2. Sebagai anti-inflamasi
Peterseli juga mengandung vitamin C yang berperan sebagai anti-inflamsi. Vitamin C
sangat berguna untuk mencegah masalah tulang seperti nyeri sendi dan osteoarthritis.
3. Meningkatkan imunitas
Selain vitamin C, peterseli juga mengandung vitamin A. Kedua vitamin ini adalah
antioksidan yang sangat berperan dalam menjaga kekebalan tubuh. Selain sebagai anti-
inflamasi, vitamin C diklaim dapat memproduksi kolagen yang membantu dalam
melindungi menjaga kulit agar tetap sehat dan melindungi jaringan penghubung otot. Hal
ini akan membuat tubuh anda lebih kuat dari serangan penyakit.
4. Menguatkan tulang
Peterseli juga diperkaya dengan vitamin K yang berperan penting untuk sintesis protein
(osteocalcin), yang dapat meningkatkan kepadatan tulang. Dengan mengonsumsi
peterseli, maka tulang dan gigi anda menjadi lebih kuat.
5. Memperkecil risiko serangan jantung
Peterseli memiliki kandungan folat atau Vitamin B9 yang dapat mencegah homosistein.
Homosistein bisa mengganggu fungsi pembuluh darah dan menyebabkan timbulnya
penyakit kardiovaskular. Kandungan folat yang ada pada peterseli dapat mengubah
mengubah homosistein menjadi molekul sederhana, sehingga melindungi tubuh dari
terjadinya stroke, serangan jantung, dan penyakit kardiovaskular yang lain.
Peterseli adalah salah satu sayuran berwarna yang digunakan dalam garnising seperti
pizza dan spaghetti. Namun peterseli juga dapat diolah menjadi sayuran utama adalah
suatu menu sajian. Peterseli kaya akan zat besi. Peterseli menyajikan berbagai manfaat
untuk tubuh kita. Berikut adalah 10 manfaat peterseli yang perlu Anda tahu.
Manfaat Peterseli
1. Mencegah kanker
Peterseli mengandung senyawa yang disebut miristin, zat ini berkhasiat dalam
menghentikan tumor di paru-paru, termasuk yang disebabkan oleh asap rokok. Vitamin C
dalam peterseli juga bertanggung jawab dalam menghancurkan radikal bebas penyebab
kanker. Sayuran ini mencegah kanker usus besar dan prostat.
Vitamin A dan vitamin C juga terdapat dalam peterseli yang mengarah pada sistem
kekebalan tubuh yang lebih baik. Vitamin A memperkuat saluran usus, kencing dan
pernapasan dan lapisan mata. Vitamin A juga membantu sel-sel darah putih dalam tubuh
untuk mengembangkan kekebalan terhadap infeksi. Di sisi lain, vitamin C berguna untuk
mengembangkan kolagen dan yang diperlukan untuk seluruh tubuh karena merupakan
jaringan ikat.
Peterseli juga berkhasiat dalam menambah nafsu makan dan juga dapat menyembuhkan
sakit perut. Vitamin C membantu dalam menyerap zat besi dalam tubuh. Sayuran ini juga
merupakan diuretik yang membantu membuang kadar air berlebih dalam tubuh. Sehingga
juga ikut andil dalam mengurangi rematik.
Manfaat peterseli juga termasuk dalam kesehatan jantung. Sayuran ini membantu
memurnikan darah dan juga mengurangi tingkat kolesterol dalam darah sehingga aliran
darah ke seluruh tubuh menjadi lebih mudah dan mencegah resiko penyakit jantung.
6. Memperkuat tulang
Vitamin K yang dimiliki oleh peterseli sangat baik untuk memperkuat tulang. Pada
gilirannya resiko masalah persendian dan arthritis dapat dikurangi.
7. Menyembuhkan luka
Peterseli dapat menjadi plester herbal dalam menyembuhkan luka. Terapkan daun
peterseli yang sudah dilemaskan (bisa dengan di gulung-gulung) pada kulit memar atau
luka.
