TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal
Jam
: 10.00 WIB
Tempat
Oleh
Sumber data
Metode
A. Identitas
1. Klien
Nama klien
Tempat tanggal lahir
Umur klien
Alamat
Status perkawinan
Agama
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
No. RM
Tanggal masuk
Dx.medis
: Ny.R
: Klaten , 20 Mei 1990
: 25 tahun
: Karangnongo, Klaten
: Kawin
: Islam
: Jawa
: SLTP
: Ibu Rumah Tangga
: 86XXXX
: 19 Oktober 2015
: Post Op SC a.i plasenta previa parsial H-1
b. Penanggung Jawab
Nama suami
: Tn. S
Umur suami
: 28 tahun
Pekerjaan suami
: Wiraswasta
Pendidikan
: SLTA
Alamat
: Karangnongo, Klaten
: Suami
B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan Utama
: 16 Januari 2015
: 23 Oktober 2015
sedikit
- Usia kehamilan
3) Kontrasepsi
: 39+3 minggu
: Sebelum hamil belum pernah
menggunakan alat kontrasepsi
c. Riwayat Pernikahan
Pasien menikah 2 tahun yang lalu pada tahun 2013 saat berumur
23 tahun.
d. Riwayat Persalinan Sebelumnya
Klien hamil dan melahirkan untuk yanga pertama kali, tidak ada
riwayat abortus.
e. Riwayat Gangguan Reproduksi
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan reproduksi
dan penyakit infeksi menular seksual
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ny.J mengatakan keluarga tidak mempunyai riwayat gemeli. Anggota
keluarga dan keluarga suaminya tidak ada yang menderita penyakit
menurun seperti hipertensi, DM, jantung dan lain-lain. Keluarga juga
tidak ada yang mengalami penyakit menular.
Genogram:
25 th
Keterangan:
:laki-laki
:garis keturunan
:perempuan
:tinggal serumah
:garis perkawinan
:klien terindikasi
D. Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi
a. Pola makan dan minum
Keterangan :
0: mandiri
1: alat bantu
2 : dibantu orang lain
b. Setelah Melahirkan
Ket
Keterangan :
0: mandiri
1: alat bantu
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total
4. Istirahat dan tidur
Sebelum SC: Ny. S mengatakan tidur 8 jam dari pukul 21.00-05.00 WIB.
Ny.S mengatakan tidak memiliki kebiasaan tidur siang.
Sesudah SC: Pasien mengatakan setelah melahirkan sudah tidur 6 jam
dari pukul 22.00-04.00
5. Seksualitas
Pasien mengatakan setelah kandungan masuk trimester ketiga sudah tidak
melakukan hubungan suami istri
6. Persepsi dan kognitif
a. Status mental
: Baik
b. Sensasi
: Pasien mengatakan dapat membedakan rasa
manis, pahit, asam, asin
c. Pendengaran
: Pasien tidak ada gangguan pendengaran
d. Berbicara
: Pasien tidak memiliki gangguan dalam
berbicara. Pasien menggunakan bahasa Jawa
e. Penciuman
f. Perabaan
7. Intelektual
a. Perawatan post operasi
Klien mengatakan tidak mengetahui aktivitas-aktivitas apa saja yang
boleh dilakukan setelah operasi karena proses pembiusan. Klien
mengatakan tidak tau bagaimana cara merawat luka post operasi,
apakah boleh kena air atau tidak. Klien mengatakan mandi hanya
dilap oleh keluarga.
b. Perawatan bayi
Klien mengatakan baru pertama kali hamil dan melahirkan. Klien
mengatakan ASI nya baru keluar sedikit, bayi kadang menangis ketika
disusui. Klien belum pernah mengganti popok, memandikan bayinya.
Klien mengatakan tidak mengetahu jadwal imunisasi dan jenis
imunisasi untuk bayi.
8. Persepsi dan Konsep Diri
a. Motivasi terhadap kehamilan
Pasien merasa senang dan bersyukur atas kehamilannya yang pertama
dan berharap anaknya lahir selamat dan sehat sesuai dengan keinginan
orang tua
b. Efek Kehamilan Terhadap Boddy Image
Selama hamil pasien merasa percaya diri dan tidak malu dengan
bentuk badan yang berbeda
c. Orang yang Paling Dekat
Suami dan ibu
d. Tujuan dari Kehamilan
Pasien berencana ingin mempunyai 2 anak saja
E. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: 78 kali/menit
Temperatur: 36,8 oC
Respirasi
: 20 kali/menit
2. Pengkajian nyeri
P : nyeri post op
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : abdomen, tidak ada penjalaran nyeri
S : skala 5
T : kurang dari 15 menit
Klien nampak meringis kesakitan
3. Status Gizi
a. Berat badan
Sebelum hamil: 48 kg
Setelah hamil : 56 kg
Sekarang
: 52 kg
b. Tinggi badan : 155 cm
c. IMT = BB/TB2 = 21,6 kg/cm2 (normal weight)
4. Kulit, rambut, dan kuku
a. Inspeksi kulit : Kulit lembab teraba lengket, tidak ikterik, tidak
tampak lesi
b. Inspeksi kuku dan rambut : Kuku pendek, rambut ikal nampak
lepek
5. Kepala dan leher
a. Wajah :Tidak odem, tidak terdapat luka pada wajah, konjungtiva
kemerahan
b. Mata : sklera putih, konjungtiva kemerahan, tidak odem, simetris
kanan-kiri
c. Telinga : Tidak ada cairan yang keluar dari telinga
d. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
peningkatan JVP
6. Mulut, tenggorokan, dan hidung
a. Inspeksi mulut : Membran mukosa lembab, bibir tidak
kering, gigi nampak kotor
b. Inspeksi tenggorokan : Tidak ada benjolan maupun pembesaran
kelenjar tiroid
c. Inspeksi hidung : Tidak ada pembesaran polip maupun sekret
yang keluar
redup
timpani
redup
redup
Palpasi
: TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus normal
10. Ekstremitas
Atas : terpasang infus sejak 19 Oktober 2015 pada tangan kiri. Area
tusukan infus tidak bengkak, tidak ada tanda plebitis
11. Genetalia
Daerah genetalia bersih, tidak ada pembengkakan, tidak tampak bekas
jahitan perineum, klien terpasang DC.
12. Anus dan rectum
Tidak ada hemoroid
F. Pemeriksaan Penunjang
Hasil laboratorium tanggal 19 Oktober 2015
Hematologi
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
11,5
g/dL
12,0-16,0
Eritrosit
4,53
10^6/uL
4,20-5,50
Leukosit
10,9
10^3/uL
4,8-10,8
Trombosit
327
10^3/Ul
150-450
Hematokrit
33,1
35-47
MCV
73,1
Fl
81-99
MCH
25,4
fL
27-31
MCHC
34,7
g/dl
33-37
Neutrofil
82,6 %
50-70%
Limfosit
10,80 %
25-40%
MXD
6,6 %
1,0-12,0 %
RDW
41,4 %
fL
35,0-45,0 %
DIEF COUNT
Sero imunilogi
Anti HIV
Negative
Negative
HBsAg
Non reaktif
Non reaktif
Anti HCV
Negative
Negative
No
Data
1
DS :
- Klien mengatakan nyeri
pada luka operasi
DO :
- P : nyeri post op
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : abdomen, tidak ada
penjalaran nyeri
S : skala 5
T : kurang dari 15 menit
- Klien nampak meringis
kesakitan ketika bergerak
Problem
Nyeri akut
Etiologi
Agen
cidera
mekanis
DS:
- Klien mengatakan sejak
operasi belum turun dari
tempat tidur
- Klien mengatakan nyeri
luka post op semakin
meningkat ketika bergerak
- Klien mengatakan hanya
miring kanan/kiri
DO :
- Klien dioperasi SC pada 19
Oktober 2015 jam 17.00
WIB dengan anestesi spinal
- Klien sudah bisa
mengangkat kakinya
- Klien nampak terbaring di
tempat tidur
Hambatan
mobilitas fisik
Nyeri
DS :
- Klien mengatakan ASI
keluar baru sedikit
- Klien mengatakan bayi
nampak nangis ketika
disusui
DO :
- Puting susu nampak
menonjol
- Saat dipalpasi ASI yang
keluar baru sedikit
Ketidakefektifan
pemberian ASI
Ketidakadekuatan
supply ASI
DS:
- Klien mengatakan semua
Defisit perawatan
Kelemahan fisik
aktivitasnya dilakukan di
atas tempat tidur dengan
bantuan orang lain
- Klien mengatakan terakhir
mandi tanggal 19 Oktober
2015 jam 18.00 setelah
selesai operasi dengan
waslap
- Klien mengatakan selama
dirawat di ruang anggrek
belum menggosok gigi
- Klien mengatakan pembalut
digantikan oleh keluarga
DO:
- Gigi klien nampak kotor
- Badan terapa lengket
- Klien nampak terbaring di
tempat tidur
diri
DS :
- Klien mengatakan baru
pertama kali hamil dan
melahirkan.
