Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Era globalisasi yang sedang melanda masyarakat dunia, cenderung meleburkan semua
identitas menjadi satu, yaitu tatanan dunia baru. Masyarakat Indonesia ditantang untuk makin
memperkokoh jatidirinya. Bangsa Indonesia pun dihadapkan pada problem krisis identitas. Hal
ini didukung dengan fakta sering dijumpai masyarakat Indonesia yang dari segi perilaku sama
sekali tidak menampakkan identitas mereka sebagai masyarakat Indonesia. Padahal bangsa ini
mempunyai identitas yang jelas, yang berbeda dengan kapitalis dan komunis, yaitu Pancasila.
Sebagai negara yang memiliki keanekaragaman budaya, wacana persatuan akan terus
mengiringi setiap langkah perjalanan republik ini. Maka diperlukan sebuah pemikiran besar
sebagai jiwa pemersatu bangsa, para founding fathers dengan arif bijaksana mengantisipasi
kemajemukan bangsa ini dengan suatu rumusan indah yang terkandung dalam Pancasila. Oleh
Bung Karno dikatakan bahwa Pancasila merupakan philosofische grondslag yang menjadi
landasan statis bagi kokoh tegaknya negara Indonesia dan juga berfungsi sebagai bintang
pemandu atau Leitstar yang merupakan landasan dinamis bagi gerak pembangunan dalam
menggapai cita-cita bangsa. Pancasila merupakan hasil olah pikir sempurna yang layak dijadikan
jiwa Bangsa Indonesia karena telah memenuhi unsur kajian pemikiran (teoritis) maupun kajian
implementatif (praktis).
Setiap manusia lahir dibekali dengan jiwa sebagai sumber daya bagi manusia untuk
memikirkan serta memutuskan apa yang sesuai dengan dirinya. Demikian juga bangsa sebagai
kumpulan manusia yang mempunyai sifat sifat tertentu yang sama sebagai kesatuan, kumpulan
jiwa inipun membentuk juga Jiwa Bangsa yang mengandung kesamaan untuk seluruh
warganya. Jiwa bangsa bagi bangsa indonesia adalah pancasila, yang lahir bersamaan dengan
adanya bangsa indonesia, bukan hal baru, hanya perumusannya yang baru kemudian. Pancasila
sebagai jiwa bangsa indonesia ini merupakan sumber daya bagi kehidupan sehari-hari bangsa
indonesia.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut akan timbul beberapa pertanyaan sebagai berikut :
1) Bagaimana pancasila lahir bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia?

2) Mengapa jiwa bangsa Indonesia adalah Pancasila?


3) Mengapa bangsa disebut juga sebagai kumpulan manusia yang memiliki sifat-sifat tertentu?
4) Akankah Indonesia mengalami apa yang disebut dengan krisis identitas?dimana nampak kini
kepribadian ikut-ikutan, yang mungkin nanti membuat hancur bangsa ini secara perlahan.
3. Tujuan
Tujuan utama dari makalah ini adalah untuk memnuhi tugas akhir pancasila. Kita sebagai
bangsa Indonesia khususnya generasi muda yang baik harus memperkokoh jatidiri bangsa
sehingga dapat menerapkan dan mengamalkan nilai- nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan bersatu tanpa adanya permusuhan
diantara satu sama lain.
4. Manfaat
Kita sebagai generasi muda harus tau bagaimana mengamalkan pancasila dengan baik
dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai warga negara Indonesia yang baik kita wajib
memiliki jiwa bangsa indonesia yang sesuai dengan pengamalan pancasila.

BAB 2
PEMBAHASAN
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan
yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup inilah
sesuatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan menentukan
arah serta cara bagaimana bangsa itu memecahkan persoalan-persoalan tadi. Tanpa memiliki
pandangan hidup maka sesuatu bangsa akan merasa terus terombang-ambing dalam menghadapi
persoalan-persoalan besar yang pasti timbul, baik persoalan-persoalan di dalam masyarakat
sendiri maupun persoalan-persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat bangsabangsa di dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas sesuatu bangsa akan memiliki pegangan
dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya

yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan berpedoman pada pandangan
hidup itu pula sesuatu bangsa akan membangun dirinya.
Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicitacitakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan sesuatu
bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pada akhirnya, pandangan hidup sesuatu
bangsa adalah suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang
diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya. Karena
itulah dalammelaksanakan pembangunan misalnya, kita tidak dapat begitu saja mencontoh atau
meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain, tanpa menyesuaikannya dengan pandangan
hidup dan kebutuhan-keutuhan bangsa kita sendiri. Suatu corak pembangunan yang barangkali
baik dan memuaskan bagi sesuatu bangsa, belum tentu baik atau memuaskan bagi bangsa yang
lain. Karena itulah pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang sangat asasi bagi
kekokohan dan kelestarian sesuatu bangsa.
Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia,
pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar negara kita. Di samping itu, maka bagi kita
Pancasila sekaligus menjadi tujuan hidup bangsa Indonesia. Pancasila bagi kita merupakan
pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah
berurat akar di dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Ialah suatu kebudayaan yang mengajarkan
bahwa hidup manusia akan mencaai kebahagiaan jika dapat dikembangkan keselarasan dan
keseimbangan, baik dalam hidup manusia sebagai pribadi, dalam hubungan manusia dengan
masyarakat, dalam hubungan manusia dengan alam, dalam hubungan manusia dengan
Tuhannya,maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah.
Negara Republik Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya melampaui dan menempuh
berbagai jalan dengan gaya yang berbeda. Bangsa Indonesia lahir sesudah melampaui perjuangan
yang sangat panjang, dengan memberikan segala pengorbanan dan menahan segala macam
penderitaan. Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang
merupakan hasila antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita hidup
di masa datang, yang secara keseluruhan membentuk kepribadiannya sendiri, yang bersamaan
dengan lahirnya Bangsa dan Negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan hidup dan
dasar negara yaitu Pancasila.

Karena itu, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945; melainkan telah
melalui proses panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan bangsa kita sendiri, dengan
melihat pengalaman-pengalaman bangsa lain, dengan diilhami oleh gagasan besar dunia, dengan
tetap berakar pada kepribadian dan gagasan-gagasan besar bangsa kita sendiri .
Karena Pancasila sudah menjadi pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian
bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Hal ini
tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun
dalam tiga buah Undang-Undang Dasar yang pernah kita miliki yaitu dalam Pembukaan UUD
1945, Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan Mukadimah UUDS RI (1950)
Pancasila itu tetap tercantum di dalamnya.
Demikianlah, maka Pancasila yang kita gali dari bumi Indonesia sendiri merupakan:
1. Dasar Negara kita, Republik Indonesia, yang merupakan sumber dari segala sumber hukum yang
berlaku di negara kita.
2. Pandangan hidup bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan kita, serta memberi petunjuk
dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin dalam masyarakat kita yang
beraneka ragam sifatnya.
3. Jiwa dan kepribadiaan bangsa Indonesia, karena Pancasila memberikan corak yang khas kepada
bangsa Indonesia, dan tak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia, aserta merupakan ciri khas
yang membedakan bangsa Indonesia dari bangsa yang lain.
4. Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu nmasyarakat adil dan makmur
yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah NKRI yang merdeka,
berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,
tenteram, tertib dan dinamis serta dalam pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan
damai.
5. Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil rakyat Indonesia menjelang dan
sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar karena ia ditemukan
kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia yang terpendam sejak
berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila itu telah mampu membuktikan
kebenarannya setelah diuji oleh sejarah perjuangan bangsa.
Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati dan
mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini, maka Pancasila hanya akan

merupakan rangkaian kata-kata indah yang terlukis dalam Pembukaan UUD 1945, yang
merupakan rumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan bangsa kita.
Menurut Dewan Perancang Nasional, yang dimaksudkan dengan kepribadian Indonesia
ialah : Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakan bangsa Indonesia dengan
bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari
garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa.
Garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia yang ditentukan oleh kehidupan
budi bangsa Indonesia dan dipengaruhi oleh tempat, lingkungan dan suasana waktu sepanjang
masa. Walaupun bangsa Indonesia sejak dahulu kala bergaul dengan berbagai peradaban
kebudayaan bangsa lain (Hindu, Tiongkok, Portugis, Spanyol, Belanda dan lain-lain) namun
kepribadian bangsa Indonesia tetap hidup dan berkembang. Mungkin di sana-sini, misalnya di
daerah-daerah tertentu atau masyarakat kota kepribadian itu dapat dipengaruhi oleh unsur-unsur
asing, namun pada dasarnya bangsa Indonesia tetap hidup dalam kepribadiannya sendiri. Bangsa
Indonesia secara jelas dapat dibedakan dari bangsa-bangsa lain. Apabila kita memperhatikan tiap
sila dari Pancasila, maka akan tampak dengan jelas bahwa tiap sila Pancasila itu adalah
pencerminan dari bangsa kita.
Apabila Pancasila tidak menyentuh kehidupan nyata, tidak kita rasakan wujudnya dalam
kehidupan sehari-hari, maka lambat laun kehidupannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada
Pancasila akan luntur. Mungkin Pancasila akan hanya tertinggal dalam buku-buku sejarah
Indonesia. Apabila ini terjadi maka segala dosa dan noda akan melekat pada kita yang hidup di
masa kini, pada generasi yang telah begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela
Pancasila.
Akhirnya perlu juga ditegaskan, bahwa apabila dibicarakan mengenai Pancasila, maka
yang kita maksud adalah Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Ketuhanan Yang Maha Esa.


Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Persatuan Indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawratan / perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 itulah yang kita
gunakan, sebab rumusan yang demikian itulah yang ditetapkan oleh wakil-wakil bangsa

Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI).
Seperti yang telah ditunjukkan oleh Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978, Pancasila itu
merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Dikatakan sebagai kesatuan
yang bulat dan utuh, karena masing-masing sila dari Pancasila itu tidak dapat dipahami dan
diberi arti secara sendiri-sendiri, terpisah dari keseluruhan sila-sila lainnya. Memahami atau
memberi arti setiap sila-sila secara terpisah dari sila-sila lainnya akan mendatangkan pengertian
yang keliru tentang Pancasila.
KESIMPULAN

DAFTAR REFERENSI
Noor MS Bakry.1997.Pancasila Yuridis Kenegaraan. Edisi Revisi. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta
http://hamikofebria.blogspot.com/2010/10/pancasila-sebagai-jiwa-dan kepribadian.html
http://www.radarbanten.com/newversion/opini/58-pancasila-jiwa-bangsa.html
http://nonadhian.blogspot.com/2011/03/pancasila-sebagai-jiwa-dan-kepribadian.html
Http://www.anakciremai.com

Anda mungkin juga menyukai

  • Rundown Panitia FIXXX
    Rundown Panitia FIXXX
    Dokumen4 halaman
    Rundown Panitia FIXXX
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • .ppt
    .ppt
    Dokumen16 halaman
    .ppt
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Management Bioregion
    Management Bioregion
    Dokumen13 halaman
    Management Bioregion
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen2 halaman
    COVER
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • L
    L
    Dokumen12 halaman
    L
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Tugas Sanling
    Tugas Sanling
    Dokumen10 halaman
    Tugas Sanling
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen8 halaman
    ABSTRAK
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Instrumen Kadar O2
    Instrumen Kadar O2
    Dokumen1 halaman
    Instrumen Kadar O2
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2
    Tugas 2
    Dokumen18 halaman
    Tugas 2
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Kafir Dzolim Munafik
    Kafir Dzolim Munafik
    Dokumen28 halaman
    Kafir Dzolim Munafik
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1
    Tugas 1
    Dokumen16 halaman
    Tugas 1
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Kafir Dzolim Munafik
    Kafir Dzolim Munafik
    Dokumen28 halaman
    Kafir Dzolim Munafik
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • 248 567 1 PB
    248 567 1 PB
    Dokumen6 halaman
    248 567 1 PB
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Kerupuk Jamur
    Kerupuk Jamur
    Dokumen7 halaman
    Kerupuk Jamur
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Perubahan Materi
    Perubahan Materi
    Dokumen14 halaman
    Perubahan Materi
    firaamirpatha
    Belum ada peringkat
  • Turunnya Iman Dan Taqwa
    Turunnya Iman Dan Taqwa
    Dokumen7 halaman
    Turunnya Iman Dan Taqwa
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • SIFAT MUKMIN
    SIFAT MUKMIN
    Dokumen7 halaman
    SIFAT MUKMIN
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Kelompok Dua Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa 1
    Kelompok Dua Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa 1
    Dokumen7 halaman
    Kelompok Dua Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa 1
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Kelompok Dua Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa 1
    Kelompok Dua Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa 1
    Dokumen7 halaman
    Kelompok Dua Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa 1
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • IMAN DAN TAQWA
    IMAN DAN TAQWA
    Dokumen34 halaman
    IMAN DAN TAQWA
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Unsur Golongan VI A
    Unsur Golongan VI A
    Dokumen36 halaman
    Unsur Golongan VI A
    dhiya9
    67% (3)
  • Panca Sila
    Panca Sila
    Dokumen13 halaman
    Panca Sila
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen4 halaman
    Daftar Pustaka
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Fungsi Alat Lab Kimia
    Fungsi Alat Lab Kimia
    Dokumen24 halaman
    Fungsi Alat Lab Kimia
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Doc
    Doc
    Dokumen1 halaman
    Doc
    PadPadlianur
    Belum ada peringkat
  • Doc
    Doc
    Dokumen1 halaman
    Doc
    PadPadlianur
    Belum ada peringkat
  • Cover Makalah Pendidikan Pancasila Kel 2
    Cover Makalah Pendidikan Pancasila Kel 2
    Dokumen1 halaman
    Cover Makalah Pendidikan Pancasila Kel 2
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat
  • Pulau Kelapa
    Pulau Kelapa
    Dokumen1 halaman
    Pulau Kelapa
    Nathan Robbins
    Belum ada peringkat
  • Absensi Panitia - 2
    Absensi Panitia - 2
    Dokumen2 halaman
    Absensi Panitia - 2
    ReSta QquueentienmaRsya CalliStha
    Belum ada peringkat