Anda di halaman 1dari 6

Pengantar Sistem Digital

PROTOTYPE LAMPU BERJALAN UNTUK PENUNJUK ARAH

ABU UBAIDILLAH I.H.

11150910000055

M. LUVIAN CHISNI CHILMI

11150910000040

TEKNIK INFORMATIKA 2B

PROTOTYPE LAMPU BERJALAN UNTUK PENUNJUK ARAH

Abu Ubaydilah I. H1, M. Luvian Chisni Chilmi2


Jurusan Teknik Informatika
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
ubay1996@gmail.com1, luvianchisni@gmail.com2

ABSTRAK

Prototype lampu berjalan ini merupakan rancangan simulasi yang dapat digunakan sebagai penunjuk arah, rangkaian
prototype ini merupakan pengembangan dari rangkaiaan sederhana flip-flop( lampu kedap kedip ) yang yang berprinsip
kerja cukup sederhana, dan dibuat untuk mengetahui cara kerja dari rangkaian sesungguhnya. Dalam rangkaiaan
Pembuatan Prototype lampu berjalan untuk penunjuk arah ini di gunakan dua buah IC yaitu IC 555 sebagai pewaktu
dan IC 4017 sebagai pencacah, serta 10 buah LED sebagai keluaran. kedua IC ( IC 555 dan IC 4017 ) ini berperan
penting dalam rangkaiaan ini. Agar nyala Led tidak monoton pada rangkaian ini. Pembuatan alat ini berdasarkan pada
dasar-dasar rangkaian digital, karena rangkiaan digital lebih mudah diaplikasikan, dan mudah dalam penggunaanya.
Rangkaian ini ditujukan untuk pentunjuk arah yang membutuhkan penerangan yang berkedap kedip.
Kata Kunci : Flip flop.

I.

PENDAHULUAN
II.
penunjuk arah merupakan
salah satu alat yang penting untuk
mengarahkan seseorang ke arah tertentu.
Dengan kemajuan teknologi penunjuk arah ini
dibuat menggunakan sistem digital, agar
memudahkan dalam penggunaanya serta
membuatnya lebih menarik.
III.
Prototipe lampu berjalan ini
merupakan salah satu solusi untuk penunjuk
arah digital. prototype ini merupakan
pengembangan dari rangkaiaan sederhana flipflop( lampu kedap kedip ) yang yang
berprinsip kerja cukup sederhana, dan dibuat
untuk mengetahui cara kerja dari rangkaian
sesungguhnya. Dalam rangkaiaan Pembuatan

Prototype lampu berjalan untuk penunjuk arah


ini di gunakan dua buah IC yaitu IC 555
sebagai pewaktu dan IC 4017 sebagai
pencacah, serta 10 buah LED sebagai keluaran.
kedua IC ( IC 555 dan IC 4017 ) ini berperan
penting dalam rangkaiaan ini.
IV.
Pada penelitian ini ingin
membuat alat berdasarkan pada dasar-dasar
rangkaian digital, karena rangkiaan digital
lebih mudah diaplikasikan, dan mudah dalam
penggunaanya. Rangkaian ini ditujukan untuk
pentunjuk arah yang membutuhkan penerangan
yang berkedap kedip.
V.
VI.

VII.
VIII. Landasan Teori
IX.
IX.1
Flip-Flop
X.
Flip flop adalah rangkaian arus listrik
yang bekerja berdasarkan arus listrik dari
berbagai macam gerbang sederhana dari
arus listrik yang berhubungan saling
menyilang. flip-flop biasa
digunakan
sebagai pengolahan data digital yang
diterapkan ke perangkat elektronik.
XI.
XII.

XIII.
flop
XIV.
XIV.1

Gambar 1. Rangkaian Flip-

IC 555
XV.
IC timer 555 atau sering
disebut dengan IC 555 adalah salah satu IC
yang sangat populer. Populer disini karena
banyak sekali kegunaan dari IC ini, dan
banyak orang tertarik menggunakannya
dengan berbagai fungsi yang ada didalamnya.
Bagi penggemar elektronika pastinya sudah
banyak tau dan tidak asing lagi dengan IC
yang satu ini. IC ini pertama kali
diperkenalkan oleh signetics corporation
sebagai SE555/NE555 dan disebut The IC
Time Machine yang merupakan mesin timer
pertama dan dikomersialkan. Sampai saat ini,
sudah berpuluh-puluh tahun, IC ini masih tetap
populer walaupun sudah banyak variasinya.
Ada yang membuat versi CMOS nya,
contohnya dari Motorola MC1455 yang cukup
populer juga karena sering digunakan. Seperti
yang kita ketahui bahwa rangkaian dengan
transistor berteknologi CMOS sangat sedikit
dalam hal konsumsi daya, dengan kata lain

tidak boros energy, selain itu CMOS juga lebih


cepat dalam hal switching dari high ke low dan
juga sebaliknya(responsenya cepat, secara
logika rangkaian tidak ada time constant).
XVI.

XVII. Gambar 2. IC 555


XVIII.
XVIII.1
IC 4017
XIX. IC 4017 adalah jenis IC dari keluarga IC
CMOS (Complentary Metal Oxide
Semiconductor). Karena termasuk R1 8
4762R2C11 53 Output555C2Th Tl
Pin3Alat penerangan otomatis dan sistem
keamanan menggunakan IC 555 Small
Project I 29 dalam keluarga CMOS, IC ini
dapat bekerja pada tegangan DC 3Volt
sampai dengan 15 Volt, dengan kebutuhan
arus sampai beberapa A , catu daya untuk
CMOS memerlukan pengaturan sangat
sedikit. Dibawah tegangan 3 Volt , CMOS
tetap bekerja tetapi kecepatan pensklarnya
berkurang. IC ini adalah jenis IC Pencacah
Decade (Decade Counter) dengan 10
output. IC ini menghasilkan 10 Output
yaitu dari Q0 Q9, memiliki Clock. Clock
Enable, Reset dan Carry Out masing
masing terdapat dalam satu pin. Pada
setiap pencacahan hanya satu keluaran
yang berlogika 1, ke sembilan keluaran
lainnya berlogika 0, jadi setiap saat hanya
ada satu keluaran yang dapat berlogika 1

biasanya
disebut
dengan
sebutan
kondensator yang merupakan komponen
listrik dibuat sedemikian rupa sehingga
mampu menyimpan muatan listrik.

XX.
XXI.

Gambar 3. IC 4017

XXII.
XXII.1
Resistor
XXIII. Resistor adalah komponen elektronika
yang memang didesain memiliki dua kutup
yang nantinya dapat digunakan untuk
menahan arus listrik apabila di aliri
tegangan listrik antara kedua kutub
tersebut. Resistor biasanya banyak
digunakan sebagai bagian dari sirkuit
elektronik. Tak cuma itu, komponen yang
satu ini juga yang paling sering digunakan
di antara komponen lainnya. Resistor
adalah komponen yang terbuat dari bahan
isolator yang didalamnya mengandung
nilai tertentu sesuai dengan nilai hambatan
yang diinginkan
XXIV.

XXV.
XXVI. Gambar 4. Resistor
XXVII.
XXVIII.
XXVIII.1 Capasitor
XXIX. Capasitor adalah perangkat komponen
elektronika
yang
berfungsi
untuk
menyimpan muatan listrik dan terdiri dari
dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan
penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor
atau yang disebut keping. Kapasitor

XXX.
XXXI. Gambar 5. Capasitor
XXXII.
XXXIII.
XXXIV. METODOLOGI PENELITIAN
XXXV.
XXXV.1 Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan Penelitian
a. IC CD 4017 : Berfungsi sebagai
counter devinder.
b. IC NE 555 : Berfungsi sebagai clock
c. Resistor 1kOhm : Berfungsi sebagai
penghambat arus listrik serta pembagi
tegangan
d. Resistor 4k7 : Berfungsi sebagai
penghambat arus listrik serta pembagi
tegangan
e. Capasitor 100nF : Berfungsi sebagai
penyimpan muatan listrik
f. Capasitor 10mF/16V : Berfungsi
sebagai penyimpan muatan listrik
g. LED : Berfungsi sebagai output
h. PCD 8cm x 8cm : Berfungsi sebagai
tempat elektronik
i. Kabel : Berfungsi sebagai jumper
j. Soket IC 2 x 4 kaki : Berfungsi sebagai
tempat IC
k. Soket IC 2 x 8 kaki : Berfungsi sebagai
tempat IC
XXXVI.
XXXVII.
XXXVIII.
XXXIX.
XL.
XLI.

