A. PENGERTIAN
BPH
pembesaran
(Benigna
pada
Prostat
kelenjar
Hyperplasi)
prostat,
adalah
memanjang
keatas
orifisium
uretera.
Dan
atau
BPH
kondisi
B. ETIOLOGI
Etiologi BPH belum jelas namun terdapat faktor
resiko umur dan hormon androgen. Perubahan mikroskopik
pada prostat telah terjadi pada pria usia 30-40 tahun.
Bila
perubahan
perubahan
mikroskopik
pattologik
berkembang,
anatomi
yang
akan
ada
terjadi
pada
pria
80
%,
dan
usia
90
tahun
100%
menderita
ketidakseimbangan
endokrin.
Testosteron
penting
bakteri,
harus
di
untuk
dan
pemeriksaan
melihat
infeksi.
perhitungkan
adanya
Bila
sel
terdapat
etiologi
mikroskopik
leukosit,
hematuria,
seperti
kegansan
kadar
ureum
dan
kreatinindarah
metabolic,
Antigen
(PSA)
perlunya
pemeriksaan
dilakukan
biopsy
Prostate
sebagai
atau
dasar
sebagai
Spesifiec
penentuan
deteksi
dini
keganasan.
2. Pemeriksaan radiologis
Pemerikasaan yang bisa dilakukan adalah foto
polos
abdomen,
pieologi
intravena,
USG
dan
E. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Observasi
Biasanya
gejala
dilakukian
ringan.
mengurangi
menghindari
dekongestan,
minum
pada
Nasihat
yang
setelah
nokturia,
mengurngi
pasiaen
dengan
diberikan
adalh
makan
malam
menghindari
minum
kopi
dan
untuk
obat-obat
tidak
di
finasteride
berikut
pembesaran
destrusor
dan
prostat,dekompensasi
ketidakmapuan
kandung
kemih
iritasi
otot
unmtuk
mukosa
perubahan
status
informasi.
G. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN/ INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Obstruksi
akut
kronis
berhubungan
dengan
destrusor
dan
ketidakmapuan
kandung
kemih
jumlah
yang
distensi
fungsi ginjal
4) Berikan cairan sampai 3000 ml sehari dalam
toleransi jantung.
R/ Peningkatkan aliran cairan meningkatkan
perfusi
ginjal
serta
membersihkan
ginjal,
dengan
iritasi
mukosa
infeksi urinaria.
a. Tujuan
Nyeri
hilang/terkontrol.
b. Kriteria
Klien
hasil
melaporkan
nyeri
hilang/terkontrol,
sesuai
indikasi
aktivitas
untuk
situasi
dengan
tepat.
c. Rencana tindakan
1)
dan
rasional
Kaji nyeri,
intensitas
R/
Nyeri
(skala
perhatikan
lokasi,
0 - 10).
tajam,
dorongan
berkemih
kateter
menunjukkan
intermitten
/
cenderung
lebih berat
(biasanya
menurun
masase
urin
dengan
sekitar
spasme
buli-buli,
yang
pada
pendekatan
TURP
dalam
48 jam).
2)
Pertahankan patensi
sistem
drainase.
kateter
Pertahankan
selang
dan
bebas
Mempertahankan
drainase
fungsi
sistem,
distensi/spasme
3)
kateter
dan
menurunkan
resiko
buli - buli.
Pertahankan
tirah
baring
bila
diindikasikan
R/
Diperlukan
selama
fase
awal
selama
fase
akut.
4)
Berikan
(sentuhan
terapeutik,
pijatan
R/
tindakan
kembali
kemampuan
5)
tegangan
perhatian dan
R/
otot,
dapat
memfokusksn
meningkatkan
koping.
bila
atau
lampu
jaringan
dan
diindikasikan.
Meningkatkan
perbaikan
posisi,
terapeutik.
perfusi
edema
penyembuhan (pendekatan
6)
pengubahan
Menurunkan
kenyamanan
Kolaborasi
serta
meningkatkan
perineal).
dalam
pemberian
antispasmodik
R / Menghilangkan spasme
3. Resiko
tinggi
kekurangan
cairan
yang
berhubungan
hidrasi
dengan: tanda-tanda
teraba,
lembab
vital
adekuat
dibuktikan
stabil, nadi
perifer
keluaran
urin
mukosa
tepat.
keluaran
tiap
jam
bila
diindikasikan.
Diuresisi
volume
total
yang
cepat
karena
dapat
ketidakl
mengurangkan
cukupan
jumlah
masukan
dan
haluaran
cairan.
tanda-tanda
peningkatan
nadi
dan
vital,
pernapasan,
perhatikan
penurunan
tinggi
R/Menurunkan
kerja
jantung
memudahkan
hemeostatis sirkulasi.
5) Kolaborasi
dalam
laboratorium
sesuai
Hb/Ht, jumlah
koagulasi,
indikasi,
sel
jumlah
R/Berguna
memantau
darah
merah. Pemeriksaan
evaluasi
penggantian.
terjadinya
misalnya
faktor
penurunan
berhubungan
dengan
kehilangan
Serta
mengindikasikan
4. Ansietas
contoh:
trombosi.
dalam
darah/kebutuhan
pemeriksaan
dapat
komplikasi
pembekuan
perubahan
darah.
status
pengetahuan
menunjukkan
yang
rentang
akurat
yang
yang
tentang
tepat
c. Rencana
tindakan
1) Dampingi
dan
klien
rasional
dan
bina
hubungan
saling
percaya.
R/
Menunjukka
perhatian
dan
keinginan
untuk
membantu
2) Memberikan informasi tentang prosedur tindakan
yang akan dilakukan.
R/ Membantu pasien dalam memahami tujuan dari
suatu tindakan.
3) Dorong
pasien
atau
orang
terdekat
untuk
5. Kurang
pengetahuan
kebutuhan
tentang
pengobatan
kondisi
berhubungan
,prognosis
dengan
dan
kurangnya
informasi
a. Tujuan:
Menyatakan
pemahaman
tentang
proses
hasil
c. Rencana
1) Dorong
tindakan
pasien
dan
rasional
menyatakan
rasa
takut
persaan
dan perhatian.
R/ Membantu pasien dalam mengalami perasaan.
2) Kaji ulang proses penyakit,pengalaman pasien
R/ Memberikan dasar pengetahuan dimana pasien
dapat membuat pilihan informasi terapi.
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN
Disusun Oleh :
JUMRAINI ANITA SADIR
NPM:06.01.0372
Kepada
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS-VII
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES)
MATARAM
2011