Anda di halaman 1dari 7

1.

Pengertian dan Manfaat Hubungan Antarpribadi


(Internasional Relationship)
Pengertian Hubungan antarpribadi (Interpersonal relationship) adalah
hubungan baik yang terjalin antarmanusia atau hubungan antarpribadi
dalam suatu lingkungan organisasi perusahaan yang berbeda latar
belakang dan pengalamannya.
Terkadang banyak orang yang mengabaikan begitu saja hubungan
antarpribadi karena menganggap hal tersebut tidak penting dijalankan
bagi dunia usaha atau dunia kerja. Padahal jika mau berpikir dan melihat
dengan nyata, hal tersebut akan membantu Anda mendapatkan hasil
yang diinginkan. Dengan hubungan antarpribadi, Anda bisa bekerja sebaik
mungkin tanpa mengalami konflik.
Kemajuan teknologi yang berkembang cepat terigdang tidak diikuti
dengan usaha yang dilakukan manusia untuk mempelajari dan
mengembangkan kemampuannya dalam hubungan antarpribadi,
sehingga seringkali terjadi konflik dalam suatu organisasi (tim). Banyak
orang yang belum dilengkapi dengan kesiapan mental mengatasi stres
dan limpahan pekerjaan atau pun kendala yang mereka temui di
pekerjaannya dengan sesama rekan kerja atau pun dengan pimpinan.
Sesungguhnya sumber dari konflik itu sering berada dalam diri sendiri,
misalnya seseorang yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan
kerja, pekerjaan, ruang kerja, dan dengan teman kerjanya termasuk juga
beradaptasi dengan peralatan. Keadaan tersebut dapat membuat konflik
tersendiri dalam diri dan akhirnya akan menimbulkan percikan-percikan
psikologis di dalam jiwa pribadi. Tentu saja hal ini dapat mengganggu
organisasi (tim) serta diri Anda sendiri.
Konflik tidak bisa dibiarkan berkepanjangan. Oleh karena itu libatkan diri
Anda dengan orang lain di dunia kerja Anda, kembangkan rasa pengertian
antarsesama karyawan, lakukan komunikasi, dan kembangkan ilmu Anda
untuk mendukung kemajuan-kemajuan teknologi. Dengan hal-hal tersebut
maka akan terbuka kesempatan dengan sendirinya untuk hubungan
antarpribadi.
Ketika bekerja dalam satu tim, hubungan antarpribadi dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Mau mendengar dan menghargai orang lain.


Membangun rasa percaya pada orang lain.
Menghargai perbedaan.
Melihat kelemahan orang lain sebagai bagian dari sukses diri sendiri
dan tim.
5. Terbuka atas kritik dan saran.
6. Tidak memaksakan kehendak sendiri.
7. Bersedia menolong dan mau ditolong orang lain.
Adapun kegiatan yang dapat diselenggarakan dalam rangka
pengembangan hubungan atarpribadi adalah sebagai berikut:

Melakukan kegiatan gathering (pertemuan) dengan seluruh anggota


perusahaan beserta keluarganya.
Mengadakan kegiatan pengembangan anggota perusahaan untuk
meningkatkan kualitas dan profesionalisme kerjanya.
Mengadakan kegiatan bimbingan dan konseling bagi anggota
perusahaan yang sedang mengalami masalah.
Mengadakan kegiatan pemberian reward bagi anggota perusahaan
yang berprestasi.
Menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan bagi anggota
perusahaan untuk menyalurkan saran-saran yang bersifat
membangun.

Manfaat Hubungan Antarpribadi


Jika hubungan antarpribadi dalam suatu tim dapat dilakukan dengan baik,
maka banyak sekali manfaat yang diperoleh demi kemajuan tim, antara
lain sebagai berikut:
1. Menumbuhkan saling pengertian antara pimpinan dengan anggota
tim.
2. Terciptanya kerja sama yang serasi antaranggota tim.
3. Menciptakan rasa aman kepada anggota tim.
4. Menumbuhkan rasa loyalitas (kesetiaan) para anggota tim.
5. Menanamkan rasa tanggung jawab kepada anggota tim.

6. Menciptakan rasa solidaritas antaranggota tim.


7. Memberikan kebanggaan kepada anggota tim.
8. Membangkitkan semangat anggota tim untuk terus bekerja dan
berprestasi.
9. Mengembangkan karir para anggota tim.

