No
1
April
2
3
4
Maret
2
3
4
Februari
Januari
2
3
4
1
2
3
4
Jenis penyakit
Kelainanan
refraksi/visus
Katarak
Kelainan kornea
Penyakit mata lain
Konjungtivitis
Odem mata
Katarak senil
Hordeolum
Ptrigium
Glaukoma
Kelainanan
refraksi/visus
Katarak
Kelainan kornea
Penyakit mata lain
Konjungtivitis
Odem mata
Katarak senil
Hordeolum
Petrigium
Glaukoma
Kelainanan
refraksi/visus
Katarak
Kelainan kornea
Penyakit mata lain
Konjungtivitis
Odem mata
Katarak senil
Hordeolum
Ptrigium
Glaukoma
Kelainanan
refraksi/visus
Katarak
Kelainan kornea
Penyakit mata lain
Konjungtivitis
Odem mata
Total
Total
baru
lama
17
23
4
0
0
0
4
0
4
0
1
6
13
1
0
0
0
0
0
0
4
0
1
6
13
1
27
34
5
0
1
0
6
0
6
0
1
1
6
1
0
0
0
0
0
0
6
0
1
1
6
1
18
22
6
0
0
0
6
0
18
0
2
7
6
0
0
0
0
0
0
0
18
0
2
7
6
0
22
26
3
0
0
0
3
0
11
0
3
0
14
0
Total
Katarak senil
Hordeolum
Ptrigium
Glaukoma
1
9
4
0
0
1
0
0
1
10
4
0
refraksi/visus
Katarak
Kelainan
kornea
Penyakit mata
lain
Konjungtivitis
Odem mata
Katarak senil
Hordeolum
Ptrigium
Glaukoma
Total
105
19
0
42
0
5
24
29
2
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa penderita penyakit mata terbanyak pada
kesehatan mata dari bulan januari hingga april 2016 adalah:
1. kelainan refraksi (105),
2. konjungtivitis (42),
3. Pterigium (29),
4. Hordeolum (24),
5. katarak senile (5), dan
6. Glaucoma (2).
Kelainan refraksi menduduki urutan pertama kemungkinan disebabkan karena
kelainan anatomis bola mata, keseringan kontak dengan radiasi sinar dalam jarak
dekat, serta kurangnya penyuluhan tentang faktor resiko dan pencegahan
kelaianan refraksi. Alternative pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah
meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai kelainan refraksi.
Uraian
Jumlah
o
1
Kelompok/klub Kelompok
Keterangan
Kumulatif
olahraga yang
dibina
Pendataan
Kelompok
kelompok/klub
olahraga
Pemeriksaan
Kelompok
kesehatan
Penyuluhan
kesehatan
2
senam
senam
prolanis 1 kelompok
prolanis 1 kelompok
raga
Pelayanan
Orang
Kasus baru
211orang
9 orang
0 orang
0 orang
0 orang
0 orang
kesehatan
olahraga
Konsultasi
kesehatan
olahraga
Pengukuran
tingkat
kebugaran
jasmani
Penanganan
cedera olahraga
akut
Masalah pada kesehatan olahraga adalah kurang aktifnya kegiatan pengukuran
tingkat kebugaran jasmani pada peserta, hal ini kemungkinan disebabkan oleh
kurangnya sumber daya manusia dan sarana prasarana. Altenatif pemecahan
Bulan
April(94orang)
No
1
Tipe
Posbindu
Pengukuran
Imt
ptm dasar
Lingkar
Faktor resiko
Kurus
Normal
Bb lebih
Obesitas 1
Total
4
49
33
8
Obesitas 2
Obesitas sentral
49
pinggang
3
Sadari
Tekanan darah
Posbindu
Gula darah
ptm plus
6
Maret
(68orang)
Kolesterol darah
Trigliserida
Uji paru
Utama
Iva
Posbindu
Imt
ptm dasar
Normal
Benjolan
Normal
Hipertensi
Normal
Hipotensi
Dm
Tgt
Normal
Hiperkolesterol
Normal
Hipertrigliserida
Normal
Terganggu
Normal
Positif
Negatif
Kurus
Normal
Bb lebih
Obesitas 1
45
54
4
1
8
2
5
32
23
8
Obesitas 2
Lingkar
pinggang
Sadari
Tekanan darah
Posbindu
Gula darah
ptm plus
Februari
