Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial, hal ini diindikasikan dengan kebiasaan
perilaku yang dilakukan manusia yaitu berkomunikasi. Dalam kehidupan sehariharinya manusia selalu menunjukan bahwa mereka selalu membutuhkan bantuan
orang lain. Manusia tidak bisa hidup sendiri dan cenderung berinteraksi dengan
orang-orang disekitarnya. Misalnya saja sebagai seorang masyarakat yang tinggal
disebuah perumahan pasti akan berinteraksi dengan tetangga sekitarnya.
Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang
dilakukan oleh manusia sejak bangun tidur di pagi hari hingga tidur lagi di waktu
malam. Sebagian besar waktu manusia dipergunakan untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan sesamanya. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari terdapat
adanya perbedaan pendapat bahkan konflik terbuka yang disebabkan oleh
kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting terutama sebagai
penunjang kebutuhan untuk bersosialisasi. Selain itu komunikasi bertujuan untuk
membangun dan memelihara hubungan yang harmonis. Dengan adanya komunikasi
yang berkualitas dan efektif akan semakin mempererat hubungan, baik itu hubungan
rumah tangga, pertemanan, persahabatan, keluarga maupun hubungan bisnis.
Dengan membina komunikasi interpersonal yang baik maka hubungan yang
terjalin akan semakin erat, serta kerjasama yang terbentuk akan semakin kuat. Selain
itu komunikasi interpersonal juga bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Akan
tetapi suatu hubungan tidak selamanya berjalan dengan baik, adakalanya suatu
hubungan menghadapi suatu persoalan. Salah satu yang menyebabkan hal tersebut
terjadi adalah kegagalan komunikasi yang terjalin diantara mereka yang berhubungan.
Kegagalan komunikasi tersebut menyebabkan kualitas hubungan berkurang.
Ketika kadar hubungan seseorang berkurang maka yang akan terjadi adalah
pemutusan hubugan. Kegagalan komunikasi akan berdampak besar bagi mereka yang
mengalaminya.

BAB II
KAJIAN TEORI dan PEMBAHASAN
A; Kajian Teori
1. Pengertian Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian dan penerimaan
pesan antara pengirim (sender) dengan penerima (receiver) baik secara langsung
(tatap

muka)

maupun

tidak

langsung

(melalui

media

tertentu)

yang

yang

menggambarkan

memungkinkan timbulnya umpan balik secara langsung.


2. Proses Komunikasi Interpersonal
Proses

Komunikasi

ialah

langkah-langkah

terjadinya kegiatan komunikasi. Secara sederhana proses komunikasi digambarkan


sebagai proses yang menghubungkan pengirim dengan penerima pesan. Proses
tersebut terdiri dari enam langkah-langkah yaitu :
a; Keinginan berkomunikasi. Seorang komunikator mempunyai keinginan untuk
berbagi gagasan dengan orang lain.
b; Encoding oleh komunikator. Encoding merupakan tindakan memformulasikan
isi pikiran atau gagasan ke dalam simbol-simbol, kata-kata dan sebagainya
sehingga komunikator merasa yakin dengan pesan yang disusun dan cara
penyampaiannya.
c; Pengiriman pesan. Untuk mengirim pesan kepada orang yang dikehendaki,
komunikator memilih saluran komunikasi seperti telepon, SMS, email, surat
ataupun secara tatap muka.
d; Penerimaan pesan. Pesan yang dikirim oleh komuniaktor telah diterima oleh
komunikan.
e; Decoding oleh komunikan. Decoding adalah proses memahami pesan. Apabila
semua berjalan lancar, komunikan tersebut menterjemahkan pesan yang
diterima dari komunikator dengan benar, memberi arti yang sama pada simbolsimbol sebagaimana yang diharapkan oleh komunikator.
f; Umpan balik. Setelah menerima pesan dan memahaminya, komunikan
memberikan respon atau umpan balik. Dengan umpan balik ini seorang
komunikator dapat mengevaluasi efektivitas komunikasi.

Shirley Taylor (1999:6) mengambarkan langkah-langkah kunci dalam


berkomunikasi interpersonal sebagai sebuah siklus. Proses komunikasi
interpersonal dimulai oleh seorang sender (pengirim) mengkonsep pesan yang
ingin disampaikan kepada seorang recipient (penerima).
3. Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal merupakan merupakan suatu action oriented,
ialah salah satu tindakan yang berorientasi pada tindakan tertentu. Beberapa tujuan
komunikasi interpersonal yaitu :
a; Mengungkapkan perhatian kepada orang lain
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah untuk mengungkapkan
perhatian kepada orang lain. Dalam hal ini seseorang berkomunikasi dengan
cara menyapa, tersenyum, melambaikan tangan, membungkukan badan,
menanyakan kabar kesehatan, dan sebagainya.
b; Menemukan diri sendiri
Artinya

seseorang

melakukan

komuniksi

interpersonal

karena

ingin

mengetahui dan mengenali karakteristik diri pribadi berdasrkan informasi dari


orang lain. Bila seseorang terlibat komunikasi nterpersonal dengan orang lain,
maka terjadi proses belajar banyak sekali tentang diri maupun orang lain.
c; Menemukan dunia luar
Dengan komunikasi interpersonal diperoleh kesempatan untuk mendapatkan
berbagai informasi dari orang lain termasuk informasi penting dan aktual.
d; Memelihara dan membangun hubungan yang harmonis
Sebagai mahluk sosial, salah satu kebutuhan setiap orang yang paling besar
adalah membentuk dan memelihara hubungan baik dengan orang lain.
Semakin banyak teman yang dapat diajak bekerjasama maka semakin
lancarlah kehidupan sehari - hari.
e; Mempengaruhi sikap dan tingkah laku
Pada dasarnya komunikasi adalah sebuah fenomena sebuah pengalaman.
Setiap pengalaman akan memberi makna pada situasi kehidupan manusia
termasuk memberi nmakna tertentu pada terhadap kemungkinan terjadinya
perubahan sikap.

f; Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu


Ada kalanya seseorang melakukan komunikasi interpersonal sekedar mencari
kesenangan atau hiburan. Komunikasi interpersonal yang seprti ini mampu
memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan
suasana rileks, ringan dan menghibur dari semua kegiatan serius.
g; Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi
Dengan komunikasi interpersonal dapat dilakukan pendekatan secara
langsung, menjelaskan berbagai pesan yang rawan menimbulkan kesalahan
interpretasi.
h; Memberikan bantuan
Tanpa disadari setiap orang ternyata sering bertindak konseler ataupun konseli
dalam interaksi interpersonal sehari-hari. Seperti seorang yang curhat kepada
temanya dan mahasiswa yang berdiksusi kepada seorang dosen.
4. Factor Pengaruh Kadar Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal antara satu orang dengan yang lainnya tidak
selamanya baik.Kadang mengalami pasang naik dan kadang mengalami pasang
surut. Perbedaan itu mulanya bersifat tersembunyi , artinya seseorang sebenarnya
tidak sepaham dengan orang lain namun masih disimpan dalam perasaannya
sendiri. Apabila ketidak sepahaman ini lama-lama disimpan maka lama-lama akan
bersifat manifest (nyata) . Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar hubungan
interpersonal adalah sebagai berikut:
a; Toleransi
Dalam mengambil keputusan selalu saja ada perbedaan pendapat antara pidak
satu dengan yang lain, untuk tu diperlukan sikap toleransi antara satu dengan
yang lain agar kadar hubungan interpersonal semakin baik.
b; Kesempatan yang seimbang
Memperoleh keadilan dari interaksi akan menentukan kadar hubungan
interpersonal. Ketika seseorang merasa memperoleh kesempatan yang
seimbang

maka

akan

mendorong

orang

tersebut

mempertahankan

kebersamaan. Begitu pula sebaliknya apabila salah satu pihak merasa tertekan
dan lama kelamaan akan melalukan pembatasan hal ini dapat mengancam
kadar hubangan interpersonal.