8. Melawan anemia
Peterseli mengandung zat besi yang sangat dibutuhkan oleh penderita anemia. Konsumsi
peterseli juga mengurangi resiko terkena anemia.
Peterseli memiliki sifat antioksidan yang dapat mencegah hilangnya penglihatan seiring
bertambahnya usia.
Manfaat peterseli yang terakhir adalah membantu dalam mengobati orang yang
menderita tuli dan juga menyembuhkan infeksi pada telinga.
Daun peterseli kita kenal karena pengaruh Belanda di Indonesia. Bumbu yang lebih
dikenal luas dengan nama parsley ini memiliki kegunaan yang sangat mirip dengan
cilantro, atau kita kenal sebagai daun ketumbar – yang juga dikenal dengan nama Chinese
parsley.
Kegunaanya sangat banyak, mulai dari sebagai garnish atau penghias, pengharum pada
sup ayam, hingga diekstrak minyak atsirinya. Pada umumnya, parsley dipakai dengan
cara dirajang dan ditabur di atas makanan, tetapi di Eropa, peterseli kerap kali digunakan
sebagai bagian dari bouquet garni, sejumlah herba yang digunakan untuk memberi aroma
dan rasa pada kaldu.
Peterseli
bukan
sekadar
dekorasi
hidangan
atau garnish.
Tumbuhan
yang dikenal
dengan nama
latin
Petroselinum
Crispum itu
merupakan
herbal yang
memiliki
‘sejuta’ manfaat untuk tubuh.
Dr. Denice Moffat, ahli nutrisi dari American Naturopathic Medical Association,
mengatakan, peterseli merupakan satu dari tujuh tanaman obat paling mujarab di dunia,
selain jahe, oregano, kayu manis, kunyit, sage, dan bubuk cabai merah.
Dedaunan yang ditanam sejak 2.000 tahun lalu itu bisa diandalkan untuk mengatasi
berbagai keluhan seperti anemia, gangguan pencernaan, liver, tekanan darah tinggi,
kolesterol, ginjal, paru-paru, hormonal perempuan atau gangguan menstruasi, gangguan
penglihatan, batuk, demam, dan bau mulut.
Peterseli sangat kaya nutrisi.
Selain tinggi zat besi, daun
‘suci’ Yunani itu juga
mengandung kalsium,
protein, asam folat,
betakarotin, klorofil, zat
antoksidan, zat antibakteri,
serta vitamin, A, B12, dan C.
Pada penelitian lain, ilmuwan di Belanda menemukan adanya kandungan flavanoid dan
apigenin yang bisa mencegah leukemia dengan mengonsumsi daun peterseli .
Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam dan
ditandai oleh perkembangan secara tak normal atau transformasi maligna sel-sel
pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di dalam
sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal itu keluar
dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia
mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan kekebalan
tubuh penderita.
“Temuan tersebut menunjukkan apigenin dapat menjanjikan dalam pencegahan
leukemia,” kata Peppelenbosch.
“Apigenin mungkin adalah bahan pencegah yang bermanfaat bagi leukemia, tapi itu tak
boleh dikonsumsi secara berbarengan dengan kemoterapi bagi penyakit yang dipastikan
positif karena itu dapat mencampuri dampak positif pengobatan,” tulis Peppelenbosch di
dalam studi di dalam jurnal ilmiah Cell Death and Disease.
Flavanoid merupakan bahan yang mengandung anti-oksidan yang melindungi sel dari
kerusakan oleh molekul oksigen.
Berbagai kajian sebelumnya telah memperlihatkan bahwa apigenin, yang ditemukan pada
daun peterseli, seledri, anggur merah, saus tomat dan makanan lain yang berbahan dasar
tumbuhan, juga diduga bermanfaat dalam memberi perlindungan terhadap kanker indung
telur.