KELOMPOK 7 :
Anggi Riandita
(07/254286/KU/12440)
(07/256443/KU/12486)
Farah Rizki
(07/254012/KU/12390)
Fitri Al Hidayah
(07/)
Hermastuti Pratiwi
(07/)
Lastdes C.F
(07/257336/KU/12542)
Lusi Eskaningtyas
(07/257188/KU/12531)
(07/254073/KU/12405)
Sukmasari Dwi
(07/257517/KU/12552)
Yuni Afriani
(07/253687/KU/12316)
BAB I
LATAR BELAKANG
Angkat besi adalah cabang olahraga yang bersaing untuk mengangkat beban berat yang
disebut dengan barbel, yang dilakukan dengan kombinasi dari kekuatan, fleksibilitas,
konsentrasi, kemampuan, disiplin (sangat penting), atletis, fitnes, teknik, mental dan kekuatan
fisik. Kata "angkat besi" biasanya secara tidak resmi digunakan sebagai latihan beban.
Dalam olahraga ini, ada dua jenis angkatan yang sering dilombakan, yakni angkatan clean and
jerk dan snatch.
Jenis angkatan clean and jerk adalah jenis angkatan langsung tanpa jeda, di mana atlet harus
mengangkat beban dari lantai tanpa boleh menekuk lutut sampai kedua tangan mengangkat
beban (barbel) lurus di atas kepala dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri
membunyikan bel tanda angkatan sah.
Jenis angkatan snatch atlet mengangkat barbel dalam dua tahap. Pertama, mengangkat beban
dari lantai sampai batas dada dengan posisi jongkok. Setelah jeda sebentar untuk mengambil
ancang-ancang, atlet kemudian mengangkat barbel sampai kedua tangan lurus di atas kepala,
dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan
sah.
Kedua jenis angkatan ini bisa dilombakan satu per satu, namun juga bisa digabung sehingga
rekor atlet adalah penjumlahan beban maksimal dari total angkatan snatch dan clean and jerk.
Di Indonesia, badan yang menaungi olahraga angkat besi adalah PB PABBSI (Persatuan
Angkat Berat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia). Beberapa atlet angkat besi Indonesia
sudah berprestasi dunia dengan berbagai gelar juara al. kejuaraan dunia dan medali dalam
olimpiade.
Gizi memegang peranan yang sangat penting dalam penetuan keberhasilan atlet dalam
menampilkan performe terbaiknya dalam bertanding. Gizi seimbang menjadi modal bagi atlet
untuk melakukan latihan dengan maksimal untuk meraih kemenangan. Beberapa tata gizi atlet
adalah sebagai berikut :
1. Makanan yang bervariasi
Bertujuan untuk memberikan zat gizi yang lengkap yang di dapat dari berbagai macam
bahan makanan.
2. Kendalikan berat badan
Dengan cara
3. Hindari makanna yang terlalu banyak lemak
4. Hindari makanan terlalu banyak gula
BAB II
MANAJEMEN PENYELENGGARAAN MAKANAN
A. Perencanaan Tempat
B. Peralatan
C. Manajemen Makanan
1. Karakteristik makanan
Dalam penyelenggaraan makanan pada atlet angkat berat, makanan yang
disajikan memiliki karakteristik energy yang cukup dalam bentuk karbohidart
kompleks untuk mempertahankan simpanan glikogen otot dalam jumlah yang cukup.
2. Pembelian makanan
Dalam pembelian bahan makanan, ahli gizi menentukan banyak bahan makanan
yang akan dipesan ke supplier. Tenaga lapangan mengadakan pemesanan bahan
makanan ke supplier setiap harinya, mengecek dan menyortir bahan makanan dari
supplier.
3. Inventaris Bahan makanan
Dalam penerimaan bahan makanan, dapat digunakan cara konvensional
sehingga instalasi gizi dapat membeli bahan baku dengan efektif yaitu melakukan
seleksi barang yang akan digunakan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan :
a. meneliti bahan makanan yang akan dibutuhkan dengan jumlah bahan makanan
yang di pesan.
b. memeriksa jumlah bahan makanan yang dipesan sudah sesuai dengan
spesifikasi dan kriteria bahan makanan yang diterima, jika jumlah dan kriteria
tidak sesuai segera dikembalikan.
c. mencatat jumlah bahan makanan yang diperlukan dan jumlah bahan makanan
yang diterima dari supplier baik yag diterima maupun yang dikembalikan, serta
jumlah biaya yang dikeluarkan secara rinci.
d. melaporkan bahan makanan yang diperiksa sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan.
e. memisahan
tempat
penyimpanan
bahan
makanan
basah
dan
kering.
4. Perencanaan Menu
Deskripsi penyelenggaraan makanan di pusat pelatihan olahraga angkat berat :
Jumlah :
Jumlah atlet angkat berat sebanyak 30 orang.
Waktu makan :
Snack Pagi (06.00)
: makanan kecil dan susu
Sebanyak 5% = 200 kkal
Sarapan (08.00)
: makanan pokok, sayur, lauk nabati, lauk hewani, buah
Sebanyak 20% = 800 kkal
Snack siang (10.00)
: makanan kecil dan minum
Sebanyak 5% = 200 kkal
Makan Siang (12.00)
: makanan pokok, sayur, lauk hewani, lauk nabati.
Sebanyak 30% = 1200 kkal
Snack Sore (15.00)
: buah
Sebanyak 5% = 200 kkal
Makan malam (18.00)
: makanan pokok, sayur, lauk nabati, lauk hewani, buah
Sebanyak 25% = 1000 kkal
Snack malam (20.00)
: makanan kecil
Sebanyak 5% = 200 kkal
Snack tengah malam 23.00 : susu
Sebanyak 5% = 200 kkal
Siklus menu
: siklus menu 5 hari yang disusun oleh ahli gizi dan berlaku selama 3
bulan
Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi untuk atlet angkat berat laki-laki berkisar antara 3500-4500 kkal per hari
(Rogozkin, 1993). Sehingga kami menggunakan kebutuhan energy atlet angkat berat dengan
kelas 70 kg sebesar 4000 kkal.
Lemak 2 gr/KgBB/hari
Protein 1,4-2 gr/KgBB/hari
KH = 2264 kcal : 4
= 2 x 70
= 140 gr
= 1,7 x 70
= 119 gr
= 566 gram
= 1260 kcal
= 476 kcal
a. Pre Kompetisi
Pada saat latihan, diperlukan adaptasi dari perubahan organ dan jaringan
pada atlet untuk merespon saat latihan. Atlet, memiliki program latihan yang
normal berkisar 3-5 hari. Makanan yang dikonsumsi atlet selama latihan
seharusnya dapat mencukupi kebutuhan energy dan nutrisi yang efisien
diperlukan saat latihan. Kebutuhan energy saat latihan berkisar 3.500-4.500 kkal.
Menurut Rogozkin (1993), kebutuhan protein untuk atlet angkat berat berkisar
antara 1,4-2,0 g/kg berat badan, sedangkan menurut Lemon (1991), asupan
protein berkisar antara 1,4-1,9 g/kg berat badan. Dalam hal ini, protein yang
digunakan adalah protein yang memiliki asam amino esensial dan protein pada
daging, ikan, dan produk makanan yang memiliki nilai biologis yang tinggi.
Menurut Willliams (1976), produk makanan yang bagus yaitu memiliki asam
amino sulfur seperti methionine, yang dapat mensintesis protein pada otot.
Asupan lemak pada atlet berkisar antara 2 gram/ kg/ hari dan kaya akan protein
seperti daging dan produk olahan. Asupan minyak nabati seperti minyak jagung,
minyak bunga matahari, dan minyak kacang merupakan sumber lemak esensial
yang seharusnya dikonsumsi sebesar 50-60% dari total lemak . Asupan lemak
juga harus beriringan dengan asupan vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E,
dan K.
Tabel 1. Kecukupan asupan vitamin dan mineral saat latihan
.
Menurut Rogozkin (1993), rekomendasi asupan makanan saat latihan antara
lain adalah :
1. Kebutuhan energy saat latihan seharusnya tidak berasal dari protein tetapi
dari karbohidrat dan lemak.
2. Makanan seharusnya berisi peningkatan jumlah energy dari protein (15-20%)
dari protein yang memiliki nilai biologis tinggi yang berasal dari berbagai
sumber protein seperti daging, ikan, susu, dan telur.
3. Snack yang dipilih adalah yang mengandung tinggi protein dan terdapat pada
makanan minimal 5 kali/ hari.
setelah
latihan
diberikan
bersama
dengan
sayuran
serta
sisa
makanan,
pembersihan
dengan
air,
pemberian
sabun,
D. Financial Management
1. Manajenem Keuangan
Manajemen keuangan catering untuk olahraga angkat beban sama dengan
manajemen keuangan katering pada umumnya. Manajemen keuangan tersebut
merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan
tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana dan bagaimana menggunakan dana
tersebut. Hal ini merupakan tugas seorang manajer keuangan pada usaha catering
untuk menentukan anggaran, sumber modal, alokasi dan laporannya. Dalam hal ini
manajer keuangan katering juga bekerjasama dengan manajer lain dalam catering,
adapun tugas dan tanggung jawabnya dalah sebagai berikut :
a. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer pengadan makanan
untuk perencanaan anggaran
b. Manajer keuangan harus memusatkan
c.
perhatian
pada
sumber
modal
dankeuntungan
Manajer keuangan harus memahami inflasi harga pada kurun waktu tertentu
a. Anggaran
Anggaran peneyelenggaran makan di catering olahraga kusus angkat besi
disesuaikan dengan jumlah atlet yang bergabung dalam suatu club. Anggaran
tersebut dibuat dengan memperhitungkan sumber dana, waktu makan, jenis
makanan yang akan dibuat dan keuntungan yang diharapkan
b. Biaya
Penentuan biaya didasarkan pada biaya operasional baik fixed cost (tenaga
kerja, peralatan, dapur) maupun variabel cost (bahan makanan, lisrik, air)
c. Penentuan Harga
Penentuan harga yaitu dengan meghitung keseluruhan biaya baik fixed cost
maupun variabel cost kemudian dikalikan faktor yang diharapkan untuk
mendapatkan keuntungan, dalam hal ini faktor yang digunakan adalah 3
d. Perhitungan
Contoh perhitungan :
lulusan
SMA/SMK.
3. Pelatihan karyawan
Setiap karyawan yang masuk akan diberikan pelatihan selama satu minggu
sesuai bagiannya masing-masing. Pelatihan dilakukan oleh manajer langsung agar
manajer dapat memastikan bahwa karyawan tersebut bisa melakukan pekerjaannya
dengan benar.
4. Job description
pemesanan,
Hari
Waktu
Selingan
Pagi
Menu
Susu
Roti
Bahan
- Susu Bubuk
- Roti tawar
- Selai Kacang
Berat (g)
BK
BB
25
40
5
25
40
5
Harga
(Rp)
Makan
Nasi
Pagi
Selingan
Pisang Balut
Siang
dadar manis
Makan
siang
Nasi
Udang balut
tepung
Bola-bola tahu
Sup jamur
Jus Tomat
Selingan
Puding Ketan
Sore
Pelangi
Pisang Kepok
Tepung Terigu
Telur
Margarin
Coklat Meses
Garam
Keju
Beras
Tepung terigu
Udang segar
Telur ayam
Merica
Pala
Garam
Minyak goreng
Tahu
Ketumbar
Kunyit
Bawang putih
Garam
Gula
Daun jeruk
Margarin
Jamur kancing
Kapri
Wortel
Bawang putih
Merica
Gula pasir
Garam
Tomat
Gula pasir
75
75
500
10
10
50
10
10
500
500
100
100
10
100
20
10
100
20
300
700
200
50
50
3.000
60
50
1.000
300
5
50
5
50
100
200
300
5
25
5
25
100
1000
25
25
800
20
15
100
5
85
5
75
250
1.000
8
100
8
100
800
25
25
1000
30
30
100
60
60
1000
- Vanili bubuk
- Maizena
Makan
malam
Nasi
Ikan gurameh
terbang
Tempe Penyet
Oseng-oseng
Buncis
Selingan
Malam
Sari Jeruk
Nasi
Perkedel
daging
Beras
Tepung terigu
Fillet ikan gurameh
Tepung Tapioka
Tepung Beras
Air jeruk nipis
Garam
Minyak goreng
Kecap manis
Tempe
Daun kemangi
Bawang putih
Bawang merah
Tomat merah
Garam
Jeruk nipis
Minyakgoreng
200
75
20
75
20
600
100
150
100
2.500
10
10
200
200
200
50
50
100
15
15
150
10
10
100
50
100
300
Buncis
Wortel
Tomat merah
Air
Bawang putih
Jahe
Garam
Udang kering
Minyak goreng
25
25
400
40
40
200
20
20
200
200
Jeruk manis
Beras
Telur ayam
Daging sapi
Kentang
Bawang putih
50
75
60
40
75
50
1.000
600
1.000
20
20
1.500
30
30
500
Semur tahu
tempe
Tumis Jagung
Muda
Jus Melon
Selingan
Tengah
Malam
Martabak isi
ayam ceria
Merica
Pala
Garam
Margarine
Tahu
Tempe
Kecap
Bawang merah
Bawang putih
Merica
Gula
Garam
Minyak goreng
Jagung Muda
Bawang putih
Paprika Merah
Merica
Garam
Gula
Kecap
Minyak goreng
- Melon
- Gula
-
Kulit martabak
Ayam cincang
Wortel
Keju
Sosis
Telur ayam
Daun bawang
Garam
Merica
Minyak goreng
300
5
30
5
30
100
500
30
30
500
10
10
150
10
10
400
5
50
5
50
100
300
50
10
10
250
200
5
100
5
100
100
500
8
20
8
20
100
200
20
20
400
10
10
100
15
15
1.000
20
20
300
20
20
200
200
100
Energi
(kkal)
1750
570
400
200
280
270
200
390
4060
Penukar
10
6
5
4
7
6
5
3
KH
Protein
Lemak
400
0
40
40
70
0
50
27
627
40
60
30
12
0
0
0
21
163
0
36
15
0
0
30
0
21
102
Selingan
Pagi
1
1
1
Sarapan
2
2
1
1
1
1
0,5
Selingan
siang
Makan
siang
Selingan
sore
Makan
malam
Selingan
Malam
2
2
1,5
1
1
1
0,5
2
2
1,5
1
1
1
0,5
1
0,5
0,5
1
0,5
0,5
0,5
1
0,5
1
1
Selingan
Tengah
Malam
1
1
0,5
0,5
1
0,5
0,5
1