Anda di halaman 1dari 4

THURSDAY, JULY 30, 2015 AT 13:20

How Usefull is BMC ?


Halo UC Onliners,
Di sini saya Laura bersama Bapak Antonius Tanan selaku Senior
Director dari Ciputra Group, akan berbincang lebih jauh mengenai
BMC ini.
Bapak Antonius Tanan, Anda selaku Senior Director di Ciputra
Group, bagaimana menurut Anda pentingnya BMC ini dalam
memulai suatu bisnis yang baru?
Terima kasih Bu Laura, kami di Ciputra Group sangat mementingkan
perencanaan. BMC, Business Model Canvas adalah bagian dalam
perencanaan. Pak Ciputra pernah mengatakan seperti ini,
Lebih baik kita bertengkar selama perencanaan daripada
bertengkar selama masa operasi.
Jadi apa artinya? Artinya lebih baik kita melakukan debat pada
perbedaan pendapat, melakukan diskusi yang mendalam,
memberikan waktu yang cukup banyak untuk mempersiapkan segala
sesuatu supaya bisnis pada waktu kita luncurkan resikonya rendah
dan kemungkinan berhasilnya tinggi. Jadi proses perencanaan
termasuk di dalamnya memikirkan bisnis modelnya seperti apa, itu
harus dipikirkan dengan baik-baik. Menginvestasikan waktu,
menginvestasikan pikiran, supaya nanti pada saat pelaksanan
menjadi lebih lancar. Kalau mau bertengkar, bertengkarnya di
perencanaan bukannya nanti pada saat pelaksanaan.
Kemudian, pernah tidak menjalankan suatu bisnis tanpa membuat
bisnis model yang matang terlebih dahulu? Apakah resikonya untuk
itu, pak?
Semua bisnis model tentu harus matang. Artinya matang apa? Kita
yakin ini berhasil, it will work namun jangan lupa kami cukup
konsisten. Di bisnis properti kita sudah tahu mana yang work,
sehingga tentu sudah pengalaman tentu dibandingkan dengan
pemula kami lebih cepat.
Jangan lupa kami juga pernah jadi pemula, pada saat itu kan tentu
lebih lama, sekarang sudah 30 tahun lebih kira-kira sudah tahu mana
yang work. Sehingga tentu kami bisa lebih cepat namun tidak ingin
mengatakan kita tidak pernah mengevaluasi bisnis model kita. Kita
pernah mengevaluasi bisnis model kita dan menciptakan sebuah
dampak yang luar biasa.

Sebelum ada Bisnis Model Canvas, bagaimana dari Ciputra Group


itu kalau memulai bisnis yang baru? Bagaimana membangun BMCnya atau bisnis modelnya itu?
Secara filosofi1, kami di Ciputra Group hanya kepada inovasi kami
berkeyakinan. Perusahaan yang entrepreneurial adalah
perusahaan yang berinovasi, dalam bahasa yang lebih sederhana
kami percaya kesuksesan harus ditopang kebaruan segala sesuatu
yang baru. Jaman dulu belum ada istilahnya bisnis model canvas dan
lainnya, setelah saya melihat lagi kebelakang eh ternyata kami juga
lakukan cuma mungkin namanya bukan BMC. Kami menyebutnya
diskusi bagaimana menciptakan suatu inovasi yang membuat
pelanggan tidak bisa bilang tidak.
Pak Anton, bisa tidak bapak mengelaborasi2 lebih jauh lagi
mengenai bisnis model ini? Kenapa sih kok begitu penting sekali
bisnis model ini untuk memulai bisnis?
Saya ajak Bu Laura melihat slide berikut ini, slide ini menggambarkan
bahwa pelanggan sebelum mengambil keputusan transaksi
menimbang-nimbang terlebih dahulu, antara nilainya berapa dan
harganya berapa. Tentu setiap pelanggan ingin dia memberikan
pengorbanan dan mendapatkan nilai yang lebih dari pengorbanan
itu atau paling tidak sama.
Saya menyebutkan nilai yang ingin didapat adalah nilai-nilai yang
membangun kualitas daripada produk itu. Untuk membuat
pelanggan dengan cepat atau dengan bersegera bisa mengambil
keputusan transaksi maka kita perlu menambahkan nilai-nilai
kedalam produk kita supaya produk kita dianggap produk
berkualitas bahkan sangat berkualitas oleh pelanggan.
Bisnis model membantu kita untuk memikirkan nilai-nilai seperti
apa yang perlu kita tambahkan kedalam produk kita sehingga
pelanggan tidak bisa mengatakan tidak karena pelanggan
mengatakan ini produk berkualitas.
Saya akan menjelaskan lebih lanjut di dalam slide berikut ini mari kita
perhatikan. Pelanggan selalu ingin untung, kalau dia melihat suatu
barang ingin membeli biasanya membandingkan kalau dianggap
nilainya lebih baik dibandingkan yang lain namun harganya mahal
mungkinkah membeli. Dia akan masih memikirkan tidak ada
kepastian, mungkin beli, mungkin tidak. Demikian juga kalau
dianggap nilainya sama dibandingkan yang lain dan harganya sama
mungkin membeli. Demikian juga kalau harganya lebih murah
namun kualitasnya atau nilainya dianggap lebih kurang mungkin
membeli.
Bagaimana kalau harganya dianggap lebih mahal namun nilainya
sama, ya pasti tidak membeli. Demikian juga kalau harganya sama
dan nilainya kurang dibandingkan yang lain pasti dia tidak beli.
Kalau harganya mahal dan dianggap nilainya atau kualitasnya
2

dianggap kurang dibandingkan yang lain dia tidak akan membeli.


