2O). Bagaimana hal ini dapat terjadi?
Simaklah rangkaian respirasi aerob dengan bahan baku glukosa di bawah ini.
Respirasi glukosa (termasuk karbohidrat) disebut juga katabolisme karbohidrat.
penerima
pembakaran
bahan
elektron
baku.
terakhir.
Respirasi
Oksigen
aerob
juga
bebas
ini
diartikan
digunakan untuk
sebagai
proses
pembebasan energi yang terkandung dalam makanan menjadi energi ATP yang
dibutuhkan oleh tubuh kita untuk melaksanakan kinerjanya.
Glikolisis
Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6
atom C) menjadi 2 asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C) sehingga
menghasilkan
NADH,
dan
ATP.
NADH
(Nikotinamida
Adenina
lain:
glikolisis dapat
berlangsung
secara aerob
maupun
anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan
ADP pada
glikolisis
adalah
dari
molekul
aktivasi
mengakibatkan
berupa
glukosa
terfosforilasi
menjadi
dibantu
enzim
oleh
satu
ATP.
dalam
Hal
ini
keadaan
glukosa-6-fosfat
heksokinase.Glikolisis
yang
ini
reaksi glikolisis
Rangkaian I (anaerob)
Rangkaian I Reaksi Glikolisis (pelepasan energi) berlangsung di dalam sitoplasma
(dalam kondisi anaerob) yaitu diawali dari reaksi penguraian molekul glukosa
menjadi glukosa-6-fosfat yang membutuhkan (-1) energi dari ATP dan melepas 1 P.
Jika glukosa-6-fosfat mendapat tambahan 1 P menjadi fruktosa-6-fosfat
kemudian menjadi fruktosa 1,6 fosfat yang membutuhkan (-1) energi dari ATP
yang melepas 1 P. Jadi untuk mengubah glukosa menjadi fruktosa 1,6 fosfat,
energi yang dibutuhkan sebanyak (-2) ATP. Selanjutnya fruktosa 1,6 fosfat masuk
ke mitokondria dan mengalami lisis (pecah) menjadi dehidroksik aseton fosfat dan
fosfogliseraldehid.
Rangkaian II (reaksi aerob)
Rangkaian II Reaksi Glikolisis (membutuhkan oksigen) berlangsung di dalam
mitokondria (dalam kondisi awal), molekul fosfogliseraldehid yang mengalami
reaksi fosforilasi (penambahan gugus fosfat) dan dalam waktu yang bersamaan,
juga terjadi reaksi dehidrogenasi (pelepasan atom H) yang ditangkap oleh
akseptor
hidrogen,
yaitu
koenzim
NAD.
Dengan
lepasnya
atom
H,
SH) yang membentuk asetil koenzim A (asetyl KoA). Dalam suasana aerob yang
berlangsung di membran krista mitakondria terbentuk juga hasil yang lain, yaitu
NADH2 dari NAD yang menangkap lepasnya 2 atom H yang berasal dari reaksi
dehidrogenasi. Kemudian kumpulan NADH2 diikat oleh rantai respirasi di dalam
mitokondria. Setelah asam piruvat bergabung dengan koenzim dan membentuk
asetil Co-A kemudian masuk dalam tahap siklus Krebs.
Jika Anda amati lebih cermat lagi, Anda akan mengetahui pada tahapan mana
sajakah energi ( ATP) dibentuk. Nah, proses pembentukan ATP inilah yang disebut
fosforilasi. Pada tahapan glikolisis tersebut, enzim mentransfer gugus fosfat dari
substrat (molekul organik dalam glikolisis) ke ADP sehingga prosesnya disebut
fosforilasi
tingkat
substrat.
Keseluruhan
reaksi
glikolisis,
dapat
dibuat
b) Asam laktat
4) Sebagian energi terbuang dalam bentuk panas
Dengan demikian, respirasi aerob merupakan pembongkaran yang jauh lebih
efisien,karena :
1) dapat membongkar jauh lebih sempurna dengan zat sisa berupa molekul kecil,
yaitu CO2 dan H2O
2) Dapat menghasilkan 36 ATP dari setiap pembakaran 1 mol glukosa
3) Energi yang terbuang dalam bentuk panas sangat kecil Pembongkaran glukosa
sumber energi dalam suasana aerobik yang melibatkan proses-proses glikolisis
(disitosol) dan daur Krebs (di matrik mitokondria) disebut peristiwa pembakaran
sempurna.
Apa saja tahapan Glikolisis?
Glikolisis secara harfiah berarti pemecahan glukosa atau dekomposisi. Melalui
proses ini, satu molekul glukosa sepenuhnya dipecah untuk menghasilkan dua
molekul asam piruvat, dua molekul ATP dan dua NADH (Reduced nikotinamida
adenin dinukleotida) radikal yang membawa elektron yang dihasilkan. Butuh waktu
bertahun-tahun penelitian melelahkan dalam biokimia yang mengungkapkan tahaptahap glikolisis yang membuat respirasi selular mungkin. Berikut adalah berbagai
tahap yang disajikan dalam urutan awal terjadinya dengan glukosa sebagai bahan
baku utama. Seluruh proses melibatkan sepuluh tahap dengan membentuk produk
pada setiap tahap dan setiap tahap diatur oleh enzim yang berbeda. Produksi
berbagai senyawa di setiap tahap menawarkan entry point yang berbeda ke dalam
proses. Itu berarti, proses ini dapat langsung mulai dari tahap peralihan jika
senyawa yang reaktan pada tahap yang langsung tersedia.
menjadi glukosa 6-fosfat. Dalam proses satu ATP molekul, yang merupakan mata
uang energi tubuh, digunakan dan akan ditransformasikan ke ADP (Adenosin
difosfat), karena pemisahan satu kelompok fosfat. Reaksi keseluruhan dapat
diringkas sebagai berikut:
Glukosa (C6H12O6) + + ATP heksokinase Glukosa 6-Fosfat (C6H11O6P1) + ADP
gula
yang
terbentuk
adalah
gliseraldehida
fosfat
dan
fosfat
piruvat
dari
aksi
kinase
piruvat
enzim
pada
dua
molekul
asam
Dari
skema
tahapan glikolisis
menunjukkan bahwa
energi
yang
dibutuhkan pada tahap penggunaan energi adalah 2 ATP (tahap 1 dan 3).
Sementara itu, energi yang dihasilkan pada tahap pelepasan energi adalah 4 ATP
dan 2 NADH. Dengan demikian, hasil akhir glikolisis adalah 2 ATP + 2 NADH.
Jika kita amati lebih cermat lagi, kita akan mengetahui pada tahapan mana
sajakah energi (ATP) dibentuk. Nah, proses pembentukan ATP inilah yang disebut
fosforilasi. Pada tahapan glikolisis tersebut, enzim mentransfer gugus fosfat dari
substrat (molekul organik dalam glikolisis) ke ADP sehingga prosesnya disebut
fosforilasi tingkat substrat. Perhatikan Gambar di bawah ini Keseluruhan reaksi
glikolisis, dapat dibuat persamaaan reaksi sebagai berikut:
Makanan yang kita konsumsi tidak selalu mengandung glukosa tetapi terdapat
karbohidrat kompleks seperti maltosa, laktosa, dan sukrosa. Untuk karbohidrat
kompleks ini terlebih dahulu akan dirombak menjadi gula yang lebih sederhana
sehingga dapat dimetabolisme oleh sel.
Output
glukosa
2 asam piruvat
2 NAD+
2 NADH
2 ATP
4 ATP
2 ADP + 2 P
Lalu bagaimana dengan macam gula yang lain? Maltosa, sukrosa, dan
laktosa terlebih dahulu diubah menjadi monomer penyusunnya yaitu glukosa dan
gula sederhana yang lain yaitu fruktosa atau galaktosa. Selanjutnya, glukosa atau
gula-gula sederhana akan masuk siklus glikolisis seperti biasa. Glukosa akan diubah
menjadi glukosa 6P dan seterusnya sehingga dapat dihasilkan 2 asam piruvat.
Dan, bagaimana dengan fruktosa dan manosa? Fruktosa dan manosa dapat langsung
Kesimpulan
Jadi, semua tahap pada akhirnya dalam bentuk ringkas. Seluruh proses melibatkan
pemecahan satu molekul glukosa dan menghasilkan 2 molekul NADH, 2 molekul
ATP, 2 molekul air dari air dan 2 molekul asam piruvat. Produk-produk dari
glikolisis selanjutnya digunakan dalam asam sitrat atau siklus Krebs yang
merupakan bagian dari respirasi selular.
Setiap tahap adalah perubahan energi halus dimungkinkan oleh berbagai enzim
hadir dalam sitoplasma yang bekerja dalam koordinasi. Presisi dengan masingmasing reaksi pergi ke depan dalam mode disinkronkan sangat menakjubkan. Ketika
Anda pergi lebih dalam dan lebih dalam biokimia, Anda semakin dapat menghargai
keajaiban bahwa hidup.
Kelompok 8
Di susun oleh :
1. Anisa Marliani Fadillah
2. M.Nur Maulana
3. Suci Nurmala
4. Vika Nursyavitriyana
Kelas
:XII IPA2
SMAN 6
GARUT