DI INDUSTRI FARMASI
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Farmasi Industri
Disusun Oleh :
KELOMPOK 12
Rikka Kartika
260112150558
260112150559
260112150584
Inna Muthmainnah
260112150585
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkah
dan
rahmat-Nya,
kami
dapat
menyelesaikan
makalah
tentang
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ii
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan .
10
11
15
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan .
17
DAFTAR PUSTAKA ..
18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) adalah seluruh aspek dalam
praktek yang ditetapkan, yang secara kolektif menghasilkan produk akhir atau
layanan yang secara konsisten memenuhi spesifikasi yang sesuai, serta mengikuti
peraturan nasional dan internasional. Setiap perusahaan farmasi diIndonesia wajib
memiliki sertifikat CPOB sebagai bukti bahwa industri farmasi tersebut memiliki
sarana dan prasarana yang memadai untuk proses produksi obat. Dengan adanya
sertifikat CPOB tersebut, maka produk (obat) yang diproduksi oleh suatu industri
farmasi telah memiliki izin edar dari Badan POM RI.
Aspek yang diatur di dalam CPOB terdiri dari 10 bidang, salah satu bidang
tersebut adalah bangunan dan fasilitas industri. Bangunan industri adalah sesuatu
yang didirikan oleh manusia (seperti gedung, rumah, dan lain-lain) yang
digunakan untuk mengolah barang dengan menggunakan sarana dan prasarana
tertentu. Hal lain yang berhubungan dengan bangunan, yang juga diatur di dalam
CPOB adalah fasilitas industri. Berbeda dengan bangunan industri, fasilitas
industri dapat didefinisikan sebagai sarana yang digunakan untuk melancarkan
fungsi dari suatu industri, misalnya transportasi, media komunikasi,sumber tenaga
listik, dan lain-lain.
Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat hendaklah memiliki desain,
konstruksi dan letak yang memadai, serta disesuaikan kondisinya dan dirawat
dengan baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar. Tata letak dan
desain ruangan harus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bangunan dan Fasilitas
Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat harus memiliki desain,
konstruksi dan letak yang memadai serta disesuaikan kondisinya dan dirawat
dengan baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar. Tata letak dan
desain ruangan harus dibuat sedemikian rupa untuk memperkecil resiko terjadi
kekeliruan, pencemaran silang dan kesalahan lain, serta memudahkan
pembersihan, sanitasi dan perawatan yang efektif untuk menghindarkan
pencemaran silang, penumpukan debu atau kotoran, dan dampak lain yang dapat
menurunkan mutu obat.
2.1.1 Persyaratan Bangunan dan Fasilitas (CPOB, 2012)
1. Letak bangunan hendaklah sedemikian rupa untuk menghindarkan
pencemaran dari lingkungan sekelilingnya, seperti pencemaran dari udara,
tanah dan air serta dari kegiatan industri lain yang berdekatan. Apabila
letak bangunan tidak sesuai, hendaklah diambil tindakan pencegahan yang
efektif terhadap pencemaran tersebut.
2. Bangunan dan fasilitas hendaklah didesain, dikonstruksi, dilengkapi dan
dirawat sedemikian rupa agar memperoleh perlindungan maksimal
terhadap pengaruh cuaca, banjir, rembesan dari tanah serta masuk dan
bersarag serangga, burung, binatang pengerat, kutu atau hewan lain.
Hendaklah tersedia prosedur untuk pengendalian binatang pengerat dan
hama.
3. Bangunan dan fasilitas hendaklah dirawat dengan cermat, dibersihkan dan
bila perlu didisinfeksi sesuai prosedur tertulis rinci. Catatan pembersihan
dan disinfeksi hendaklah disimpan.
4. Seluruh bangunan dan fasilitas termasuk area produksi, laboratorium, area
penyimpanan, koridor dan lingkungan sekeliling bangunan hendaklah
dirawat dalam kondisi bersih dan rapi. Kondisi bangunan hendakah
ditinjau secara teratur dan diperbaiki dimana perlu. Perbaikan serta
17. Pipa yang terpasang di dalam ruangan tidak boleh menempel pada dinding
tetapi digantungkan dengan menggunakan siku-siku pada jarak cukup
untuk memudahkan pembersihan menyeluruh.
18. Pemasangan rangka atap, pipa dan slauran udara di dalam ruangan
hendaklah dihindarkan. Apabila tidak terhindarkan, maka prosedur dan
jadwal pembersihan instalasi tersebut hendaklah dibuat dan diikuti.
19. Lubang udara masuk dan keluar serta pipa-pipa dan salurannya hendaklah
dipasang sedemikian rupa untuk mencegah pencemaran terhadap produk.
20. Saluran pembuangan air hendaklah cukup besar, didesain dan dilengkapi
bak kontrol untuk mencegah alir balik. Sedapat mungkin saluran terbuka
dicegah tetapi bila perlu hendaklah dangkal untuk memudahkan
pembersihan dan disinfeksi.
21. Area produksi hendaklah diventilasi secara efektif dengan menggunakan
sistem pengendali udara termasuk filter udara dengan tingkat efisiensi
yang dapat mencegah pencemaran dan pencemaran silang, pengendali
suhu dan bila perlu pengendali kelembaban udara sesuai kebutuhan produk
yang diproses dan kegiatan yang dilakukan di dalam ruangan dana
dampaknya terhadap lingkngan luar pabrik. Area produksi hendaklah
dipantau secara teratur baik selama ada maupun tidak ada kegiatan
produksi untuk memastikan pemenuhan terhadap spesifikasi yang
dirancang sebelumnya.
