Hibah Teknologi Dan Teknik Informasi
Hibah Teknologi Dan Teknik Informasi
Hibah adalah pemberian (dengan sukarela) dengan mengalihkan hak atas sesuatu
kepada orang lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Teknologi merupakan suatu metode
ilmiah yang digunakan untuk mencapai tujuan praktis, dan merupakan salah satu ilmu
pngetahuan terapan. Hibah teknologi adalah penerimaan teknologi yang berasal dari
pemerintah negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, pemerintah,
badan/lembaga dalam negeri atau perorangan, baik dalam bentuk teknologi mentah,
peralatan, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak perlu dibayar kembali. (Anto,
2016).
Kelebihan hibah teknolgi adalah kita mendapat teknolgi tersebut secara gratis dan
langsung bisa digunakan. Salah satu kekurangan hibah teknologi adalah kadang sumber
daya manusia yang dimiliki belum menguasai teknolgi tersebut sehingga bila terjadi
masalah tidak bisa menyelesaikan. Contoh nyatanya adalah banyak pabrik gula
peninggalan Belanda yang saat ini berhenti berproduksi karena mesinnya rusak.
1. Bendungan Katulampa Bogor
Bendungan Katulampa adalah bangunan tua peninggalan Belanda yang
terletak di Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat. Bangunan ini mulai
dioperasikan sejak tahun 1911, tetapi untuk pembangunannya dimulai sejak tahun
1889 akibat banjir besar yang melanda Jakarta pada tahun 1872. Banjir saat itu
dikabarkan membuat daerah elit Harmoni ikut terendam air luapan Kali Ciliwung.
beroperasi pada 1935 1942 di bawah pimpinan Boerman dan MFH Breemers,
warga negara Belanda.
Pada mulanya, pabrik ini menggunakan turbin air sebagai penggerak
mesinnya. Setelah ditemukannya mesin uap, dipakailah mesin jenis ini sebagai
penggerak utama dalam memperbesar kapasitas giling. Mesin uap tertua di pabrik
ini adalah B. Lahaye & Brissoneauf buatan Perancis tahun 1884 yang sampai saat
ini masih bisa berfungsi dengan baik. Demikian juga mesin-mesin lain peninggalan
abad 19 yang masih relatif baik dan menghasilkan gula bermutu tinggi.
Dalam perjanjian kerja sama pembuatan kapal selam antara BUMN pembuat
kapal, PT PAL, dan produsen kapal Daewoo Shipbuiliding and Marine Engineering (DSME)
dinyatakan bahwa pengerjaan tiga kapal selam kelas Changbogo yang dipesan Pemerintah
Indonesia akan menyertakan proses alih teknologi. Konkretnya, DSME akan menjadi tuan
rumah pembangunan dua kapal selam yang dipesan. Sedangkan satu lagi akan dibangun
bersama di galangan milik PT PAL di Indonesia. Saat ini telah diambil langkah strategis
berupa penyiapan SDM yang berkompetensi tinggi melalui pelatihan langsung ke Korea
Selatan sebanyak 206 personel dan penyiapan pembangunan infrastruktur kapal selam
dengan melibatkan PT Waskita Karya (Persero) sebagai bentuk sinergi BUMN. Untuk tahap
pertama pembangunan kapal selam di PT PAL, dijadwalkan mulai pertengahan tahun 2016
melalui kerjasama dengan pihak DSME, sedangkan untuk selanjutnya akan sepenuhnya
ditangani oleh putra putri Bangsa Indonesia.
http://kbbi.web.id/
https://klatenqta.wordpress.com/dulu-dan-kini/pabrik-gula-gondang-baru/
http://www.boombastis.com/peninggalan-belanda/67361
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/berita/detail/pemerintah-dukung-alih-teknologi-pembangunankapal-selam--melalui-pmn-kepada-pt-pal-indonesia-persero
http://presidenri.go.id/maritim/menuju-bangsa-mandiri-dengan-alih-teknologi-alutsista-2.html