JUICE-C
(105100300111019)
(105100300111013)
(105100300111021)
(105100301111015)
(105100313111010)
Latar Belakang
jenis buah saja setiap harinya dan hal tersebut sangatlah monoton.
Padahal dengan mengkonsumsi lebih dari satu jenis buah setiap harinya
masyarakat akan mendapatkan lebih banyak manfaat.
Juice-C merupakan minuman berenergi dimana minuman ini
merupakan kombinasi antara buah jeruk dan apel. Produk minuman
kemasan Juice-C
yang unik dan aman untuk dikonsumsi semua kalangan membuat produk
ini akan sangat diminati masyarakat. Ditambah lagi daya beli masyarakat
saat ini semakin meningkat membuat mereka merasa sanggup untuk
membeli minuman yang sehat dan nikmat.
1.2
Tujuan
Tujuan dari pembuatan produk Juice-C adalah:
Untuk
memenuhi
kebutuhan
konsumen
yang
semakin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Jeruk
Jeruk adalah tanaman yang banyak tumbuh di negara tropis di
Asia. Buah jeruk memiliki rasa segar, dan umunya digunakan pula sebagai
pencuci mulut. Tanaman ini juga dapat diolah sebagai obat, sehubungan
dengan tingginya kadar vitamin C pada buah jeruk makan juga dapat
diolah menjadi tablet vitamin C. Buah jeruk juga memiliki banyak
kandungan lainnya yang didapat dilihat pada tabel 1. Hasil olahan lain
yang terbuat dari buah jeruk antara lain gula tetes (melasse) atau sirup,
alkohol, minyak dari kulit jeruk atau dari biji, pektin untuk membuat jeli,
dan makanan ternak (Aak, 2011).
Jus jeruk mempunyai kandungan vitamin C dan kalsium yang
tinggi. Jus jeruk juga mampu memecah lemak sehingga baik untuk
mereka yang ingin menurunkan berat badan. Dengan mengkonsumsi jus
jeruk pada malam dan pagi hari dapat membantu mengurangi masuk
angin dan sembelit. Perlakuan ini juga bermanfaat bagi penderita asma
dan penyakit paru (Bangun, 2005).
Jus jeruk membuat mikroba jahat tidak betah mendiami saluran
usus. Hal ini dapat memperbaiki pencernaan dan meningkatkan nafsu
makan. Manfaat dari jus jeruk lainnya yaitu menghilangkan rasa mual dan
muntah-muntah pada wanita hamil, membersihkan pembusukan makanan
pada lambung dan membersihkan saluran lambung serta usus sehingga
meningkatkan tenaga pencernaan di kedua organ pencernaan tersebut
(Bangun, 2005).
2.2
Apel
Apel bernama latin Pyrus malus, dapat hidup subur didaerah yang
Tabel. 2. Kandungan vitamin dan zat mineral lainnya setiap 100 gram
buah apel
Zat Gizi
Jumlah Terkandung
Energi
58,0 kal
Protein
0,30 g
Lemak
0,40 g
Karbohidrat
14,90 g
Kalsium
6,00 mg
Fosfor
10,00 mg
Serat
0,07 g
Besi
1,30 mg
Vit A
24 RE
Vit B1
0,04 mg
Vit B2
0,03 mg
Vit C
5,00 mg
Niacin
0,10 mg
2.3
Gula
Gula merupakan karbohidrat sederhana yang dikonsumsi sebagai
Asam Sitrat
Asam sitrat atau biasa disebut (cytroen zuur) adalah senyawa
berbentuk kristal putih seperti gula pasir. Fungsi asam sitrat adalah
sebagai pengasam. Namun, sebenarnya bahan ini memiliki fungsi
sampingan, yaitu sebagai antioksidan yang mencegah terjadinya reaksi
browning (pencoklatan produk) akibat proses pemanasan. Asam sitrat
juga dapat merangsang bahan pengawet natrium benzoat agar bekerja
lebih efektif. Dosis penggunaan asam sitrat adalah 10-15 g/liter larutan
perendaman (Suprapti, 2005).
Di dalam pembuatan jus buah, asam sitrat digunakan untuk
mengatur pH, terutama yang mengunakan buah-buahan dengan tingkat
keasaman yang rendah sehingga tidak cukup untuk menghasilkan pH
yang
diinginkan.
Penggunaan
asam
sitrat
juga
berfungsi
untuk
memberikan rasa dan aroma yang khas pada sari buah, meningkatkan
flavor (mengimbangi rasa manis), serta memperpanjang umur simpan
(mengawetkan) jus buah tersebut. Umumnya, penambahan asam sitrat
dilakukan hingga pH sari buah yang dihasilkan mencapai 4,5, yaitu pH
yang diinginkan untuk jus buah. Namun, sari buah yang telah cukup asam,
tidak perlu ditambah asam sitrat (Fachruddin, 2002).