c; Sikap menghargai orang lain


Sikap ini menghendaki adanya pemahaman bahwa setiap orang itu memiliki
martabat. Sikap yang baik untuk mendukung kadar hubungan interpersonal
adalah sikap menghargai martabat orang lain. Oleh karena itu orang tidak boleh
meremehkan orang lain.
d; Sikap mendukung bukan sikap bertahan
Mendukung berarti memberikan persetujuan terhadap orang lain. Sedangkan skap
bertahan, berawal dari adanya perbedaan pendapat.Apabila dua orang saling
bertahan, apalagi salah satu pihak terang-terangan menyerang pertahanan pihak
lain, maka ada kemungkinan karakteristik hubungan menjadi renggang.

e; Sikap terbuka
Merupakan sikap untuk membuka diri, mengatakan tentang keadaan dirinya
secara terbuka dan apa adanya agar mebghilangkan kesalahpahaman dan
kecurangan. Keadaan sepertin inilah yang menciptakan hubungan interpersonal
yang baik.
f; Pemilikan bersama atas informasi
Kepemilikan bersma atas informasi dapat dilihat dari aspek keluasan dan
kedalaman. Keluasan menunjukkan variasi topik yang dibicarakan sedangan
kedalaman menunjukkan keintiman apa yang dikomunikasikan bahkan
menyangkut persoalan pribadi.
g; Kepercayaan
Kepercayaan adalah perasaan bahwa tidak ada bahaya dari orang lain dalam
suatu hubungan. Kepercayaan berkaitan dengan prediksi , artinya kita dapat
meramalkan bahwa seseorang tidak akan menghianati dan dapat bekerjasama
dengan baik, maka kepercayaan kita pada orang tersebut lebih besar.
h; Keakraban
Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang, kedekatan,
dan kehangatan. Hubungan interpersonal akan terpelihara dengan baik apabila
kedua belah pihak saling sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan.
i; Kesejajaran
Kesejajaran merupakan posisi dimana kedua belah pihak posisinya sama. Tidak
ada salah satu pihak yang lebih mendominasi terhadap pihak yang lain.
Kesejajaran adalah perekat terpeliharanya hubungan interpersonal yang
harmonis karena dalam kesejajaran itu akan dijunjung tinggi keadilan.
6

j; Kontrol
Kontrol atau pengawasan ditujukan agar hubungan interpersonal terjaga dengan

baik

bersepakat tentang bentuk bentuk kontrol.misalnya ketidak etisan

membaca sms pribadi pada ponsel orang lain.


k; Respon
Respon merupakan ketetapan pemberian tanggapan. Hukum alam mengatakan
bahwa akalu ada aksi maka akan ada reaksi. Berarti menyepakati kalau ada
pertanyaan pada akan ada jawaban.
l; Suasana emosional
Suasana emosional merupakankeserasian suasana emosional ketika komunikasi
sedang berlangsung, ditunjukkan dengan ekspresi yang relevan. Misalnya sama
apabila seseorang mengucapkan selamat kepada temannya yang lolos sbmptn,
makan orang tersebut akan mambalasnya dengan komunikasi nonverbal yaitu
dengan senyuman.
Dari 12 faktor tersebut, masing-masing dapat memberikan pengaruh
terhadap kadar hubungan interpersonal yang positif, artinya semakin baik
kualitas faktor-faktor tersebut maka akan semakin baik pula kadar hubungan
interpersonal.
5. Menilai Kadar Hubungan Interpersonal
Sebagai makhluk sosial, setiap orang merasa perlu behubungan dengan
orang lain. Dalam hidupnya seseorang berhubungan dengan banyak orang. Di
antara orang-orang itu tentu saja berbeda kadar hubungan interpersonalnya, ada
orang yang sekedar kenal, adan orang yang menjadi kenalan kita, dan ada orang
yang menjadi teman kita. Dengan teman kita memiliki ikatan emosional.
Kemudian orang-orang yang memperoleh ikatan emosional lebih besar kita sebut
sebagai sahabat.
Berikut kriteria untuk menilai kadar hubungan interpersonal:
a; Mengenal profil diri. Artinya kadar hubungan inerpersonal dapat diukur
dari seberapa jauh kita mengenal profil diri orang lain.
b; Memperoleh informasi tentang orang lain (bahkan yang bersifat negatif).
Orang yang memiliki kadar hubungan yang akrab akan mudah berbagi
informasi.
7

c; Aturan-aturan dalam hubungan interpersonal lebih banyak dikembangkan


oleh kedua pihak, atau seberapa jauh masing-masing pihak berperan
berperan bersama dalam mengembangkan aturan sebagai aturan bersama.
d; Mengutamakan kepentingan bersama.
e; Keakraban, dikatakan akrab apabila keduanya saling mengenal cukup
mendalam.
f; Kebersamaan. Maksudnya kedua belah pihak saling melengkapi dan
kerjasama.
g; Kesalingbergantungan, ditandai oleh adanya pengakuan perasaan tidak
hadirnya seorang teman menyebabkan suasana kurang nyaman.
h; Mendatangkan kebahagiaan, bahwa kehadiaran seseorang di samping kita
memiliki arti yang sangat penting dan menyebabkan kita merasa senang.
i; Kuantitas dan kualitas. Kuantitas menunjukkan frekuensi, semakin tinggi
frekuensi komunikasi, semakin baik kadar hubungannya. Dalam beberapa
kasus, kualitas komunikasi dianggap lebih penting daripada kuantitas,
kualitas menunjukkan makna dan tujuan komunikasi.

B; Pembahasan Pengaruh Kegagalan Komunikasi Interpersonal Terhadap


Kualitas Hubungan
Seperti yang telah penulis paparkan sebelumnya bahwa manusia adalah
makhluk sosial yang saling berketergantungan satu sama lain. Manusia tidak dapat
hidup sendiri dan cenderung memerlukan bantuan orang lain. Hal ini dapat dilihat dari
kehidupan sehari-hari manusia yang menunjukan bahwa semua kegiatan manusia
berhubungan dengan orang lain. Manusia bersosialisasi dengan sesamanya dengan
cara berkomunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Manusia
melakukan komunikasi dengan tujuan untuk mencari informasi, mengungkapkan
perhatian kepada orang lain, menemukan diri sendiri, menemukan dunia luar,
memelihara dan membangun hubungan yang harmonis , mencari kesenangan atau
sekedar menghabiskan waktu.
Manusia berkomunikasi satu sama lain secara intrapersonal maupun secara
interpersonal. Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi dengan diri sendiri,
sedangkan komunikasi interpersonal adalah komunikasi dengan orang lain secara
lebih intim. Komunikasi interpersonal melalui proses yang cukup panjang sebelum
informasi dapat tersampaikan.
8