Kolesterol darah
Trigliserida
Uji paru
Utama
Iva
Posbindu
Imt
(91orang)
ptm dasar
Lingkar
pinggang
Sadari
Tekanan darah
Posbindu
Gula darah
ptm plus
6
Kolesterol darah
Trigliserida
Uji paru
Obesitas sentral
Normal
34
34
Benjolan
Normal
Hipertensi
Normal
Hipotensi
Dm
Tgt
Normal
Hiperkolesterol
Normal
Hipertrigliserida
Normal
Terganggu
Normal
11
49
3
Positif
Negatif
Kurus
Normal
Bb lebih
Obesitas 1
7
43
36
11
Obesitas 2
Obesitas sentral
Normal
40
63
Benjolan
Normal
Hipertensi
Normal
Hipotensi
Dm
Tgt
Normal
Hiperkolesterol
Normal
Hipertrigliserida
Normal
Terganggu
Normal
22
71
3
Januari
Utama
Iva
Posbindu
Imt
(62orang)
Positif
Negatif
Kurus
10
Normal
Bb lebih
Obesitas 1
32
14
6
Obesitas 2
Obesitas sentral
33
ptm dasar
Lingkar
pinggang
Posbindu
Sadari
Normal
Benjolan
Tekanan darah
Normal
Hipertensi
Gula darah
Normal
Hipotensi
Dm
29
13
48
3
ptm plus
Kolesterol darah
Trigliserida
Uji paru
Utama
Iva
Tgt
Normal
Hiperkolesterol
Normal
Hipertrigliserida
Normal
Terganggu
Normal
Positif
Negatif
pemecahan masalahpada kasus ini adalah pengadaan sarana prasarana yang lebih
memadai seperti ruang pemeriksaan sadari, peningkatan pengadaan alat
pemeriksaan yang lebih efektif dan efisien, serta promosi kesehatan yang lebih
ditingkatkan.
Selain itu pada tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa
masyarakat masih memiliki hasil pemeriksaan yang abnormal, hal ini
kemungkinan disebabkan oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pola
hidup dan pola makanan yang sehat. Alternative pemecahan masalah adalah
meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pola hidup dan pola makan yang
sehat melaui promosi kesehatan yang lebih ditingkatkan serta penambahan sumber
daya manusia dalam hal melakukan promosi kesehatan.
Tabel 5. Kesehatan usia lanjut Puskesmas Poasia Maret-April 2016
Bulan
Maret
Total
April
Total
o
1
2
3
4
Anduonohu
Rahandouna
Anggoeya
Matabubu
lansia
2
0
1
2
1
2
3
4
Anduonohu
Rahandouna
Anggoeya
Matabubu
2
0
1
2
979
1093
480
165
2717
716
804
351
121
2717
Mendapat
pelkes
58
0
22
62
142
34
0
12
31
142
Pekerja
Kasus
Kasus
sakit
penyakit
penyakit
kecelakaan
yang
umum
akibat
dilayan
pada
pada pekerja
pada
pekerja
April
Mare
i
25
20
pekerja
18
15
5
3
pekerja
2
2
0
0
t
Febr
15
10
uari
Janu
39
20
18
penyakit
ari
yang dapat mencegah terjadinya penyakit akibat kerja pada pekerja seperti
penyediaan tempat cuci tangan, sanitaiser, dan lain-lain.
Maret
Februari
Januari
No
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Jenis penyakit
Gangguan psikotik
Gangguan neurosa
Retardasi mental
Gangguan jiwa lainnya
Gangguan psikotik
Gangguan neurosa
Retardasi mental
Gangguan jiwa lainnya
Gangguan psikotik
Gangguan neurosa
Retardasi mental
Gangguan jiwa lainnya
Gangguan psikotik
Gangguan neurosa
Retardasi mental
Gangguan jiwa lainnya
Jumlah penderita
2
1
1
0
8
1
1
0
7
1
1
0
6
1
2
0
kesehatan jiwa pada kelompok yang memiliki faktor resiko, serta adanya home
visit bagi penderita yang telah mendapat pengobatan.
Tabel 8. Perkesmas Puskesmas Poasia Februari-April 2016
Bulan
April
No
1
Variabel
Jumlah
Pembinaan individu
Jumlah pasien rawat jalan yang diberikan 4241
asuhan keperawatan
Jumlah pasien rawat inap yang diberikan 164
asuhan keperawatan
Pembinaan keluarga
Jumlah keluarga binaan
15
Jumlah kunjungan ke keluarga binaan
15
Jumlah kasus dalam keluarga binaan per kode
sasaran
A. Jumlah kasus maternal risti/rawan 0
kesehatan
B. Jumlah kasus
anak
risti/rawan 0
kesehatan
C. Jumlah kasus masalah gizi
0
D. Jumlah kasus penyakit menular
12
E. Jumlah kasus usia lanjut risti/rawan 2
kesehatan
F. Jumlah kasus penyakit tidak menular
1
Pembinaan kelompok
Jumlah kelompok binaan
7
Jumlah kunjungan kekelompok binaan
5
Jumlah kelompok binaan dengan spesifik
kasus sebagai berikut
A. Jumlah kelompok balita
B. Jumlah kelompok anak sekolah
C. Jumlah kelompok meternitas
D. Jumlah kelompok jamaah haji
E. Jumlah kelompok usia lanjut
F. Jumlah kelompok dengan kasus
0
0
0
0
5
0
penyakit menular
G. Jumlah kelompok dengan kasus tidak 0
10
Maret
penyakit menular
Penemuan kasus rujukan
Jumlah kasus yang ditemukan
0
Jumlah kasus yang dirujuk
0
Pembinaan individu
Jumlah pasien rawat jalan yang diberikan 4439
asuhan keperawatan
Jumlah pasien rawat inap yang diberikan 0
asuhan keperawatan
Pembinaan keluarga
Jumlah keluarga binaan
15
Jumlah kunjungan ke keluarga binaan
15
Jumlah kasus dalam keluarga binaan per kode
sasaran
G. Jumlah kasus maternal risti/rawan 0
kesehatan
H. Jumlah kasus
anak
risti/rawan 0
kesehatan
I. Jumlah kasus masalah gizi
0
J. Jumlah kasus penyakit menular
11
K. Jumlah kasus usia lanjut risti/rawan 2
kesehatan
L. Jumlah kasus penyakit tidak menular
2
Pembinaan kelompok
Jumlah kelompok binaan
7
Jumlah kunjungan kekelompok binaan
5
Jumlah kelompok binaan dengan spesifik
kasus sebagai berikut
H. Jumlah kelompok balita
I. Jumlah kelompok anak sekolah
J. Jumlah kelompok meternitas
K. Jumlah kelompok jamaah haji
L. Jumlah kelompok usia lanjut
M. Jumlah kelompok dengan kasus
0
0
0
0
5
0
penyakit menular
N. Jumlah kelompok dengan kasus tidak 0
4
penyakit menular
Penemuan kasus rujukan
Jumlah kasus yang ditemukan
11
Februari
asuhan keperawatan
Pembinaan keluarga
Jumlah keluarga binaan
15
Jumlah kunjungan ke keluarga binaan
15
Jumlah kasus dalam keluarga binaan per kode
sasaran
M. Jumlah kasus maternal risti/rawan 0
kesehatan
N. Jumlah kasus
anak
risti/rawan 0
kesehatan
O. Jumlah kasus masalah gizi
0
P. Jumlah kasus penyakit menular
10
Q. Jumlah kasus usia lanjut risti/rawan 2
kesehatan
R. Jumlah kasus penyakit tidak menular
3
Pembinaan kelompok
Jumlah kelompok binaan
7
Jumlah kunjungan kekelompok binaan
5
Jumlah kelompok binaan dengan spesifik
kasus sebagai berikut
O. Jumlah kelompok balita
P. Jumlah kelompok anak sekolah
Q. Jumlah kelompok meternitas
R. Jumlah kelompok jamaah haji
S. Jumlah kelompok usia lanjut
T. Jumlah kelompok dengan kasus
0
0
0
0
5
0
penyakit menular
U. Jumlah kelompok dengan kasus tidak 0
4
penyakit menular
Penemuan kasus rujukan
Jumlah kasus yang ditemukan
Jumlah kasus yang dirujuk
0
0
12
Jumlah sd/mi
11
No
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah posyandu
desa
desa
posyandu
dengan ukgmd
ukgmd
-
20
Jumlah
gigi
11
Tabel 10.cakupan desa dan penduduk binaan ukgm
Masalah pada kesehatan gigi dan mulut adalah tidak terlaksananya kegiatan
UKGMD. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya sumber daya
manusia. Alternative pemecahan masalah adalah dengan dilakukannya pengadaan
sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya.
Tabel 11. Kesehatan sekolah Puskesmas Poasia Januari-April 2016
No Nama
Jumla
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
13
sekola h
h
sekolah
sekolah
sekolah
sekolah
sekola yang
yang
yang
yang
memili
tidak
memiliki
tidak
ki
memilikir
dokter
memiliki
ruang
uang uks
kecil
dokter
1
2
Sd/mi
Smp/
15
5
uks
5
2
mts
Sma/s
10
3
11
2
kecil
4
3
mk/m
4
a
Pesan
tren
Masalah pada kesehatan sekolah adalah masih terdapatnya sekolah-
sekolah yang tidak memiliki ruang uks serta tidak memiliki dokter kecil.
Terdapatnya beberapa sekolah yang masih belum memiliki ruang uks hal ini
mungkin disebabkan kurangnya motivasi pihak sekolah untuk memiliki ruang uks
serta kurangnya dana untuk membangun ruang uks. Alternative pemecahan
masalah dari kasus ini adalah penting pemberian pemahaman kepada pihak
sekolah tentang pentingnya ruang uks.
Sekolah-sekolah yang belum memiliki dokter kecil, kemungkinan
disebabkan oleh kurangnya pemahaman pihak sekolah tentang pentingnnya dokter
kecil, serta kurangnya motivasi dari siswa untuk menjadi dokter kecil. Alternative
pemecahan masalah dari kasus ini adalah ditingkatkannya pemberian informasi
kepada pihak sekolah maupun pihak siswa sendiri untuk membentuk dan menjadi
dokter kecil.
Analisis masalah dilakukan untuk menentukan kemungkinan penyebab
masalah dengan metode pendekatan sistem (input, proses, lingkungan, dan
output). Pendekatan input meliputi 5m (man, money, methode, material,
machine) yang akan dibahas pada tabel.
14
Kemungkinan penyebab
Man
Money
Material
Metode
Masih
kurangnya
sosialisasi
yang
penyuluhan
variatif
dan
tentang
pentingnnya kesehatan.
marketing
Lingkunga
mensosialisasikan
pentingnya
kesehatan
Tingkat kesadaran masyarakat masih
masyarakat
tentang
pentingnya
kesehatan.
Masih ditemukannya lingkungan dan
tempat-tempat yang kurang termotivasi
dalam memahami kesehatan.
15
Proses
P1
(perencanaan)
Masih kurangnya kerja sama dengan lintas
P2
sector
(pelaksanaan)
P3
(pengawasan)
Adapun alternatif pemecahan masalah yaitu:
A. Melakukan penambahan terhadap sumber daya manusia
B. Melakukan pengadaan sarana prasarana yang lebih memadai
C. Melakukan penempelan poster, pamphlet dan penyuluhan serta sosialisasi
yang variatif tentang penyakit yang terkait suatu program pengembangan.
D. Bekerjasama dengan lintas sector dalam upaya pencegahan dan sosialisasi.
E. Melakukan kunjungan rumah di tempat yang bersangkutan.
Dari alternatif pemecahan masalah di atas, maka di buat kriteria mutlak
dapat dilihat pada tabel 15.
Tabel 13. Kriteria mutlak dapat atau tidaknya ruk dilakukan
Kegiata
n
Out
-put
Input
Man
Money
Materia
l
Met
h
Mark
Ket.
Dapat
Dilakukan
Dapat
Dilakukan
Dapat
Dilakukan
Dapat
Dilakukan
Dapat
Dilakukan
16
Total
C
C
A
D
C
A
B
E
D
3
1
1
1
0
0
Total
horizontal
Total
Total vertical
10
3
3
2
1
1
3/10 x 100%
3/10 x 100%
2/10 x 100%
1/10 x 100%
1/10 x 100%
30 %
30 %
20 %
10 %
10 %
100
30 %
60 %
80 %
90 %
100 %
17
Tujuan
Kegiatan
1. melakukan penambahan
pengetahuan
Lokasi
Puskesmas
Waktu
Disesuaik
jadwal
manusia
puskesma
2. Melakukan
Meningkatkan
Sasaran
Puskesmas
dan
penyuluhan
sosialisasi
yang
variatif
dan penerapan
Masyarakat ,
Tempat-
lingkungan di
tempat yang
wilayah kerja
masih
pkm poasia
memiliki
terkait masalah
masalah yang
dalam program
terkait
pengembangan
program
3. Bekerjasama dengan lintas
sector
dalam
upaya
Kelurahan,
kantor dan
sekolah di
walayah kerja
PKM poasia
1 x seming
pengembangan
Kantor lurah,
kantor maupun
sekolah yang
Disesuaik
berada di
waktu ker
wilayah kerja
PKM Poasia
Tabel 16. Plan of action (poa) masalah program pengembangan di PKM Poasia
tahun 2016
18