- Klien belum pernah
mengganti popok,
memandikan bayinya.
- Klien mengatakan tidak
mengetahu jadwal imunisasi
dan jenis imunisasi untuk
bayi.
- Klien mengatakan tidak
mengetahui aktivitasaktivitas apa saja yang boleh
dilakukan setelah operasi
karena proses pembiusan.
- Klien mengatakan tidak tau
bagaimana cara merawat
luka post operasi, apakah
boleh kena air atau tidak.
DO :
-
Kurang
pengetahuan
tentang perawatan
post op, perawatan
bayi
Kurang
pengalaman
Resiko infeksi
Pertahanan primer
yang didapat tidak
adekuat
Tujuan
Intervensi
NOC: Setelah dilakukan asuhan NIC
keperawatan selama 3x 24 jam nyeri Manajemen nyeri
pasien dapat berkurang
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
NOC: - Kontrol nyeri
komprehensif termasuk lokasi,
- Identifikasi tingkatan nyeri
karakteristik, durasi, frekuensi,
- Tingkat kenyamanan
kualitas, dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi non verbal dari
Kriteria hasil:
ketidaknyamanan
3.
Gunakan teknik komunikasi
Mampu
mengontrol
nyeri
terapeutik untuk mengetahui
(menjelaskan penyebab nyeri,
pengalaman nyeri pasien
menggunakan teknik relaksasi
4. Control lingkungan yang dapat
untuk mengurangi nyeri)
mempengaruhi nyeri seperti suhu
Melaporkan
bahwa
nyeri
ruangan,
pencahayaan,
berkurang dari skala 5 menjadi 2
kebisingan.
atau 0
Mampu mengenali nyeri (skala, 5. Monitor TTV pasien (TD, Nadi,
Suhu, RR)
intensitas, frekuensi, dan tanda
6.
Ajarkan teknik relaksasi nafas
nyeri)
dalam untukmengurangi nyeri
Menyatakan rasa nyaman setelah
7. Kelola
pemberian
terapi
nyeri berkurang
farmakologis analgesik asam
mefenamat 500mg/ 8 jam
Rasional
Hambatan
Defisit
perawatan diri
Kurang
pengetahuan
NIC
Pendidikan kesehatan
1. Edukasi klien tentang perawatan
luka jahitan (boleh/tidak terkena
air, jadwal kontrol)
2. Edukasi klien tentang jadwal dan
macam imunisasi bayi
3. Ajarkan klien tentang perawatan
Kriteria hasil:
bayi baru lahir ; memandikan,
- Klien mampu menjelaskan
mengganti popok saat bayi
kembali tentang perawatan
BAB/BAK
pada luka post op
- Klien mampu menyebutkan
jenis dan jadwal imunisasi
- Klien mampu mengganti popok
dengan benar
Klien mampu memandikan bayi
dengan benar
NOC: Setelah dilakukan asuhan NIC
keperawatan selama dirawat di Infection control
rumah sakit diharapkan infeksi tidak 1. Instruksi
pengunjung
untuk
terjadi
mencuci tangan saat berkunjung
NOC: Kontrol resiko infeksi
dan
setelah
berkunjung
meninggalkan pasien
Kriteria hasil:
2. Cuci tangan setiap sebelim dan
- Klien bebas dari tanda dan
sesudah tindakan keperawatan
gejala infeksi
3. Pertahanan lingkungan aseptic
- Jumlah leukosit dalam batas
selama pemasangan alat
normal (4,8-10,8 10^3/uL)
4. Ganti letak IV perifer dan line
- Menunjukkan perilaku hidup
sentral dan dressing sesuai
sehat
dengan petunjuk umum RS
5. Monitor tanda dan gejala infeksi
(tumor, dolor, rubor, kalor,
fungtio laesa)
6. Lakukan perawatan luka post op
setelah hari ke 3 post op
-
Resiko infeksi
WAKTU
Selasa,20-10-2015
10.30 WIB
IMPLEMENTASI
Melakukan pengkajian nyeri
Mongobservasi respon ketidaknyamanan
EVALUASI PROSES
Selasa, 20-10-2015
10.40 WIB
DS :
- Klien
mengatakan
nyeri bagian luka post
- Klien mengatakan tidak
nyaman karena nyeri
yang dirasakan
DO :
- P : Nyeri luka post op,
meningkat
ketika
bergerak
Q : Seperti ditusuktusuk
R : luka post op
(abdomen)
S: Skala 5
T : Kurang dari 15
menit
- Klien nampak meringis
kesakitan
EVALUASI HASIL
Selasa, 20-10-2015
14.15 WIB
DS :
- Klien mengatakan nyeri
bagian luka post
- Klien mengatakan tidak
nyaman karena nyeri yang
dirasakan
- Klien mengatakan nyeri
sedikit berkurang setelah
nafas dalam
DO :
- P : Nyeri luka post op,
meningkat ketika bergerak
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : luka post op (abdomen)
S: Skala 5
T : Kurang dari 15 menit
- Klien nampak meringis
kesakitan
- TD 120/70 mmHg
- Nadi 80 x/menit
- Suhu 36,8 oC
- RR 20 x/menit
- Obat asam mefenamat tablet
Mengukur TTV
Selasa, 20-10-2015,
11.00 WIB
DS : Klien mengatakan
nyeri luka post op
DO :
- TD 120/70 mmHg
- Nadi 80 x/menit
- Suhu 36,8 oC
- RR 20 x/menit
Heryuni
11.30 WIB
Selasa, 20-10-2015,
11.45 WIB
DS :
- Klien
mengatakan
nyeri luka post op
- Klien
mengatakan
nyeri
sedikit
berkurang
setelah
nafas dalam
Heryuni
DO :
- Klien
nampak
melakukan
nafas
dalam dengan benar
Rohmad
13.50 WIB
Rabu, 21-10-2015
09.30 WIB
Mengukur TTV
Rabu, 21-10-2015
09.40 WIB
DS : Klien mengatakan
nyeri luka post op sudah
berkurang
DO :
- TD 110/70 mmHg
Rabu, 21-10-2015
14.00 WIB
DS : Klien mengatakan nyeri
luka post op sudah berkurang
DO :
- TD 110/70 mmHg
- Nadi 78 x/menit
Suhu 36,9 oC
RR 18 x/menit
P : Nyeri meningkat ketika
bergerak
- Q : Seperti ditusuk-tusuk
Rohmad
- R : Abdomen pada luka
post op
- S : Skala nyeri 3
Rabu, 21-10-2015
- T : Nyeri hilang timbul
11.15 WIB
- Obat asam mefenamat
DS : Klien mengatakan
tablet
nyeri luka post op sudah
- Dosis 500 mg/8 jam
berkurang
A : Nyeri akut teratasi sebagian
DO :
P : kaji nyeri, observasi TTV,
- P : Nyeri meningkat kelola pemberian analgesik
ketika bergerak
asam mefenamat
- Q : Seperti ditusuktusuk
Arsinda
- R : Abdomen pada luka
post op
- S : Skala nyeri 3
- T : Nyeri hilang timbul
-
11. 00 WIB
Nadi 78 x/menit
Suhu 36,9 oC
RR 18 x/menit
Arsinda
13.30 WIB
Rabu, 21-10-2015
13.40 WIB
DS : Klien mengatakan
nyeri luka post op sudah
berkurang
DO :
- Obat asam mefenamat
tablet
- Dosis 500 mg/8 jam
Heryuni
Kamis,22-10-2015
08.00 WIB
Kamis,22-10-2015
Kamis,22-10-2015
08.10 WIB
14.10 WIB
DS :
DS :
- Klien mengatakan nyeri - Klien mengatakan nyeri
sudah
berkurang,
sudah berkurang, kadangkadang-kadang
kadang dirasakan hilang
dirasakan hilang timbul
timbul
- Klien
mengatakan - Klien mengatakan sudah
sudah
mampu
mampu beraktivitas sendiri
beraktivitas
sendiri
seperti toileting
seperti toileting
- Klien mengatakan sudah
- Klien
mengatakan
merasa lebih nyaman dari
sudah merasa lebih
kemarin
Mengukur TTV
Kamis,22-10-2015
10.00 WIB
DS : Klien mengatakan
nyeri yang dirasakan sudah
berkurang
DO :
- TD 120/80 mmHg
- Nadi 80 x/menit
- Suhu 37,1 oC
- RR 20 x/menit
Rohmad
DO :
- P : Nyeri meningkat ketika
bergerak
- Q : Seperti ditusuk-tusuk
- R : Abdomen pada luka post
op
- S : Skala nyeri 2
- T : Nyeri hilang timbul
- Obat asam mefenamat tablet
- Dosis 500 mg/8 jam
A : Nyeri akut teratasi sebagian
P : kaji nyeri, observasi TTV,
kelola pemberian analgesik
asam mefenamat
Rohmad
13.45 WIB
Kamis,22-10-2015
14.00
DS : Klien mengatakan
Memberikan obat Asam Mefenamat mau minum obat setelah
(analgesic) 500 mg/PO/8 jam
selesai makan
DO :
- Obat asam mefenamat
tablet
- Dosis 500 mg/8 jam
A : Nyeri akut teratasi
sebagian
P : kaji nyeri, observasi
TTV, kelola pemberian
analgesik asam mefenamat
Arsinda
Ketidakefektifan
menyusui
Selasa,20-10-2015
11.10 WIB
Selasa,20-10-2015
Selasa,20-10-2015
Mengevaluasi pola menghisap/ menelan 11.20 WIB
14.10 WIB
bayi
DS :
DS :
- Klien
mengatakan - Klien mengatakan bayinya
bayinya masih jarang
masih jarang mau menetek
mau menetek
- Klien mengatakan ASInya
- Klien
mengatakan
masih sedikit
ASInya masih sedikit
DO :
DO :
- Bayi nampak diam saja saat
11.30 WIB
ditempelkan putting ke
mulut bayi
- ASI yang keluar baru
sedikit
- Klien mampu menyusui
dengan teknik yang benar
Arsinda
A : Ketidakefektifan menyusui
teratasi sebagian
Selasa,20-10-2015
P : ajarkan klien teknik
11.45 WIB
menyusui, motivasi ibu untuk
DS :
menyusui bayinya setiap 3 jam,
- Klien
mengatakan informasikan
keuntungan
ASInya belum banyak
pemberian ASI eklusif
DO :
- Klien mampu menyusui
dengan teknik yang
Rohmad
benar
- ASI yang keluar baru
sedikit
Heryuni
Rabu, 21-10-2015
10.50 WIB
Rabu, 21-10-2015
Rabu, 21-10-2015
Memotivasi ibu untuk menyusui bayinya 11.00 WIB
14.00 WIB
minimal tiap 3 jam sekali
DS:
DS:
- Klien mengatakan ASI - Klien mengatakan ASI yang
yang keluar sudah lebih
keluar sudah lebih banyak
banyak dari kemarin
dari kemarin
Klien
mengatakan
selalu memberikan ASI
tiap 3 jam dan saat
bayinya menangis
DO :
Klien
nampak
sedang
menyusui bayinya
Rohmad
11.00 WIB
Menginformasikan
pemberian ASI eklusif
Kamis,22-10-2015
12.10 WIB
12.30 WIB
Kamis,22-10-2015
Kamis,22-10-2015
Mengobservasi keefektivan menyusui ibu 12.20 WIB
14.00 WIB
DS:
DS:
- Klien mengatakan ASI - Klien mengatakan ASI
sudah keluar lancar
sudah keluar lancar
- Klien
mengatakan - Klien mengatakan bayinya
bayinya mau menetek
mau menetek
DO :
- Klien mengatakan bayinya
Klien
nampak
sedang
tidak rewel
menyusui bayinya
DO :
- Klien
nampak
sedang
Arsinda
menyusui bayinya
- Reflek
menghisap
dan
Mengkaji reflex hisap bayi
Kamis,22-10-2015
menelan bayi normal
12.20 WIB
A : Ketidakefektifan menyusui
DS:
teratasi
- Klien
mengatakan P : motivasi ibu untuk menyusui
bayinya mau menetek
ASI eklusif selama 6 bulan,
- Klien
mengatakan anjurkan ibu menyusui minimal
bayinya tidak rewel
setiap 3 jam
DO :
- Klien nampak sedang
Rohmad
menyusui bayinya
- Reflek menghisap dan
menelan bayi normal
Heryuni
Resiko infeksi
Selasa,20-10-2015
10.30 WIB
10.50 WIB
Selasa, 20-10-2015
Selasa, 20-10-2015
5. Memonitor tanda dan gejala infeksi 10.40 WIB
14.15 WIB
(tumor, dolor, rubor, kalor, fungtio DS : DS
:Klien dan keluarga
laesa)
DO : Luka post op SC
mengatakan
akan
bersih,
tidak
ada
mencuci tangan sebelum
kemerahan, tidak ada
dan sesudah kontak
pus
dengan bayi
DO :
- Luka post op SC bersih,
Arsinda
tidak ada kemerahan,
tidak ada pus
- Ibu dan keluarga dapat
mempraktikkan
cara
mencuci
tangan
6
langkah
- Ibu dan keluarga dapat
menjelaskan
kembali
kapan saja waktu untuk
mencuci tangan dan
Mengajari Ibu dan Keluarga cara DS : Klien dan keluarga
manfaat mencuci tangan
mencuci tangan 6 langkah
mengatakan
akan
- Ibu tidak terpasang infus
Melakukan
pendidikan
kesehatan
mencuci
tangan
tentangkapan saja waktu untuk mencuci
sebelum dan sesudah A: Resiko infeksi teratasi
tangan dan manfaat mencuci tangan
kontak dengan bayi
sebagioan
DO :
P:
Monitor tanda dan gejala
- Ibu dan keluarga
infeksi seperti dolor, kalor,
dapat
ruboe, tumor dan fungsio
mempraktikkan cara
laesa.
mencuci tangan 6
langkah
- Ibu dan keluarga
dapat menjelaskan
kembali kapan saja
waktu
untuk
mencuci tangan dan
manfaat
mencuci
tangan
Rohmad
Heryuni
14.00
Melepas infus
Rohmad
Rabu, 20-10-2015
09.30 WIB
Arsinda
Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara
mengenali tanda dan gejala infeksi
(tumor, dolor, rubor, kalor, fungtio laesa)
DS : Ibu mengatakan
mengerti tentang cara
mengenali tanda dan
gejala infeksi
DO : Ibu dan keluarga
mampu menyebutkan
tanda dan gejala
infeksi
Heryuni
Kamis,22-102015
09.45
Memonitor tanda dan gejala infeksi DS : (tumor, dolor, rubor, kalor, fungtio laesa) DO : Luka post op SC
kering, tidak ada
kemerahan, tidak ada
pus, tidak bengkak
A : Resiko Infeksi teratasi
sebagian
P : Menganjurkan ibu dan
keluarga
untuk
mencuci tangan saat
berkunjung
dan
setelah
berkunjung
meninggalkan pasien
Melakukan perawatan luka post op SC
10.20 WIB
Rohmad
DS : Klien mengatakan
perih saat luka
dibersihkan
DO :
- Luka Post Op SC
hari ke-2
- Luka kering
- Tidak ada pus
Heryuni
Kamis,22-10- 2015
12.45
DS : Klien mengatakan perih
saat luka dibersihkan
DO :
- Luka Post Op SC hari
ke-2
- Luka kering
- Tidak ada pus
- Tidak bengkak
A : Resiko infeksi teratasi
sebagian
P : Memonitor tanda dan gejala
infeksi (tumor, dolor,
rubor, kalor, fungtio laesa)
Heryuni
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasien Ny.P G3P2A0 dengan diagnosa preeklamsi ringan mendapatkan
diagnosa keperawatan :
1. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan
kardiak output sekunder terhadap vasospasme pembuluh darah
Pasien mendapatkan tindakan keperawatan:
- Monitor tanda-tanda vital
- Kolaborasi pemberian obat antibiotik dengan dokter
Diagnosa ini belum tercapai ditandai dengan : Pasien mengatakan
kepalanya masih terasa pusing Data TTV (TD: 150/100 mmHg, N:
90x/menit, RR : 23x/menit, S: 36C), pasien mendapatkan obat hipertensi
berupa nifedipine 10 mg/24 jam rute oral dan metildopa 250 mg/12 jam
per oral
2. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan, kurang terpapar
informasi mengenai pre eklamsi
Pasien mendapatkan tindakan keperawatan:
- Mendorong pasien untuk mengungkapkan rasa cemas
- Ajarkan pasien teknik relaksasi (nafas dalam)
- Mengkaji pengetahuan pasien tentang pre eklamsi pada ibu hamil
- Memberikan informasi tentang perubahan perkemihan berhubungan
-
mencegah komplikasi
Diagnosa ini tercapai ditandai dengan pasien tampak rileks setelah nafas
dalam, pasien mengatakan cemasnya berkurang, pasien dapat menjelaskan
pengertian, 2 jenis pre eklamsi, 4 dari 7 komplikasi pre eklamsi,
penanganan pre eklamsi, pasien mengatakan akan menjaga makanan
(mengurangi kadar garam) serta rutin minum vitamin maupun obat yang
diberikan
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan pada tahap
lanjut kehamilan
Pasien mendapatkan tindakan keperawatan: