Anda di halaman 1dari 4

A.

TUJUAN
Mahasiswa mengetahui cara penyiapan fraksi yang akan digunakan untuk Skrining
Fitokimia.
Mahasiswa mengetahui cara identifikasi senyawa golongan minyak atsiri dengan
metode KLT
Mahasiswa mengetahui cara identifikasi senyawa golongan glikosida jantung,
glikosida flavonoid, saponin, terpenoid bebas dengan metode KLT
Mahasiswa mengetahui cara identifikasi senyawa golongan flavonoid bebas dengan
metode KLT
Mahasiswa mengetahui cara identifikasi senyawa golongan Alkaloid dengan metode
KLT
Mahasiswa mengetahui cara identifikasi senyawa golongan antrakinon dengan
metode KLT
Mahasiswa mengetahui cara identifikasi senyawa Glikosida HCN, Saponin, Tanin
dengan Metode Spot (reaksi warna dan pengendapan)
B. PENDAHULUAN
1. Skrining Fitokimia
Skrining fitokimia merupakan suatu tahap pendahuluan dalam suatu penelitian
fitokimia yang bertujun untuk memberikan gambaran tentang golongam senyawa yang
terkandung dalam tanaman yang sedang diteliti. Skrining fitokimia merupakan analisis
kualitatif terhadap senyawa-senyawa metabolit sekunder. Suatu ekstrak dari bahan alam
terdiri atas berbagai macam metabolit sekunder yang berperan dalam aktivitas biologinya.
Senyawa-senyawa tersebut dapat diidentifikasikan dengan pereaksi-pereaksi yang mampu
memberikan ciri khas dari setiap golongan metabolit sekunder tersebut. Skrining dapat
dilakukan dengan metode KLT (kromatografi Lapis Tipis) karena KLT mempunyai
beberapa kelebihan dibanding kromatografi kertas yaitu dapat mengahasilkan pemisahan
lebih sempurna, kepekaan yang lebih tinggi, dilaksanakan hanya beberapa menit saja,
dapat dipakai preaksi kolosif, dapat dipakai senyawa hidrofob. Pada penggunakan KLT
menggunakan fase gerak dan fase diam dimana fase diam menggunakan silika gel. Fase
diam (lapisan penyerap) yang khusus digunakan untuk KLT yang dihasilkan oleh
berbagai perusahaan. Silika gel ini menghasilkan perbedaan dalam efek pemisahan yang

tergantung pada cara pembuatannya. Selain itu fase gerak (pelarut pengembang) ialah
medium angkut yang terdiri atas satu atau beberapa pelarut sesuai dengan golongan
senyawa yang diidentifikasi.
2. Tinjauan Tentang Metode KLT (Kromatogfafi Lapis Tipis)
KLT (Kromatogfafi Lapis Tipis) adalah metode pemisahan fitokimia dari suatu
senyawa didalam suatu campuran lapisan yang memisahkan terdiri atas bahan berbutirbutir (fase diam) ditempatkan pada penyangga berupa plat gelas, logam, atau lapisan
yang cocok. Campuran yang akan dipisahkan, berupa larutan yang ditotolkan berupa
bercak atau noda (awal), setelah plat atau lapisan ditaruh dalam bejana tetutup rapat yang
berisi larutan pengembang yang cocok (fase gerak) pemisahan terjadi akibat perambatan
gaya kapiler yang juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi.
3. Uraian Senyawa
Minyak Atsiri
Minyak atsiri adalah zat berbau atau biasa disebut dengan minyak esential, minyak
eteris karena pada suhu kamar mudah menguap di udara terbuka tanpa mengalami
penguraian. Minyak atsiri terkandung dalam berbagai organ, seperti di dalam rambut
kelenjar, dalam sel-sel parenkim, di dalam saluran minyak, di dalam rongga-rongga
skizogen dan lisigen ataupun terkandung dalam semua jaringan.
Minyak atsiri dapat terbentuk langsung oleh protoplasma akibat adanya peruraian
lapisan resin dari dinding sel atau hidrolisis dari glikosida tertentu. Peranan utama
minyak atsiri pada tumbuhan itu sendiri adalah sebagai pengusir serangga (mencegah
bunga dan daun rusak), serta sebagai pengusir hewan pemakan daun lainnya. Namun
sebaliknya minyak atsiri juga berfungsi sebagai penarik serangga guna membantu
penyerbukan silang dari bunga Minyak atsiri dapat larut baik dalam etanol dan pelarut
organik, namun sukar larut dalam air dan kurang larut dalam etanol yang kadarnya
kurang dari 70 %. Umumnya zat organik pada minyak atsiri tersusun dari unsur C, H, dan
O, berupa senyawa alifatis atau aromatis meliputi kelompok hidrokarbon, ester, eter,
aldehid, keton, alkohol dan asam.
Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar. Pada umumnya
alkaloid mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom

nitrogen, biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid biasanya
tanpa warna, seringkali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal, tetapi hanya
sedikit yang berupa cairan.
Alkaloid dapat dideteksi dengan beberapa pereaksi pengendap. Pereaksi Mayer
mengandung kalium iodida dan merkuri klorida, dengan pereaksi ini alkaloid akan
memberikan endapan berwarna putih. Pereaksi Dragendorff mengandung bismuth nitrat
dan merkuri klorida dalam asam nitrat berair. Senyawa positif mengandung alkaloid jika
setelah penyemprotan dengan pereaksi Dragendorff membentuk warna jingga
Antrakinon
Antrakinon merupakan senyawa turunan antrasena yang diperoleh dari reaksi oksidasi
antrasena. Golongan ini memiliki aglikon yang sekerabat dengan antrasena yang
memiliki gugus karbonil pada kedua atom C yang berseberangan (atom C9 dan C10),
larut dalam air panas atau alkohol encer. Antrakinon yang mengandung gugus karboksilat
dapat diekstraksi dengan penambahan basa, misalnya dengan natrium bikarbonat. Hasil
reduksi antrakinon adalah antron denantranol terdapat bebas di alam atau sebagai
glikosida
Tanin
Tanin terdapat luas dalam tumbuhan berpembuluh, dalam angiospermae terdapat khusus
dalam jaringan kayu. Menurut batasannya, tanin dapat bereaksi dengan protein
membentuk kepolumer mantap yang tidak larut dalam air. Secara kimia terdapat dua jenis
utama tanin yang tersebar tidak merata dalam dunia tumbuhan. Tanin terkondensasi
hampir terdapat di dalam paku pakuan dan gimnospermae, serta tersebar luas dalam
angiospermae, terutama pada jenis tumbuhan berkayu. Sebaliknya tanin yang terhidrolisis
penyebarannya terbatas pada tumbuhan berkeping dua
Steroid dan Triterpenoid
Triterpenoid senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprene dan
secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik, yaitu skualena. Triterpenoid
dapat dipilah menjadi sekurang kurangnya empat golongan senyawa : triterpena
sebenarnya, steroid, saponin, dan glikosida jantung.
Sterol adalah triterpena yang kerangka dasarnya system cincin siklopentana
perhidrofenantrena. Dahulu sterol terutama dianggap sebagai senyawa satwa (sebagai

hormone kelamine, asam empedu, dll), tetapi pada tahun tahun terakhir ini banyak
senyawa tersebut yang ditemukan dalam jaringan tumbuhan
Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa yang larut air, dapat diekstrasi dengan etanol 70%
dan tetap ada dalam lapisan air setelah ekstrak ini dikocok dengan eter minyak bumi.
Flavonoid berupa senyawa fenil oleh karakter itu warnnya berubah bila ditambah basa
atau amonia. Flavonoid mengandung sistem aromatik yang terkonjungsi sehingga kan
menunjukan pita serapan yang kuat pada sinar UV(ulta violet) dan sinar tampak
Saponin
Saponin atau glikosida sapongenin adalah salah satu tipe glikosida yang tersebar
lus dalam tanaman. Tipe saponin terdiri dari sapongenin yang merupakan molekul
aglikon dan sebuah gula.saponin merupakan senyawa yang menimbulkan busa jika
dikocok dengan air dan pada konsentrasi rendah sering menyebabkan hemolisis sel darah
merah, sering digunakan sebagai detergen
Kuinon dan Antrakuinon
Kuinon merupakan senyawa berwarna dan memiliki kromofor dasar seperti kromofor
benzokuinon, yang terdiri atas dua gugus karbonil yang berkonjugasi dengan dua ikatan
rangkap karbon-karbon.Untuk tujuan identifikasi, kuinon dibagi menjadi empat
kelompok, diantaranya adalah benzokuinon, naftokuinon, antrakuinon dan isoprenoid.
Kelompok benzokuinon, naftokuinon dan antrakuinon biasanya terhidroksilasi dan
bersifat senyawa fenol, mungkin dalam bentuk glikosida atau bentuk kuinol, kadangkadang juga bentuk dimer. Sedangkan kuinon isoprenoid yang terlibat dalam respirasi sel
dan fotosintesis diperlukan cara khusus untuk memisahkannya dari bahan lipid lain
Glikosida
Glikosida merupakan suatu senyawa terdiri dari bagian gula (glikon) dan senyawa lain
(aglikon atau genin). Pada umumnya glikon berupa glukosa, fruktosa, laktosa, galaktosa
dan manosa.Sedangkan aglikon (genin) biasanya mempunyai gugus OH dalam bentuk
alkoholis atau fenolis. Glikosida dapat dibedakan menjadi -glikosida dan -glikosida.
Pada tanaman, glikosida biasanya terdapat dalam bentuk -glikosida.

Anda mungkin juga menyukai