Pengertian Komunikasi Antar Pribadi


Komunikasi antar pribadi sebenarnya merupakan suatu proses sosial
dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh DeVito dalam (Liliweri, 1991:13)
komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari
seseorang dan diterima oleh orang yang lain atau sekelompok orang
dengan efek dan umpan balik yang bersifat langsung. Orang memerlukan
hubungan antar pribadi terutama untuk dua hal yaitu perasaan
(attachment) dan ketergantungan (dependency). Perasaan mengacu pada
hubungan yang bersifat emosional intensif, sementara ketergantungan
mengacu pada instrumen antar pribadi seperti mencari kedekatan,
membutuhkan bantuan, serta kebutuhan berteman dengan orang lain,
yang juga dibutuhkan untuk kepentingan mempertahankan hidup. Salah
satu karakteristik penting dari hubungan antar pribadi yaitu hubungan
tersebut banyak yang tidak diciptakan untuk diakhiri berdasarkan
kemauan atau kesadaran kita.
Fungsi dan Tujuan Komunikasi Antarpribadi
Fungsi dan tujuan komunikasi antar pribadi yaitu berusaha meningkatkan
hubungan insani (human relation), menghindari dan mengatasi konflikkonflik pribadi, mengurangi ketidakpastian serta berbagi pengetahuan
dan pengalaman dengan orang lain (Cangara, 2004:33). Komunikasi antar
pribadi juga dapat meningkatkan hubungan kemanusiaan diantara pihakpihak yang melakukan komunikasi.
Ciri Komunikasi Antarpribadi
Ada beberpa ciri-ciri komunikasi antar pribadi yang dikemukakan oleh
para ahli, diantaranya DeVito dalam (Liliweri, 1991:13) menurutnya ada 5
ciri-ciri komunikasi antarpribadi yang umum yaitu sebagai berikut:
1) Keterbukaan (Openess) Komunikator dan komunikan saling
mengungkapkan ide atau gagasan bahkan permasalahan secara bebas
dan terbuka tanpa ada rasa malu. Keduanya saling mengerti dan
memahami pribadi masing-masing.
2) Empati (Emphaty) Komunikator dan komunikan merasakan situasi dan
kondisi yang dialami mereka tanpa berpura-pura dan keduanya
menanggapi apa-apa saja yang di komunikasikan dengan penuh
perhatian. Empati merupakan kemampuan seseorang untuk
memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Apabila komunikator
atau komuniakan mempunyai kemampuan untuk melakukan empati satu
sama lain, kemungkinan besar akan terjadi komunikasi yang efektif.

3) Dukungan (Supportiveness) Setiap pendapat atau ide serta gagasan


yang disampaikan akan mendapatkan dukungan dari pihak-pihak yang
berkomuniaksi. Dukungan membantu seseseorang untuk lebih
bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang
diharapkan.
4) Rasa Positif (Possitivenes) Apabila pembicaraan antara komunikator
dan komunikan mendapat tanggapan positif dari kedua belah pihak, maka
percakapan selanjutnya akan lebih mudah dan lancar. Rasa positif
menjadikan orang-orang yang berkomunikasi tidak berprasangka atau
curiga yang dapat menganggu jalinan komunikasi.
5) Kesamaan (Equality) Komunikasi akan lebih akrab dan jalinan pribadi
akan menjadi semakin kuat apabila memiliki kesamaan tertentu antara
komunikator dan komunikan dalam hal pandangan, sikap, kesamaan
ideologi dan lain sebagainya.

2. Pengembangan Profesionalisme Kerja


Pengembangan
profesionalisme
kerja
dapat
dicapai
dengan
mengembangkan strength
of
knowledge,
yaitu
pengembangan
profesionalisme melalui proses belajar secara berkesinambungan. Semua
orang tahu bahwa kekuatan pengetahuan adalah suatu kekuatan dasar
yang penting untuk dapat bekerja secara profesional. Oleh karena itu
dengan semakin meningkatnya pengetahuan ktia maka semakin
meningkat pula profesionalisme yang dapat kita perlihatkan. Dengan
memiliki kekuatan tersebut, kita dapat memancarkan kekuatan diri dan
memiliki kemampuan daya tangkap serta pemahaman mendalam
menyangkut baik bidang kerja maupun pengetahuan secara global.
Kekuatan lain adalah strength of attitude, yaitu kekuatan yang
dibutuhkan dalam rangka pengembangan profesionalisme melalui analisis
diri dan pengembangan sikap kerja positif. Kekuatan ini dapat mendorong
kita untuk selalu memperhatikan penampilan diri dalam pekerjaan seharihari, mempunyai sikap terbuka, terus terang dan penuh antusiasme.
Selanjutnya kita pun membutuhkan strength of action, yaitu
suatu kekuatan yang dibutuhkan dalam rangka pengembangan
profesionalisme kerjaa melalui sistem kerja yang lebih terpola, sesuai
dengan etika yang berlaku dan memberikan hasil nyata. Hasil yang dapat
dipetik dari pengembangan kekuatan ini adalah: kemampuan melayani
orang dan menyenangkan orang lain.
Pengembangan profesionalisme kerja selanjutanya dapat
ditempuh melalui pembentukan jalinan kordinasi dan komunikasi vertikal
dan horizontal secara bijaksana. Dengan demikian kita dapat
mengembangkan strength of relationship.
Kekuatan lain adalah strength of trust and understanding.Kekuatan ini
dapt dipergunakan dalam pengembangan profesionalisme kerja melalui
pembentukan trust dan understanding secara vertikal, horizontal dan
lateral, sehingga dengan demikian kita dapat memiliki kemampuan
memahami perasaan orang lain dan memiliki perhatian mendalam
terhadap lingkungan sekitar kita.ola tersebut dapat dicapai melalui pola
pengembangan sebagai berikut:

1
SELF OBERVATION & ANALYSIS
.
Mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki dalam melaksanakan peran strategis, teknis dan pendukung.
2
SELF PREPARATION
.
Mempersiapkan diri secara mental dan fisik untuk memulai perubahan.
3
SELF DETERMINATION
.
Membentuk keyakinan diri mengenai kapasitas atau kemampuan untuk
berkembang.
4
SELF LEARNING
.
Belajar dari pengalam diri sendiri, dan dari pengalaman orang lain atau
dari role model positif yang dimiliki.
5
SELF PLANNING
.
Merencanakan program peningkatan profesionalisme kerja.
6
SELF ACTION
.
Melaksanakan program peningkatan profesionalisme kerja secara
konsisten.
7
SELF MONITORING
.
Melakukan monitoring progress dan evaluasi perbaikan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai