Anda di halaman 1dari 8

1.

Infusion pump
Infusion pump merupakan suatu perangkat medis/alat kesehatan yang
digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan untuk memompa cairan elektrolit atau obat
ke dalam tubuh pasien secara terkontrol. Perangkat ini mampu melakukan kontrol
secara otomatis terhadap pemberian obat secara kontinyu dengan dosis terukur dan
tepat sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan pemberian. Tujuan
penggunaan infusion pump adalah untuk menjaga pemberian cairan parenteral sesuai
kebutuhan klien serta mencegah kelebihan volume cairan yang diberikan.
Infusion pump terdiri dari pompa piston, pompa roller, atau pompa peristaltik,
dan dioperasikan dengan menggunakan daya elektrik atau secara manual dengan
tenaga mekanik. Alat ini dapat beroperasi dengan menggunakan daya yang konstan
(khususnya dengan daya elektrik) untuk mendorong cairan melalui tabung sempit
sehingga laju aliran infus dapat dikontrol sedemikian rupa. Selain itu terdapat pula
alarm control, sensor tetesan, kontrol gelembung udara serta pengatur jumlah
tetesan.
Pada dasarnya pemberian infus berupa cairan elektrolit atau obat ke dalam tubuh
dapat dilakukan secara manual maupun elektronik. Pemberian cairan elektrolit atau
obat yang membutuhkan ketepatan dan ketelitian pemberian dosis sebaiknya
dilakukan dengan menggunakan infusion pump yang menggunakan alat elektronik
sehingga dapat mencegah timbulnya kesalahan pemberian karena jumlah tetesan dan
waktu pemberian yang tidak sesuai. Mekanisme pengaturan cairan yang dikeluarkan
pada dasarnya diatur dengan menggunakan tenaga listrik (elektronik) atau tenaga
mekanik.
Cara pengoperasian infusion pump
1. Tempatkan alat pada ruang tindakan
2. Lepaskan penutup debu
3. Pasang cairan infus dan hubungkan ke alat
4. Pasang Infusion Set
5. Hubungkan alat dengan catu daya
6. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON
7. Cek fungsi alarm
8. Lakukan pemanasan secukupnya
9. Perhatikan protap pelayanan
10. Beritahukan kepada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
11. Alirkan cairan infus ke infusion set sampai tak ada gelembung udara
12. Tentukan jumlah tetesan per menit
13. Set alarm pada posisi ON
14. Lakukan tindakan
15. Setelah tindakan selesai, matikan alat dengan menekan/memutar tombol
ON/OFF ke posisi OFF
16. Lepaskan hubungan alat dari catu daya
17. Lepaskan infusion bag dan lepaskan selang-selang infus. Pastikan bahwa
infusion pump dalam kondisi baik dan dapat difungsikan pada pemakaian
berikutnya.
18. Pasang penutup debu
19. Simpan infusion pump ditempatnya
20. Catat beban kerja-dalam jumlah pasien
Hal yang perlu diperhatikan dari infusion pump adalah tegangan, jumlah
tetesan/menit, display, control system, lakukan pemeliharaan sesuai jadwal, lakukan
pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali.
Beberapa tipe infusion pump yang digunakan di fasilitas kesehatan, yaitu
1. Patient controlled analgesia (PCA) infusion pump
Patient controlled analgesia (PCA) infusion pump merupakan infusion pump
yang menggunakan daya elektrik. Alat ini digunakan agar pasien dapat melakukan
kontrol terhadap rasa nyeri yang mereka alami dengan cara menekan tombol pada
handset dari pompa yang mengatur keluarnya obat penghilang rasa nyeri/analgesik.
Gambar 1. Patient controlled analgesia (PCA) infusion pump

2. Insulin infusion pump


Insulin infusion pump adalah suatu alat yang biasanya digunakan untuk terapi
insulin pada pasien diabetes yang dioperasikan menggunakan daya elektrik. Insulin
infusion pump umumnya digunakan oleh pasien rawat jalan. Insulin infusion pump
dapat mencukupi kebutuhan pasien baik untuk insulin bolus (short/rapid acting)
maupun insulin basal (long acting).

Gambar 2. Insulin infusion pump

3. Enteral infusion pump


Enteral infusion pump merupakan suatu metode dengan menggunakan daya
elektrik yang digunakan secara khusus untuk memberikan nutrisi cair dan obat-
obatan ke dalam saluran pencernaan pasien. Nutrisi cair maupun obat-obatan
berada dalam suatu spuit yang kemudian didorong dengan daya elektrik.

Gambar 3. Enteral
infusion pump

Berdasarkan cara
kerja, infusion pump
terbagi menjadi:
1. Elastomeric pump
Elastomeric pump merupakan infusion pump yang menggunakan tenaga
mekanik dan dirancang untuk menyediakan terapi infus rawat jalan. Cairan elektrolit atau obat
berada dalam suatu tabung balon elastis. Ketika diberikan tekanan pada dinding balon elastis,
tekanan tersebut kemudian akan mendorong cairan di dalamnya untuk masuk ke dalam tubuh
pasien.

Gambar 4.
Elastomeric pump
2. Syringe pump
Syringe pump
merupakan jenis
infusion pump
yang menggunakan
daya elektrik. Alat
ini menggunakan tabung jarum suntik/spuit ukuran tertentu sebagai tempat cairan atau
obat yang kemudian digerakkan oleh piston untuk mendorong cairan masuk ke dalam
tubuh pasien.
Gambar 5. Syringe pump
3. Peristaltic pump
Peristaltic pump menggunakan daya elektrik dan terdiri dari satu set roller
penjepit yang akan mengatur laju aliran cairan elektrolit atau obat yang diberikan
melalui infusion pump tersebut.

Gambar 6. Peristaltic infusion pump


4. Multi-channel pump
Multi-channel pump merupakan infusion pump yang memungkinkan pemberian
infus melalui beberapa cara (syringe atau peristaltic).

Gambar 7. Multi-channel
pump
5. Smart pump
Smart pump merupakan
infusion pump yang
dilengkapi dengan sistem
untuk meminimalisisr
terjadinya error dengan
adanya sistem perangkat
lunak. Infus pump ini memiliki perangkat lunak sebagai served based yang didesain
untuk menghubungkan data antara pusat informasi obat dan alat infus di rumah sakit
sehingga dapat dilakukan monitoring, kontrol, dan pelaporan dari seluruh pemberian
cairan/obat yang diberikan. Smart pump memiliki sistem pengaman obat yang disebut
sebagai Dosis Error Reduction Sistem (DERS).
Gambar 57. Smart pump

Kelebihan dan kerugian dari infusion pump


A. Kelebihan
1. Pemberian cairan elektrolit atau obat-obatan dapat diberikan dalam jumlah yang
tepat karena dapat dilakukan kontrol terhadap laju aliran infus yang diberikan
dengan menggunakan perangkat infusion pump sehingga dapat meminimalisir
terjadinya kesalahan saat administrasi cairan maupun obat-obatan.
2. Adanya alarm indicator yang dapat menunjukkan apabila:
i) terjadi hambatan aliran pada saat cairan atau obat masuk ke dalam tubuh pasien
ii) cairan/obat yang diberikan akan habis atau mendekati habis
iii) tegangan dalam baterai/daya elektrik lemah sehingga perlu dilakukan
pengisian kembali (recharge), dan iv) menampilkan aliran rata-rata/flow rate infus
yang diberikan.
3. Infusion pump dapat digunakan untuk memberikan nutrisi, cairan elektrolit,
maupun obat seperti, insulin atau hormon lainnya, antibiotik, analgesik, dan obat
kemoterapi baik dalam volume besar maupun kecil.
B. Kerugian
1. Adanya kerusakan pada perangkat lunak infusion pump dapat mempengaruhi
besarnya volume cairan/obat yang masuk ke dalam tubuh pasien. Kerusakan pada
perangkat lunak dapat berupa kegagalan perangkat untuk mengaktifkan alarm
indicator.
2. Adanya kerusakan pada daya elektrik yang dapat menyebabkan infusion pump
sering mati saat digunakan secara kontinyu. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya
volume cairan/obat yang masuk ke dalam tubuh pasien.
3. Pemberian cairan/obat dengan menggunakan infusion pump memerlukan tenaga
kesehatan yang ahli dalam menjalankan infusion pump sesuai dengan kebutuhan
cairan/obat yang diperlukan masing-masing pasien.
Risiko penggunaan infusion pump yang tidak tepat
1. Hambatan aliran akibat adanya udara atau oklusi dalam infusion line.
2. Aliran cairan/obat yang tidak terkontrol yang dapat disebabkan karena roller
mengalami kerusakan, posisi infusion pump yang terlalu tinggi/rendah daripada
infusion site.
3. Penggunaan infusion pump merupakan salah satu metode invasive sehingga
berisiko terhadap paparan patogen, alergen, atau partikel berbahaya lainnya pada
infusion site.
4. Isu kompatibilitas dan inkompatibilitas serta stabilitas obat selama pemberian
secara kontinyu.

Anda mungkin juga menyukai