Anda di halaman 1dari 5

LANDASAN FILOSOFI PENDIDIKAN

KEJURUAN
Faktor Teknologi
Dosen : Dr. Istanto Wahyu Djatmiko

Anggota :
1. Pramanthana AP

16505247005

2. Sidiq Pamungkas

16505247008

3. Fajar Agung W

16505247007

4. Prayoga NA

16501247008

5. Hasbi Asman

16505247006

PROGRAM KELANJUTAN STUDI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016

A. Teknologi dalam Pendidikan


Penguasaan teknologi merupakan bagian dari program pembangunan nasional
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam bidang ini agar
mampu menunjang pertumbuhan ekonomi. Pengembangan dan penerapan teknologi
yang semakin cepat dapat memberikan kemampuan dan produktivitas dalam
penggunaan alat-alat produksi. Dengan demikian, relevansi pendidikan kejuruan
dengan kebutuhan pembanguann/dunia industri dapat saling menunjang. Semakin
berkembangnya teknologi menuntut tersedianya tenaga kerja yang terampl dan
memiliki kapasitas untuk menyerap, menguasai, dan mengadaptasi teknologi sesuai
dengan kebutuhan akan tenaga kerja yang siap pakai itulah, maka mutu lulusan
pendidikan kejuruan harus terus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan teknologi.
Upaya peningkatan mutu lulusan pendidikan menengah kejuruan dilakuakan antara
lain melalui pembaruan kurikulum penataran guru, penambahan dan perbaikan
fasilitas pendidikan, serta yang tidak kalah pentingnya adalah pembenahan manajemen
sekolah.
B. Teknologi dalam Bidang Kejuruan
Teknologi sebagai alat bantu/ ekstensi kemampuan diri manusia, baik pengajar
maupun peserta didik. Teknologi mempunyai pengaruh yang sangat besar karena
ditopang oleh sistem-sistem dalam berbagai bidang, misalnya sosial dan budaya.
Pelaku pendidikan yang rendah kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan
hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan
teknologi.
Pendidikan menengah kejuruann memiliki peran untuk mempersiapkan peserta
didik agar siap untuk bekerja baik secara mandiri maupun mengisi lowongan
pekerjaan didunia pekerjaan untuk dapat bekerja dan bersaing, lulusan SMK harus
memiliki kompetensi yakni kemampuan yang di syaratkan untuk menyelesaikan
pekerjaan tertentu pada dunia kerja dan ada pengakuan resmi terhadap kemampuan
tersebut

Sumber kekayaan alam Indonesia sangat melimpah, seperti yang terdapat di


darat, laut dan udara. Semua itu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk
meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Dalam upaya memanfaatkan sumber
kekayaan alam tersebut, bangsa Indonesia dituntut untuk sekaligus dapat memelihara
kelestarian alam agar memberikan jaminan bagi kelangsungan kehidupan generasi
selanjutnya.
Pola pengelolaan sumber daya alam, meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
1. merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan konservasi
sumber daya alam,
2. pendayagunaan sumber daya alam,
3. pengendalian sumber daya alam
Aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan dengan prinsip keterpaduan dalam
pengelolaan yang diselenggarakan secara bersama dengan memperhatikan wewenang
dan tanggung jawab instansi masing-masing, sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya. Pola pengelolaan sumber alam disusun secara terkoordinasi diantara
instansi-instansi terkait, berdasarkan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

asas kelestarian,
asas keseimbangan fungsi sosial, lingkungan hidup, dan ekonomi,
asas kemanfaatan umum,
asas keterpaduan dan keserasian,
asas keadilan,
asas kemandirian,
asas transparansi dan akuntabilitas

C. Peran Lembaga Operator dalam Pengelolaan SDA


Lembaga operator merupakan lembaga yang secara langsung melaksanakan pengelolaan
terhadap sumber daya alam. Kegiatan yang dilakukan, meliputi: pengambilan sumber
daya alam, pengolahan, dan pemasaran. Bentuk-bentuk dari lembaga operator, adalah:
1. BUMN
Memiliki peran sebagai berikut:
a. Mengelola cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya,
secara efektif dan efisien.
b. Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijakan dibidang ekonomi.
c. Menyediakan lapangan kerja bagi penduduk Indonesia, sehingga dapat
menyerap tenaga kerja.
2. BUMS

Memiliki peran sebagai berikut:


a. Memberikan pelayanan dengan menyediakan berbagai barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat dan negara.
b. Membantu pemerintah dalam usaha mengurangi tingkat pengangguran dan
memperluas kesempatan kerja.
3. Koperasidaya
Peran koperasi daya sebagai berikut:
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi para
anggota pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat.
b. Berperan serta aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat Indonesia sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

D. Relevansi Pendidikan dengan SDA


Dengan besarnya potensi alam yang dimiliki oleh Indonesia, diperlukan tenaga-tenaga
yang terampil untuk mengelola sumber daya alamnya. Untuk mengoptimalkan sumber
daya alam harus didukung dengan penguasaan teknologi yang baik. Disinilah relevansi
pendidikan kejuruan, yaitu meningkatkan kemampuan bangsa indonesia dalam
memanfaatkan dan mengoptimalkan SDA.
Oleh karena itu, di sekolah kejuruan, dibuka progam-progam baru serta jenis sekolah
menengah kejuruan yang sesuai dengan potensi alam daerah setempat.
Macam macam program kejuruan :
1. Jurusan perikanan : ditujukan untuk mengelola daerah yang kaya akan hasil laut
2. Jurusan pertanian : ditujukan untuk mengelola daerah yang kaya akan hasil pertanian
3. Jurusan pertambangan : ditujukan untuk mengelola daerah yang kaya akan hasil
tambang
4. Jurusan peternakan : ditujukan untuk mengelola sumber daya hewani
5. Dsb

SUMBER MATERI :
Soenaryo dkk, 2002, Sejarah Pendidikan dan Kejuruan Di Indonesia, Jakarta
http://ipsgampang.blogspot.co.id/2014/12/peran-kelembagaan-pengelolaan

sda.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam

Anda mungkin juga menyukai