2.2 Bangunan dan Fasilitas di Area Penyimpanan
Area penyimpanan hendaklah memiliki kapasitas yang memadai untuk
menyimpan dengan rapi dan teratur berbagai macam bahan awal dan bahan
pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi, produk dalam status
karantina, produk yang telah diluluskan, produk yang ditolak, produk yang
dikembalikan atau produk yang ditarik dari peredaran. Area penyimpanan
hendaklah didesain atau disesuaikan untuk menjamin kondisi penyimpanan yang
baik, terutama area tersebut hendaklah bersih, kering dan mendapat penerangan
yang cukup serta dipelihara dalam batas suhu yang ditetapkan. Apabila kondisi
Sarana
khusus
memproduksi obat-obatan
disediakan
untuk
6. Pipa, fiting lampu, titik ventilasi dan instalasi sarana penunjang lain
hendaklah dirancang sedemikian rupa untuk menghindari terbentuknya
ceruk yang sulit dibersihkan. Pipa yang terpasang didalam ruangan tidak
boleh menempel diding tetapi digantung dengan menggunakan siku-siku
pada jarak cukup untuk memudahkan pembersihan menyeluruh.
7. Pemasangan rangka atap, pipa dan saluran udara di dalam hendaklah
dihindari. Apabila tidak terhindarkan, maka prosedur dan jadwal
pembersihan instalasi tersebut hendaklah dibuat dan diikuti.Lubang udara
masuk dan keluar serta pipa-pipa dan salurannya hendaklah dipasang
sedemikian rupa untuk mencegah pencemaran terhadap produk.
8. Saluran pembuangan air hendaklah cukup besar, dirancang dan dilengkapi
dengan bak kontrol serta ventilasi yang baik maupun mencegah aliran
balik sedapat mungkin saluran terbuka dicegah tetapi bila perlu hendaklah
cukup dangkal untuk memudahkan pembersihan dan disinfeksi.
9. Area produksi hendaklah diventilasi secara efektif dengan mengunakan
sistem pengendalian udara termasuk filter udara dengan tingkat efisiensi
yang dapat mencegah pencemaran dan pencemaran silang, pengendalian
kelembaban udara sesuai kebutuhan produk yang diproses dan kegiatan
yang dilakukan di dalam ruangan dan dampaknya terhadap lingkungan
luar pabrik. Area produksi hendaklah dipantau secara teratur baik selama
ada maupun tidak ada kegiatan produksi untuk memastikan pemenuhan
terhadap spesifikasi yang dirancang sebelumnya.
2.3.2
10
sesuai
dengan
jumlah
maksimum
partikulat
udara
11
Pintu area produksi yang berhubungan langsung ke lingkungan luar, separti pintu
bahaya kebakaran, hendaklah ditutup rapat. pintu tersebut hendaklah diamankan
sedemikian rupa sehingga hanya dapat digunakan dalam keadaan darurat sebagai
pintu keluar. Pintu dalam area produksi yang berfungsi sebagai barier terhadap
pencemaran silang hendaklah selalu ditutup apabila sedang tidak digunakan.
2.4 Bangunan dan
Laboratorium)
Fasilitas
di
AreaPengawasan
Mutu
(Ruang
mutu, yakni:
Ruangan/area untuk instrumen
mungkin)
Tempat penyimpanan pelarut dan pereaksi
12
13
suhu 20 28C.
Area laboratorium terpisah secara fisik dari area produksi agar bebas dari
sumber cemaran maupun getaran yang dapat berpengaruh terhadap hasil
pengujian. Disediakan koridor untuk memisahkan area laboratorium dari
area produksi, apabila keduanya berada di gedung yang sama. Sistem tata
14
mudah terbakar disimpan dalam lemari khusus tahan api yang dibumikan.
Faktor eksternal lain yang perlu dipertimbangkan untuk ruang instrumen
adalah sinar matahari langsung pada instrumen yang dapat merusak bagian
15
yang dilakukan.
Prosedur tetap untuk pengoperasian tiap instrumen dan peralatan tersedia
tertera dengan jelas pada peralatan atau dengan cara lain yang sesuai.
Diberi penandaan yang jelas pada alat yang rusak atau dalam perawatan.
16
Simpulan
Bangunan dan fasilitas untuk pembuatan obat harus memiliki desain,
konstruksi dan letak yang memadai serta disesuaikan kondisinya dan dirawat
dengan baik untuk memudahkan saat pelaksanaan dan memperkecil resiko
penurunan mutu obat.Pengelolaan bangunan dan fasilitas di area produksi penting
dilakukan disesuaikan dengan persyaran yang ada sebagai usaha untuk
memperkecil resiko bahaya medis yang serius
silang. Selain itu, pada area pengawasan mutu atau di ruang laboratorium juga
17
diperlukan adanya pengelolaan bangunan dan fasilitas yang baik dan benar seperti
ruang dan tata letak barang yang ada di laboratorium harus disesuaikan sehingga
meminimalisir terjadinya kekeliruan dalam melakukan pengujian.
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM. 2012. Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Jakarta: Depkes
RI.
18