XLII.
2. Alat Penelitian
XLIII. Alat penelitian terdiri dari
perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software).
XLIV.
Perangkat Keras (Hardware)
XLV.
Ferrid clorida (FECL3) dan
wadah ferrid clorida untuk mencetak
rangkaian ke dalam PCD.
XLVI.
Bor pcd, solder listrik, dan
tiner
untuk
memasang
komponen
rangkaian kedalam PCD.
XLVII.
Perangkat Lunak (Software)
XLVIII.
Proteus
8
Professional
Software
XLIX.
XLIX.1 Perancangan Sistem
L.
Gambar dibawah menunjukan
blok diagram cara kerja perangkat keras yang
ada dalam penelitian ini
LI.
.

LII.

Gambar 6. Blok Diagram

LIII.
LIV.

Cara kerja alat:

1. Proses yang dilakukan pertama kali yaitu


dengan membuat desain rangkaian
menggunakan Proteus 8 Professional
Software.
2. Kemudian mencetaknya di kertas, lalu
menempelkan hasil cetakan ke PCD dan
menyetrikanya sehingga tercetak gambar
rangkaian kedalam PCD.
3. Setelah itu gunakan Ferrid clorida (FECL 3)
untuk mencetak jalur rangkaian di dalam
PCD.
4. Bor pcd digunakan untuk membuat lubang
di PCD untuk memasang komponennya.
Setelah dipasang semua, solder bagian
bagian yang diperlukan.
5. Jika rangkaian diberi tegangan maka salah
satu dari transistor pada IC akan berada

dalam kondisi on. Kondisi ini akan


tergantung pada kapsitor mana yang
memiliki muatan lebih tinggi dibandingkan
dengan kapasitor lain.
6. Saat transistor 1 dalam IC pada kondisi on
(disebabkan C1 melepas muatan) maka
kolektor dan emitor akan terhubung
sehingga LED 1 mendapat arus listrik
sehingga LED 1 menyala, pada saat yang
sama C1 kembali mengisi muatan, setelah
penuh maka akan melepaskan muatannya
sehingga transistor 2 dalam IC berada
dalam kondisi on sementara transistor 1
berubah ke kondisi off. demikian
seterusnya selama rangkaian flip flop ini
mendapat arus listrik, maka peristiwa
tersebut akan berulang
7. Hal ini sesuai dengan fungsi dari IC555
yang mempunyai keluaran berupa sinyal
kotak. Untuk masing-masing kapasitor
bentuk kotak berubah-ubah karena
LV.
LVI. Hasil dan Kesimpulan
LVII.
Dari serangkaian penelitian
dan percobaan maka dapat disimpulkan
bahwa :
1) Besar kapasitas pada kapasitor
mempengaruhi lama nyalanya LED
secara bergantian.
2) Semakin besar kapasitas kapasitor
yang digunakan maka semakin kecil
frekuensi yang dihasilkan sehingga
lamanya waktu yang diperlukan untuk
LED 1 berpindah ke LED 2 akan lebih
besar.
3) Pada dasarnya, rangkaian flip flop
menggunakan transistor sebagai saklar.
Dalam rangkaian ini yang digunakan
adalah IC timer 555.
4) Kapasitor ialah dua plat sejajar yang
berfungsi sebagai menyimpan muatan.
Kapasitor (C1) yang mengakibatkan
LED nyala secara bergantian dengan
frekuensi
tertentu.
Sedangkan
kapasitor C2 digunakan untuk
kestabilan tegangan komparator.

LVIII.
LIX.
LX.
LXI.
LXII.
LXIII.
LXIV.
LXV.
LXVI.
LXVII.
LXVIII.
LXIX.
LXX.
LXXI.
LXXII.
LXXIII.
LXXIV.

LXXV.
LXXVI.
LXXVII.
LXXVIII.
LXXIX.
LXXX.
LXXXI.
LXXXII.
LXXXIII.
LXXXIV.
LXXXV.
LXXXVI.
LXXXVII.
LXXXVIII.
LXXXIX.
XC.
XCI.
XCII.

Anda mungkin juga menyukai