Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
JEJAMA FOOD: STRATEGI BISNIS INOVATIF DALAM MEMANFAATKAN
LINGKUNGAN KAMPUS UNTUK MEWUJUDKAN MAHASISWA SEBAGAI
STUDENTPRENEUR
BIDANG KEGIATAN :
PKM-Kewirausahaan

Diusulkan Oleh :
Karvien

1514051071/2015

Ali Al-Hafif

1514051007/2015

Anonym

1514051056/2015

Anonim

1614051067/2016

UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016

RINGKASAN
Mahasiswa pada umumnya, merupakan salah satu harapan bangsa untuk menjadi
agen perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. Namun, kebanyakan mahasiswa
terlalu berpikir untuk menjadi pekerja setelah menjadi sarjana. Untuk mengubah pola
pikir mahasiswa yang masih berorientasi mencari kerja menjadi berorientasi untuk
membuat lapangan pekerjaan, bukanlah hal yang mudah. Apalagi pola pikir mencari
kerja telah tertanam sejak kecil, hal ini didukung oleh lingkungan budaya masyarakat
dan keluarga yang dari dulu selalu mengharapkan anaknya menjadi orang gajian atau
pegawai.
Pengangguran wujud di Indonesia yang setiap tahun bertambah, tidak hanya
diisi kalangan tidak terpelajar. Data tahun 2005 menunjukkan dari total
12.000.000 pengangguran sekitar 10 persen atau hampir 1.000.000 adalah kaum
intelek yang menyandang gelar pendidikan perguruan tinggi (Kasmir, 2008: 2). Salah
satu jalan agar lapangan pekerjaan menjadi lebih luas adalah dengan menciptakan
wirausahawan-wirausahawan baru.
Namun tampaknya gairah berwirausaha belum dimiliki generasi muda
bangsa ini. Jumlah wirausahawan di Indonesia saat ini hanya sebesar 0.18 persen
dibanding dengan populasi penduduk Indonesia (www.beritajatim.com)
Salah satu yang menjadi sasaran pemerintah untuk menciptakan wirausahawanwirausahawan baru adalah mahasiswa. Namun kenyataanya pemfokusan penciptaan
wirausahawan pada kalangan mahasiswa mengalami beberapa kendala, khusunya
ketidaksiapan secara mental atau psikologis dari mahasiswa itu sendiri. Pola pikir
yang masih keliru dari mahasiswa akibat kebiasaan-kebiasaan yang tidak
mencerminkan sikap seorang entrepreneur merupakan kendala utama sehingga
membuat mereka belum siap menjadi seorang wirausaha.
Banyak faktor yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan kemapuan
mahasiswa dalam berwirausaha, kususnya dalam usaha Brother Bread ini. Faktor
penting yang harus diperhatikan adalah strategi pemasaran yang tepat, sehingga
produk Brother Bread ini dapat diterima dan dikenal oleh mahasiswa dan masyarakat.
Faktor produksi dengan sistem sanitasi yang baik, juga akan mempengaruhi
keberhasilan produk ini. Semua faktor tersebut jika bisa direncanakan dengan baik ,
maka usaha Brother Bread ini akan berkembang dengan baik. Untuk itu, perlu
perancangan usaha (business plan) sebagai acuan dalam menjalankan usaha Brother
Bread
Kata Kunci : konsumtif, peluang, khasiat, nilai gizi, strategi, sanitasi

1. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Tingkat pengangguran di Indonesia yang masih tinggi, menuntut
mahasiswa untuk mandiri dan menjadi pencipta lapangan kerja. Sebagai
masyarakat intelektual seharusnya pola piker mahasiswa sekarang dapat
menciptakan lapngan kerja baru sebagai upaya peningkatan kesejahteraan
bangsa, sehingga tingkat pengangguran semakin berkurang. Untuk menciptakan
hal tersebut, perlu upaya pembinaan dari pemerintah dan mahasiswa itu sendiri
untuk menumbuhkan softskill wirausaha mereka sejak bangku kuliah. Terkadang,
dalam memulai wirausaha mereka menemukan banyak kendala seperti modal
atau minimnya ide dan jaringan sehingga mereka tidak jadi memulai wirausaha
Jejama food marketing menjadi sebuah konsep wirausaha baru yang dapat
menjadi solusi mahasiswa dalam membangkitkan gairah wirausaha mereka.
Konsep ini mengedepankan studentsocial preneur. Dengan inovasi, kreatifitas,
serta kemauan yang tinggi , melalui strategi yang ada dalam konsep tersebut,
akan menjadi solusi mahasiswa untuk dapat berwirausaha. Peluang bisnis Jejama
food, karena produk-produk makanan ringan sangat menjanjikan karena budaya
konsumsi atau kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan hamper digemari
semua kalangan baik anak-anak, remaja maupun orang dewasa.
2. Prioritas Masalah
Dalam penerapan strategi jejama food terdapat beberapa kendala, yaitu
perekrutan mahasiswa untuk bergabung bersama dalam memasarkan produk
Jejama food dan perlu inovasi produk serta membuat produk dengan harga yang
lebih murah dari yang ada di pasaran. Sehingga dengan produk yang murah tetapi
digemari oleh kalangan mahasiswa, anggota yang tergabung dalam Jejama food
dapat menjual produk dengan harga terjangkau dan keuntungan yang banyak.
3. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari usaha Jejama food antara lain kita mendapatkan keuntungan
financial dengan berkembanganya usaha ini. Dari konsep Jejama yang diusung
dapat membantu teman-teman yang bergabung untuk mendapatkan keuntungan
tambahan. Dengan begitu dapat membantu mahasiswa di kampus untuk memulai

wirausaha mandiri dan meningkatkan gairah wirausaha mereka, serta menjadi


solusi ekonomi bagi mahasiswa dengan latar belakang kurang mampu.
4.

Luaran
a. Produk Usaha Jejama Food
Produk yang dihasilkan dari usaha Jejama food adalah produk makanan
ringan yang bergizi tinggi dan berharga relative murah sehingga mahasiswa
lebih mudah memasarkan di lingkungan fakultas masing-masing.
b. Manfaat Jejama food di Bidang Sosial
Bahan baku utama cookies rebung ini adalah rebung yang memiliki
kandungan karbohidrat yang tinggi sehingga baik dikonsumsi karena
karbohidrat sebagai zat makro, selain itu kandungan serat, dan protein juga
cukup tinggi serta penambahan jahe yang mengandung kompoen bioaktif
zingeberen yang baik untuk kesehatan.
c. Manfaat Cookies Rebung dari segi financial
Manfaat cookies rebung dari segi ekonomi antara lain, cookies rebung ini
belum banyak dikenal masyarakat, selain itu varian rasa unik dari rebung
dan jahe dapat meningkatkan nilai jual dari produk ini, sehingga produk ini
akan diminati oleh masyarakat.

5. Kegunaan Program
Adapun kegunaan program yang dimaksud adalah :
a. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam proses inovasi hasil karya
dengan memanfaatkan peluang usaha.
b. Untuk meningkatkan kreatifitas dan technopreneursip pada bidang
keilmuan Teknologi Pangan.
c. Memperkenalkan kepada masyarakat produk inovasi bergizi tinggi
sehingga meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pangan
fungsional.
II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Analisis Peluang Usaha


Tabel 2.1 Peluang Usaha
Peluang

Keterangan

1. Pesaing Usaha
- Tidak ada persaingan untuk produk
sejenis
- Nilai kreatifitas yang tinggi
2. Peluang Pasar
- Perluasan pasar
- Pemahaman mengenai komponen
bioaktif
3. Kemajuan Teknologi
- Peningkatan mutu bahan hasil pertanian
- Diversifikasi pangan fungsional
- Pengembangan teknologi pangan
- Pemanfaatan media social

Keunikan rasa dari perpaduan antara


gurihnya tepung rebung dan jahe berpadu
menjadi cookies kaya serat dan manfaat
akan menghasilkan produk bernilai jual
tinggi
Produk yang unik, baru, dan bermanfaat
bagi kesehatan serta upaya
penganekaragaman pangan fungsional dan
pengembagan makanan potensial sehingga
mudah diterima masyarakat.
Peningkatan mutu bahan hasil pertanian
pada bahan baku tepung rebung dan jahe
sebagai langkah diversifikasi pangan
fungsional untuk menciptakan inovasi
dibidang teknologi dan gizi pangan serta
pemanfaatan media social sebagai sarana
promosi dan pengetahuan mengenai
pangan fungsional berupa produk cookies
rebung jahe.