Komunikasi interpersonal sendiri sering kita lakukan dengan sahabat,


pimpinan, orang tua, dan lain sebagainya. Komunikasi interpersonal yang baik adalah
komunikasi yang efektif. Untuk mencapai komunikasi interpersonal yang baik
tersebut perlu diperhatikan beberapa hal, diantaranya antara kedua orang yang
berkomunikasi harus saling mengerti satu sama lain terhadap makna pesan. Apabila
terjadi miss communication maka komunikasi tidak akan efektif dan bisa saja terjadi
perselisihan diantara mereka yang melakukan komunikasi.
Tidak selamanya komunikasi interpersonal yang terjadi berlangsung secara
efektif, sehingga hal tersebut bisa saja mempengaruhi kadar hubungan diantara
mereka yang saling berkomunikasi secara interpersonal. Apabila kegagalan
komunikasi interpersonal terus berlangsung tanpa adanya langkah perbaikan maka
bisa saja terjadi pemutusan hubungan. Pemutusan adalah tahap paling rendah dalam
kadar suatu hubungan. Hal ini disebabkan kedua belah pihak sudah menyatakan putus
hubungan, sudah tidak ada sedikitpun ikatan. Semakin lama dan semakin penting
hubungan interpersonal tersebut, pemutusan hubungan terasa semakin menyakitkan.
Kasus yang sering terjadi karena gagalnya komunikasi interpersonal adalah
perceraian suami istri. Tidak selamanya komunikasi interpersonal yang terjadi
diantara suami istri berjalan secara baik, terkadang mereka tidak bisa menyelesaikan
masalah yang terjadi karena tidak adanya kemauan untuk mengalah satu sama lain,
dari ketidakinginan suami istri tersebut untuk mengalah satu sama lain sikap saling
tertutup pasangan suami istri yang membuat kadar hubungan tersebut menuju arah
pemutusan, sehingga komunikasi yang efektif tidak bisa terjalin diantara suami istri
tersebut. Selain Komunikasi interpersonal yang efektif perlu memperhatikan suasana
emosional masing-masing, sehingga tidak ada informasi yang terlewatkan hanya
karena sedang marah atau sedih.
Berdasarkan berita yang dilansir penulis dari www.liputan6.com, ada sepasang
suami istri di India yang hampir saja bercerai hanya karena masalah sepele yaitu karena
masalah toilet. Sang istri merasa malu karena selama ini dirumahnya tidak tersedia toilet
sehingga ketika akan malakukan kegiatan yang seharusnya dilakukan di toilet terpaksa
harus dilakukan di halaman terbuka. Namun pada akhirnya mereka tidak jadi bercerai
karena sang suami telah berjanji untuk membuatkannya toilet. Hal tersebut bisa saja tidak
terjadi apabila ada komunikasi interpersonal yang efektif antara pasangan suami istri
tersebut. Tidak seharusnya suatu hubungan dengan mudah

berakhir hanya karena masalah sepele yang seharusnya dapat diselesaikan melalui
komunikasi interpersonal yang baik diantara pasangan suami istri tersebut.
Tidak hanya karena masalah toilet yang dapat menjadi sebuah awal
menurunnya kadar hungungan seseorang. Penurunan kadar hubungan juga dapat
terjadi karena media sosial yang seharusnya dimanfaatkan sebagai media komunikasi
untuk mendekatkan yang mereka yang jauh. Akan tetapi terkadang media sosial
semacam facebook bisa menurunkan kadar hubungan seseorang dan membuat
hubungan yang dekat menjadi jauh. Berdasarkan berita yang penulis kutip dari
www.liputan6.com, sebuah penelitian membuktikan bahwa, seseorang yang kerap
menggunakan media sosial, sekitar 32 persen di antaranya lebih cenderung berpikir
untuk meninggalkan pasangannya. Para peneliti dari Boston University menemukan
korelasi antara penggunaan media sosial, masalah perkawinan, dan perceraian.
Peneliti

menyimpulkan

bahwa

Facebook

merupakan

salah

satu

penyebab

meningkatnya perceraian suami-istri. Penelitian yang dipimpin oleh James E. Katz di


