Anda di halaman 1dari 13

CONTOH KASUS : NIKE

Usaha yang dilakukan Phil Knight dalam menjalankan usaha sepatunya sangatlah unik, ia
berani mengambil resiko dengan memberikan jaminan kepada perusahaan supplier bahwa
sepatunya sudah memiliki pasar atau memiliki retailer. Karena perusahaan supplier tidak akan
mau menyuplai sepatu apabila Nike belum memiliki retailer. Nike juga melakukan negosiasi
lain dengan pihak retailer, Nike memberikan diskon bagi retailer yang mau membeli
sepatunya. Ketika uang dari retailer terkumpul, Nike memutarnya kembali dengan diberikan
pada supplier. Perputaran uang yang cepat, akan mengurangi resiko kerugian. Usaha ini
dilakukan agar Nike memiliki supplier yang menyiapkan pesanan sepatu sesuai dengan
model yang diinginkan oleh Nike sendiri. Sehingga dengan modal sedikit, Phil tetap bisa
menjalankan usaha sepatu Nike.
Setelah menjadi perusahaan global, Nike tetap melakukan usaha-usaha lain yang mendukung
kesuksesan. Fokus pada spesifikasi atau image yang dibentuk dari pertama kali muncul, Nike
memiliki image sebagai invent dari produk sepatu olahraga. Hal ini tetap dilakukan hingga
sekarang, dan ini membentuk positioning produk Nike itu sendiri. Positioning berguna untuk
membedakan tawaran yang diberikan produsen dengan membangun sejumlah keunggulan
bersaing yang menarik perhatian dalam segmen tertentu. Tugas positioning terdiri dari tiga
langkah, yaitu mengidentifikasi sejumlah keunggulan bersaing yang dapat dijadikan dasar
untuk membangun posisi, memilih keunggulan bersaing yang dapat dijadikan sebagai dasar
untuk membangun posisi, memilih keunggulan bersaing yang tepat, dan memilih suatu
strategi positioning produk secara menyeluruh. Perusahaan kemudian harus secara efektif
mengkomunikasikan serta menyampaikan posisi yang dipilih kepada pasar.

Brand Positioning pada Nike


Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa positioning adalah apabila image dari
sebuah produk ada di dalam pikiran konsumen. Strategi dari positioning adalah bagaimana
menentukan segmentasi dan menyeleksi target pasar. Positioning menyatakan konsep, arti,
dan servis dari sebuah produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Strategi
positioning yang efektif sebaiknya memiliki dua makna sekaligus. Pertama produk haruslah
sesuai dengan kebutuhan pasar, namun juga tetap melakukan persaingan.
Misi memberikan inspirasi dan inovasi pada atlit di dunia tetap dipegang oleh Nike hingga
saat ini. Image yang terkandung dalam misi ini membuat Nike selalu menggunakan model
iklan seorang atlit yang terkenal di dunia, seperti Michael Jordan, Tiger Woods, dan Andrew
Agassi. Schiffman dan Kanuk (2004) menyebutkan bahwa positioning yang berhasil akan
menghasilkan brand-image tersendiri pada konsumen. Brand-image yang positif akan
menghasilkan loyalitas konsumen, nilai positif, dan keinginan untuk mencari produk. Strategi
produsen dalam positioning akan mempengaruhi kepercayaan konsumen pada merk dan
harga yang mereka harus bayar.
Untuk menekan biaya produksi Nike juga memiliki strategi dengan menggunakan supplier
dari Asia, sebab biaya buruh di Asia sangatlah murah. Pertama kali ketika Nike menggunakan
buruh Jerman, membuat biaya produksi menjadi mahal. Strategi ini menurut Porter (dalam
Robbins, 1999) disebut sebagai cost-leadership strategy. Organisasi yang memilih strategi ini
harus menjadi pemimpin dalam biaya dan bukan hanya menjadi salah satu calon untuk posisi
tersebut. Selain itu, produk yang ditawarkan harus dirasakan sebanding dengan yang
ditawarkan oleh para pesaing, atau paling tidak diterima oleh para pembeli. Tujuan dari cost-

leadership strategy adalah untuk mencapai efisiensi melalui penekanan biaya tidak langsung
dan economies of scale.
Walaupun Nike saat ini telah menjadi perusahaan yang terkenal di dunia, fungsi marketing
sangatlah penting. Fungsi marketing menurut David J. Rachman (dalam Kotler dan
Amstrong, 2001) untuk mengumpulkan informasi pasar tentang kebutuhan konsumen,
mengembangkan rencana pemasaran, dan menetapkan harga. Selain itu, marketing bertujuan
untuk mengkomunikasikan produk terbaru dan dapat menentukan segmentasi dari produk.
Pemasaran segmen menawarkan beberapa manfaat yaitu perusahaan dapat memasarkan
barang dan jasanya secara lebih efisien dalam membidikkan produk dan jasa. Perusahaan
juga dapat memasarkan produknya dengan lebih efektif dengan menyesuaikan harga, produk,
dan program komunikasinya bagi segmen-segmen yang telah dipilih.
Beberapa variabel yang biasa digunakan untuk mensegmentasi pasar, adalah:
- Geografi, dengan membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda-beda sperti
negara bagian, wilayah, maupun kota.
- Pendapatan
- Psikografis, membagi konsumen manjadi kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan
kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.
- Perilaku, membagi konsumen berdasarkan pengetahuan, sikap, kegunaaan, atau tanggapan
suatu produk.
Dengan melayani segmen dan bukan pasar secara keseluruhan, perusahaan memiliki
kesempatan yang lebih banyak untuk dapat menyampaikan nilai kepada konsumen dan
menerima imbalan yang maksimum atas perhatian kepada kebutuhan pelanggan.
Beberapa persyaratan agar segmentasi efektif :
1.Terukur : ukuran, daya beli, dan profil segmen-segmen yang telah ditetapkan bisa diukur.
Contohnya, ada sekitar 32,5 juta orang Amerika yang kidal. Akan tetapi sedikit sekali produk
yang ditujukan pada segmen itu, karena tidak ada data demografi mengenai jumlah mereka.
2.Dapat dijangkau : segmen-segmen pasar tersebut dapat dijangkau dan dilayani secara
efektif.
3.Substansial : segmen pasar cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dilayani secara
efektif.
4.Dapat dibedakan : segmen yang dibidik adalah secara konseptual dapat dibedakan dan
menanggapi secara
berbeda program dan elemen-elemen bauran pemasaran.
5. Dapat dilakukan tindakan tertentu : program-program yang efektif dapat didesain untuk
menarik perhatian dan melayani segmen-segmen yang ada.

Brand design pada nike


Nama NIKE berasal dari nama dewi kemenangan bersayap dari mitologi yunani. NIKE juga
merupakan ungkapan kemenangan oleh pasukan yunani seperti : "if we go to battle and won,
we said it is NIKE!".. (the history of nike website)
Design brand nike berarti
strong,
memorable logo,
effective without colour
easily scalable

simple
fluid
fast
represents the wing in the famous statue of the Greek Goddess of victory,
Brand Meaning pada nike
Iklan yang masuk dalam salah satu media marketing, juga dapat membentuk brand-image
perusahaan. Image apa yang diinginkan oleh perusahaan ketika konsumen melihat produk
yang ditawarkan. Dari awal Nike telah menggunakan atlet internasional dari berbagai cabang
olahraga sebagai model iklan, melalui iklan ini konsumen menangkap image yang dibentuk
dan diinginkan oleh perusahaan. Dan akibat dari pembentukan image ini yang tetap
dipertahankan hingga saat ini, maka konsumen selalu mengaitkan produk Nike dengan
sesuatu yang berbau olahraga.
Henry Assael (1983) menyatakan bahwa stimuli marketing adalah salah satu alat komunikasi
yang didisain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan komponennya seperti kemasan,
isi, dan penampilan fisik merupakan stimuli primer. Disain komunikasi yang ditampilkan
untuk mempengaruhi konsumen seperti penggunaan kata, gambar, dan simbol yang dikaitkan
dengan produk merupakan stimuli sekunder. Cara yang efektif untuk mengkomunikasikan
stimuli sekunder adalah melalui konsep produk. Konsep produk adalah gabungan dari
keunggulan produk yang dapat memenuhi kebutuhan beberapa kelompok konsumen. Elemen
yang mendominasi dalam strategi marketing adalah bagaimana cara mengkomunikasikan
sebuah produk.
Dalam berbisnis, tingkat persaingan sangat diperlukan. Persaingan memiliki manfaat antara
lain, membuat banyak perusahaan retailer berlomba untuk memaksimalkan produk yang
mereka miliki dan membuat kemajuan dalam perusahaan. Dengan adanya tingkat persaingan
yang tinggi, maka akan berdampak pada pekerja. Jika perusahaan memutuskan untuk
mengikuti persaingan, maka haruslah memperhatikan kesejahteraan pekerja dan lingkungan
perusahaan. Karena jika tidak, perusahaan secara cepat atau lambat bisa saja kehilangan
pekerjanya.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan bagi pekerjanya antara lain
pengembangan sumber daya manusia untuk memaksimalkan efektivitas individu sehingga
produktivitas meningkat. Dilakukan dengan cara memberikan umpan balik langsung terhdap
kinerja karyawan, tujuan kerja yang jelas, kontrol yang tidak ketat, memiliki kebebasan
dalam menjalankan tugas, komunikasi dua arah, dan adanya keterlibatan dalam mengambil
keputusan untuk mengurangi adanya kekecewaan dalam menjalani pekerjaan.
Partisipasi pekerja dalam manajemen perusahaan juga diperlukan, agar tidak ada perbedaan
pandangan ketika perusahaan memutuskan sebuah keputusan. Partisipasi ini memiliki fungsi
melindungi kepentingan karyawan, terjadi kerjasama yang baik antar perusahaan dan
karyawan, sistem kontrol bagi karyawan dan perusahaan. Bentuk partisipasi karyawan dalam
manajemen antara lain perundingan secara kolektif, pengambilan keputusan bersama,
konsultasi, dan berbagi informasi yang terkait dengan perusahaan.
Kesejahteraan karyawan menjadi hal yang penting ketika perusahaan memutuskan untuk
melakukan persaingan, karena karyawan haruslah bekerja secara optimal dan efektif.
Sebaiknya perusahaan memberikan fasilitas yang berhubungan dengan kesejahteraan
karyawan. Pemberian jaminan seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan tabungan hari tua,
jaminan kematian, jaminan pengagguran, maupun jaminan sakit, hamil, dan bersalin. Dan
yang terakhir adalah pemberian upah yang sesuai. Komponen upah itu sendiri terdiri dari
upah pokok, tunjangan tetap dan tidak tetap, bonus, serta upah kerja lembur.
Apabila strategi positioning yang dilakukan perusahaan Nike berhasil, maka konsumen
tidak terlalu mempedulikan perbedaan penggunaan supplier yang berasal dari Amerika atau
Australia. Positioning yang berhasil akan menciptakan image yang baik terhadap produk

Nike dalam pikiran konsumen. Kepercayaan akan kualitas dan nilai-nilai yang dimiliki
maupun harga yang ditawarkan tidak lagi menjadi hal yang dipermasalahkan. Loyalitas dan
persepsi positif akan keunggulan produk merupakan hasil dari strategi positioning yang
berhasil. (Schiffman dan Kanuk, 2004)
Phill adalah pemilik sekaligus pendiri perusahaan sepatu Nike. Phill sangat gigih berjuang
dan berani mengambil resiko demi menjadikan Nike sebagai perusahaan sepatu yang
terkenal. Phill tidak kehilangan semangat dan pesimis ketika Nike beralih menjadi sepatu
casual dan kehilangan pasar. Dengan adanya peristiwa itu, Phill semakin menyadari bahwa
Nike dimata konsumen memiliki persepsi sebagai sepatu olahraga, walaupun sebagian besar
konsumennya tidak menggunakan sepatunya untuk berolahraga. Peristiwa ini memberikan
pemikiran mengenai inovasi yang harus dilakukan oleh Phill. Phill terus berusaha
mengembangkan model sepatu hingga memperluas produk dengan menambahkan beberapa
perlengkapan olahraga seperti tas, kaos, topi, hingga jam tangan. Servis yang dilakukan pun
juga bertambah, kini Nike memberikan layanan berupa pemesanan sepatu yang sesuai dengan
keinginan baik warna, model, maupun bentuk melalui media internet.
Bowerman adalah salah satu pendiri Nike, ia bekerja dibalik layar. Bowerman memberikan
saran dan inovasi bagi pengembangan disain model sepatu Nike. Phill yang mengatur strategi
pemasaran Nike, sementara Bowerman bermain-main dengan melakukan eksperimen model
sepatu larinya.
Pada dasarnya Packaging merupakan faktor terakhir pada penjualan selain produk yg di
jualnya, tetapi menambah nilai dari produk tersebut untuk menambah daya tarik konsumen
dalam membuat keputusan pembelian, berarti NIKE telah dapat mengidentifikasi atau
mencermati apa keinginan konsumen selain prouk aslinya.
NIKE merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi produknya dalam bidang olah
raga. berdasarkan gambar tersebut, NIKE berusaha untuk penetapan STP. seperti kita tahu
dulu NIKE terkenal dengan olah raga basket, namun sekarang cenderung kesepak bola. hal
itulah yang mendasari NIKE membuat iklan stadion dalam kotak. dengan ini NIKE ingin
membenamkan dalam benak konsumen NIKE = sepak bola.
Packaging merupakan salah satu unsur dalam pemasaran. Namun dengan adanya gambar
stdion dalam box sepatu nike tidak akan menaikan penjualan sepatu nike di pasar. Karena
konsumen tidak akan langsung dapat melihat box sepatu langsung sebelum membeli sepatu
nike karena yang terlihat di display hanya sepatu-sepatu nike. sehingga konsumen akan lebih
tertarik inovasi dengan produknya atau sepatunya. Dengan adanya gambar di box sepatu
maka akan menaikan biaya produksi sehingga akan menaikan harga sepatunya.Iklan nike
tersebut sangat bagus karena packaging tersebut merupakan proses akhir menciptakan produk
dan packaing merupakan alat komunikasi terhadap konsumen sehingga dapat menarik
konsumen, dan nike juga menerapkan strategi yang belum pernah dicoba kompetitornya.
Karena nike selalu mengeksplor kebutuhan konsumen sehingga sampai saat ini nike tetap
menjadi market leader.
Perusahan dalam mempromosikan produknya,biasanya hanya terpaku pada iklan, baik media
cetak, media visual atau media lainnya. Padahal sebenarnya Packaging juga merupakan hal
yang penting dalam menunjang promosi produknya. Dalam hal ini NIKE melakukan
terobosan yang inovatif dengan mendesain kemasan produknya, dimana kemasan dibuat
seperti lapangan sepakbola. Dengan ide kemasan yang inovatif ini, tentu akan menarik
perhatian konsumen khususnya penggemar sepak bola. Selain itu juga dapat memotivasi
konsumen untuk membeli produknya tersebut,dan pada akhirnya akan memberikan
keuntungan bagi NIKE sendiri yaitu peningkatan volume penjualan.

BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa produk NIKE sangat disukai oleh konsumen
yang menyukai olahraga, karena produk sepatu ini buatan dari luar negri maka dapat
meningkatkan gengsi dirinya. Dan juga konsumen beranggapan bahwa dengan membeli
produk yang mahal, mewah, popular dan terbaru sebagai perkembangan gaya hidup. Produk
sepatu NIKE menunjukan bahwa menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk
adalah kenyamanan yang dipakai. NIKE menjadi icon pilhan konsumen karena daya tahan
produknya yang baik dan konsumen merasa puas menggunakannya.
Kasus yang menimpa Bibit dan Chandra pada saat ini sedang menjadi sorotan public.
Semua lapisan masyarakat mulai dari masyarakat sipil, kalangan akademis hingga kalangan
elit politik membicarakan kasus tersebut. Kasus ini melibatkan pihak-pihak yang berada pada
posisi-posisi strategis dalam ranah hukum di Indonesia yakni Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK), POLRI, dan Kejaksaan Agung. Semakin hari kasus ini terus berkembang hingga
menyebabkan masyarakat memiliki persepsi bahwa kasus tersebut melibatkan institusi bukan
pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Kisruh ini dapat diibaratkan seperti benang kusut.
Antara Polri dan KPK pun terus saling menjatuhkan dan merasa berada di pihak yang benar.
Kasus ini menuai banyak menuai pro dan kontra, banyak orang yang menaruh simpati pada
Bibit-Chandra. Mereka menganggap bahwa kasus ini adalah sebuah konspirasi untuk
menjatuhkan atau upaya untuk melemahkan KPK yang selama ini aktif memburu para
koruptor di negeri ini.
Karena kasus tersebut tak kunjung selesai dan semakin berlarut-larut, membuat
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kepala Negara ikut mencoba menyelesaikan
masalah ini dengan menggunaakan wewenangnya untuk membentuk Tim Pencari Fakta
(TPF). KEPUTUSAN Presiden untuk membentuk tim independen tersebut merupakan hasil
pertemuan antara presiden dengan tokoh masyarakat pada hari Minggu (1/11) malam di
wisma Negara.
Selain karena wewenang yang dimilikinya, presiden membentuk TPF pun
berdasarkan fakta yang ada. Situasi seperti ini tidak baik bagi keberlangsungan KPK sebagai
tonggak pemberantasan korupsi dan tidak baik pula untuk kehidupan bangsa dan Negara
karena adanya mistrust dan distrust bukan hanya terhadap hukum di Indonesia tetapi juga
kredibilitas Polri, Jaksa, dan KPK. Kemudian selain dua alasan yang melatarbelakangi
presiden membentuk TPF, terdapat alasan lainnya yakni berdasarkan rasional yang ada,
dimana presiden berharap dengan dibentuknya TPF dapat segera menyelesaikan kasus ini
dengan transparan dan public dapat mengetahui fakta yang sesungguhnya.
Dalam makalah ini kami mengambil contoh kasus yang menimpa Bibit-Chandra,
yang pada intinya Presiden Republik Indonesia mengambil keputusan untuk membentuk Tim
Pencari Fakta (TPF). Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Presiden berdasarkan
pada wewenang yang dimiliki, rasional , dan fakta yang terjadi. Hal tersebut sesuai dengan
dasar teori pengambilan keputusan.

STUDI KASUS

Kartu Pegawai Elektronik (KPE)


Sebelumnya kartu Pegawai atau Nomor Induk Pegawai di keluarkan
sesuai kode instasi masing tapi sejak tahun 2008/2009 berubah menjadi
sesuai tahun lahir dan tahun pengangkatan pegawai tersebut mengapa?
1.

DASAR HUKUM
Dasar hukum yang melandasi dan menjadi acuan dalam rangka
pelaksanaan implementasi KPE adalah sebagai berikut :
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
Pasal 12 Ayat (2) yaitu mewujudkan PNS yang profesional dan sejahtera
serta memiliki misi yaitu menyelenggarakan manajemen PNS berbasis
kompetensi untuk mewujudkan PNS yang profesional dan sejahtera.
Peraturan Kepala BKN Nomor 22 Tahun 2007 tentang Nomor Identitas
Pegawai Negeri Sipil, petunjuk pelaksanaan konversi NIP,
Peraturan Kepala BKN Nomor 43 Tahun 2007 tentang tata cara
permintaan, penetapan dan penggunaan nomor identitas pegawai negeri
sipil, pedoman pelaksanaan permintaan, penetapan dan penggunaan NIP.
Peraturan Kepala BKN Nomor 7 Tahun 2008 tentang Kartu Pegawai Negeri
Sipil Elektronik, Petunjuk pelaksanaan penerbitan KPE.

2.

DEFINISI

PNS Pusat dan PNS

Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 tahun


1974 tentang Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan
Undang- Undang Nomor 43 tahun 1999, termasuk CPNS. KPE Kartu
Identitas PNS yang memuat data PNS dan keluarganya secara elektronik.
KPE Tambahan : Diberikan kepada setiap PNS dan tetap berlaku setelah
PNS yang bersangkutan pensiun dan KPE tambahan diberikan pula pada
suami/isteri dan anak dari penerima pensiun PNS.

KPE dibuat dengan warna dasar kuning dalam bentuk persegi


panjang dengan ukuran sebagai berikut : Panjang 85,60 mm, , Lebar
53,98 mm, Tebal 0,7 mm.
Bagian depan KPE berlatar belakang peta wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang diatasnya terdapat : Gambar burung Garuda
Pancasila, Tulisan BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, Tulisan KARTU PNS
ELEKTRONIK (KPE), Microchip warna kuning emas serta Nama, NIP, dan
foto pemilik KPE. Tempat dan tanggal ditetapkannya KPE. Dalam microchip
memuat data elektronik pemilik KPE antara lain : data kepegawaian, sidik
jari, data keluarga, nama jabatan. Memory Usage KPE (Bytes), Main Card for
PNS 9.015-14,08% (dari 64 Kb) Additional Data for Spouse s6.3789,96% (dari64 Kb),

Additional Data for Children 6.362-9,94% (dari 64 Kb)


Biometric Data Picture & FP Aprox. 30 Kb atau 46% (dari 64 Kb).
3.

PEMANFAATAN KPE
KPE dapat digunakan:

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Pengganti Kartu Pegawai (Karpeg)


Pengganti Kartu Kuning (ASKES)
Pengganti Kartu Pensiun (Taspen)
Kartu Layanan Taperum (Bapertarum)
Dompet Elektronik (e-wallet)
Penghitungan Gaji dan Belanja Pegawai (Departemen Keuangan): PerMen
Keuangan Nomor 96 / PMK.02 / 2006 tgl 16 Oktober 2006 tentang Standar
Biaya Tahun Anggaran 2007 (antara lain : Perjalanan Dinas, Biaya

g.

Akomodasi)
KPE dapat dikembangkan untuk fasilitas layanan lainnya (Parkir, Presensi,

4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Akses Kontrol)
MANFAAT KPE BAGI PNS
Mendapat kepastian fasilitas ASKES yang diperoleh
Mendapat kepastian besarnya tunjangan hari tua yang akan diperoleh dari Taspen
Dapat mengetahui profil dan updating data kepegawaian melalui KPE
Dapat mengetahui fasilitas bantuan Taperum
Mendapatkan kemudahan dalam pelayanan transaksi bank dan pembayaran gaji
Meningkatkan kesejahteraan PNS melalui cash back penggunaan KPE dalam transaksi di

g.

Merchant
Dapat memanfaatkan anjungan KPE (e-Kios) yang tersedia di kantor PNS untuk berbagai

h.

macam transaksi yang pada gilirannya akan meningkatkan jam kerja produktif PNS
Khusus untuk PNS di DKI Jakarta, KPE dapat digunakan untuk alat pembayaran Bus Way,
Karcis Ancol,Parkir dan sebagainya

5.

KPE tidak Membebani PNS, tetapi sebaliknya memberikan kemudahan.


STRATEGI DAN IMPLEMENTASI JANGKA PENDEK
Diperlukan data-data detil dari daerah :

a.
b.
c.
d.

Jumlah kantor pemerintah


Jumlah PNS, Statistik gaji dan perjalanan dinas
Detil Realitas Rencana Anggaran Biaya Implementasi dan Pendapatan
Implementasi pembayaran gaji dan perjalanan dinas di pusat dan daerah di lokasi yang
mudah implementasinya.

e.
6.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

D.

Implementasi di ASKES, Bapertarum dan TASPEN, Rumah Sakit Umum Daerah, Kantor
Taspen, Kantor Bapertarum
MANFAAT BAGI ASKES
Otentikasi Pelayanan Kesehatan
Minimalisasi Penyalahgunaan
Verifikasi dan Monitoring Klaim dari Rumah Sakit, Apotik dan Puskesmas
Kajian Medical Record PNS
Efisiensi Infrastruktur Pelayanan
Otomatisasi Pelaporan dan Klaim berdampak kepada penghematan keuangan negara
Database PNS yang terintegrasi dengan BKN
Perencanaan kebijakan bagi Stakeholder

ANALISIS STUDI KASUS


Setelah kita membaca studi kasus diatas maka dapat kami analisa
bahwa Kartu Pegawai Elektronik (KPE) merupakan salah satu sistem
informasi manajemen yang dibuat berdasarkan keputusan BKN nomor 7
tahun 2008 guna menvalidasi seluruh data tentang Pegawai Negeri Sipil
(PNS) seluruh Indonesia yang akan bermanfaat bagi Pemerintah sebagai
stakeholder pembuat kebijakan maupun PNS sendiri untuk mendapatkan
hak-hak nya.
Dasar pengambilan keputusan secara rasional, fakta dan wewenang
merupakan latar belakang pembuatan KPE. Pengambilan keputusan

a.

pembuatan KPE dipengaruhi beberapa faktor antara lain :


Keadaan intern organisasi.
Dalam hal ini meliputi : anggaran yang tersedia, kemampuan PNS,
kelengkapan peralatan dan sarana, struktur organisasi, dan lain

b.

sebagainya.
Ketersediaan informasi yang diperlukan.
Untuk menyelesaikan masalah dalam kepegawaian, maka perlu
dikumpulkan data yang berkaitan dengan masalah tersebut. Data tersebut
diolah menjadi informasi yang lengkap, sehingga dapat diambil keputusan
dengan baik.

Mengenai klasifikasi model pengambilan keputusan, pada contoh


kasus tersebut terlihat Pemerintah menggunakan model pohon keputusan.
Dimana Pemerintah merinci permasalahan yang dihadapi PNS selama ini
dan dibuatkan alternatifnya melalui KPE. Sedangkan jenis pengambilan
keputusan pembuatan KPE ini adalah Programmed Decision Making
(pengambilan keputusan diprogram). Kerana masalah administrasi
kepegawaian sudah banyak sekali terjadi dan berulang-ulang, maka dari
itu Pemerintah memprogramkan pembuatan KPE.
Sistem pendukung keputusan pada program KPE ini adalah UndangUndang dan peraturan kepegawaian yaitu : Undang- Undang Nomor 43
tahun 1999, Peraturan Kepala BKN Nomor 22 Tahun 2007, Peraturan
Kepala BKN Nomor 43 Tahun 2007 dan Peraturan Kepala BKN Nomor 7
Tahun 2008. KPE merupakan bentuk dari Pengolahan Data Elektonik yang
merupakan proses manipulasi data ke dalam bentuk yang lebih berarti
berupa informasi dengan menggunakan suatu alat elektronik.
Terlepas dari berhasil atau tidaknya pembuatan KTE ini, kita tentu
mengharapkan program ini dapat berjalan dengan baik dan mampu
menjadi jalan keluar dalam permasalah kepegawaian di Indonesia.
BAB. III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN
Pengambilan keputusan merupakan salah satu alat untuk mencapai

tujuan organisasi. Salah mengambil keputusan dapat berakibat pada


organisasi yang dapat dirasakan langsung dan mempengaruhi
pengambilan keputusan dimasa datang. Pengambilan keputusan

merupakan proses identifikasi berbagai alternatif solusi terhadap


permasalahan organisasi.
Sistem informasi manajemen menyediakan informasi setiap orang
untuk pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan akurat dalam
memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi.
B.

SARAN
Setiap pembuat kebijakan hendaklah mengetahui konsep dasar

pengambilan keputusan agar tidak merugikan organisasi yang


dipimpinnya maupun orang yang terdapat pada organisasi tersebut.
Pengambilan keputusan sebaiknya berdasarkan sistem informasi
manajemen, kerana pada sistem informasi manajemen terdapat data
yang akurat sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan
keputusan.

STUDI KASUS
Kasus yang sedang marak akhir-akhir ini adalah tentang rencana Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono untuk me-reshuffle Kabinet Bersatu Jilid II yang sebentar lagi akan genap 2 tahun masa
jabatannya yaitu pada 20 Oktober 2011 mendatang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai
bahwa kinerja beberapa menteri yang duduk di kabinetnya sekarang telah dianggap cukup
pengabdiannya. Sehingga perlu dicari penggantinya. Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
reshuffle yang dilakukan demi perbaikan kinerja pemerintahan pada sisa waktu masa jabatan tiga
tahun ke depan. "Sehingga reshuffle yang insya Allah, akan saya lakukan sebelum genap dua tahun
pemerintahan ini, 20 Oktober mendatang, didasarkan atas pertimbangan pertimbangan yang logis,
rasional. Seperti itu," kata SBY seperti ditulis situs kepresidenan.
Namun banyak pihak yang mempertanyakan apakah benar Presiden sebagai kepala Negara Republik
Indonesia telah mengambil keputusan secara logis dan rasional, atau hanya pengambilan keputusan
secara wewenang yang dinilai untuk sekedar pencitraan belaka dan cenderung dictactoral. Ekonom
Senior Econit, Hendri Saparaini, menilai pelaksanaan reshuffle kabinet dilakukan tanpa tolak ukur
jelas, langkah evaluasi menteri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dilakukan secara
tiba-tiba tanpa pernah memberikan surat peringatan (SP) terlebih dulu. Santer terdengar, menteri yang
selingkuh bakal diganti sebab melakukan perbuatan tercela. Adapun menteri yang disebut terlibat
korupsi tidak dicopot dan hanya digeser ke kementerian lain, karena memiliki kedekatan dengan
presiden. Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menambahkan bahwa jika
kondisi itu dibiarkan, maka kepercayaan masyarakat kepada pemerintah bisa runtuh. Karena berbagai
kebijakan penguasa tidak lagi berpihak pada rakyat. Sehingga proses reshuffle kabinet tidak banyak
membantu perbaikan kinerja pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diharapkan bisa bersikap adil dalam pengambilan
keputusan untuk melakukan reshuffle. Pengambilan keputusan seperti yang telah kami paparkan
seharusnya didukung oleh beberapa fakta dan memiliki bukti otentik yang jelas. Serta Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono diharapkan mempertimbangkan faktor-faktor dalam pengambilan keputusan,
seperti yang diutarakan Terry yaitu setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi,
tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi atau Negara.
analiisa
pengambilan keputusan adalah suatu tindakan yang sengaja, tidak secara kebetulan dan tidak boleh
sembarangan dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi suatu organisasi. Dimana
pengambilan keputusan ini ditanggung dan diputuskan oleh pimpinan organisasi yang bersangkutan

dan untuk menghasilkan keputusan yang baik itu sangat dibutuhkan informasi yang lengkap mengenai
permasalahan, inti masalah, penyelesaian masalah, dan konsekuensi dari keputusan yang diambil.
Selain informasi, dalam penyelesaian masalah pun dibutuhkan perumusan masalah dengan baik.
Kemudian dibuatkan alternatif-alternatif keputusan masalah yang disertai dengan konsekuensi positif
dan negatif. Jika semua hal itu dapat dikemukakan dan dicari secara tepat, masalah tersebut akan lebih
mudah untuk diselesaikan.
Dalam makalah ini kami mengambil contoh kasus yang sedang terjadi pada saat ini, yaitu tentang
rencana Presiden untuk me-reshuffle Kabinet Bersatu Jilid II, yang pada intinya Presiden Republik
Indonesia mengambil keputusan secara wewenang dan pengalaman. Namun, pengambilan tersebut
masih belum mempertimbangkan faktor-faktor pengambilan keputusan. Hal tersebut masih belum
sesuai dengan dasar teori pengambilan keputusan, sehingga menuai banyak pro dan kontra dari
berbagai kalangan. Kita berharap semoga Presiden Republik Indonesia selaku Pemimpin Tertinggi di
Negara ini dapat memberikan hasil pengambilan keputusan yang terbaik

Contoh Kasus 2
Proses pengambilan keputusan kenaikan harga BBM oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Jika berbicara tentang BBM (bahan bakar minyak) yang mempengaruhi hajat hidup manusia
banyak, tentunya proses pengambilan keputusan yang DPR lakukan akan sangat alot
prosesnya, pengambilan keputusan harus melalui sidang paripurna dikarenakan pada rapat
sebelumnya dengan badan anggaran (Banggar) tidak menemukan titik temu, ada beberapa
alternatif yang mungkin di ambil oleh pihak yang pro maupun yang kontra antara lain
kenaikan harga BBM karena subsidinya di kurangi atau kebijakan ekonomi dalam negeri atau
fiskal.
Apapun keputusan yang akan di ambil DPR seharusnya mewakili kepentingan orang-orang
yang akan terlibat atau terpengaruhi, jangan sampai keputusan yang di buat itu hanya
mewakili kepentingan pribadi atau strategi organisasi tertentu.

Berdasarkan contoh kasus kedua dapat dijabarkan sbb:


Penemuan masalah : Langkanya BBM dan Anggaran subsidi BBM yang terlalu besar
Pemecahan masalah :
1. Sidang paripurna.
2. Mencoba untuk menaikan BBM untuk melihat reaksi masyarakat
3. Setelah mencoba menaikan dan hasilnya membaik kemudian pemerintah memikirkan
tahap selanjutnya. Apakah akan menaikan lagi atau mengurangi pasokan BBM
bersubsidi
Pengambilan keputusan :Pemerintah tidak akan mengurangi pasokan BBM karena
BBM sangat dibutuhkan dan menyangkut hayat orang banyak sehingga pemerintah akan
menaikkan harga BBM untuk mengurangi anggaran subsidi BBM.

Anda mungkin juga menyukai