2.2 Analisa Kekuatan Usaha


Tabel 2.2 Analisa kekuatan Usaha
Kekuatan
1. Produk
- Keunikan
- Harga jual
- Kandungan
gizi/manfaat

2. Kemasan
- Bahan pengemas
- Pelabelan

3. Sanitasi
- Proses produksi

Keterangan
Keunikan dari nama produk, rasa
produk, bentuk cookies rebung yang
bermacam-macam, memiliki nilai
kreatifitas yang tinggi serta harga jual
yang terjangkau dengan kandungan
serat dan gizi yang cukup tinggi
sehingga bermanfaat bagi kesehatan.
Bahan kemasan yang digunakan
berbentuk toples bulat terbuat dari
plastik dapat melindungi dari kerusakan
fisik serta pelabelan yang memuat
semua informasi mengenai cookies
rebung ini.
Kami menerapkan sistem sanitasi yang

4. Sistem Manajemen
- Sistem pembukuan
- Sistem administrasi
- Sistem pemasaran dan
promosi

baik pada usaha yang kami jalankan,


sehingga produk yang dihasilkan
memiliki mutu pangan yang baik.
Data keuangan dan administrasi
penjualan didokumenkan menggunakan
sistem pembukuan untuk memudahkan
mengontrol kinerja dalam mencapai
tujuan, sedangkan system pemasaran
dan promosi dilakukan dengan
menggunakan media social serta
pamflet dan penjualan langsung ke
konsumen.

2.3 Analisis Hambatan


Tabel 2.3 Analisa hambatan
Hambatan
1. Permodalan

2. Kemitraan

Keterangan
Terbatasnya akses dan informasi
terkait peminjaman modal
membuat tim kami memiliki
hambatan dalam memenuhi
modal untuk pengembangan
usaha.
Kurangnya mitra yang dapat diajak
bekerjasama dalam upaya
pengembangan produk ini dapat
membuat perkembangan produk
terhambat.

III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi Usaha


Lokasi awal yang kami pilih untuk menjalankan usaha ini yaitu di
lingkungan kampus Universitas Lampung dan masyarakat sekitar Bandar
Lampung.

3.2 Rencana Usaha Cookies Jahe


Tahap pembelian rebung dan jahe

Tahap pembuatan cookies jahe dengan substitusi tepung rebung

Tahap pengemasan

Tahap menjalin kemitraan dengan beberapa toserba di daerah Lampung


Tahap pendistribusian dan pemasaran

Gambar 3.1 Alur metode produksi

3.3 Metode Produksi

Usaha yang kami lakukan merupakan bentuk usaha mandiri yang berproduksi
di Bandar Lampung. Kedepannya kami akan melakukan kerjasama dengan
kementrian kesehatan daerah Lampung untuk mendapatkan perizinan PIRT
(Pangan Industri Rumah Tangga).

3.4 Metode Pemasaran


a. Pemasaran Langsung
Produk cookies jahe ini kami pasarkan langsung kepada mahasiswa dan
masyarakat di sekitar lingkungan kampus serta didistribusikan ke beberapa
Toserba di sekitaran Bandar Lampung.
b. Pemasaran melalui media sosial dan media cetak
Selain melakukan pemasaran langsung kami juga memasarkan produk cookies
jahe melalui media sosial seperti facebook, twitter, blog, instagram dan lainlain. Sedangkan untuk pemasaran melalui media cetak kami mengedarkan
beberapa brosur dan pamflet di tempat-tempat umum.
3.5 Proses Pembuatan Cookies Jahe

Pensortiran rebung

Pencucian rebung

Pemotongan rebung

Penjemuran rebung
( lama penjemuran tergantung panas terik matahari)

Pengilingan rebung

Pensortiran jahe

Pencucian jahe

Pengupasan jahe

Penggilingan jahe

Pemerasan gilingan jahe

Pencampuran tepung rebung dengan jahe


(yang sudah diperas)

Pemberian bumbu pada adonan cookies

Pengadukan adonan

Pencetakan adonan cookies

Pemanggangan adonan cookies

Pengvakuman dengan mesin vakum drying

Pengemasan dengan toples

Gambar 3.5 Alur pembuatan Cookies Jahe

Anda mungkin juga menyukai