College of Communication ini membandingkan tingkat perceraian suami-istri di 43
negara antara tahun 2008 dan 2010.
Penurunan kadar hubungan tersebut karena salah satu pasangan terlalu sibuk
dengan kegiatannya di dunia maya khususnya facebook. Ketika seseorang sudah
fokus terhadap sesuatu seperti facebook, maka orang tersebut hanya akan terfokus
pada apa yang sedang ia kerjakan. Oleh sebab itu, yang akan terjadi adalah
komunikasi satu arah yang bersumber dari salah satu pihak saja, tidak ada umpan
balik dari lawan bicaranya. Tidak adanya keakraban diantara pasangan suami istri
menjadikan kadar hubungan pasangan tersebut menjadi lemah dan pada akhirnya
hanya akan terjadi keretakan hubungan dan menimbulkan pemutusan hubungan
berupa peceraian.
Selain terjadi diantara suami istri penurunan kadar hubungan juga bisa terjadi
diantara pimpinan dan karyawan. Terkadang karyawan merasa enggan untuk
berkomunikasi dengan atasan. Mereka lebih senang untuk berbicara keluhan mereka
dengan sesama karyawan. Sehingga apa yang mereka rasakan tidak dapat
tersampaikan kepada atasan. Apabila atasan tidak mengerti akan hal ini maka bisa
terjadi kesenjangan hubungan antara pimpinan dan pegawainya.
Komunikasi interpersonal juga berlangsung dengan sahabat. Sahabat adalah
seseorang yang paling dipercaya. Sahabat adalah orang yang selalu ada untuk
membantu dikala susah, menghibur di kala sedih dan ikut senang melihat sahabatnya
10

yang lain bahagia. Tanpa disadari komunikasi interpersonal yang terjalin secara lebih
intim. Dalam komunikasi interpersonal antar sahabat ada aspek toleransi, keakraban,
saling mendukung satu sama lain, serta mementingkan kepentingan bersama.
Disinilah komunikasi interpersonal sangat diperlukan, dengan adanya komunikasi
interpersonal yang efektif dan berkualitas maka hubungan persahabatan akan semakin
erat. Perlu dijaga kuantitas serta kualitas komunikasi yang berlangsung. Apabila
terjadi kegagalan komunikasi maka kualitas hubungan yang terjalin akan berkurang.
Secara tidak langsung komunikasi interpersonal akan mempengaruhi kualitas
hubungan seseorang. Harus ada keseimbangan antara kuantitas dan kualitas dalam
berkomunikasi. Seringnya seseorang berkomunikasi belum tentu akan membuat
kualitas hubungan yang terjalin lebih baik. Akan tetapi kuantitas berkomunikasi harus
diimbangi dengan kualitasnya. Kualitas hubungan yang baik dipicu oleh kualitas
komunikasi yang baik.
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dilakukan secara dua arah,
yaitu dimana komunikator dan komunikan bisa saling bertukar peran. Dengan
komunikasi dua arah akan menekan adanya kesalahpahaman diantara mereka yang
berkomunikasi. Selain komunikasi dua arah komunikasi yang baik adalah komunikasi
yang efektif, yaitu komunikasi dimana kedua belah pihak yang melakukan
komunikasi dapat langsung memahami apa informasi yang mereka dengar dalam satu
kali penyampaian. Dalam komunikasi yang efektif harus ada sikap keterbukaan,
empati, sikap mendukung, sikap positif, serta kesetaraan.
Terjadinya kegagalan dalam berkomunikasi akan membawa dampak yang
cukup serius, apabila tidak segera ditangani maka tidak menutup kemungkinan terjadi
pemutusan hubungan yang hanya akan membawa rasa tidak nyaman diantara kedua
belah pihak. Bisa saja yang terjadi selanjutnya adalah perubahan perasaan, timbulnya
rasa sakit hati bahkan rasa benci terhadap apa yang telah terjadi. Tidak hanya dalam
perubahan perasaan akan tetapi juga perubahan sikap. Seseorang yang dahulu
bersikap baik ketika terjadi suatu perselisihan bahkan pemutusan hubungan maka
orang tersebut bisa berubah menjadi orang yang paling membenci kita.
Kadar hubungan yang baik dapat dinilai dari kemampuan mengenal profil diri,
artinya kadar hubungan interpersonal dapat diukur dari seberapa jauh kita mengenal
profil diri orang lain. Selanjutnya adalah memperoleh informasi tentang orang lain
bahkan yang bersifat negatif sekalipun, karena ketika seseorang telah merasa akrab
dengan yang lainnya maka mereka akan mudah untuk berbagi informasi satu sama
11

lain tentang diri mereka. Kemudian aturan-aturan dalam hubungan interpersonal lebih
banyak dikembangkan oleh kedua belah pihak, hal ini dinilai dari seberapa jauh
masing-masing pihak berperan bersama-sama dalam mengembangkan aturan.
Yang selanjutnya adalah mementingkan kepentingan bersama. Kadar
hubungan interpersonal yang baik ditandai oleh keakraban para anggotanya.
Disamping itu kebersamaan adalah hal yang penting dimana kedua belah pihak saling
memahami, melengkapi dan bekerjasama. Anggota yang berkomunikasi mengalami
saling ketergantungan satu sama lain. Kadar hubungan yang baik akan mendatangkan
kebahagiaan. Hal-hal semacam ini diraih melalui kuantitas serta kualitas
berkomunikasi yang baik diantara para anggotanya.
Setiap orang pasti menginginkan yang terbaik untuk hubungan mereka. Setiap
hubungan, baik itu hubungan professionalitas maupun hubungan yang bersifat lebih
intim membutuhkan komunikasi yang baik. Dengan adanya komunikasi yang baik
dan efektif maka akan semakin meningkatkan kualitas suatu hubungan dan akan
mengurangi resiko penurunan kadar hubungan berupa pemutusan hubungan.
Kesuksesan komunikasi interpersonal akan meningkatkan kualitas hubungan. Kunci
utama hubungan yang berkualitas adalah komunikasi yang baik diantara mereka yang
berhubungan, dan komunikasi yang baik adalah komunikasi yang efektif.

12

BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
A; Kesimpulan
Dari apa yang telah penulis paparkan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan
yaitu:
1; Komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan
antara pengirim (sender) dengan penerima (receiver) baik secara langsung (tatap
muka) maupun tidak langsung (melalui media tertentu) yang memungkinkan
timbulnya umpan balik secara langsung.
2; Komunikasi Interpersonal yang baik adalah komunikasi interpersonal yang efektif
3; Komunikasi interpersonal harus menyeimbangkan antara kuantitas dan kualitas
komunikasi
4; Kegagalan komunikasi interpersonal akan menurunkan kulitas hubungan ditandai
dengan adanya penurunan kadar hubungan yang berujung pada pemutusan
hubungan
5; Penurunan kadar hubungan secara tidak langsung dipengaruhi oleh komunikasi
interpersonal yang berlangsung
6; Pemutusan hubungan hanya akan berujung pada perubahan perasaan dan sikap,
walaupun tidak menutup kemungkinan tidak akan berubah
B; Saran
Dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran:
1; Untuk meningkatkan kadar hubungan maka mereka yang berhubungan harus
memperhatikan keseimbangan antara kuantitas dan kualitas komunikasi
2; Suatu hubungan yang baik dan berkualitas harus mengedepankan komunikasi
yang efektif diantara anggota yang berkomunikasi
3; Harus adanya saling keterbukaan dan pemahaman antara satu sama lain
4; Kakraban adalah hal penting yang tidak boleh ditinggalkan

13

Daftar Pustaka
Aw, S. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Febrida, M. (2013, Desember 27). Istri Mau Rujuk Sama Suami Asalkan Dibuatkan Toilet.
Retrieved Juli 20, 2014, from liputan6.com:
http://health.liputan6.com/read/785549/istri-mau-rujuk-sama-suami-asalkandibuatkan-toilet
Ningrum, D. W. (2014, Juli 04). Pengguna Media Sosial Banyak yang Selingkuh. Retrieved
Juli 20, 2014, from liputan6.com: http://tekno.liputan6.com/read/2072428/penggunamedia-sosial-banyak-yang-selingkuh

14

Anda mungkin juga menyukai