2.5
Natrium Benzoat
Natrium benzoat digunakan untuk mencegah pertumbuhan khamir
BAB III
METODOLOGI
3.1
Diagram Alir
Apel
Jeruk
Air Bersih
Pencucian
Air Kotor
Kulit
Pengupasan
Kulit
Ekstraksi
Pencucian
Air Kotor
Pengirisan
Ekstraksi
Air Bersih
Air
Jus Jeruk
Penyaringan
Penyaringan
Pulp
Pencampuran
Natrium Benzoat
Asam Sitrat
Pemblenderan
Pencampuran
Pasteurisasi
Pengemasan
Juice-C
Jus Apel
Ampas
BAB IV
ANALISIS BIAYA
Adapun anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan Juice-C
adalah sebagai berikut:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bahan
Jeruk baby
Apel
Gula
Asam sitrat
Natrium Benzoat
Betadine
Kebutuhan
7 kg
3,5 kg
5 kg
250 gram
100 gram
1 botol
Harga / satuan
Rp. 6.000
Rp. 16.000
Rp. 12.000
Rp. 7000 / 100gr
Rp. 6000 / 100gr
Rp. 7500
Jumlah
Jumlah
Rp. 42.000,Rp. 56.000,Rp. 60.000,Rp. 17.500,Rp. 6.000,Rp. 7.500,Rp. 189.000,-
5.2
No.
1
2
Warna
***
**
Organoleptik
Rasa
**
**
Aroma
***
***
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Variabel
**
*
***
***
**
**
**
**
*
**
**
**
*
(*)
= Tidak Suka
(**)
= Biasa
(***)
= Suka
**
**
**
**
***
***
***
***
*
**
***
**
**
***
***
**
*
**
***
***
**
***
***
***
**
***
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Variabel
(*)
= Tidak Suka
(**)
= Biasa
(***)
= Suka
Organoleptik
Rasa
*
*
*
**
***
*
*
*
*
*
*
*
**
*
**
Aroma
***
***
***
***
***
**
***
**
*
*
*
*
***
*
**
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa dari segi warna Jus 2
lebih disukai karena sebanyak 11 responden yang menyukainya hal ini
disebabkan oleh warna yang lebih cerah atau kuning, sehingga para
responden memilihnya dibandingkan Jus 1 yang memiliki warna yang
keruh atau kecoklatan. Sedangkan dari segi rasa para responden memilih
Jus 1 yang terbukti dengan 5 responden yang memilihnya hal demikian
disebabkan karena rasa pada Jus 1 memiliki rasa yang manis, sedangkan
untuk Jus 2 cenderung memiliki rasa yang pahit hal tersebutlah yang
dijadikan acuan oleh para responden untuk menentukan pilihannya. Untuk
aroma para responden memilih Jus 1 karena dibuktikan dengan 10
responden yang menjatuhkan pilihannya pada Jus 1, hal tersebut
dikarenakan pada Jus 1 memiliki bau yang lebih segar dari pada Jus
kedua.
Organoleptik merupakan pengujian terhadap bahan makanan
berdasarkan kesukaan dan kemauan untuk mempergunakan suatu
produk. Uji Organoleptik atau uji indera atau uji sensori sendiri merupakan
cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama
untuk
pengukuran
daya
penerimaan
terhadap
produk.
Pengujian
organoleptik
dapat
memberikan
indikasi
kebusukan,
kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk. Adapun syaratsyarat yang harus ada dalam uji organoleptik adalah adanya contoh
(sampel), adanya panelis, dan pernyataan respon yang jujur. Dalam
penilaian bahan pangan sifat yang menentukan diterima atau tidak suatu
produk adalah sifat indrawinya. Penilaian indrawi ini ada enam tahap yaitu
pertama menerima bahan, mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifatsifat bahan, mengingat kembali bahan yang telah diamati, dan
menguraikan kembali sifat indrawi produk tersebut (Naharsari, 2004).
Pada percobaan skala ganda pertama (Jus 1) didapatkan pH 6,28,
suhu sampel 28,20 C sedangkan pada skala ganda kedua (Jus 2)
didapatkan pH 6,25, suhu sampel 28,10 C. Hal ini menunjukkan bahwa Jus
2 lebih asam daripada Jus 1. Karena pada skala ganda kedua lebih
banyak penggunaan asam sitrat sehingga jus terasa asam. Selain itu
dengan penambahan asam sitrat yang lebih banyak menyebabkan warna
Jus 2 lebih cerah daripada Jus 1.
Pada uji total padatan terlarut Jus 1 didapatkan TPT sebesar 21 0
Brix sedangkan pada Jus 2 didapatkan TPT sebesar 15,3 0 Brix. Hal ini
menunjukkan Jus 1 lebih keruh daripada Jus 2 karena mengandung
banyak padatan terlarut di dalamnya. Selain itu warna keruh dari Jus 1
juga bisa disebabkan adanya reaksi browning (pencoklatan produk) akibat
proses pemanasan serta efek dari penambahan asam sitrat yang sedikit.
Pada uji vitamin C skala ganda pertama didapatkan sebesar
17,53% sedangkan pada skala ganda kedua didapatkan sebesar 69,98%.
Hal ini menunjukkan bahwa Jus 2 memiliki kandungan vitamin C jauh lebih
tinggi dibandingkan Jus 1. Hal ini terbukti ketika uji vitamin C titrasi pada
skala ganda kedua lebih besar daripada skala ganda pertama. Selain itu,
dengan warna Jus 2 yang lebih cerah (kuning) dan lebih asam bisa
dikatakan kandungan vitamin C lebih tinggi daripada Jus 1.
5.3
antara lain pisau, baskom, alat pemeras jeruk, panci, sendok, kain saring
dan blender. Sedangkan mesin yang dibutuhkan yaitu mesin cup sealer
untuk mengemas produk. Selanjutnya diperlukan mesin pendingin (lemari
es) untuk menjaga kualitas produk.
5.4
jeruk dan buah apel. Bahan tambahan yang digunakan antara lain gula,
asam sitrat, dan natrium benzoat. Bahan baku yang dibutuhkan untuk
membuat 4476,29 gram jus buah jeruk dan apel ini adalah 3 kilogram
buah
jeruk
dan
1,5
kilogram
buah
apel.
Sedangkan,
untuk
pertama. Skala ganda yang kedua dengan bahan baku buah jeruk 4
kilogram dan 2 kilogram buah apel. Sedangkan, untuk penambahannya
dibutuhkan gula 803,7 gram, asam sitrat 0,5074 gram dan natrium
benzoat 0,2029 gram.
Kebutuhan utilitas yang digunakan adalah air, listrik, dan energi
bahan bakar (LPG). Air yang dibutuhkan 10 liter per produksi skala ganda.
Listrik yang digunakan 6800 watt per produksi skala ganda. Energi LPG
untuk memasak air dan pasteurisasi dibutuhkan 0,5 kg gas LPG.
5.5
Rendemen Produk
Apel
Pencucian
Pencucian
3000 g jeruk
Pengirisan
3000 g jeruk
Ekstraksi
Jus Jeruk
Penyaringan
3000 g jeruk
1500 g apel
Pengupasan
Pencampuran
2044 g perasan1968
jerukg campuran apel dan air
Pemblenderan
Pencampuran
BAB VI
Pencampuran
4477,529
g ekstrak
100 =
Rendemen
= apel + jeruk
Pasteurisasix 800C,
berat awal( gr )
Natrium Benzoat, Asam Sitrat
4476 , 29 gr
x 100 =77 , 98
5740 ,53 gr
Pengemasan
b. Skala Ganda Kedua
Rendemen =
Juice-C
Jeruk
Apel
Pencucian
Pencucian
4000 g jeruk
Pengirisan
4000 g jeruk
Ekstraksi
Jus Jeruk
Penyaringan
4000 g jeruk
2000 g apel
Pengupasan
Pencampuran
2835 g perasan2661
jerukg campuran apel dan air
Pemblenderan
Pencampuran
Pencampuran
BAB VI
KESIMPULAN
6.1
Kesimpulan
Pada pembuatan jus dengan skala ganda pertama (Jus 1) dan
skala ganda kedua (Jus 2) dilakukan 4 kali uji percobaan, yaitu uji
organoleptik, uji total padatan terlarut, uji pH dan uji vitamin C. Pada uji
organoleptik, dilakukan pengujian mengenai warna, aroma dan rasa. Pada
uji warna, banyak responden menyukai Jus 2 karena memiliki warna lebih
cerah (kuning). Pada uji rasa, banyak responden lebih menyukai Jus 1
karena memiliki rasa yang manis ketimbang Jus 2. Pada uji aroma banyak
responden lebih menyukai Jus 1 karena memiliki aroma lebih segar.
Pada uji total padatan terlarut, didapatkan Jus 1 lebih tinggi
daripada Jus 2 sehingga warna dari Jus 1 keruh. Pada uji pH, Jus 2 lebih
tinggi daripada Jus 1 dikarenakan lebih asam. Sedangkan pada uji vitamin
C, didapatkan Jus 2 lebih tinggi kandungan vitamin C nya. Hal ini bisa
diketahui ketika dilakukan uji titrasi. Sedangkan pada rendemen produk
didapatkan pada skala ganda kedua lebih besar dibandingkan skala
ganda pertama. Hal ini menunjukkan bahwa bahan baku pada skala
ganda kedua yang digunakan efektif dalam pembuatan Juice-C ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aak. 2011. Budidaya Tanaman Jeruk. Kanisius. Yogyakarta
Bangun, A. 2005. Menangkal Penyakit dengan Jus Buah dan Sayur.
Agromedia Pustaka. Jakarta
Fachruddin, L. 2002. Membuat Aneka Jus Buah. Kanisius. Yogyakarta.
Naharsari, Nur Diah. 2004. Bercocok Tanam Jeruk. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Sufrida, Y. 2008. Manfaat dan Khasiat Buah Apel. AgroMedia. Bandung.
Suprapti, Lies. 2005. Kwaci dan Manisan Waluh. Kanisius. Yogyakarta.
Suwarto, A. 2010. 9 Buah & Sayur Sakti Tangkal Penyakit. Liberplus.
Yogyakarta
LAMPIRAN KEGIATAN
1 Pengupasan Buah
3 Ekstraksi (Pemblenderan)
4. Penyaringan
2 Foto Kelompok