Sekarang kalau harganya dianggap sama dan nilainya lebih, dia akan
membeli, secara rasional akan membeli. Demikian juga kalau
harganya dianggap lebih murah dan nilainya lebih dibandingkan
yang lain, itu pasti beli. Demikian juga kalau harganya dianggap
lebih murah dan nilainya sama.
Waktu kita mengembangkan bisnis model, kita harus bisa
membayangkan bahwa customer akan masuk di dalam daerah beli.
Kita harus memikirkan nilai-nilainya sedemikian rupa sehingga
pelanggan yakin akan kualitasnya sepadan dengan pengorbanan
yang akan diberikan dalam bentuk uang bahkan dianggap lebih
menguntungkan dibandingkan dengan uang yang dia korbankan.
Bisnis model juga membantu kita untuk bisa memikirkan bagaimana
menurunkan cost sehingga harganya bisa kita jual lebih murah atau
lebih baik dibandingkan pesaing. Dan dengan adanya Bisnis Model
Canvas menuntun kita untuk bisa memikirkan berbagai alternatif
sedemikian rupa sehingga kita bisa menawarkan kepada pelanggan
sebuah nilai-nilai. Kumpulan daripada nilai-nilai yang menciptakan
kualitas yang bisa diterima bahkan dicari oleh pelanggan dengan
harga yang bisa diterima/disambut oleh pelanggan.
Luar biasa belajar Bisnis Model Canvas ini, coba Anda ikuti baik-baik
sesuatu yang sangat berguna untuk bisnis Anda. Intinya sangat
penting sekali, sebelum memulai bisnis kita rencanakan dulu apa
yang mau kita tawarkan ke pelanggan, value-nya.
Mungkin tidak bahwa setelah kita membuat bisnis model itu
kemudian kita mengambil keputusan bisnis ini tidak jadi kita eksekusi
atau tidak jadi kita jalankan? Apakah ada parameter khusus atau halhal khusus yang dipertimbangkan untuk itu pak?
Waktu kita hendak meluncurkan sebuah produk dan sudah
dipersiapkan bisnis modelnya bisa saja kita batalkan. Contohnya
karena apa? Tiba-tiba ada kompetitor yang masuk dengan bisnis
model lebih baik. Daripada kita bertarung dan pasti kalah maka lebih
baik kita pikir ulang bisnis modelnya. Ini sebuah pertimbangan yang
penting.
Hal lain di dalam bisnis model, kita punya beberapa asumsi harga
barang tertentu atau kehadiran key-partner tertentu atau kehadiran
resources tertentu, things may happen di dalam sebuah bisnis, tibatiba terjadi sesuatu yang tidak kita harapkan. Begitu kita temukan
bahwa misalnya partnernya berubah pikiran, resourcesnya tidak ada,
itu bisa mengganggu bisnis model. Jadi, bersifatlah fleksibel
terhadap bisnis model sementara mata terus melihat kiri-kanan
barangkali ada perubahan sehingga kita bisa melakukan adjustmentadjustment3 pada bisnis model kita.
Menyambung yang bapak ceritakan tadi, berarti penting pak ya
untuk mempelajari juga bisnis modelnya kompetitor kita. Tentu harus

paham dan bisnis modelnya yang kita buat tentu harus lebih baik
dari kompetitor kita.
Jadi itu harus kita pelajari lebih dulu. apakah itu kita lakukan sebelum
memulai bisnis kita atau setelah berjalannya bisnis kita?
Harus sebelumnya, jangan lupa pak Ciputra mengatakan lebih baik
bertengkar, lebih baik pusing, lebih baik bersusah-susah selama
perencanaan daripada bersusah-susah pusing, bertengkar pada saat
pelaksanaannya.
Perencanaan, pikirkan baik-baik dan bisnis model itu bagian dalam
perencanaan. Terima kasih pak Antonius Tanan. Demikian UC
Onliner, perbincangan kita dengan pak Antonius Tanan selaku Senior
Director di Ciputra Group, Salam Entrepreneur.
1. Filosofi : pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat
segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
Sumber: http://kbbi.web.id/filsafat http://kbbi.web.id/filsafat
2. Elaborasi: menggarap / mengerjakan sesuatu secara tekun dan cermat.
Sumber: http://kbbi.web.id/elaborasi http://kbbi.web.id/elaborasi
3. Adjusment: Proses adaptasi dengan situasi baru
Sumber: http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/adjustment htt
p://www.oxforddictionaries.com/definition/english/adjustment

Created in Day One

Anda mungkin juga menyukai