ABSTRAK
Abstract
Along with the increasing public interest in the product batik, resulted the company producing batik are
racing to improve their production activities. This causes the waste water increasingly worrying. Based
on Keputusan Gubernur Jawa Timur no 72 tahun 2013 about effluent standards for industrial or other
business activities in East Java, especially for textile industries, effluent standards for COD parameter
150 mg.L-1, BOD parameter 60 mg.L-1, and TSS parameter 50 mg.L-1, thus for COD parameter that
reached 424 mg.L-1 in the liquid waste of batik has greatly exceeded the effluent quality standards in force
in East Java. Need to do a waste treatment in reducing the pollutant content. Phytoremediation is one
way that can be done in the method of waste treatment, using water hyacinth plants as biological agents
in wastewater treatment with the exposure process. Batik wastewater treatment process using
Phytoremediation with water hyacinth plants proven to reduce levels of BOD, COD, and TSS. The best
treatment based on the amount of water hyacinth and long exposure time batik waste most effective for
the content of BOD , COD and TSS are on the same treatment , which is on a long exposure of 12 days
with the amount of water hyacinth 7 pieces .
dimasukkan ke dalam wadah jerigen. Kondisi ini menunjukkan kandungan BOD yang
pada saat pengambilan sampel adalah limbah sangat tinggi untuk syarat limbah sesuai
baru saja keluar dari beberapa tahapan dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur
pembuatan batik dan ditampung dalam suatu no 72 tahun 2013 tentang baku mutu
wadah. limbah cair bagi industri atau kegiatan
Limbah yang digunakan dalam penelitian usaha lainnya di Jawa Timur.
berasal dari proses pewarnaan batik, dalam
hal ini, limbah yang berasal dari proses
pewarnaan memiliki sifat sulit untuk
diuraikan. Menurut Dae-Hee et al. (1999)
dalam Al-kdasi (2004) Industri batik dan
tekstil merupakan salah satu penghasil
limbah cair yang berasal dari proses
pewarnaan, selain kandungan zat warna yang
tinggi, limbah industri batik dan tekstil juga
mengandung bahan-bahan sintetik yang
sukar larut atau sukar diuraikan, setelah Gambar 1. Grafik kandungan BOD
proses pewarnaan selesai akan dihasilkan
limbah cair yang berwarna keruh dan pekat. Gambar 1. menunjukan bahwa pada
Lokasi dimana proses pengambilan masing-masing sampel mengalami
sampel limbah yang digunakan ternyata penurunan kandungan BOD dari hari ke-6
belum terdapat instalasi penanganan limbah sampai dengan hari ke-12. Kandungan
(IPAL), hal ini menyebabkan pencemaran BOD terendah terdapat pada limbah batik
lingkungan yang berbahaya. Perlu dilakukan dengan perlakuan lama pemaparan 12 hari
adanya upaya pengolahan limbah sebelum
dan jumlah eceng gondok 7 buah sebesar
dibuang ke perairan bebas.
155.00 mg.L-1. Sedangkan kandungan BOD
tertinggi terdapat pada limbah batik
Tabel 1. Karakteristik Limbah Batik
dengan perlakuan lama pemaparan 6 hari
Kandungan Rata-Rata Baku mutu
dan jumlah eceng gondok 5 tanaman
Pencemar Nilai menurut
sebesar 330 mg.L-1. Berdasarkan Gambar 1
Kandungan Pergub
mengenai grafik kandungan BOD, sampel
Pencemar Jatim no.72
limbah terbaik terdapat pada perlakuan
tahun 2013
lama pemaparan 9 hari dan jumlah eceng
BOD (mg.L-1) 350 60 gondok 7 buah dengan kandungan BOD
COD (mg.L-1) 424 150 terendah sebesar 165.33 mg.L-1. Pada uji
TSS (mg.L-1) 375 50 lanjut menggunakan UJD 5% terhadap
perlakuan diketahui bahwa perlakuan
Pada Tabel 1 diketahui bahwa rata-rata B2H3 sama dengan B3H2, perlakuan B2H1
kandungan pencemar yang diperoleh selama sama dengan B2H2, B3H1, B3H3, perlakuan
3 kali ulangan yaitu BOD sebesar 350 mg.L-1,
B3H3 sama dengan B1H1 dan B1H3, serta
COD 424 mg.L-1, TSS 375 mg.L-1, hal ini
perlakuan B1H1 sama dengan perlakuan
sangat berada di atas baku mutu yang
B1H2. Pada uji lanjut UJD 5% terhadap
ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Timur
kombinasi perlakuan BxH diketahui bahwa
no 72 tahun 2013 mengenai baku mutu air
perlakuan B2M3 sama dengan B3H2,
limbah untuk industri tekstil, hal ini juga
didukung oleh Siregar (2005) limbah cair perlakuan B2H1 sama dengan B2H2, B3H1,
industri batik adalah karakteristik berwarna B3H3 sedangkan perlakuan B1H1, B1H2,
keruh, berbusa, pH tinggi, konsentrasi BOD B1H3 berbeda satu sama lain. Uji lanjut
tinggi, kandungan lemak alkali dan zat menggunakan BNT 5% terhadap lama
warna dimana di dalamnya terdapat pemaparan T1 berbeda dengan T2 dan T3,
kandungan logam berat. sedangkan uji lanjut BNT 5% terhadap
jumlah eceng gondok B3 berbeda dengan
Kandungan BOD B1 dan B2.
Analisa kandungan BOD awal pada limbah
batik didapatkan hasil sebesar 350 mg.L-1, hal
17
Suharto, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan
paling efektif untuk kandungan BOD, COD Sumber Air oleh Eceng gondok. Jurnal
dan TSS terdapat pada perlakuan yang sama, Kimia Lingkungan. Vol.3, No.2
yaitu pada lama pemaparan 12 hari dengan Mahida, U.N. 2004. Pencemaran Air dan
jumlah eceng gondok sebanyak 7 buah. Pemanfaatan Limbah Industri. Rajawali.
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Metcalf & Eddy, 2004. Wastewater
Engineering: Treatment, Disposal,
Al-Kdasi, A., Idris, A., Saed, K. dan Guan, and Reuse, 4th edition. McGraw-Hill
C.T., 2004. Treatment of textile wastewater Publishing Company Ltd. New York.
by advanced oxidation processes. Global Moersidik, 2006. Analisis Kualitas Air.
Nest the Int. J. 6: 222-230. Universitas terbuka. Jakarta.
Alaerts, G. and S.S Santika. 2007. Metode Pivetz, B.E. 2001. Phytoremediation of
Penelitian Air. Usaha Nasional. Contaminated Soil and Ground
Surabaya. Water at Hazardous Waste
Ahmad, S . 2009. Pengaruh Sifat Payau Dan Sites.Ground Water Issue.
Kesadahan Sumber Air oleh Eceng gondok. Environmental Protection Agency.
Yrama Widya. Bandung United States.
Cunningham, James , and William 2007. Purwaningsih, 2008, Pengolahan Limbah Cair
Promises and Prospects of Industri Batik CV. Batik Indah
Phytoremediation. Plant Physial 110: Raradjonggrang Yogyakarta Dengan
715-719. Mc Graw-Hill Companies. Metode Elektrokoagulasi Ditinjau Dari
USA. Parameter Chemical Oxygen Demand
Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan Tata (COD) Dan Warna. Tugas Akhir.
Pedesaan Departemen Permukiman Jurusan Teknik Lingkungan.
dan Prasarana Wilayah. 2003. Universitas Islam Indonesia.
Panduan dan Petunjuk Praktis Yogyakarta.
Pengelolaan Drainase Perkotaan. Direktorat Salt, D.E., R.D. Smith & I. Raskin. 2006.
Jenderal tata Perkotaan dan Tata Pedesaan Annual Review Plant Physiology and
Departemen Permukiman dan Prasarana Plant Molecular Biology :
Wilayah. Jakarta Phytoremediation. Annual Reviews.
Driyanti, Rahayu, 2007. Telaah kualitas dan USA. 501–662
Kuantitas Limbah Industri Tapioka Serta Sastrawijaya. 2009. Phytoremediasi Greywater
Cara Pengendalian di Daerah Bogor dan Dengan Tanaman Kayu Apu (Pistia
Sekitarnya. Desertasi. Fakultas Pasca stratiotes) Dan Tanaman Kiambang
Sarjana. IPB. Bogor. (Salvinia molesta) Serta Pemanfaatannya
Erakhrumen & Agbontalor, A. Untuk Tanaman Selada (Lactuca sativa)
2007. Phytoremediation: An Secara Hidroponik. Skripsi. IPB. Bogor.
Environmentally SoundTechnology for Siregar, S. A. 2005. Instalasi Pengolahan Air
Pollution Prevention, Control and Limbah. Kanisius. Yogyakarta.
Remediation in Developing Sugiharto, 2008. Dasar-dasar Pengelolaan
Countries. Educational Research and Limbah Industri. UI-Press. Jakarta
Review. Sumada, Ketut. 2012. Konsep Pengolahan Air
Ginting ,Perdana. 2005. Sistem Pengelolaan Limbah. UPN. Surabaya. Dilihat pada
Lingkungan dan Limbah Industri. Yrama 20 Maret 2015.
Widya. Bandung. http://ketutsumada.blogspot.com/2
Hasim. 2003. Eceng Gongok Pembersih Polutan 012/03/konsep-pengolahan-air-
Logam Berat. Kompas dalam kolom limbah.html
Inspirasi. Jakarta Vymazal, J. 2008. Waterwaste Treatment in
Ignasius DA. Sutapa , 2008. Lumpur Aktif : Constructed Wetlands with Horizontal
Alternatif Pengolah Limbah Cair. Jurnal Sub Surface Flow. Czech Republic
Studi Pembangunan, Kemasyarakatan :Springer
& Lingkungan; No.3; 25-38, Peneliti Wardhana, W.A., 2004. Dampak Pencemaran
Puslitbang Limnologi-LIPI. Cibinong. Lingkungan. Penerbit Andi.
Nugraheni P, Yulinah Trihadaningrum. 2002. Yogyakarta
Pengaruh Sifat Payau Dan Kesadahan
19
Suharto, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan